Anda di halaman 1dari 12

RESUME PKN MODUL 2

KARAKTERISTIK PKn sebagai pendidikan Nilai dan Moral

KEGIATAN BELAJAR 1

1. Karakteristik merupakan watak,sifat,hal yang mendasar pada diri seseorang sebagai


pembeda antara individu ang satu dengan yang lainnya .Karakter berkaitan dengan
kualitas mental atau moral akhlak atau budi pekerti dan jati diri seseorang.
2. Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara,demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.
3. Tujuan Pkn adalah mewujudkan warga Negara sadar bela Negara berlandaskan
pemahaman politik kebangsaan,kepekaan mengembangkan jati diri,dan moral bangsa
dalam peri kehidupan bangsa .
4. Pengertian Nilai dan Moral.NILAI adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan
buruk di dalam masyarakat.MORAL adalah ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan,sikap,kewajiban dan sebagainya
5. Nilai dan Moral dalam PKn,Nilai karkter pokok Mata pelajaran PKn yaitu :
Kereligiusan,Kejujuran,Kecerdasan,Ketangguhan,Kedemokratisan dan
Kepedulian.Sedangkan nilai karakter utama Mata Pelaaran PKn yaitu :
Nasionalis,Kepatuhan pada aturan social,Meghargai keberagama,Kesadaran akan hak
dan kewajiban diri dan orang lain,Bertanggung jawab,Berpikir logis, kritis,kreatif,dan
inovatif dan Kemandirian

PENDEKATAN PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DI SD

Herman ( 1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar,yakni


bahwa
“ …value is neither taugh nor cought,it learned”,yang artinya bahwa substansi
nilai,tidak semata—mata di tangkap,diinternalisasi,dan dibakukansebagai bagian
melekat dalam kualitas pribadi seseorang melalui proses belajar.proses pendidikan
pada dasarnya merupakan proses pembudayaan atau enkulturasi untuk menghasilkan
manusia yang berkeadaban,termasuk didalamnyayang berbudaya.
Pendidikan nilai moral secara formal-kurikuler terdapat dalam mata pelajaran
PPKn (kurikulum 1994) atau PKn ( UU RI No.20 Thn 2003) dan pendidikan agama
dan bahasa.PKn mengandung unsur pokok sebagai pendidikan nilai moral social /
etis,pendidikan Agama mengandung nilai religious,dan bahasa mengandung nilai
estetis dan etis.

Kerangka konseptual komponen Good Character dari Lickona yang membagi


karakter menjadi wawasan moral,perasaan moral,dan perilaku moral,dapat dipakai
untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam pendidikan nilai di Indonesia dengan
menambahkan wawasan moral,perasaan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
dalam dimensi perasaan moral,dan perilaku moal, kekhalifahan dalam dimensi
perilaku Moral.
KEGIATAN BELAjAR 2.

PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM STANDAR ISI PKN DI SD

Muatan isi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada


pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas,terampil,dan
berkarakter yang diamankan oleh pancasila dan UUD 1945.
Secara umum PKn di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan:
1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisifasi secara aktif dan bertanggung jawab,dan bertindaksecara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara, serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indoneia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Struktur kurikulum di SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam


satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas
VI,Struktur kurikulum SD/MI di susun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelaaran.
Pendidikan kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah,menurut
Permendiknas No 22 Tahun 2006 secara umum meliputi substansi kurikuler yang
didalamnya mengandung nilai dan moral sebagai berikut :

1. Persatuan dan kesatuan bangsa meliputi,hidup rukun dalam perbedaan,Cinta


Lingkungan,dan kebanggaan,sebagai bangsa Indonesia,Sumpah
Pemuda,Keutuhan Negara,Kesatuan Republik Indonesia,keterbukaan dan
Jaminan keadilan.
2. Norma,hukum dan peraturan,meliputi ; tata tertib dalam kehidupan
keluarga,tata tertib di sekolah,norma yang berlaku di masyarakat,peraturan-
peraturan daerah,norma-norma dalam kehidupan berbangsa,system hokum dan
peradilan nasional,Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak Asasi Manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak,hak dan kewajiban
anggota masyarakat,instrument nasional dan intrnasional
Ham,pemajuan,penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga Negara meliputi : hidup gotong royong,harga diri sebagai
wrga masyarakat,kebebasan berorganisasi,kemerdekaan mengeluarkan
pendapat,menghargai keputusan bersama,prestasi kedudukan warga Negara.
5. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi Kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama,konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,hubungan
Negara dengan konstitusi.
6. Kekuasaan dan politik meliputi : Pemerintahan desa dan
kecamatanpemerintahan daerah dan otonomi,pemerintah pusat,demokrasi dan
system politik,budaya politik,budaya demokrasi menuju masyarakat
madani,system pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Pancasila meliputi : kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideology
negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara,pengamalan nilai—
nilai pancasila,dalam kehidupan sehari-hari Pancasila sebagai ideology
terbuka.
8. Globalisasi meliputi : globalisasi di lingkungannya,Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi dampak globalisasi,hubungan internasional dan
organisasi internasional,dan mengealuasi globalisasi.
KEGIATAN BELAJAR 3

