Anda di halaman 1dari 5

PDGK4201 PEMBELAJARAN PKN DI SD

RESUME MODUL 3 dan 4

NAMA : Rani Febria Putri


NIM : 856214631
POKJAR/SEMESTER : Sitiung/I

Modul 3. Katerkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain

1. Gambaran umum dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan serta mata pelajaran


IPS dan mata pelajaran lainnya di SD

Hakikat bidang studi pendidikan kewarganegaraan


Hakikat pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural,
bahasa, usia dan susku bangsa untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.

Karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan


Karakteristik pendidikan kewarganegaraan dengan paradikma baru, yaitu bahwa
pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program
pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta ensensi pendidikan
demokrasi di indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional, maupun sosial
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang bertanggung jawab
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atau dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial maupun sebagai pemimpin di hari
depan

Pendidikan kewarganegraan sebagai mata pelajaran di SD


a. Sebagai pendidikan nilai dan moral pancasila
b. Sebagai pendidikan politik
c. Sebagai pendidikan kewarganegraan
d. Sebagai pendidikan hukum dan kemasyarakatan
2. Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS
a. Keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan dan IPS serta bagaimana
keterkaitan itu terjadi.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan bidang studi lain, khususnya IPS.
Pendidikan kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai dalam
bentuk seperti sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS
sebab menjadi bidang studi PKn pada mulanya merupakan bagian dari IPS, dimana
semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD 1945 dan
hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah menurut versi kurikulum
1975.

b. Konsep pembelajaran terpadu


Konsep pembelajaran terpadu pada dasarnya menitikberatkan pada beberapa
prinsip.
1) pembelajaran haruslah membantu anak untuk memperoleh pengetahuan secara
utuh dan bermakna terutama di dalam membangun pengetahuan dan struktur
intelektual anak.
2) Dalam belajar anak harus lebih banyak dilibatkan, terutama mengatifkan anak
dalam pembelajaran dan pembuatan keputusan
3) Membantu anak untuk melakukan dan bekerja berdasarkan kemampuan dan
kebutuhannya
4) Menerapkan konsep pembelajaran terpadu tersebut maka anak diharapkan tidak
hanya merespons tanda-tanda yang disampaikan guru tetapi memperoleh dan
mengembangkan pengalaman sensoriknya guna membentuk kemampuan dasar
anak untuk memiliki kemampuan pembelajaran abstrak.

c. Pendidikan kewarganegaraan dan pemebelajarn terpadu


Bidang studi pendidikan kewarganegaraan dilihat dari hakikat dan sifat-sifat
sebagai program pendididkan memang telah memiliki sifat-sifat keterpaduan.
Pertama PKn sendiri adalah mata pelajaran yang memang merupakan gabungan dari
dua mata pelajaran atau bidang studi yang sebelumnya dikenal dengan bidang studi
pendidikan kewarganegraan dan bidang studi pendidikan kewarganegraan. Bidang
studi pendidikan kewarganegraan yang dalam mata pelajaran ini dinamakan
pendidikan pancasila muatan utamanya memang adalah nilai-nilai moral pancasila,
sedangkan PKn yang menurut kurikulum SD tahun 1968 adalah gabungan antara
ilmu bumi, sejarah dan civic memang telah memiliki unsur-unsur keterpaduan
bahkan jika dihubungkan dengan teradisi pengajaran studi sosial.
3. Hubungan bidang studi pendidikan kewarganegraan dengan mata pelajaran lainnya
Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang
menggunakan pendekatan keterkaitan amatlah tepat karena hal itu akan membantu
siswa memperoleh pengetahuan secara utuh dan melakukan tugas-tugasnya sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhannya. Hal itu sesuai pula pesan kurikulum pendidikan
kewarganegaaran tahun 1994 yang memungkinkan dikaitkannya mata pelajaran PKn
dengan mata pelajaran lainnya. Keterkaitan antara PKn tidak hanya dengan mata
pelajaran IPS, tetapi juga dengan mata pelajaran lainnya seperti pendidikan agama,
matematika, IPA, pendidikan jasmani dan kesehatan, dan kerajinan tangan dan
kesenian.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, namun pada kesempatan ini contoh-contoh pendekatan-pendekatan yang
dikemukakan hannyalah beberapa diantaranya pendekatan yang bersifat intra dan
pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas. Dalam melaksanakannya harus
dilakukan perancangan dan penyusunan atau penegmbangan satuan pelajaran
sebagaimana lazimnya suatu pembelajaran atau menyusun skenario pembelajaran.

