Anda di halaman 1dari 32

 

KARAKTERISTIK PKN
SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI
DAN MORAL DI SD
 

MODUL 2
 

Pendekatan PKn sebagai pendidikan nila


dan moral di S

Herman ( 1972 ) mengemukakan suatu prinsip yang sangat


mendasar , yakni bahwa”...value is neither taugh nor cought, it
learned”, yang arnya bahwa substansi nilai, dak semata – mata
ditangkap , diinternalisasi , dan dibakukan sebagai bagian melekat
dalam kualitas pribadi seseorang melalui proses belajar. Proses
pendidikan pada dasarnya merupakan proses pembudayaan atau
enkulturasi untuk menghasilkan manusia yang berkeadaban, termasuk
didalamnya yang berbudaya.
 

Pendekatan PKn sebagai pendidikan nila


dan moral di S
Perlunya upaya pendidikan nilai moral yang dilakukan secara menyeluruh dengan permbangan
sebagai berikut :
1.Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural yang jelas dan mendesak bagi
kelangsungan kehidupan yang berkeadaban.
2.Pewarisan nilai antar generasi dan dalam satu generasi merupakan wahana sosiopsikologis dan
selalu menjadi tugas dari proses peradaban.
3.Peranan sekolah sebaagai wahana psikopedagogis dan sosiopedagogik yang berfungsi sebagai
pendidik moral menjadi semakin penng, pada saat dimana hanya sebagian kecil anak yang
mendapat pendidikan moral dari orang tuanya dan peranan lembaga keagamaan semakin kecil.
4.Dalam seap masyarakat sebagai terdapat landasan eka umum, yang bersifat universal
melintasi batas ruang dan waktu, sekalipun dalam masyarakat pluralisk yang mengandung
banyak potensi terjadinya konik nilai.
 

Pendekatan PKn sebagai pendidikan nila


dan moral di S
Perlunya upaya pendidikan nilai moral yang dilakukan secara menyeluruh dengan
permbangan sebagai berikut :
5. Demokrasi mempunyai kebutuhan khusus akan pendidikan moral karena in dari demokrasi
adalah pemerintahan yang berakar dari rakyat dilakukan oleh wakil pembawa amanah rakyat,
dan mengusung komitmen mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
6. Pertanyaan yang selalu dihadapi baik individu maupun masyarakat adalah pertanyaan moral.
7. Terdapat dukungan yang mendasar dan luas bagi pendidikan nilai sekolah.
8. Komitmen yang kuat terhadap pendidikan moral sangatlah esensial untuk menarik dan
membina guru-guru yang berkeadaban dan profesional.
9. Pendidikan nilai adalah pekerjaan yang dapat dan harus dilakukan sebagai suatu keniscayaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat global.
 

Pendekatan PKn sebagai pendidikan nila


dan moral di S

Lickona ( 1992 : 53-63 ) yang perlu


dikembangkan dalam rangka
pendidikan nilai
karakter yang tersebut
baik ( good adalah nilai)
character
yang di dalamnya mengandung ga
dimensi nilai moral yaitu dimensi
wawasan moral, dimensi
moral, dimensi wawasan
perasaan moral nilai
dan
dimensi perilaku moral.
 

Pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn di S

Muatan isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan


warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamankan oleh
Pancasila dan UUD 1945. Secara umum PKn diSD bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan:
1.Berkir secara kris, rasional, dan kreaf dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2.Berparsipasi secara akf dan bertanggung jawab, dan berndak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat,
bermasy arakat, berbangsa, dan bernegara, serta an-k
an-korupsi.
orupsi.
3.Berkembang secara posif dan demokrasi untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter
masyarakat
masyar akat Indoensia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya;
4.Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara langsung atau dak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
 

Hubungan interakf pengembangan nilai dan mor


dalam PKn di S
1. Konsep “values eduaon, moral educaon, educaon for vitues”
sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain
mengembangkan
mengemba ngkan pikiran, juga mengembangkan
mengembangkan nilai dan sikap.
2. Lickona
Lickona (1992:6-7
(1992:6-7)) “pendidikan
“pendidikan moral
moral merupaka
merupakan n aspek yang
yang
esensial bagi pekembangan dan berhasilnya kehidupan demokrasi”
Yakni: Menghorma hak orang lain Mematuhi hukum yang belaku,

Parsipasi dalam bagi


perlunya kebaikan kehidupan
umat. masyarakat dan Peduli terhadap
3. Secara teorik nilai
nilai dan moral berkembang
berkembang secara psikologis
psikologis dalam
diri individu mengiku perkembangan usia dan konteks social.
 

