Anda di halaman 1dari 4

RANKUMAN PKN

MODUL 1
HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD

Dalam Modul ini dibagi menjadi 3 KB:


1. Hakikat, Fungsi dan tjuan PKn di SD
2. Ruang Lingkup PKN di SD
3. Tuntunan Pedagofig di SD
Kegiatan Belajar 1
1. Hakikat, Fungsi, dan Tujuan PKn di SD
A. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Pada Hakikatnya Mata Pelajaran Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
menfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas , Terampil dan Berkarakter.
B. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Berfikir kritis, rasional,kreatif, dalam menanggapi isu kewarga negaraan.
b. Berpartisipasi secara cerdas dan ertanggung jawa serta bertindak secara sadar
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Erkemang secara positif dan demokratis’
2. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
1. Persatuan dan kesatuan Bangsa
2. Norma hukum dan Peraturan
3. Hak asasi manusia
4. Keutuhan warga negara
5. Konstitusi Negara
6. Kekuasaan dan politik
7. Pancasila
8. Globalisasi
3. Tuntutan Pedagogigs PKn di SD
Dirumuskan menjadi 3 rumusan:
a. Persiapan mental
b. Profesionalitas
c. Hubungan sosial guru dan murid yang kohesif
MODUL 2
KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Dalam modul ini ada 3 Kegiatan Pembelajaran:


1. Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral
2. Pendidikan Nilai dan Moral dalam PKn di SD
3. Hubungan Interaktif Nilai dan Moral dalam PKn di SD

A. Pendekatan PKn sebagai Pendididkan Nilai dan Moral

KARAKTERISTIK:
1. Herman ( 1972 ) Nilai ditangkap ,diinternalisasi, dan diakukan dalam diri seseorang
memulai proses belajar.
2. Pendidikan nili sudah berlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai entuk
tradisi.
3. Pendidika mempunyai dua tujuan besar yakni mengembangkan individu dan masyarakat
yang smart and good( Lickona 1992-6)
Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural yang dan mendesak bagi
kelangsungan kehidupan yang berkeadaban karena pada dasarnya pewarisan nilai antar generasi
dan dalam satu generasi merupakan wahana psikologis dan selalu menjadi tugas dari proses
peradapan.
Dilihat dari subtansinya menurut Lickona (1992,53-56) yang perlu dikembangkan dalam rangka
Pendidikan nilai adalah “ Nilai karakter yang baik ( good character)” yaitu:
1. Wawasan Moral
2. Kesadaran Moral
3. Wawasan nilai Moral

B. Pendidikan Nilai dan Moral dalam PKn di SD


Tujuan Pendidikan kewarganegaraan
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu kewarganegaraan
2. Partisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas
3. Berkembang secara positif dan demokratis
4. Berinteraksi dengan bangsa-angsa lain dalam pecaturan dunia baik langsung maupun
tidak langsung
Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 di dalamnya mengandung nilai dan moral :
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Cinta lingkungan
- kebangsaan
2. Norma,hukum, dan peraturan
- Tata terti di sekolah
- Terti di lingkungan keluarga
3. Hak asasi manusia
- Hak dan kewajiban anak
- Hak dan kewajian masyaerakat
4. Kebutuhan warga negara
- Hidup gotong royong
- Kebeasan mengeluarkan pendapat
5. Konstitusi negara
- Proklamasi Kemerdekaan seagai konstitusi pertama
- Huungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasaan dan politik
- Pemerintahan desa
- Kecamatan
- Pemerintahan daerah
7. Pancasila
- Ideologi negara
- Perumusan Pancasila
8. Globalisasi
- Gloalisai di lingkungan
- Politik luar negeri di era globalisasi

C. Hubungan Interaktif Nilai dan Moral dalam PKn di SD


Menurut Piaget “ Moralita berada dalam suatu sistem aturan , oleh karena hakekat moralita
seyoyanya dilihat dari sudut bagaimana individu menyadari kebutuhannya akan akan aturan
itu.
Atas dasar itu ia meneliti :
- Bagaimana anak menyadari aturan
- Bagaimana ia menerapkan aturan
Tahapan kesadaran mengenai aturan:
1. Usia 0-2 tahun, aturan tidak bersifat memaksa
2. Usia 2-8 tahun aturan bersifat sakral dan diterima tanpa pemikiran
3. Usia 8-12 tahun aturan diterima sebagai hasil keputusan
Tahapan pada domain pelaksanaan aturan:
1. Usia 0-2 tahun aturan sebagai hal yang tidak memaksa
2. Usia 2-6 tahun perilaku yang lebih erorientasi diri sendiri
3. Usia 6-10 tahun aturan di terima sebagai perwujudan dari kesepatan
4. Usia 10-12 tahun aturan diterima sebagai ketentuan yang sudah dihimpun
Pendidikan nilai berdasar teori piaget:
“Pendidikan nilai moral atau nilaai etis yang di kembangkan berdasarkan pendekatan
psikologi perkembangan moral kognitif yang menitik eratkan pada perkemangan prilaku moral
yamng dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai dalam konteks kehidupan masyarakat.
Kohlberg mengajukan pendekatan Pendidikan nilai menggunakan pendekatan klarifikasi nilai
( value clarification approach) pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa tidak jawaban yang
benar satu-satunya terhadap dilema moral tetapi disitu ada nilai yang dipegang sebagai suatu
dasar berpikir dan berbuat.

Anda mungkin juga menyukai