Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah Wajib Nasional

Universitas Pancasila

Ujian Tengah Semester (UTS)


Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Penguji : Edhy Sud arsono, SH, SE, MM
Nama : Elsa Nazwa Aulia
NPM. : 2023210210
Kelas : B 23
Hari/Tgl : Kamis, 26 Oktober 2023
Sifat Ujian : Open Book
Semester : Genap
Tahun Akademik : 2022/2023.

Pancasila adalah dasar negara, ideologi & pandangan hidup bangsa & kita seharusnya menjadi
insan yg Pancasilais..

1. Uraikan nilai yg terkandung dalam Sila Ketuhanan YME.

1. Sila Pertama: Nilai Ketuhanan


Pancasila, dalam sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," mengandung nilai-nilai
ketuhanan. Dalam konteks ini, kita dapat merinci perwujudan nilai-nilai sila pertama
Pancasila sebagai berikut:

a) Mempercayai eksistensi Tuhan Yang Maha Esa dengan atribut-atribut-Nya yang


sempurna.
b) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan patuh pada segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
c) Mempraktikkan saling menghormati dan toleransi antara penganut agama yang
beragam.
d) Menjaga hak bersama untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
2. Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan
Pancasila, dalam sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," mengandung
nilai-nilai kemanusiaan. Nilai ini memastikan bahwa bangsa Indonesia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan agama, suku, ras,
atau keturunan.

a) Mengakui martabat manusia.


b) Mengakui eksistensi manusia sebagai makhluk yang paling mulia yang diciptakan oleh
Tuhan.
c) Memajukan nilai-nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Menyelenggarakan tenggang rasa dan menghindari perilaku sewenang-wenang
terhadap orang lain.

3. Sila Ketiga: Nilai Persatuan


Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia," mencerminkan makna bahwa Indonesia
adalah kesatuan yang utuh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik,
sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila
bisa diwujudkan dalam perilaku sehari-hari dengan:

a) Memprioritaskan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan


negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
b) Membangkitkan rasa cinta pada tanah air dan bangsa.
c) Menggalang semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
d) Menerima keberagaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya menuju
persatuan dan kesatuan.

4. Sila Keempat: Nilai Kerakyatan


Sila keempat Pancasila mengandung nilai-nilai kerakyatan, di mana warga Indonesia
memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama sebagai anggota masyarakat dan
warga negara. Ini dapat diaplikasikan dengan:

a) Mengakui bahwa kedaulatan negara berada di tangan rakyat.


b) Mengakui seluruh warga Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara yang
memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang setara.
c) Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan
kepentingan bersama dengan semangat kekeluargaan.
d) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan individu atau
kelompok.
e) Memprioritaskan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan.
5. Sila Kelima: Nilai Keadilan
Keadilan adalah tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum.
Untuk mencapainya, nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti:

a) Berlaku adil terhadap setiap individu sesuai dengan hak dan kewajibannya.
b) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c) Menghormati hak individu lain.
d) Memberikan bantuan yang adil kepada mereka yang membutuhkan.
e) Mempraktikkan tindakan yang mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
f) Mendukung perkembangan dan kemajuan negara, baik secara material maupun
spiritual.

2. Uraikan makna Sila Kemanusiaan yg adil & beradab


Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip
serta signifikansi yang mendalam terkait perlakuan kepada manusia. Dalam hal ini,
berikut adalah penjelasan mengenai pengertian Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab:

1. Perlakuan yang Adil: Prinsip kemanusiaan yang adil menekankan pentingnya


memperlakukan semua individu secara setara dan tanpa diskriminasi, independen dari
agama, suku, ras, atau keturunan. Ini berarti setiap warga negara memiliki hak dan
tanggung jawab yang sama dalam hukum dan dalam masyarakat, tanpa ada perlakuan
yang tidak adil atau diskriminatif.

2. Martabat Manusia: Sila ini juga menekankan pengakuan terhadap martabat manusia.
Setiap individu dihargai sebagai makhluk yang memiliki nilai intrinsik dan hak-hak dasar
yang perlu dijaga. Ini mencakup hak-hak seperti hak atas kehidupan, kebebasan, dan
pengembangan pribadi.

3. Perilaku yang Beradab: Keragaman budaya, etika, dan nilai-nilai budaya yang ada di
masyarakat Indonesia menuntut perilaku yang beradab. Ini mencakup cara berinteraksi
dengan orang lain, berbicara, berperilaku, dan memperlakukan sesama dengan sopan dan
santun. Sila ini mendorong individu untuk menghormati norma-norma sosial yang
berlaku.

4. Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban: Prinsip kemanusiaan yang adil dan
beradab juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Hak-hak individu harus disertai dengan kewajiban terhadap masyarakat dan negara. Ini
berarti bahwa saat menikmati hak-haknya, setiap warga negara juga memiliki tanggung
jawab untuk mendukung kepentingan bersama dan mematuhi hukum.

