Anda di halaman 1dari 23

Pembelajaran Pkn disd

Modul 2

Karakteristik PKN Sebgai


Pendidikan
Dan Moral

Disusun oleh :
Deko Antines Gumay
Davit Pasla Pratama
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan PKN sebgai Pendidikan dan Moral diSD

Pendidikan Nilai

Herman (1972), mengemukakan suatu prinsip yang


mendasar
“ … value is neither thought nor cought, is learned”, yang
artinya bahwa substansi nilai tidaklah semata-mata
ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh, nilai dicerna
dalam arti ditangkap, diinternalisasi dan dibakukan
sebagai bagian yang melekat dalam kualitas pribadi
seseorang melalui belajar.”
Pengertian Pendidikan

 Secara Umum
Proses yang sengaja di rancang & dilakukan untuk mengembangkan potensi
individu dalam interaksi dengan lingkungannya sehingga dewasa & dapat
mengarungi hidup dengan baik, dalam arti selamat dunia akhiat

 Pasal 1 butir 1 UU Sidikan 20/2003k


Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar & proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulis, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
Prinsip pendidikan
a

* Sebagai satu kesatuan yang sistematik dgn sistem yang


terbuka & multimakna

* Sebagai suatu proses pembudayaan & pemberdayaan


peserta didik sepanjang hayat

* Memberi keteladanan, membangun kemauan &


mengembangkan kreativitas peserta didik

* Mengembangkan budaya membaca, menulis dan


berhitung

* Memberdayakan semua komponen masyarakat


Pendidikan Moral

Hakikat Moral
Moral , dalam perkembangannya diartikan sebagai
kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik. Dalam
kehidupan bermasyarakat , pendidikan nilai dan moral
sudah berlangsung didalamnya.
Proses pendidikan yang memusatkan pehatian pada
pengembangan nilai dan sikap dikenal dengan value
education, affective education, moral education, carachter
education.
Bagaimana PKN Memiliki
Misi Pendidikan Nilai dan
MORAL ?
Dimensi Nilai good Character Content Here

- Dimensi wawasan moral


Wawasan Moral , Kesadaran Moral

- Wawasan Nilai Moral


Perspective taking, penalaran moral
Mengambil keputusan
Pemahaman diri sendiri

- Dimensi perasaan moral


Perasaan moral, nurani
Harapan diri, empati, cinta kebaikan
Kontrol diri, merasakan diri sendiri

- Dimensi perilaku moral


Perilaku moral
Kompetensi, kemauan & kebiasaan
Pendidika Formal secara kurikuler diIndonesia
Content Here

PKN
mencakup pendidikan sikap, keyakinan, perilaku dalam
hubungan manusia dengan negaranya, masyarakatnya
dan bangsanya.

Pend. Agama
mencakup sikap, keyakinan dan perilaku dalam hubungan
manusia dengan khaliq Tuhan YME, hubungan manusia
dengan manusia lain dan alam.

Bahasa & seni


mencakup pendidikan nilai yang menyangkut pemaknaan
dan penghargaan terhadap harmoni(keindahan,
keserasian). dalam hubungan antara manusia dan alam
semesta.
Menurut sidiknas UU no
20. Tahun 2003
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan wahana pedagogis
untuk mengembangkan rasa atau Contents Title

intuisi kebangsaan atau cinta tanah


air atau patriotisme serta nilai dan
kebajikan demokratis (democratic
virtues & culture).
Sifat – Sifat Dari Tujuan Pendidikan
Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa;
perasaan cinta kepada alam;
perasaan cinta kepada Negara;
perasaan cintadan hormat kepoada ibu dan bapak;
perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan;
perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut
pembawaan dan kekuatannya;
keyakinan bahwa orang menjadi bagian tak terpisah dari keluarga dan
masyarakat;
keyakinan bahwa orang yang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada
tata tertib;
keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu sama derajatnya sehingga
sesama anggota masyarakat harus saling menghormati, berdasarkan rasa
keadilan dengan berpegang teguh pada harga diri;
dan keyakinan bahwa Negara memerlukan warga Negara yang rajin
bekerja, mengetahui kewajiban dan jujur dalam pendidikan dann tindakan.”
(Djojonegoro, 1996: 75-76)
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Nilai Dan Moral Dalam Standarisasi PKN

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional N0.


22 Tahun 2006

“Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945
Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan

Untuk mengembangkan kemapuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi


dalam isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta
bertindak secra cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia
agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
serta langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang Lingkup PKN
Menurut Permendiknas NO.22 Tahun 2006
secara umum meliputi substansi kurikuler
yang didalamnya menandung nilai dan
moral sebagai berikut :

1. Persatuan & kesatuan bangsa


2. Norma, hukum dan peraturan
3. Hak asasi manusia
4. Kebutuhan warga negara
5. Konstitusi negara
6. Kekuasaan dan politik
7. Pancasila, dan
8. Globalisasi.
Kegiatan Belajar 3
Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai Dan Moral PKN DiSD

Konsep “values eduation, moral


education, education for vitues”
sebagai program dan proses
pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan pikiran, juga
mengembangkan nilai dan sikap
Lickona (1992:6-7)
Pendidikan moral merupakan aspek
yang esensial bagi pekembangan dan
berhasilnya kehidupan demokrasi” Yakni:

Peduli
Mematuhi Partisipasi Terhadap
Menghormati Hukum Dalam Perlunya
Orang Lain Yang Kehidupan Kebaikan
Berlaku Masyarakat Bagi Umat
Tahapan Pada Domain Kesdaran Mengenai Aturan

Piaget

0-2 tahun
pada usia ini aturan dirasakan sebagai
hal yang tidak bersifat memaksa.

2-8 tahun
pada usia ini aturan disikapi sebagai hal
yang bersifat sakral dan diterima tanpa
pemikiran.

8-12 tahun
pada usia ini aturan diterima sebagai
hasil kesepakatan.
Tahapan Pada Domain Pelaksanaan Mengenai Aturan
Piaget

0-2 tahun
pada usia ini aturan dilakukan sebagai
hal yang hanya bersifat motorik saja.

2-6 tahun
pada usia ini aturan dilakukan sebagai
perilaku yang lebih berorientasi diri
sendiri.

6-10 tahun
pada usia ini aturan diterima sebagi
perwujudan dari kesepakatan.

10-12 th
pada usia ini aturan diterima sebagi
ketentuan yan gsudah dihimpun.
Perumusan
Perkembangan Moral
Kohlberg
TINGKAT I : PRAKONVENSIONAL
Tahap 1: orientasi hukum dan kepatuhan
Tahap 2: orientasi instrumental nisbi.

TINGKAT II : KONVENSIONAL
Tahap 3 : orientasi kesepakatan timbal balik
Tahap 4 : Oientasi hukum dan ketertiban

TINGKAT III : POSKONVENSIONAL


Tahap 5 : orientsi kontrak sosial legalistik
Tahap 6 : Orientasi prinsip etika universal
Perbedaan Pendekatan Penilaian Piaget Dengan Kohlberg

Piaget
Menitikberatkan pada
Contents pengembangan kemampuan
Title pengambilan keputusan dan
memecahkan masalah.

Kohlberg
Menitikberatkan pada pemilihan
nilai yang dipegang terkait dengan
Contents alternatif pemecahan terhadap
Title suatu dilema moral melalui proses
klarifikasi yang benar
Persamaan Penilaian Piaget Dengan Kohlberg

Perilaku moral yang dilandasi


penalaran moral.
Contents
Title
Sangat kental dengan nilai yang
bersifat sekuler.

Tidak mempertimbangkan nilai


Contents religius yang tidak bisa
Title sepenuhnya di dekati secara
rasional.
THANK YOU
Astri puspa indah (3)
Bagaimana cara menanggapi masalah warga moral sebagai warga negara yang
baik

Nova indah sari (2)


Sebutakan contoh ciri perkemabangan secara positif dan demokraitis untuk
membentuk diri berdasaarkan karakter2 masyarakat Indonesia agar dapat hidup
Bersama dengan bangsa bangsa lainnya

Desi fitriani 9
bErikan 2 contoh interaksi warga negara dengan bangsa lain dlm percaaturan dunia
scara langsaung atau tidak langsung tik dg memanfaaatkan teknologi tik

Anda mungkin juga menyukai