Anda di halaman 1dari 5

PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

S
etiap bangsa yang ingin berdiri dengan kokoh dan mengetahui jelas kearah mana tujuan yang
ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Begitu pula dengan Indonesia yang
terdiri atas beranekaragam kebudayaan, suku, agama, ras, dan kebiasaan memerlukan suatu
pandangan hidup bangsa yang sama. Pandangan hidup ini merupakan payung dalam menjaga
integrasi bangsa sehingga keanekaragaman bukan merupakan pemecah belah bangsa,
melainkan sebagai pemersatu bangsa.
Pendidikan kewarganegaraan
merupakan pendidikan yang mengenai warga negara (citizienship) yang pada hakikatnya
untuk menerapkan pendidikan tersebut tidak terlepas dengan nilai dan moral yang dianut oleh
setiap Negara. Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi
dan makna yang sama dengan pendidikan budi pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya
adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan
warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, sesuai yang tercantum dalam
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bermasyarakat di Negara kita ini sering
kali tidak mengacu pada nilai dan moral yang ada, misalnya masih saja terdapat masyarakat
yang melangggar norma , adat bahkan melakukan tindakan diskriminasi terhadap sesama
manusia, baik pria maupun wanita. Ini menandakan bahwa pendidikan kewarganegaraan
sebagai nilai dan moral dalam masyrakat belum sepenuhnya dipahami.
Oleh karena itu melalui makalh ini kan dijelaskan bagaimana sebenarnya hakikat dari
pendidikan nilai dan moral dalam pendidikan kewrganegaraan yang bersumber dari budaya
bangsa Indonesis sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi
muda yang kemudian dijadikan sebagai pengetahuan untuk
menerapkan nilai dan moral dalam pembelajaran PKn di sekolah, keluarga maupun
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai dan moral ?
3. Bagaimakah hubungan nilai dan moral dalam PKN?
4. Bagaimana cara menanamkan nilai dan moral pada anak SD.

1.3 Tujuan penulisan Makalah

Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar PKn.


2. Dapat mengetahui hubungan antara PKN dengan nilai dan moral.
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang nilai dan moral dan menanamkannya kepada
peserta didik nantinya.
4. Dapat menerapkan ilmu PKN sebagai pendidikan nilai dan moral dikehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


PKn dari istilah “Civic Education”yang diterjemahkan kedalam bahasa
indonesia menjadi pendidikan kewarganegaraan dan akhirnya menjadi pendidikan
kewarganegaraan. Istilah pendidikan kewargaan diwakili oleh Azara dan tim ICCE (
Indonesia Center for Civic Education ) dari universitas islam negeri Jakarta sebagai
pengembang Civic Education pertama di perguruan tinggi. Sedangkan penggunaan istilah
kewarganegaraan diwakili oleh Winaputa dari tim CICED ( Center Indonesia for Civic
Education ).
Pengertian PKn menurut para ahli:
 Pengertian PKn dalam Aulia (2014) adalah pendidikan yang menyangkut status formal
warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No. 2 th. 1949. Undang-
Undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau
pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia (Winataputra 1995). Tujuan PKn adalah
untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Karakteristik PKn
sebagai pendidikan konsep, nilai, norma, dan moral dalam pembelajaran PKn.
 Menurut Zamroni (2005 : 7) Pendidikan Kewarganegraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis,
melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru.
 Menurut Azis Wahab, Pkn merupakan media pengajaran yang mengindonesiakan para siswa
secara sadar, cerdas dan penuh tanggung jawab.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan
kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk
mengarahkan peserta didik menjadi warga Negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas,
terampil, dan bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai
dengan ketentuan pancasila dan UUD 1945.

2.2 Pengertian Nilai


Nilai yang dalam bahasa inggrisnya adalah Value, berasal dari kata valere dalam bahasa
latin atau valoir dalam bahasa Prancis kuno, yang biasa diartikan sebagai ‘harga’, ’
penghargaan’, atau ‘taksiran’. Maksudnya adalah harga yang melekat pada sesuatu atau
penghargaan terhadap sesuatu. Frankel (1977:6) mengatakan tentang nilai sebagai berikut.
“A value is an idea-a concept-about what someone thinks is important in life. When a person
values something, he or she deems it worthwhile-worth having, worth doing, or worth trying
to obtain.”
Bambang Daroeso (1986:20) mengemukkan bahwa nilai adalah suatu kualitas suatu
penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.
Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai –
nilai dalam diri siswa. PKn SD merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan
nilai, yaitu mata pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai – nilai
Pancasila/budaya bangsa seperti yang terdapat pada kurikulum PKn SD. Pelaksanaan
pendidikan nilai selain dapat melalui taksonomi Bloom dkk, dapat juga menggunakan jenjang
afektif, berupa penilaian nilai (receiving), penanggapan nilai (responding), penghargaan nilai
(valuing), pengorganisasi nilai (organization), karakterisasi nilai (characterization).

2.3 Pengertian Moral


Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa latin, bentuk
jamaknya mores, yang artinya adalah ‘tata cara’ atau ‘adat istiadat’. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia (1989 : 592) , moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti atau susila.
Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif
materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya
berbeda.

