Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE– 1

NAMA TUTOR : DRS. EMIL EL FAISAL, M. Si

MATA KULIAH : PDGK 4201 (PEMBELAJARAN PKN DI SD)

NAMA MAHASISWA : HENI FITRIANI

NIM : 856794059

PRODI : BI-PGSD

TUGAS 1:
1. JELASKAN FUNGSI DAN TUJUAN PKn DI SD?
2. JELASKAN RUANG LINGKUP PKn DI SD?
3. JELASKAN PENDEKATAN PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL?
4. JELASKAN PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM STANDART ISI PKn DI SD?

Jawab

1. Pendidikan Kewarganegaran (PKn) memiliki fungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan


karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan untuk
peserta didik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi untuk memberikan proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang masa, untuk memberikan
keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas dalam proses
pembelajaran.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa disekolah adalah untuk


mengembangkan wawasan, sikap, keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis.
Sesuai dengan konsep “Learning democracy, in democracy, and for democracy”- belajar
tentang demokrasi, dalam situasi yang demokratis, dan untuk membangun kehidupan
demokratis dengan PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.
2. Mata pelajaran Pkn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang
cerdas,terampil, diamanatkan oleh Pancasila dan UUd 1945.

Pkn di Sd bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam mennggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak langsung secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter -
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dan
tidak langsung dengan memanfaatkan TIK.
Ruang lingkup mata pelajaran Pkn untuk pendidikan dasar dan menengah meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa
Meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta Indonesia dan kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan
Negara, sikap positif terhadap NKRI.
b. Norma, Hukum dan Peraturan
Meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang
berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.
c. HAM
Meliputi hak dan kewajiban anak. Hak dan kewajiban anggota masyarakat,
instrument nasional dan internasional HAM dan penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga Negara
Meliputi gotong royong, harga diri sebagai warga masyarak, Kebebasan
berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama,
Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara
Meliputi Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-
konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik
Meliputi Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi-
Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila
Meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi
Meliputi Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,
dan Mengevaluasi globalisasi.”

3. Herman (1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar, yakni bahwa “value is
neather taught nor cought it is learnded” yang artinya bahwa subtansi nilai tidaklah semata-
mata ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh, nilai dicerna dalam arti ditangkap,
diinternalisasi, dibakukan sebagai bagian yang melekat dalam kualitas pribadi seseorang
melalui proses belajar.
Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai sudah
barlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi. Contohnya tradisi
dongeng dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh orang tua terhadap anak dan cucunya
semakin lama semakin tergeser oleh film kartun atau sinetron dalam media massa tersebut.
Disitulah pendidikan nilai menghadapi tantangan konseptual, instrumen, dan operasional.
Secara konstitusional demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang theistis atau
demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pendidikan nilai bagi
Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai keagamaan, nilai demokratis yang
berketuhanan Yang MahaEsa, dan nilai sosial kultural yang berbineka tunggal ika.
Konsepsi pendidikan nilai moral Piaget yang menitik beratkan pada pembangunan
kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral dalam kehidupan dapat
diadaptasi dalam pendidikan nilai di Indonesia dalam konteks demokrasi konstitusional
Indonesia dan konteks sosial-kultural masyarakat Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika
termasuk dalam keyakinan agama.
Konsepsi pendidikan nilai moral Kohlberg yang menitikberatkan pada penalaran
moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang memberi kebebasan kepada individu peserta
didik untuk memilih posisi moral, dapat digunakan dalam konteks pembahasan nilai selain
nilai akidah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing. Sedangkan teori tingkatan dan
tahapan perkembangan moral Kohlberg secara konseptual dapat digunakan sebagai salah
satu landasan bagi pengembangan paradigma penelitian perkembangan moral bagi warga
Indonesia.
Kerangka konsepsual komponen Good Charakter dari Lickona yang membagi
karakter menjadi wawasan moral, perencanaan moral, dan perilaku moral dapat dipakai
untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam pendidikan nilai di Indonesia dengan
menambahkan kedalam masing-masing dimensi itu aspek nilai yang berkenan dengan
konteks keagamaan seperti wawasan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam dimensi Wawasan
Moral, Perasaan mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa dalam dimensi Perasaan Moral,
dan Perilaku moral kekhalifahan dalam dimensi Perilaku Moral.

4. Dalam lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa “Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak–hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945”.
PKN bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Pertisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter–karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa–
bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa–bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam ruang lingkup mata pelajaran PKN untuk pendidikan dasar dan menengah,
menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi kurikuler
yang didalannya mengandung nilai dan moral sebagai berikut .
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,
siakap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata
tertib disekolah, Norma–norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
sistem hukum dan peradilan nasional , hukum dan peradilan internasional.
3. Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, pemajuan ,
penhormatan dan perlindungan HAM .
4. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga Negara.
5. Kostitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekan dan konstitusi yang pertama,
konstitusi–konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar
negara dengan konstitusi
6. Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai–nilai
pancasila dalam kehidupan sehari–hari, Pancasila sebagai ideology terbuka.
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi dilingkungannya, politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan Internasional dan organisasi
Internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.”
Khusus untuk SD/MI lingkup isi Pendidikan Kewarganegaraan dikemas
dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan standar proses dan penilaian.

Anda mungkin juga menyukai