MODUL 1,2,3
PEMBELAJARAN PKN DI SD
Modul 01
Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Modul 02
Karakteristik PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral
Kegiatan Belajar 2 (Pendidikan Nilai Moral dalam Standar Isi PKn di SD)
Muatan isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan
warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945.
Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan;
1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kegiatan Belajar 3 (Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn SD)
Konsep values education, moral education, education for virtues sebagai program dan proses
pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran, juga mengembangkan nilai dan
sikap.
Setiap individu warga Negara seyogyanya mengerti dan memiliki komitmen terhadap fondasi
moral demokrasi,yakni menghormati hak oranglain, mematuhi hukum yang berlaku, partisipasi
dalam kehidupan masyarakat, dan peduli terhadap perlunya kebaikan bagi umum.
Pendidikan nilai berdasarkan teori Piaget adalah pendidikan nilai moral atau nilai etis yang
dikembangkan berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif yang
menitikberatkan pada pengembangan prilaku moral yang dilandasi oleh penalaran moral yang
dicapai dalam konteks kehidupan masyarakat.
Kohlberg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa anak membangun cara berpikir
melalui pengalaman termasuk pengertian konsep moral seperti keadilan, hak, persamaan, dan
kesejahteraan manusia.
Kohlberg menolak pendidikan nilai/karakter tradisional yang berpijak pada pemikiran bahwa
ada seperangkat kebajikan/keadaban (bag of virtues) seperti kejujuran, budi baik, kesabaran,
ketegaran yang menjadi landasan perilaku moral yang memberi implikasi bahwa tugas guru
adalah mempelajarkan kebajikan itu melalui percontohan dan komunikasi langsung keyakinan
serta memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan kebajikan itu dengan memberinya
penguatan.
Kohlberg mengajukan pendekatan pendekatan pendidikan nilai dengan menggunakan
pendekatan klarifikasi nilai (value clarification approach). Pendekatan ini bertolak dari asumsi
bahwa tidak ada jawaban benar satu satunya terhadap suatu dilemma moral tetapi disitu ada nilai
yang dipegang sebagai dasar berpikir dan berbuat.
Kedua teori perkembangan moral ini memiliki visi dan misi yang sama dan sampai dengan
saat ini menjadi landasan dan kerangka berpikir pendidikan nilai didunia barat yang dengan jelas
menitikberatkan pada peranan pikiran manusia dalam mengendalikan perilaku moralnya dan
mengabaikan pertimbangan bahwa didunia ini ada nilai religious yang melandasi kehidupan
individu dan masyarakat yang tidak bisa sepenuhnya didekati secara rasional.
Modul 03
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain
Kegiatan Belajar 1 (Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
Serta Mata Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD)
Pemberlakuan kurikulum pendidikan dasar tahun 2006 secara bertahap dan pemberlakuan
kurikulum D-II PGSD yang baru diberlakukan pada tahun akademik 1995 menuntut adanya
pemahaman tentang kurikulum tersebut bagi keberhasilan pelaksanaannya.
Hakikat dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperoleh
persepsi yang sama tentang bidang studi tersebut agar pelaksanaannya oleh guru SD dapat
berjalan dengan baik. Disamping itu, secara spesifik pendidikan kewarganegaraan juga selain
sebagai pendidikan politik juga berfungsi sebagai pendidikan politik, pendidikan
kewarganegaraan, pendidikan hukum dan kemasyarakatan. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam kehidupan sehari
hari peserta didik. Selain sebagai bagian dari kurikulum SI PGSD, bidang studi pendidikan
kewarganegaraan juga sebagai mata pelajaran SD.