OLEH :HELMANIATI
NIM :859163526
2. Ruang lingkup Pkn di SD Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut. antara lain:
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum
dan peradilan internasional
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai
keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga Negara
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah
dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indone sia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
3. Hubungan interaktif nilai dan moral dapat di liahat pada Hubungan interaktif proses
pengembangan nilai dan moral dengan proses pendidikan di sekolah harus dilihat dalam
paradigma pendidikan nilai secara konseptual dan operasional. Konsep-konsep “values
education, moral education, education of virtues” yang secara teoritik oleh Lickona (1992)
diperkenalkan sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan pikiran atau menurut Bloom untuk mengembangkan nilai dan sikap 1.
Seperti dikutip oleh Lickona (1992) Theorode Rosevelt (mantan Presiden USA) dan Bill
Honing (superintendent of public Instruction, California) memberi landasan pentingnya
pendidikan di Amerika. Rosevelt mengatakan bahwa “ mendidik orang, hanya tertuju pada
pikirannya dan bukan moralnya, sama dengan mendidikan keburukan kepada Masyarakat”.
Berpijak dengan penuh kesadaran pada pemikiran tersebut, sejak dini sekolah diharapkan
mampu mengambil peran yang aktif dalam merancang dan melaksanakan pendidikan nilai
moral yang bersumber dari kebijakan dan keadaan demokrasi.
4. Konsep Pendidikan Karakter Thomas Lickona merupakan pendidikan pada seseorang
yang orientasinya mengarah pada tiga komponen penting .
masing-masing. Konsepsi dapat digunakan sebagai salah satu landasan bagi pengembangan
paradigm penelitian perkembangan moral bagi warga Indonesia.
Kerangka konsepsual komponen Good Charakter dari Lickona yang membagi karakter
menjadi
wawasan moral,
perencanaan moral, dan
perilaku moral
Semua konsep komponen ini dapat dipakai untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam
pendidikan nilai di Indonesia dengan menambahkan kedalam masing-masing dimensi itu
aspek nilai yang berkenan dengan konteks keagamaan seperti wawasan Ketuhanan Yang
Maha Esa dalam dimensi Wawasan Moral, Perasaan mengabdi kepadaTuhan yang Maha
Esa dalam dimensi Perasaan Moral, dan Perilaku moral kekhalifahan dalam dimensi
Perilaku Moral.
5. Secara kurikuler wacana Pendidikan nilai di Indonesia terintegrasi pada matapelajaran
Di Indonesia wacana pendidikan nilai secara kurikuler terintegrasi dalam
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa dan seni.