Menurut Harlock
(1990), Moral adalah sopan santun, kebiasaan, adat sitiadat dan aturan perilaku yang telah
menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Sedangkan menurut Wantah (2005), Moral
adalah sesuatu yang harus dilakukan atau tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk
menetukan siapa yang benar dan perilaku yang baik dan buruk. Kamus Psikologi (chaplin,
2006): moral ialah akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial atau menyangkut hukum atau
adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.

Jadi moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh


manusia. Sifat moral yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral
yang jika ia ingin dihormati oleh orang lain. Moral adalah suatu tindakan/perilaku/ucapan
seseorang dalam interaksinya dengan manusia.

Jika orang tersebut


melakukannya sesuai dengan yang berlaku di masyarakat dan masyarakat dapat diterima dan
menyenangkan, maka orang tersebut dianggap memiliki moral yang baik, dan sebaliknya.
2.4 Hubungan nilai dan moral dalam PKn
Nilai dan moral memiliki hubungan yang erat dengan Pkn ini dikarenakan muatan isi
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan
kewarganegaraan yang memahami dan mampu melaksanakan hak – hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas dan berkarakter seperti yang
diamanatkan dalam pancasila dan UUD 1945. Pkn dinyatakan pendidikan nilai dan moral
karena pendidikan nilai ememiliki dimensi pedagogik praktis dan jauh lebih kompleks
daripada dimensi teoritisnya selain itu dalam pkn karakter yang baik (character) mengandung
tiga dimensi nilai moral. :
1. Dimensi wawasan moral ( knowing moral values), terdiri dari empat kemampuan :
kemampuan mengambil pandang orang lain, penalaran moral, mengambil keputusan, dan
pemahaman sendiri.
2. Dimensi perasaan moral ( moral feeling ), yang terdiri dari kata hati, harapan diri sendiri,
merasakan orang lain, cinta kebaikan dan control diri.
3. Dimensi prilaku moral yang terdir dari kompetensi, kemauan, kebiasaan,

Pendidikan Kewarganegaraan harus diartikan dengan berisikan nilai dan moral yang secara
substansif terkandung dalam pancasila oleh karena itu dapat disimpulakan bahwa secara
subtansif menurut undang-undang sisdiknas pendidikan keawarganegaraan merupakan
wahana pedagogis untuk mengembangkan rasa dan intuisi kebangsaan dan cinta tanah air
2.5 Cara menanamkan nilai dan moral pada anak SD.
Upaya Guru Menanamkan Nilai, Norma dan Moral pada Peserta Didik Nilai sebagai
sesuatu yang berharga, baik, luhur, diinginkan dan dianggap penting oleh masyarakat pada
gilirannya perlu diperkenalkan pada anak. Sanjaya (2007) mengartikan nilai (value) sebagai
norma-norma yang dianggap baik oleh setiap individu. Inilah yang menurutnya selanjutnya
akan menuntun setiap individu menjalankan tugas-tugasnya seperti nilai kejujuran, nilai
kesederhanaan, dan lain sebagainya. Mulyana (2004) mendefinisikan pendidikan nilai
sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta
menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya.
Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui
sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan. Nursid
Sumaatmadja (2002) menambahkan bahwa pendidikan nilai ialah upaya mewujudkan
manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, manusiawi dan berkepedulian terhadap kebutuhan serta kepentingan orang
lain,yang intinya menjadi manusia yang terdidik baik terdidik dalam imannya, ilmunya
maupun akhlaknya serta menjadi warga negara dan dunia yang baik (well educated men and
good citenship). Sebagai perbandingan, penerapan konsep-konsep pendidikan nilai menurut
Sofyan Sauri (2007) pernah diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan di Thailand dengan
menggunakan suku kata yang terdapat dalam kata EDUCATION yang memiliki arti sebagai
sebagai berikut. Singkatan untuk Enlightenment (pencerahan). Ini adalah proses pencapaian
pemahaman dari dalam diri atau bathin melalui peningkatan kesadaran menuju pikiran super
sadar yang akan memunculkan intuisi, kebijaksanaan, dan pemahaman. Singkatan untuk Duty
and Devotion (tugas dan pengabdian). Pendidikan harus membuat siswa menyadari tugasnya
dalam hidup. Selain memiliki tugas atau kewajiban yang terhadap orang tua dan keluarga,
siswa juga memiliki kewajiban yang berlandaskan cinta kasih dan belas kasih untuk melayani
dan menolong semua orang di masyarakat dan di dunia. Singkatan untuk Understanding
(pemahaman). Ini bukan hanya mengenai pemahaman terhadap mata pelajaran yang
diberikan dalam kurikulum nasional tetapi juga penting untuk memahami diri sendiri.
Singkatan untuk Character (karakter).
Guru mesti membentuk karakter yang baik pada diri siswa. Seorang yang berkarakter
adalah seorang yang memiliki kekuatan moral dan lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran,
Kebajikan, Kedamaian, Kasih sayang dan tanpa Kekerasan. Nilai kemanusiaan tersebut harus
terpadu dalam pembelajaran di kelas. Singkatan untuk Action (tindakan). Para siswa kini
belajar dengan giat dan menuangkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam ruang ujian dan
keluar dengan kepala kosong.

Anda mungkin juga menyukai