Anda di halaman 1dari 4

PDGK4201 PEMBELAJARAN PKN DI SD

RESUME MODUL 1 dan 2

NAMA : Rani Febria Putri


NIM : 856214631
POKJAR/SEMESTER : Sitiung/I

MODUL 1. HAKIKAT, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD


1. Hakikat, Fungsi dan Tujuan PKn di SD
a. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan baru ada dari kurikulum SD tahun 1968,
pda kurikulum sebelumnya belumada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Menurut kurikulum SD 1968 Pendidikan Kewarganeggaraan mencakup sejarah indonesia,
geografi dan civics yang diartikan sebagai pengetahuan kewarganegaraan.
Selanjutnya pada kurikulum SD 1975 dan kurikulum SD 1984 mata pelajaran PKN
tersebut namanya berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Pada kurikulum
Diknas 1994 dikenal mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Konsep Kewargaan Negara yang semula secara khusus membahas masalah hak dan
kewajiban warga negara dan konsep kewarganegaraan yang semula secara khusus
membahas masalah politik warga negara, telah berkembang menjadi konsep
kewarganegaraan dalam arti luas yang mencakup mengenai hak dan kewajiban maupun
status warganegara.
b. Fungsi dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Berdasarkan isi pasal 3 UU Sisdiknas 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Ruang Lingkup PKn di SD


Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945
Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan :
a. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup dengan bangsa-bangsa lain
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Ruang lingkup mata pelajaran PKn untuk pendidikan dasar dan menegah
menurutPermendiknas No.22 Tahun 2006
a. Persatuan dan kesatuan bangsa
b. Norma, hukum dan peraturan
c. Hak asasi manusia
d. Kebutuhan Warga negara
e. Konstitusi negara
f. Kekuasaan dan Politi
g. Pancasila
h. Globalisasi

3. Tuntutan Pedagogis PKn di SD


Istilah pedagogy memiliki arti ilmu mendidik atau ilmu pendidikan (Purbakawatja 1956).
Tuntutan pedagogis pada PKn disrtikan sebagai pengalaman belajar (learning ecperience) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan kewarganegaraan, dalam pengertian ketuntasan
penguasaan kompetensi kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam lingkup isi dan
kompetensi dasar. Tuntutan pedagogis membutuhkan persiapan mental, profesionalitas, dan
hubungan sosial guru dan murid yang kohesif. Guru seharusnya siap memberi contoh dan
menjadi contoh.
PKn merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
bersifat multidimensional karena merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral,
pendidikan sosial dan masalah pendidikan politik. namun yang paling menonjol adalah sebagai
pendidikan nilai dan pendidikan moral. Oleh karena itu secara singkat PKn dinilai sebagai mata
pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral. PKn merupakan program
pembelajaran nilai dan moral pancasila dan UUD 45 dalam diri peserta didik.

MODUL 2. KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL


1. Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD
Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural bagi kelangsungan
kehidupan yang berkeberadaban, karena pada dasarnya pewarisan nilai antar generasi dan
dalam satu generasi merupakan wahana sosiopsikologis dan selalu menjadi tugas dari proses
peradaban.
Peranan sekolah sangat penting sebagai wahana psikopedagogis dan sosiopedagogis
yang berfungsi sebagai pendidik moral, karena hanya sebagian kecil anak yang mendapat
pendidikan moral dari orang tuanya dan peranan lembaga keagamaan semakin kecil.
Pendidikan nilai di indonesia mecakup nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai demokrasi yang
berketuhanan yang maha esa, dan nilai sosial kultur yang ber bhineka tunggal ika. Di indonesia
wacana pendidikan nilai tersebut secara kurikuler terintegrasi antara lain dalam pendidikan
agama, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan bahasa dan seni
Muatan pendidikan kewarganegaraan secara substantif dan pedagogis mempunyai misi
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan rasa cinta
tanah air

2. Pendidikan Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKn di SD


Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945
Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan :
e. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
f. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi
g. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup dengan bangsa-bangsa lain
h. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Ruang lingkup mata pelajaran PKn untuk pendidikan dasar dan menegah
menurutPermendiknas No.22 Tahun 2006
i. Persatuan dan kesatuan bangsa
j. Norma, hukum dan peraturan
k. Hak asasi manusia
l. Kebutuhan Warga negara
m. Konstitusi negara
n. Kekuasaan dan Politi
o. Pancasila
p. Globalisasi

3. Hubungan Interaktif Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKn di SD


Konsep “value education, moral education, education for vurtues” oleh Lickona (1992)
sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran, juga
mengembangkan niali dan sikap
Setiap individu warga negara seharusnya mengerti dan memiliki komitmen terhadap
fondasi moral demokrasi, yakni menghormati hak orang lain, mematuhi hukum yang berlaku,
partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan peduli terhadap perlunya kebaikan bagi umum
Berdasarkan teori piaget dan kohlberg, perkembangan pendidikan nilai moral menjadi
landasan dan kerangka berpikir pendidikan nilai di dunia barat yang dengan jelas
menitikberatkan pada peranan pikiran manusia dalam mengendalikan perilaku moralnya dan
mengabaikan pertimbangan bahwa di sunia ini ada nilai religius yang melandasi kehidupan
individu dan masyarakat yang tidak bisa sepenuhnya didekati secara rasional.

Anda mungkin juga menyukai