Hubungan interakf pengembangan nilai dan mor


dalam PKn di S
Piaget merumuskan perkembangan kesadaran dan pelaksanaan aturan yang dibagi menjadi dua
domain yaitu sebagai berikut :
1.Tahapan Domain Kesadaran Mengenai Aturan Terdiri dari usia, 0-2 tahun, aturan dirasakan sebagai
susatu hal yang bersifat dak memaksa, usia 2-8 tahun, aturan disikapi dengan hal yang bersifat sacral
dan diterima tanpa pemikiran, usia 8-12 tahun aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.
2.Tahapan Domain Pelaksanaan Aturan Terdiri dari usia, 0-2 tahun, aturan dilakukan sebagai susatu hal
yang bersifa monorik saja, usia 2-6 tahun, aturan dilakukan sebagai perilaku yang lebih berorientasi
diri sendiri, usia 6-10 tahun diterima sebagai hasil kesepakatan.
3.Piaget menyimpulkan bahwa pendidikan sekolah seyogyany
seyogyanyaa menik beratkan pada pengembangan
kemampuan mengambil keputusan (decision making skills) dan memecahkan masalah (problem solving)
dan membina pengembangan moral yang dilakukan dengan cara menutut peserta didik untuk
mengembangkan aturan berdasarkan keadilan (fairness).
 

Hubungan interakf pengembangan nilai dan mor


dalam PKn di S
Koherlberg merumuskan adanya ga ngkat / level yang terdiri atas enam
tahap/stage yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat I : Prakonvensional (Preconvenonal)
a.Tahap 1, Orientasi hukuman dan kepatuhan.
b.Tahap 2, Orientasi instrumental nisbi.
2. Tingkat II : Konvensioanal (Convenonal)
a.Tahap 3, Orientasi kesepakatan mbal balik.
b.Tahap 4, Orientasi hokum dan keterban.
3. Tingkat III : Poskonvensional (Postconvenonal)
a.Tahap 5, Orientasi kontrak social lagalisk
b.Tahap 6, Orientasi prinsip eka universal
 

Terima Kasih
 

KETERKAITAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAA N DENGAN
IPS DAN PELAJARAN LAIN
 

MODUL 3
 

PETA KONSE
 

GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN SERTA MATA PELAJARAN IPS DAN
MATA PELAJARAN LAINNYA DI SD
 

GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan sebgai salah satu bidang kajian (UU sistem pendidikan No. 20 Tahun 2003) dan
program studi,
studi, yang fungsi dan peranny
perannya,
a, antara lain sebagai pendidikan hukum, pendidikan
pendidikan polik dan pendidikan
kewarganegaraan sendiri yang tujuan umumnya adalah membentuk warga negara yang baik.
Dalam perkembangannya Pendidikan kewaganegaaan mengalami peubahan nama:

Walaupun sering mengalami perubahan nama, tetapi isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara umum
dak berubah yaitu menekankan pada pengetahuan untuk mendorong siswa berpikir secara kris, melalui
pendekatan polis dan kekuasaan, dan proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran satu arah (verbalisme).
 

TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk mengembangkan kemapuan-kemampuan sebagai berikut:


1.Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
2.Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secra
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan
hidup bersamapada karakter-karakter
dengan bangsa-bangsa masyarakat
lainnya. Indonesia agar dapat
4.Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
 

HAKIKAT BIDANG STUDI PK 

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah

merupakan
pembentukan mata pelajaran
diri yang yangdari
beragam memfokuskan pada
segi agama, sosio-
kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi
warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD
1945.
 

