Anda di halaman 1dari 25

PEMBELAJARAN PKn di SD

MODUL 2
KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI
DAN MORAL

Disusun oleh
MOHAMMAD HASSAN, S.Pd
MUHAMMAD TAUFIK, S. Pd
PENDEKATAN PKN SEBAGAI
PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
DI SD
Herman (1972), mengemukakan suatu prinsip yang mendasar

“ … value is neither thought nor cought, is learned”,

yang artinya bahwa substansi nilai tidaklah semata-


mata ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh, nilai
dicerna dalam arti ditangkap, diinternalisasi dan
dibakukan sebagai bagian yang melekat dalam kualitas
pribadi seseorang melalui belajar.”
• Proses yang sengaja di rancang & dilakukan untuk
Secara mengembangkan potensi individu dalam interaksi dengan
umum lingkungannya sehingga dewasa & dapat mengarungi
hidup dengan baik, dalam arti selamat dunia akhiat

Pasal 1 • Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


butir 1 belajar & proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
UU kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Sidikan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulis, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
20/2003
PRINSIP PENDIDIKAN
Diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan

Sebagai satu kesatuan yang sistematik dgn sistem yang


terbuka & multimakna

Sebagai suatu proses pembudayaan & pemberdayaan


peserta didik sepanjang hayat

Memberi keteladanan, membangun kemauan &


mengembangkan kreativitas peserta didik

Mengembangkan budaya membaca, menulis dan


berhitung

Memberdayakan semua komponen masyarakat


Moral ,

dalam perkembangannya diartikan sebagai kebiasaan dalam


bertingkah laku yang baik. Dalam kehidupan bermasyarakat
, pendidikan nilai dan moral sudah berlangsung didalamnya.

Proses pendidikan yang memusatkan perhatian pada


pengembangan nilai dan sikap dikenal dengan value
education, affective education, moral education,
carachter education.
Dimensi • Perspective taking, penalaran moral
wawasan • Mengambil keputusan
moral • Pemahaman diri sendiri

Dimensi • Perasaan moral, nurani


perasaan • Harapan diri, empati, cinta kebaikan
moral • Kontrol diri, merasakan diri sendiri

Dimensi
• Perilaku moral
perilaku • Kompetensi, kemauan & kebiasaan
moral
• mencakup pendidikan sikap, keyakinan,
PKN perilaku dalam hubungan manusia dengan
negaranya, masyarakatnya dan bangsanya.

Pend. • mencakup sikap, keyakinan dan perilaku


dalam hubungan manusia dengan khaliq

Agama
Tuhan YME, hubungan manusia dengan
manusia lain dan alam.

• mencakup pendidikan nilai yang menyangkut

Bahasa pemaknaan dan penghargaan terhadap


harmoni(keindahan, keserasian). dalam
hubungan antara manusia dan alam semesta.
 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan wahana

pedagogis untuk mengembangkan rasa atau intuisi

kebangsaan atau cinta tanah air atau patriotisme serta nilai

dan kebajikan demokratis (democratic virtues & culture)


 Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 perasaan cinta kepada alam;
 perasaan cinta kepada Negara;
 perasaan cintadan hormat kepoada ibu dan bapak;
 perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan;
 perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan
kekuatannya;
 keyakinan bahwa orang menjadi bagian tak terpisah dari keluarga dan masyarakat;
 keyakinan bahwa orang yang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib;
 keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu sama derajatnya sehingga sesama anggota
masyarakat harus saling menghormati, berdasarkan rasa keadilan dengan berpegang
teguh pada harga diri;
 dan keyakinan bahwa Negara memerlukan warga Negara yang rajin bekerja, mengetahui
kewajiban dan jujur dalam pendidikan dann tindakan.” (Djojonegoro, 1996: 75-76)
PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM
STANDAR ISI PKN DI SD
“Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945
TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Untuk mengembangkan kemapuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak
secra cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
1. Persatuan & kesatuan
bangsa

Menurut
2. Norma, hukum dan
peraturan
Permendiknas NO.22 Tahun
3. Hak asasi manusia
2006 secara umum
meliputi substansi kurikuler 4. Kebutuhan warga negara
yang didalamnya
5. Konstitusi negara
menandung nilai dan moral
sebagai berikut 6. Kekuasaan dan politik

7. Pancasila, dan

8. Globalisasi.
SK dan KD menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaan, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
HUBUNGAN INTERAKTIF
PENGEMBANGAN NILAI DAN MORAL
DALAM PKN SD
Konsep “values eduation,
moral education, education
for vitues” sebagai program
dan proses pendidikan yang
tujuannya selain
mengembangkan pikiran,
juga mengembangkan nilai
dan sikap
“pendidikan moral merupakan aspek yang esensial bagi
pekembangan dan berhasilnya kehidupan demokrasi”

Yakni:

Mematuhi
Menghormati
hukum yang
hak orang lain
belaku

Peduli
Partisipasi
terhadap
dalam
perlunya
kehidupan
kebaikan bagi
masyarakat
umat
Piaget
• pada usia ini aturan dirasakan sebagai
0-2 tahun hal yang tidak bersifat memaksa.

• pada usia ini aturan disikapi sebagai


hal yang bersifat sakral dan diterima
2-8 tahun
tanpa pemikiran.

• pada usia ini aturan diterima sebagai


8-12 hasil kesepakatan
tahun
Piaget
• pada usia ini aturan dilakukan sebagai
0-2 tahun hal yang hanya bersifat motorik saja.
• pada usia ini aturan dilakukan sebagai
2-6 tahun
perilaku yang lebih berorientasi diri
sendiri.
• pada usia ini aturan diterima sebagi
6-10
tahun perwujudan dari kesepakatan.

• pada usia ini aturan diterima sebagi


10-12 th ketentuan yan gsudah dihimpun.
TINGKAT I : PRAKONVENSIONAL

Tahap 1: orientasi hukum dan kepatuhan Tahap 2: orientasi instrumental nisbi

TINGKAT II : KONVENSIONAL
Tahap 3 : orientasi kesepakatan timbal
Tahap 4 : Oientasi hukum dan ketertiban
balik

TINGKAT III : POSKONVENSIONAL

Tahap 5 : orientsi kontrak sosial legalistik Tahap 6 : Orientasi prinsip etika universal
•Menitik beratkan pada
pengembangan kemampuan
Piaget pengambilan keputusan dan
memecahkan masalah.

•Menitik beratkan pada pemilihan


nilai yang dipegang terkait dengan
Kohlberg alternatif pemecahan terhadap
suatu dilema moral melalui proses
klarifikasi yang benar
Perilaku moral yang dilandasi
penalaran moral

Sangat kental dengan nilai


yang bersifat sekuler

Tidak mempertimbangkan nilai


religius yang tidak bisa
sepenuhnya di dekati secara
rasional

Anda mungkin juga menyukai