HUBUNGAN INTERAKTIF PENGEMBANGAN NILAI DAN MORAL DALAM


PKN DI SD

Konsep “values education,moral education,education for vitues” sebagai program dan


proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran,juga mengembangkan nilai
dan sikap.Lickona (1992 : 6-7) “pendidikan moral merupakan aspek yang esensial bagi
perkembangan dan berhasilnya kehidupan demokrasi, Yakni menghormati hak orang
lain,mematuhi hokum yang berlaku,Partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan peduli
terhadap perlunya kebaikan bagi umat. Secara teoritik nilai dan moral berkembang secara
psikologis,dalam diri individu,mengikuti perkembangan usia dan konteks social.Piaget
merumuskan perkembangan kesadaran dan pelaksanaan atura yang dibagi menadi dua
dominan yaitu sebagai berikut :

1. Tahapan Dominan Kesadaran Mengenai Aturan terdiri dari usia 0-2 tahun,aturan
dirasakan sebagai sesuatu hal yang bersifat tidak memaksa,usia 2-8 tahun,aturan
disikapi dengan hal yang bersifat sacral dan diterima tanpa pemikiran,usia 8-12
Tahun aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.
2. Tahapan Domain Pelaksanaan Aturan Terdiri dari usia 0-2 Tahun,aturan dilakukan
sebagai suatu hal yang berifat monorik saa,usia 2-6 tahun,aturan dilakukan sebagai
perilaku yang lebih berorientasi diri sendiri,usia 6-10 tahun,diterima sebagai hasil
kesepakatan.

Piaget menyimpulkan bahwa pendidikan sekolah seyogyanya menitik beratkan pada


pengembangan kemampuan mengambil keputusan (decision making skills) dan
memecahkan masalah (problem solving) dan membina pengembangan moral yang
dilakukan dengan cara menuntut peserta didik untuk mengembangkan aturan
berdasarkan keadilan (Fairness).

Sedangkan Koherlberg merumuskan adanya tiga tingkat / level yang terdiri


atas 6 tahap /stage yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat 1 : prakonvensional (preconventional)
a. Tahap 1,Orientasi hukuman dan kepatuhan
b. Tahap 2,Orientasi instrumental nisbi.
2. Tingkat II : Konvensional ( Conventional)
a. Tahap 3,Orientasi kesepakatan timbal balik
b. Tahap 4,Orientasi hokum dan ketertiban.
3. Tingkat III : Poskonvensional (Postconventional)
a. Tahap 5,Orientasi kontrak social lagalistik
b. Tahap 6,Orientasi prinsip etika Universal.
Pendekatan pendidikan nilai yang ditawarkan Kohelberg sama dengan yang
ditawarkan Piaget dalam hal fokusya terhadap perilaku moral yang dilandasi oleh
penalaran moral,namun berbeda dalam titik berat pembelajarannya dimana Piaget
menitikberatkan pada pengembangan kemampuan mengambil keputusan dan
memecahkan masalah,sedangkan Kohelberg menitik beratkan pada pemilihan nilai
yang di pegan terkait dengan alternative pemecahan terhadap suatu dilemma moral
melalui proses klarifikasi bernalar.
MODUL 3 PEMBELAJARAN PKN DI SD

Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata


Pelajaran Lain

KB.1 Gambaran Umum dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan serta Mata Pelajarann

IPS dan Mata Pelajaran lainnya di SD

KB.2 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

KB.3 Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya.

KB.1 Gambaran Umum, Hakikat dan karakteristik Kewarganegaraan

A.Gambaran umum, hakikat, dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaan sebagai salah satu bidang kajian Undang-undang sistem


pendidikan no.22 Tahun 2003 dan program studi yang fungsi dan peran PKn menurut
Undang-undang Sistem Pendidikan NO. 20 Tahun 2007 ada 3 diantaranya :

 Pendidikan Hukum
 Pendidikan Politik
 Pendidikan Kewarganegaraan sendiri
1. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter- karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup besama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak memanfaatkan teknologi dan komunikasi.
B. Hakikat dan karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan

1. Hakikat dan karakteritik bidang studi PKN

Adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam

dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945.

2. Karakterisik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan


Melalui mapel PKn menuntut lahirnya warga negara dan warga masyarakat
yang pancasila, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak dan kewajibannya.

Karakteristik PKn Pradigma baru yaitu:

 Civic Intelligence
 Civic Responsibility
 Civic participation

Kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran PKn terbagi 3 kelompok
yaitu:

 Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan


 Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
 Kompetensi untuk mengusai karakter kewarganegaraan.

C. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum S1 PGSD

Fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah :

 Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945


 Pendidikan politik
 Pendidikan Kwarganegaraan
 Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
KB.2 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

A.Keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraandan IPS serta bagaimana


keterkaitan itu terjadi

Bidang studi Pendidikan kewarganegaraan adalah pengajaran yang erat kaitannya


dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam hal-hal yang menyangkut warga
negara serta pemerintahan menurut vesri kurikulum Tahun 1975 dan kurikulum Tahun 1984.

B. Konsep Pembelajaran Terpadu

Korelasi adalah upaya menghubungkan dua mata pelajaran atau lebih,sedangkan


pembelajaran terpadu lebih luas daripada mengintegrasi beberapa mata pelajaran atau
konsep-konsep dari beberapa mata pelajaran.

Pengertian pembelajaran terpadu diantaranya:

1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema sebagai pusat perhatian


2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
simultan
4. Menghubungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda.

Karakteristik Pembelajaran Terpadu diantaranya:

1. Berpusat pada anak


2. Memberi pengalaman kepada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.

C. Pendidikan Kewarganegaraan dan pembelajaran terpadu

Pengembangan pembelajaran terpadu khususnya tentang perancangan pembelajaran


terpadu terutama memilih metde yang akan diajarkan disarankan dengan menggunakan
metode keterhubungan (connected), jaring laba-laba ( webbing), dan keterpaduan
(integrated).

KB.3 Hubungan bidang studi Pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran


lainnya.

Keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan dan mata pelajaran lainnya adanya


metode yang akan menghubungkan guru memahami benar konsep-konsep atau pokok-pokok
dan subpokok bahasan yang akan dijadikan topik atau tema dan masalah dalam pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan dalam hubungan dengan bidang studi lainnya dengan meode
model pembelajaran model connected, webbed, dan integrasi.

“Sesi tanya jawab”

Pertanyaan Modul 2:

1. Mengapa Pendidikan pendekatan PKN di SD menggunakan nilai dan moral?


Karena Pendidikan moral sangat penting ditanamkan sejak dini agar bisa
membentuk anak sebagai individu yang memiliki rasa kemanusiaan dan
mengembangkan prilaku yang lebih baik lagi juga meningkatkan kapasitas
berpikir melalui Pendidikan disekolah.
2. Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa perjuangan, rela berkorban kepada
siswa SD?
Yaitu dengan cara sebagai berikut:
- Menumbuhkan rasa social terhadap murid/teman seperti saling membantu,
berdiskusi untuk memecahkan masalah.
- Menonton film bersejarah seperti cerita bagaimana para pahlawan berjuang
membela bangsa negara Republik Indonesia.
- Memberikan contoh praktik oleh guru bagaimana cara berkorban dari hal kecil
seperti saling berbagi makanan ataupun meminjamkan pensil kepada teman
yang tidak membawa.
3. Bagaimana penerapan moral dan sikap di SD? Apakah di Indonesia sudah
diterapkan atau belum?
Sudah diterapkan contohnya mendidik anak agar membuang sampah pada
tempatnya, memberikan pemahaman pada anak, tentang pentingnya memiliki
moral yang baik serta menjaga daln meningkatkan moralitas sebagai generasi
penerus bangsa yang hidup dalam bermasyarakat.

Pertanyaan Modul 3:

1. Bagaimana cara mengembangkan siswa dalam kemampuan berpikir kritis,


berpikir rasional, dan berpikir kreatif, di dalam PKN di kelas rendah!
Yaitu dengan mendorong anak untuk menjelaskan sesuatu, melakukan
evaluasi, melakukan diskusi dikelas dan menyuruhnya untuk memberikan
komentar, mengajukan pertanyaan dan jawaban juga sering mengadakan debat
antar siswa dikelas.
2. Hal apa yang menjadi karakteristik di SD?

Memahami karakteristik siswa SD salah satunya bertujuan memudahkan guru

dalam memilih metode mengajar yang tepat dalam pembelajaran . Nah, seperti apa

karakateristik siswa SD secara umum? Berikut 5 diantaranya.

Senang bergerak

Siswa sekolah dasar dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit,
setelah itu mereka cenderung untuk melakukan gerakan-gerakan baik disadari
maupun tidak. Dengan demikian, guru harus memfasilitasi pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk bergerak bebas seperti bergerak sebagai bentuk ice
breaking, mencoba, memeragakan, dan lain-lain.

Senang bermain

Siswa sekolah dasar akan termotivasi untuk belajar ketika pembelajaran


difasilitasi dengan permainan karena dunia mereka adalah dunia bermain yang
penuh kegembiraan. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk bermain yang relevan dengan materi pembelajaran yang hendak
dikuasai siswa.
Senang berimajinasi dan berkarya

Siswa sekolah dasar cenderung senang berimajinasi dan membuat sesuatu sesuai
apa yang dibayangkannya. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang dapat
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas siswa, misalnya memfasilitasi
siswa untuk menghasilkan sebuah karya yang relevan dengan materi
pembelajaran. Guru selalu mengklarifikasi hasil karya siswa misalnya tentang
maksud dari karyanya dan memberikan penghargaan terhadap hasil karya siswa.

Senang melakukan sesuatu secara langsung

Siswa sekolah dasar masih berada pada tahap perkembangan kognitif operasional
konkret, sehingga materi pembelajaran prosedural yang biasanya disampaikan
oleh guru melalui ceramah akan dapat lebih dipahami oleh siswa jika mereka
dapat mempraktikkan sendiri secara langsung materi pembelajaran tersebut. Guru
harus menjadi model ketika siswa mempraktikkan pengetahuan prosedural
misalnya melalui demonstrasi sehingga siswa dapat melakukannya dengan aman
dan benar.

Senang bekerja dalam kelompok

Siswa sekolah dasar mulai intens bersosialisasi, mencari teman bermain, dan
bermain bersama teman-temannya. Pembelajaran harus memfasilitasi siswa untuk
bekerjasama, gotong royong, bekerja dalam kelompok misalnya dengan
menerapkan pendekatan kooperatif sehingga siswa dapat belajar banyak hal dari
siswa lainnya.

3. Bagaimana cara anak agar anak itu senang mengikuti pelajaran di SD khususnya
kls 3?
Agar peserta didik tertarik untuk belajar, perlu lah membuat proses belajar
mengajar dengan menggunakan strategi yang menyenangkan. Strategi itu dapat
diciptakan dengan:
 Menciptakan lingkungan kelas yang dapat memengaruhi
kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap informasi
 Meningkatkan pemahamaan melalui gamabar poster ikon yang dapat
menampilkan isi pelajaran secara visual
 Menggunakan poster animasi lucu dan mengandung humor yang
dapat menguatkan dialog internal siswa
 Menggunakan alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti  kartun dan
karikatur yang dapat menghidupakan gagasan abstrak dan mengikut
sertakan pelajar kinestetik.
 Merancang waktu jeda strategis dan mengisinya dengan kegiatan yang
menyenangkan seperti membuat kuis, pertanyaan lucu, humor, penjelasan
tentang transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat mendorong
siswa menjadi tertarik dan berminaat pada setiap pelajaran.
 Selain strategi pembelajaran yang menyenangkan, pendidik harus
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
4. Dipelajaran PKN, ada model webbed & connected, manakah yang lebih bagus
untuk digunakan dikelas rendah? Jelaskan beserta alasannya!
Di SD ada 3 model pembelajaran yang cocok, diantaranya model jarring laba-
laba (webbed), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan
(integrated).
Yang lebih cocok diterapkan di SD kelas rendah yaitu model webbed karena
model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin
ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema (Fogarty. 1991).
Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama guru.

Anda mungkin juga menyukai