TUJUAN PKN SECARA UMU


a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman
pemahaman tentang Pancasila
yang benar dan sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola
pola pikir yang sesuai dengan Pancasila
Pancasila ciri khas

c. serta watak
Menanamkan
Menana mkanke-Indonesia-an.
nilai-nil
nilai-nilai
ai moral Pancasila
Pancasila ke dalam
dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak anak didik sebgai warga
warga negara dan warga masyarakat
Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral
Pancasila untuk menghadapi arus globalisasi
e. Memberikan motivasi agar
agar berperilaku sesuai
sesuai dengan nilai, moral dan norma
Pancasila.
f. Mempersiapkan
Mempersiapkan anak
anak didik untuk menjadi
menjadi war
warga
ga negara
negara yang baik,
baik,
bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
 

Karakterisk bidang studi PK 


Landasan Konsep yang mendasari Pendidikan Kewarganegaraan yaitu manusia
sebagai Mahluk ciptaan Tuhan dan insan polik yang terorganisasi dengan tujuan
agar manusia Indonesia memiliki kemauan
kemauan dan kemampuan
kemampuan untuk:
 


Karakterisk
yaitu bahwa Pendidikan
Pendidikan kewarganegaraan
kewarganegaraan(Pendidikan
merupakanKewarganegaraan) dengan
suatu bidang kajian paradigma
ilmiah baru,
dan program
pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di
Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence,
Intelligence,
b. Civic Responsibility,
Responsibility,
c. Civic Parcipaon,
Parcipaon,
Kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dibagi menjadi 3 kelompok:


1.Komptenesi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan
1.Komptenesi kewarganegaraan
2.Komptensi untuk menguasai ketrampilan kewarganegaraan
3.Kompetensi
3.Kompetensi untuk menguasai karakterisk kewarganegar
kewarganegaraan
aan
 

BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALA


KURIKULUM
KURIKULUM S1 PGSD

Berdasarkan
tujuan landasan
Pendidikan konsep Pendidikan
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan secaraKewarganegaraan,
umum adalah maka
ada lah sebagai fungsi dan peran serta
berikut:
a. Pendidikan nilai dan moral P
Pancasila
ancasila serta UUD 1945
Adalah pendidikan Nilai dan moral
moral k karena
arena yang disampaikan sebagai substansi isi
Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan oleh seorang
warga negara dalam berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu suatu
kehidupan
keh idupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sebagai Pendidikan
Pendidikan PPolik
olik
Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Ke
Kewarganegaraan
warganegaraan
Diharapkan menumbuhkan pengeran dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran
warga negara dalam kehidupan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sebgai Pendidikan
Pendidikan Hukum
Hukum dan K Kemasyarakatan
emasyarakatan
Tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap apa yang
menjadi hak dan kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi
persoalan dalam kehi
kehidupan
dupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 

Kegiatan belajar 2

KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS
 

PENGERTIAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN TERP
TERPADU
ADU
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu
suatu tema tertentu sebagai pusat perhaan
(center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep
lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari
bidang studi lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
menghubungkan berbagai bidang studi
yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan
kemampuan perkembangan anak.

3. simultan.
Suatu cara
cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
keterampilan anak secara
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi
yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.
 

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN

 Karakterisk
TERPADU
Pembelajaran
Pembela jaran Terpadu Sebagai suatu proses, pembelajara
pembelajaran
n
terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Berpusat pada anak (child


(child centered)
centered)
2. Memberi pengalaman
pengalaman langsung kepada anak.
anak.
3. Pemisahan anatara bidang studi dak begitu
begitu jelas.

4. pembelajaran.
Menyajikan konsep
konsep dari berbagai bidang
bidang studi dalam suatu proses
proses
5. Bersifat
Bersifat luwes.
luwes.
6. Hasil pembelajaran
pembelajaran dapat berkembang
berkembang sesuai
sesuai dengan kebutuhan
kebutuhan anak.
 

Kelebihan pembelajaran terpadu

• Relevan dengan ngkat perkembangan anak


• Kegiatan bertolak dari minat dan kebutuhan
• Kegiatan lebih bermakna  hasil bertahan lama
• Mengembangkan keterampilan berkir anak


Kegiatan bersifat pragmas
Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak
 

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN


PEMBELAJARAN TERP
TE RPADU
ADU
Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program
pembelajaran terpadu:

1.Karakteristik anak SD.


2.Konsep disiplin ilmu.

3.Standar
Indikator. Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
4.Lingkungan belajar anak.

5.Bahan/sumber-sumber penunjang
 

Kegiatan belajar 3

HUBUNGAN BIDANG STUDI


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DENGAN MATA PELAJARAN
LAINNYA 
 


Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS,
Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki keterkaitan
dengan mata pelajaran atau bidang studi lainnya.
lainnya.

Model yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan
bidang studi lainnya y
yaitu
aitu

1.model webbed (jaring laba-laba) atau


2.model integrated (terpadu)
 

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai