Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Mira Eka Putri Apriliani

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858877386

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 74/Malang

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Makna Pancasila sebagai kepribadian dapat diwujudkan dalam sikap dan
perilaku sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Penganut Pancasila harus memiliki sikap religius dan
mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Hal ini tercermin dalam perilaku yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, seperti beribadah secara konsisten dan
menghormati keberagaman agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Penganut Pancasila harus memiliki sikap empati,
menghargai martabat setiap individu, dan berperilaku adil dalam hubungan
sosial. Mereka harus menghindari diskriminasi, perlakuan tidak adil, dan kekerasan
terhadap sesama manusia.
3. Persatuan Indonesia : Penganut Pancasila harus memiliki sikap inklusif dan menjunjung
tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka harus menghormati perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan, serta berperilaku yang memperkuat persatuan dan
menghindari konflik sosial.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan : Penganut Pancasila harus memiliki sikap demokratis,
menghormati hak asasi manusia, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan
politik. Mereka harus berperilaku mendukung proses demokrasi, seperti menghormati
pemilihan umum dan menghargai pendapat orang lain.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Penganut Pancasila harus memiliki sikap
egaliter dan berperilaku yang mendorong terciptanya keadilan sosial. Mereka harus
menghindari tindakan korupsi, eksploitasi, dan ketidakadilan sosial, serta berupaya
memperjuangkan kesejahteraan bersama.

2. Sila-sila Pancasila
Berdasarkan pernyataan di atas, berikut adalah urutan sila-sila Pancasila sesuai dengan kerangka
berpikir yang sistematis :

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan utama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemahaman yang benar tentang arti Pancasila dimulai dengan pengakuan dan
penghormatan terhadap Tuhan.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menghargai dan menghormati martabat setiap individu
sebagai manusia.
Pemahaman yang benar tentang arti Pancasila menyangkut sikap adil, beradab, dan
menghormati hak asasi manusia.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Sila ketiga pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemahaman yang benar tentang arti Pancasila melibatkan semangat persatuan,
menghormati perbedaan, dan mengutamakan kepentingan bersama
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat menekankan pentingnya sistem demokrasi yang melibatkan partisipasi aktif
rakyat dalam pengambilan keputusan.
Pemahaman yang benar tentang arti Pancasila melibatkan partisipasi aktif dalam kehidupan
demokrasi dan penghormatan terhadap kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial dan pemerataan dalam kehidupan
masyarakat.
Pemahaman yang benar tentang artikel Pancasila menyangkut semangat keadilan sosial,
penghapusan ketidakadilan sosial, dan pemberdayaan seluruh rakyat Indonesia.

Urutan sila-sila Pancasila ini menggambarkan hierarki nilai-nilai yang harus dihayati dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat,
bangsa, dan negara yang adil, beradab, dan sejahtera.

3. Kesamaan Cita-cita Moral dengan Nilai-nilai Pancasila

Cita-cita moral yang dianut oleh individu dapat memiliki kesamaan dengan nilai-nilai Pancasila.
Berikut adalah beberapa contoh kesamaan tersebut:

a. Kesamaan dalam keadilan : Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan dalam kehidupan


bermasyarakat. Individu yang memiliki cita-cita moral yang sama akan mengutamakan
keadilan dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam memperlakukan orang lain, membagi
sumber daya, dan menghormati hak asasi manusia.
b. Kesamaan dalam persatuan : Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Individu yang memiliki cita-cita moral yang sama
akan berusaha untuk membangun persatuan di antara sesama warga negara, menghormati
perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Kesamaan dalam kebersamaan : Pancasila mengajarkan pentingnya kerjasama dan gotong
royong dalam kehidupan masyarakat. Individu yang memiliki cita-cita moral yang sama akan
memiliki sikap saling membantu, peduli terhadap kepentingan bersama, dan siap untuk
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
d. Kesamaan dalam integritas : Pancasila mendorong individu untuk memiliki integritas yang
tinggi, yaitu keselarasan antara kata dan tindakan. Individu yang memiliki cita-cita moral
yang sama akan berusaha untuk menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan
konsisten dalam menjalankan nilai-nilai moral yang diyakini.
e. Kesamaan dalam menghormati kebhinekaan : Pancasila menghargai keberagaman budaya,
agama, dan suku bangsa di Indonesia. Individu yang memiliki cita-cita moral yang sama akan
menghormati dan menghargai perbedaan tersebut, serta berusaha untuk menciptakan
harmoni dan kerukunan antar kelompok.

Dalam kesimpulan, kesamaan cita-cita moral yang dianut oleh individu dengan nilai-nilai
Pancasila terletak pada pentingnya keadilan, persatuan, kebersamaan, integritas, dan
menghormati kebhinekaan. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, individu dapat berperilaku
luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Perbedaan Kepribadian antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Lain

Berdasarkan pernyataan di atas, terdapat perbedaan kepribadian antara warga negara Indonesia
dengan warga negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Beberapa perbedaan
tersebut antara lain:

a. Budaya dan Nilai-nilai : Setiap negara memiliki budaya dan nilai-nilai yang berbeda. Hal ini
dapat mempengaruhi kepribadian masyarakatnya. Misalnya, Indonesia memiliki budaya yang
kaya dan beragam, dengan nilai-nilai seperti gotong royong, kekeluargaan, dan religiusitas
yang kuat. Sementara itu, negara-negara lain mungkin memiliki budaya dan nilai-nilai yang
berbeda, seperti kepatuhan, kesopanan, atau individualisme.
b. Bahasa dan Komunikasi : Bahasa yang digunakan juga dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang. Meskipun Indonesia dan negara-negara tetangga memiliki beberapa kesamaan
dalam bahasa, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan kata-kata, logat, dan ekspresi yang
dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dan kepribadian seseorang.
c. Tradisi dan Adat Istiadat : Setiap negara memiliki tradisi dan adat istiadat yang unik. Tradisi
ini mencakup cara berpakaian, makanan khas, upacara adat, dan lain-lain. Perbedaan dalam
tradisi dan adat istiadat ini dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, karena mereka
tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda.
d. Pendidikan dan Pengaruh Media : Sistem pendidikan dan pengaruh media juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang. Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang
berbeda, yang dapat membentuk pola pikir dan nilai-nilai seseorang. Selain itu, media juga
memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang melalui budaya
populer, norma sosial, dan citra yang ditampilkan.
e. Pengalaman Pribadi : Pengalaman pribadi juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Setiap individu memiliki pengalaman hidup yang unik, termasuk lingkungan keluarga, teman,
dan pengalaman sosial lainnya. Pengalaman ini dapat membentuk kepribadian seseorang,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai