Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN KONSEP, NILAI, MORAL DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN


PERILAKU WARGA NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PKN SD dalam meraih gelar strata 1
Dosen pembimbing : Hj. SITI HUSNA ,S.Pd.SD,MPd
Oleh kelompok 6 :
1. Shabrina Nurul Amalia ( 198610152 )
2. Diah Besti Maulida ( 198610146 )
3. Onya Saci Laulein Sudarmono ( 208610211 )
4. Aufa Lintang Tsalsabila
5. Chellynda Kusuma
6. Femidwi Ramadhanti
7. Tutut Wulandari ( 196810158 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP ARRAHMANIYAH KLB LIMO KOTA DEPOK
2022
KATA PENGANTAR
Syukur senantiasa kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah PKN SD dengan judul yang kami bawa “
HUBUNGAN KONSEP, NILAI, MORAL DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN
PERILAKU WARGA NEGARA “.

Dalam penyusunan makalah ini, atas dukunganmoral dan materil serta bimbingan yang kami
peroleh, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Mata Kuliah PKN SD yakni Ibu Hj. Siti Husna, S.Pd SD, MPd yang
memberikan dorongan, masukan serta bimbingan kepada kami.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan baik secara moril dan materil
3. Serta berbagai pihak yang tidak dapat kami rinci satu persatu yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan dan sangat terbuka untuk kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Dengan adanya makalah ini pula, kami berharap dapat memberikan
pengetahuan untuk memahami secara mendalam tentang hubungan konsep, nilai, moral dan
norma dengan tuntutan perilaku warga negara.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 4
BAB II : ISI 5
A. Pengertian Konsep, Nilai, Moral Dan Norma 5
B. Konsep Nilai, Moral, Dan Norma Dalam Hubungannya Dengan Sesama Warga 8
C. Konsep Nilai, Moral, Dan Norma Dalam Pengembangan Komitmen Bela Negara 9
BAB III : PENUTUP
1.1 KESIMPULAN 11
1.4 SARAN 11
1.5 DAFTAR PUSAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang strategis dalam
mencetak karakter peserta didik Sekolah Dasar yang mana materi di dalamnya sangat
berkaitan dengan aspek-aspek moral dan perilaku yang ada dan berkembang di masyarakat
yang berkaitan dengan norma dan tuntutan berperilaku sebagai warga negara yang baik. Guru
Pendidikan Kwarganegaraan dituntut mampu untuk menanamkan konsep, nilai, moral dan
norma kepada peserta didik dalam ulpaya mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa dalam
upaya menciptakan generasi yang sadar dan patuh pada aturan hidupnya.
1.2    RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam hubungan antara warga negara
dengan negara?
2.      Apakah hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam hubungan antara warga sesama
warga negara?
3.      Apakah hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam dalam pengebangan komitmen bela
negara?
4.      Siapa yang dimaksud warga negara ?
5.      Apa yang diharapkan dari warga negara ?
1.3     TUJUAN PENULISAN
1.      mengetahui hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam hubungan antara warga negara
dengan negara?
2.      Mengetahui hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam hubungan antara warga sesama
warga negara?
3.      Mengetahui hubungan konsep, nilai, moral dan norma dalam dalam pengebangan komitmen
bela negara?
4.      Mengetahui yang dimaksud warga negara ?
5.      Mengetahui yang diharapkan dari warga negara ?

4
BAB II
ISI

A. Pengertian Konsep, Nilai, Moral Dan Norma


Nilai, Moral dan Norma sangat erat kaitannya dengan tuntunan perilaku suatu warga
Negara. Tiap warga Negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap Negara,
terutama peran serta dalam pembangunan. Pembentukan perilaku seseorang memerlukan
proses, kebiasaan dan keteladanan. Kelompok perilaku warga Negara dan Negara, meliputi
hal-hal yang mencakup kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain bidang politik,
ekonomi, ndone budaya dan hankam.
Salah satu kewajiban warga Negara yaitu ikut serta dalam kegiatan bela Negara. Bela Negara
sendiri dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya tekad,sikap dan ndonesi warga Negara yang
teratur, menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang didasarkan oleh: kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian ndonesia
sebagai ideologi Negara dan kerelaan berkorban.

 Konsep : Pengertian yang menunjukan kepada sesuatu. Pengertian tersebut dapat di


nyatakan dalam bentuk kata – kata, nama atau pernyataan. Dengan kata lain konsep
adalah kata yang menunjuk kepada sesuatu
     Nilai      :  Sesuatu yang merujuk pada tuntunan perilaku yang membedakan
perbuatan yang baik atau buruk.
 Moral   : Keharusan perilaku yang di bawakan oleh nilai
  Norma : Sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep nilai, perilaku,
dan moral serta perilaku yang di lakukan.

Mengubah sikap orang tertentu tidak semudah memindahkan barang dari tempat satu ,
ketempat yang lain, tetapi memerlukan proses dan kebiasaan – kebiasaan yang mendukung
ndones itu pula. Mengenai hal itu ada beberapa pendekatan yang kita kenal :
1. Pendekatan emosional yaitu bertujuan menggugah perasaan dan emosi siswa dalam
memahami, menghayati, dan meyakini, nilai yang akan di tanamkan.
2. Pendekatan rasional yaitu bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam
memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut.

5
Tujuan pendidikan diperjelas dalam pasal 36 ayat (3) undang undang nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional yang mengatur tentang kurikulum. Dinyatakan
bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam rangka negara kesatuan
republik indonesia dengan memperhatikan :
1.      Peningkatan iman dan takwa
2.      Peningkatan akhlak mulia
3.      Peningkatan potensi , kecerdasan ,dan minat peserta didik
4.      Keragaman potensi daerah dan lingkungan
5.      Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6.      Tuntutn dunia kerja
7.      Perkembangan ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni
8.      Agama
9.      Dinamika perkembngan global
10.  Persatuan nasional dan nilai –nilai kebangsaan

Penjelasan pasal 37 undang undang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa


pendidikan kewarganegaraan di maksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Esensi dari rumuasan tujuan
pendidikan nasional tersebut meliputi :
1.Beriman dan bertakwa pada tuhan yang maha esa
2.Mengembangkan potensi peserta didik
3.Berakhlak mulia
4.Sehat
5.Berilmu
6.Cakap
7.Kreatif
8.Mandiri , dan
9.Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kesemua itu, apabila kita cermati, meliputi dimensi spiritual, intelektual, personal dan social,
yang mana:
Dimensi spiritual              : beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa
Dimensi                            : memiliki kecakapan kreatif, dan beilmu intelektual
Dimensi personal              : berakhlak mulia, sehat dan mandiri
Dimensi social                 : demokratis dan bertanggung jawab
6
Rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut lebih menekankan perilaku yang
memancarkan iman dan takwa kepada tuhan yang maha Esa dalam masyarakat yang terdiri
dari berbagai golongan agama. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab.
Perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam
kepentingan. Perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran dan pendapat ataupun kepentingan
diatasi melalui musyawarah dan mufakat serta perilaku yang mendukung upaya untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pendidikan politik berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 perlu lebih di tingkatan agar rakyat sadar akan hak dan
kewajibannya  sebagai warga negara sehingga makin mampu ikut berperan secara aktif dan
bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk
lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pembahasan ini bahwa keikut
sertaan rakyat di dalam kehidupan bernegara merupakan hal yang mutlak, dalam pemerintah
demokrasi Pancasila terutama pembangunan. Di bidang ekonomi berlandasan pada pasal 33
UUD 1945. Bahwa cara pandang integralistik indonesia di bidang perekonomian ini menurut
beberapa unsur di antaranya:
1.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama, maksudnya produksi di kerjakan oleh semua
di bawah pimpinan anggota masyarakat
2.      Perekonomian disusun atas kekeluargaan, maksudnya kemakmuran masyarakat di utamakan
bukan kemakmuran orang– orang.

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia yang


mengandung berikut ini:
1.      Adanya keselarasan, keserasian, dan kebulatan, yang utuh dalam keseuruhan pembangunan.
2.      Pembengunan merata untuk seluruh rakyat Indonesia
3.      Hal yang ingin di bangun manusia dan masyarakaat indonesia sehingga pembangunan harus
berkepribadian indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap
berkepribadian indonesia pula.

7
B. Konsep Nilai, Moral, Dan Norma Dalam Hubungannya Dengan Sesama Warga
Pengertian warga negara dan konsep umum warga negara yang baik. Manusia
dilahirkan ke bumi ini sebagai makhluk zoon politicon/makhluk sosial karena manusia adalah
makhluk yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Maka salah satu upaya yang
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia adalah membangun suatu
wadah, tempat mereka berlindung yang  dinamakan negara.

Menurut Rustadi ( 1988:60) warga negara ialah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari suatu negara. Mereka yang tidak termasuk warga negara disebut
orang asing (bukan warga negara). Untuk dapat dikatakan sebagai warga negara maka
seseorang harus dinyatakan secara legal (sah)menjadi warga negara. Gara Pasal 26 ayat (1)
menyatakan bahwa “yang menjadi warga negara Indonesia ialah yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Ayat (2) menyatakan bahwa “syarat – syarat yang
mengenai kewarganegaraan negara ditetapkan dengan undang-undang”
Dengan demikian, yang menjadi WNI adalah sebagai berikut:
1.      Orang-orang bangsa indonesia Asli
2.      Orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara
indonesia.
Orang-orang bangsa indonesia asli adalah orang-orang yang dilahirkan oleh orang tua
yang berasal dari seluruh wilayah indonesia yang tersebar dari sabang dari merauke.
Sedangkan yang dimakksud orang-orang bangsa lain adalah orang-orang peranakan (belanda,
tionghoa,arab) yang bertempat kedudukan di indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah
airnya dan bersikap setia kepada negara republik indonesia.

Setelah kita mengetahui arti dari warga negara maka topik bahasan selanjutnya adalah
perilaku dalam perwujudan sikap warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan
nampak jelas jika kita kaitkan dengan tujuan pendidikan nasional. Jika ditinjau dari dimensi
sosial tuntutan perilaku warga negara diharapkan memiliki sikap yang berbudi luhur, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian dan sifat mandiri disamping memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan bernegara. Penanaman – penanaman membiasakan sikap yang
berlandaskan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan sehari – hari sangat perlu dari usia dini
dalam rangka pembinaan dan pembentukan pribadi warga negara.

8
C. Konsep Nilai, Moral, Dan Norma Dalam Pengembangan Komitmen Bela Negara
Bela negara dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya tekad, sikap, dan tindakan
warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut didasarkan oleh:
1.      Kecintaan pada tanah air
2.      Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
3.      Keyakinan akan kesaktian pancasiala sebagai ideologi negara dan kerelaan berkorban
Wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yaitu pancasila dan UUD 1945 sebagai aspirasi
suatu bangsa yang merdeka.

Hal tersebut mengingat letak geografis Indonesia terletak di posisisilang dalam


peraturan lalu lintas dunia internasional artinya Indonesia sebagai suatu negara yang terdiri
dari ribuan pulau – pulau besar dan kecil dan mempunyai wilayah perairan.

Cara pandang bangsa Indonesia tersebut telah lama dinyatakan di dalam istilah yang
dipakai dalam kehidupan sehari – hari yaitu istilah Tanah Air. Tanah air yang bentuk
wujudnya demikian, ditambah dengan letak geografisnya di antara 2 benua dan 2 samudra,
memang lebih tepat dinamakan NUSANTARA yang mencakup:
1.    Perwujudan kepulauan Nusantara sebagi suatu kesukuan politi
2.    Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai suatu kesatuan ekonomi
3.    Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai suatu kesukuan sosial dan budaya.
4.    Perwujudan kepulauan Nusantara sebagau suatu kesatuan pertahanan dan keamanan.
           
Disamping itu juga tidak kalah pentingnya dengan aspek alamiah TRIGATRA yang
meliputi:

1.    Letak geografis pada posisi silang


2.    Keadaan dan kekayaan alam
3.    Keadaan dan kemampuan penduduk

            Upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan nasional yang meliputi


benrikut ini:
1.      Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke
tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dihindarkan dari hambatan.

9
2.      Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara.
3.      HAMKAMNAS adalah upaya rakyat semesta yang merupakan salah satu fungsi utama
pemerintah negara

Menurut UUD 1945 pasal 20 ayat 1 tentang pertahanan nasional tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
-          Terwujudnya keikutsertaan warga negara tersebut apabila warga warga negara menyadari
bahwa dia memiliki hak dan kewajiban itu.
-          Harus dipersiapkan / ditumbuhkan
-          Melalui upaya pendidikan
-          Khususnya pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN)

Berpijak dalam 4 hal tersebut dapat kita rumuskan ciri-ciri yang menjadi sasaran
pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN)
Ciri-cirinya antara lain:
1.      Cinta tanah air
2.      Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia
3.      Yakin akan kebenaran dan kesaktian pancasila
4.      Rela berkorban untuk bangsa dan negara.

10
BAB III

KESIMPULAN

1.      Kaitan konsep, nilai, moral dan norma (KNMN)  dalam hubungan antara warga negara
dengan negara sangat erat dan mempunyai pengaruh timbal balik.
2.      Tiap warga negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap negara, terutama peran
serta dalam pembangunan.
3.      Pembentukan perilaku seseorang memerlukan proses, kebiasaan dan keteladanan.
4.      Kelompok perilaku warga negara dengan negara, meliputi hal-hal yang mencakup kehidupan
berbangsa dan bernegara, antara lain bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam
5.      Seseorang dikatakan sebagai warga negara bila telah dinyatakan secara legal menjadi warga
negara.
6.      Warga negara Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku, bangsa, agama, dan keyakinan,
budaya, dan adat istiadat yang memerlukan adanya kesadaran yang cukup tinggi dalam
hubungan dengan sesama warga negara.
7.      Bela negara merupakan tekad sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi pada rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila.

SARAN

11
DAFTAR PUSTAKA

Mariyadi, Kanjeng ( 2019 ) hubungan konsep, nilai, moral dan norma. Ngawi. Mariyadi.com

12

Anda mungkin juga menyukai