Modul 4. Konsep Serta Prinsip Kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air
dan bela negara

1. Konsep dan prinsip kepribadian nasional


A. Keanekaragaman bangsa indonesia sebagai kepribadian nasional
1) Perbedaan fisik atau ras
2) Perbedaan suku bangsa
3) Perbedaan agama
4) Perbedaan jenis kelamin
B. Latar belakang kemajemukan bangsa indonesia
Latar belakang historis, nenek moyang bangsa indonesia berasal dari yunan (cina
selatan). Secara geografis kondisi kepulauan di indonesia berbeda, sperti perbedaan
iklim, curah hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah, morfologi tata air, flora dan
faunanya. Terdapat pula daerah daratan (sawah dan ladang), pegunungan, rawa-
rawa dan sungai. Secara sosiologis dan kultural dampak teknologi manusia yang
berkembanng selama berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda-beda.
C. Keanekaragaman kebudayaan yang merupakan unsur kebangsaan dan kepribadian
nasional
1) Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional
2) Pengenalan keanekaragaman budaya di indonesia
3) Suku-suku bangsa indonesia
4) Budaya daerah, meliputi bahasa daerah, tari daerah dan lagu-lagu daerah
5) Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasioanal
D. Bhinekha tungga ika dan integrasi nasional
Konsep bhineka tunggal ika lahir dilatar belakangi oleh keanekaragaman suku
bangsa indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan republik
indonesia.
Untuk mewujudkan suatu kesatuan ansional dikenal dengan istilah integrasi
nasional, yaitu suatu proses hasil kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa
tahap akomodasi, kerjasama, koordinasi, dan asimilasi. Integrasi nasioanal
memberikan dampak positif dalam proses pembangunan antara lain terpeliharanya
stabilitas nasional, yaitu suatu keadaan negara yang aman, tentram, adil, makmur
lahir dan batin sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan nasioal.
E. Landasan Hukum Bhineka tunggal ika
1) Pancasila ketiga. Persatuan Indonesia
2) Pembukaan UUD 1945 allenia kedua
3) Batang tubuh UUD 1945. Pasal 1 ayat 1, Pasal 32, Pasal 35, Pasal 36
4) Pembinaan kebudayaan

2. Konsep dan prinsip semangat kebangsaan


Negara dan abngsa adalah sekelompk manusia yang memiliki cita-cita bersama,
memiliki sejarah bersama, memiliki adat, budaya dan kebiasaan yang sama, menempati
sutu wilayah tertentu, terorganisasi, serta pemerintahan yang berdaulat.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa indonesia, antara lain
persamaan asal keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat
tinggal ,persamaan nasib kesejarahannya, dan persamaan cita-cita.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan
nusantara yang mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, sosial
budaya, ekonomi, pertahanan keamanan.
Paham-paham yang bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukuisme,
cahauvinisme, ekstremisme, dan kedaerahan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angakatan 45 sebagai perwujudan
keikhlasan adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya,
terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan,
seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga, semangat tahan derita dan tahan uji,
semangat kepahlawanan, semangat persatuan dan kesatuan, dan percaya kepada diri
sendiri.
Sikap dan perilaku yang nerugikan nilai-nilai nasionalismeantar lain berikut ini :
a. kemiskinan, kesenjangan sosial dan keterbelakangan
b. korupsi, kolusi dan nepotisme, pencemaran lingkungan hidup dan dekadensi moral
c. Aptisme, ketidakpedulian sosial dan ketergantungan.
d. Kemerosotan nilai upacara, milai seni, dan kemerosotan sejarah
e. Kemerosotan kebajikan dan kemerosotan kesusilaan yang berada
f. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan, dan
kenakalan remaja
g. Kecendrungan meniru budaya asing yang mementingkan unsur keduniawian dan
pergaulan bebas
h. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan dan peradilan hukum yang berlaku.

3. Konsep serta prinsip cinta tanah air dan bela negara


Cinta tanai dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air
dan kebahagiaan bangsa. Cinta pada tanah air adalah cinta pada negeri tempat
seseorang memperoleh penghidupan dan mengalami kehidupan dari semejak lahir
sampai akhir hayat hidupnya, serta senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap
aman sentosa dan sejahtera.
Warga negara dalam upaya bela negara diwujudkan dalam keikutsertaannya
dalam segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara kesatuan republik indonesia keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaanya kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya antara lain melalui
kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal dan konflik komunal.

Anda mungkin juga menyukai