Sortayani Sidabutar (NIM 855853966) Yesri Sitinjak (NIM 856053879) Siti Apriani Silalahi (NIM 856053886) Helen Sinaga (NIM 855854753) Sumaroyansri Tindaon (NIM 855868142) Pkn adalah Pendidikan Kewarganegaraan yaitu yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam undang-undang No. 2 tahun 1949 yang isinya mengatur tentang diri kewarganegaraan pertauran tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia (Winata Putra, 1995) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk siswa sebagai warga negara yang mempunyai karakter. Kegiatan belajar 1 Pendekatan PKn Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD
Pengertian Nilai menurut pakar
Lorens Bagus (2002) dalam bukunya Kamus Filsafat menjelaskan tentang nilai yaitu sebagai berikut : Nilai dalam bahasa Inggris value, bahasa Latin valere (berguna,mampu akan, berdaya, berlaku, kuat) Nilai ditinjau dari segi Harkat adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan. Pengertian Moral menurut pakar Menurut Chaplin (2006) : Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Menurut Wantah (2005) : Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku. Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural yang jelas dan mendesak bagi kelangsungan kehidupan yang berkeadaban karena pada dasarnya pewarisan nilai antar generasi merupakan wahana sosiopsikologis dan selalu menjadi tugas dari proses peradaban. Selanjutnya, sebagai prinsip pendidikan ditegaskan hal-hal sebagai berikut : Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan system terbuka dan multimakna. Pendidikan diselenggarakan sebagai sutau proses pembudayaan yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan member keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan keativitas. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat.
Proses pendidikan tidak bisa dilepaskan dari proses kebudayaan
yang pada akhirnya akan mengantarkan manusia menjadi insan yang berbudaya dan berkeadaban. Kegiatan belajar 2 PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM STANDAR ISI PKN DI SD
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 “Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupaka mata pelajaran yag memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya utuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakteryang di amankan oleh pancasila dan UUD 1945.’ Dengan tegas bahwa PKN bertujuan “ agar peserta didik memiliki kemampuan sebagian berikut Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Partisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta ati- korupsi Berkembag secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.” Dalam ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah menurut Pemendiknas No 22 tahun 2006 secara umum meliputi substansi kulikuler yang didalamnya mengandung nilai dan moral sebagai berikut : 1. Persatuan dan Kesatuan 2. Norma hukum dan persatuan 3. Hak asasi manusia 4. Kebutuhan warga negara 5. Konstitusi Negara 6. Kekuasaan dan politik 7. Pancasila 8. Globalisasi 1. Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebangsaan sebagai bansa Indonesia , Sumpah Pemuda, Keutughan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. 2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan – peraturan daerah, norma – norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3. Hak Asasi manusia meliputi : Hak dan Kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. 5. Konstitusi negara meliputi : proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6. Kekuasaan dan politik meliputi : pemerintahaan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan oronomi, pemerintahaan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahaan pers dalam masyarakat. 7. Pancasila meliputi : kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan sehari – hari, pancasila sebagai ideologi terbuka. 8. Globalisasi meliputi : globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampaK globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Kegiatan Belajar 3 Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai Dan Moral dalam PKn
Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral
dengan proses pendidikan di sekolah harus dilihat dalam paradigma pendidikan nilai secara konseptual dan operasional.
Berpijak dengan penuh kesadaran pada pemikiran tersebut,
sejak dini sekolah diharapkan mampu mengambil peran yang aktif dalam merancang dan melaksanakan pendidikan nilai moral yang bersumber dari kebijakan dan keadaan demokrasi. Bagaimana nilai moral berkembang dalam diri individu ?
Secara teoritik nilai moral berkembang
secara psikologis dalam diri individu mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial. Dalam kaitannya dengan usia, Piaget merumuskan perkembangan kesadaraan dan pelaksanaan aturan sebagai berikut : Tahap pada domain kesadaran mengenai aturan : Usia 0-2 tahun. Pada awal usia ini aturan dirasakan sebagai hal yang tidak memaksa. Usia 2-8 tahun. Pada usia aturan disikapi sebagai hal yang bersikap sakral dan diterima tanpa pemikiran. Usia 8-12 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai hasil kesepakatan. Tahapan pada domain pelaksanaan aturan : Usia 0-2 tahun. Pada usia ini aturan dilakukan sebagai hal yang hanya bersifat motorik saja. Usia 2-6 tahun. Pada usia ini aturan dilaksanakan sebagai perilaku yang lebih berorientasi pada diri sendiri. Usia 6-10 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai perwujudan dari kesepakatan. Usia 10-12 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai ketentuan yang sudah dihimpun. TERIMA KASIH