MODUL 1. HAKIKAT, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD
1. Hakikat, Fungsi dan Tujuan PKn di SD a. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan baru ada dari kurikulum SD tahun 1968, pda kurikulum sebelumnya belumada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut kurikulum SD 1968 Pendidikan Kewarganeggaraan mencakup sejarah indonesia, geografi dan civics yang diartikan sebagai pengetahuan kewarganegaraan. Selanjutnya pada kurikulum SD 1975 dan kurikulum SD 1984 mata pelajaran PKN tersebut namanya berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Pada kurikulum Diknas 1994 dikenal mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Konsep Kewargaan Negara yang semula secara khusus membahas masalah hak dan kewajiban warga negara dan konsep kewarganegaraan yang semula secara khusus membahas masalah politik warga negara, telah berkembang menjadi konsep kewarganegaraan dalam arti luas yang mencakup mengenai hak dan kewajiban maupun status warganegara. b. Fungsi dan tujuan pendidikan kewarganegaraan Berdasarkan isi pasal 3 UU Sisdiknas 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Ruang Lingkup PKn di SD
Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan : a. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup dengan bangsa-bangsa lain d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi Ruang lingkup mata pelajaran PKn untuk pendidikan dasar dan menegah menurutPermendiknas No.22 Tahun 2006 a. Persatuan dan kesatuan bangsa b. Norma, hukum dan peraturan c. Hak asasi manusia d. Kebutuhan Warga negara e. Konstitusi negara f. Kekuasaan dan Politi g. Pancasila h. Globalisasi
3. Tuntutan Pedagogis PKn di SD
Istilah pedagogy memiliki arti ilmu mendidik atau ilmu pendidikan (Purbakawatja 1956). Tuntutan pedagogis pada PKn disrtikan sebagai pengalaman belajar (learning ecperience) yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan kewarganegaraan, dalam pengertian ketuntasan penguasaan kompetensi kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam lingkup isi dan kompetensi dasar. Tuntutan pedagogis membutuhkan persiapan mental, profesionalitas, dan hubungan sosial guru dan murid yang kohesif. Guru seharusnya siap memberi contoh dan menjadi contoh. PKn merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional karena merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial dan masalah pendidikan politik. namun yang paling menonjol adalah sebagai pendidikan nilai dan pendidikan moral. Oleh karena itu secara singkat PKn dinilai sebagai mata pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral. PKn merupakan program pembelajaran nilai dan moral pancasila dan UUD 45 dalam diri peserta didik.
MODUL 2. KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
1. Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural bagi kelangsungan kehidupan yang berkeberadaban, karena pada dasarnya pewarisan nilai antar generasi dan dalam satu generasi merupakan wahana sosiopsikologis dan selalu menjadi tugas dari proses peradaban. Peranan sekolah sangat penting sebagai wahana psikopedagogis dan sosiopedagogis yang berfungsi sebagai pendidik moral, karena hanya sebagian kecil anak yang mendapat pendidikan moral dari orang tuanya dan peranan lembaga keagamaan semakin kecil. Pendidikan nilai di indonesia mecakup nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai demokrasi yang berketuhanan yang maha esa, dan nilai sosial kultur yang ber bhineka tunggal ika. Di indonesia wacana pendidikan nilai tersebut secara kurikuler terintegrasi antara lain dalam pendidikan agama, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan bahasa dan seni Muatan pendidikan kewarganegaraan secara substantif dan pedagogis mempunyai misi mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah air
2. Pendidikan Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKn di SD
Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan : e. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan f. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi g. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup dengan bangsa-bangsa lain h. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi Ruang lingkup mata pelajaran PKn untuk pendidikan dasar dan menegah menurutPermendiknas No.22 Tahun 2006 i. Persatuan dan kesatuan bangsa j. Norma, hukum dan peraturan k. Hak asasi manusia l. Kebutuhan Warga negara m. Konstitusi negara n. Kekuasaan dan Politi o. Pancasila p. Globalisasi
3. Hubungan Interaktif Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKn di SD
Konsep “value education, moral education, education for vurtues” oleh Lickona (1992) sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran, juga mengembangkan niali dan sikap Setiap individu warga negara seharusnya mengerti dan memiliki komitmen terhadap fondasi moral demokrasi, yakni menghormati hak orang lain, mematuhi hukum yang berlaku, partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan peduli terhadap perlunya kebaikan bagi umum Berdasarkan teori piaget dan kohlberg, perkembangan pendidikan nilai moral menjadi landasan dan kerangka berpikir pendidikan nilai di dunia barat yang dengan jelas menitikberatkan pada peranan pikiran manusia dalam mengendalikan perilaku moralnya dan mengabaikan pertimbangan bahwa di sunia ini ada nilai religius yang melandasi kehidupan individu dan masyarakat yang tidak bisa sepenuhnya didekati secara rasional.