5. Tenggang Rasa dan Kepedulian: Prinsip-prinsip ini mempromosikan semangat


tenggang rasa dan kepedulian terhadap sesama manusia. Ini menekankan pentingnya
memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, merasakan empati terhadap
penderitaan orang lain, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

3. Jelaskan bagaimana cara menyatukan bangsa kita yg berbeda SARA, Suku, Agama, Ras
& Adat istiadat

1. Menghormati dan Menghargai Keragaman


Dalam kehidupan berkelompok, kita sering menemui perbedaan yang tak terhindarkan,
yang timbul dari beragam anggota dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk
mengakui perbedaan ini dan meresponsnya dengan sikap saling menghargai. Dengan
sikap ini, kita dapat mengurangi potensi konflik yang disebabkan oleh keragaman.

2. Sikap Toleransi Terhadap Perbedaan


Toleransi adalah sikap yang mengakui serta menghormati keragaman dalam komunitas.
Dengan mengakui dan menghormatinya, kita memberi ruang bagi setiap individu untuk
menjalankan nilai-nilai mereka, meskipun berbeda dari yang kita anut.

3. Prioritaskan Kepentingan Publik di Atas Kepentingan Pribadi


Kepentingan masyarakat atau kepentingan yang lebih luas harus selalu menjadi prioritas,
bukan kepentingan pribadi. Konflik dalam masyarakat yang beraneka ragam dapat
dihindari dengan berunding untuk mencapai kesepakatan pada kepentingan bersama.

4. Menghindari Sikap Supremasi Kelompok


Sikap supremasi adalah sikap yang menganggap pandangan, kelompok, atau nilai yang
dianutnya sebagai satu-satunya yang benar dan menilai orang lain salah. Sikap ini
seringkali menjadi akar perpecahan dalam masyarakat yang beragam. Setiap individu
berhak hidup sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini, dan negara serta masyarakat
harus menghormati hal ini. Dengan mempromosikan pengakuan dan kesetaraan, kita
dapat mencegah konflik yang tidak seharusnya terjadi.

4. Apa yg dimaksud musyawarah & mufakat yg menjadi inti dari Sila empat
Musyawarah dan mufakat adalah prinsip utama yang terdapat dalam Sila Empat dari
Pancasila, yang merupakan landasan filosofis dan ideologi bagi Indonesia. Sila Empat
secara khusus adalah "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan."
Musyawarah menggambarkan proses konsultasi, perundingan, atau dialog antara berbagai
pihak yang memiliki perbedaan pendapat atau kepentingan. Hal ini merupakan tahap
awal dalam mencapai persetujuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat.

Mufakat merujuk kepada kesepakatan atau persetujuan yang diperoleh melalui


musyawarah. Ini berarti bahwa setelah berbagai pihak melakukan diskusi dan
perundingan, mereka mencapai kesepakatan bersama yang menjadi landasan untuk
mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap paling baik untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Sila Empat menekankan pentingnya demokrasi, partisipasi, dan
keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Ini mencerminkan prinsip dasar
negara Indonesia yang menekankan bahwa kebijakan dan tindakan yang diambil harus
berasal dari kesepakatan bersama yang dihasilkan melalui musyawarah dan mufakat,
dengan tujuan memastikan proses pengambilan keputusan yang lebih adil dan inklusif

5. Uraikan filosofi Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila Kelima dalam Pancasila, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,"
mengusung filosofi yang mendalam. Prinsip ini melibatkan komitmen untuk membentuk
masyarakat yang merangkul prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan keadilan sosial. Di
bawah ini adalah gambaran ringkas:

1. Keadilan Sosial: Sila ini didasarkan pada dasar keadilan, menekankan pentingnya
kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap warga
negara memiliki akses yang setara ke peluang dan sumber daya yang tersedia. Hal ini
menciptakan landasan yang adil bagi perkembangan individu dan komunitas.

2. Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Prinsip ini bersifat inklusif, menekankan bahwa
tidak ada ruang untuk diskriminasi atau pengecualian berdasarkan ras, agama, etnis, atau
latar belakang lainnya. Semua warga negara Indonesia harus merasakan manfaat dari
prinsip keadilan sosial ini.

3. Keseimbangan: Terdapat pemahaman yang mendalam tentang pentingnya mencapai


keseimbangan antara hak individu dan kepentingan kolektif. Keadilan sosial tidak hanya
melindungi hak-hak individu, tetapi juga memastikan distribusi yang lebih merata dari
kekayaan dan peluang.

4. Pemberdayaan: Prinsip ini mencakup pemikiran bahwa keadilan sosial juga berarti
memberdayakan warga negara. Ini melibatkan memberi mereka peluang untuk
pendidikan, pengembangan keterampilan, dan akses ke sumber daya yang dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka serta kontribusi mereka dalam masyarakat.

5. Solidaritas dan Kepedulian: Konsep ini mendorong solidaritas dan empati di dalam
masyarakat, yang berarti memahami dan merespons kebutuhan orang lain merupakan
bagian integral dari filosofi keadilan sosial.

6. Mengatasi Ketidaksetaraan: Prinsip ini mengakui adanya ketidaksetaraan sosial dan


menekankan perlunya mengatasinya. Ini mencakup upaya untuk mengurangi kesenjangan
sosial dan ekonomi sehingga semua warga negara memiliki akses yang setara terhadap
peluang dan manfaat.

Anda mungkin juga menyukai