Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah kami yang berjudul
“Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain” dalam
Modul 3 tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Pembelajaran PKn di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurlia Ginting, S.Pd, M.Pd, selaku dosen
pada mata kuliah Pembelajaran PKn di SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan ?
2. Bagaimna keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS ?
3. Bagaimana keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakikat dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS.
3. Untuk mengetahu keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata pelajaran
lainnya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah dimaksudkan sebagai menambah ilmu
pengetahun dan acuan/ rujukan dalam memahami dan menghubungkan antara mata pelajaran
Pendididkan Kewarganegaraan dengan mata-mata pelajaran yang lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Udin S. Winaputra, dkk, Pembelajaran PKn di SD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2020), hlm.
3.6
2
Ibid, hlm. 3.7
3
B. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjdai warga Negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian, selain pengetahuan, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai moral Pancasila, para guru diharapkan memiliki keterampilan di dalam
mengorganisir dan mengembangkan materi Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan
untuk dapat mengajarkannya pada siswa SD. Sehingga para siswa dapat mengamalkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku sesuai dengat tingkat SD.3
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan menuntut lahirnya warga negara dan
warga masyarakat yang Pancasila, beriman dan bertakwa tehadap Tuhan Yang Maha Esa
yang mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak dan kewajibannya, menyadari
berapa pentingnya melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang didasari oleh kesadaran
dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dapat membuat keputusan secara cepat
dan tepat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, tidak mencemari air dan tidak
merusak lingkungan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas mengarahkan kita pada landasan konsep
yang mendasari Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, yaitu manusia sebagai makhlik
ciptaan Tuhan dan insan sosial politik yang terorganisasi dengan tujuan agar manusia
Indonesia tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk :
a. Sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum)
b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (melek
politik)
c. Memahami dan perpartisipasi dalam pembangunan nasional (insane pembangunan)
d. Cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroism dan patriotisme).4
3
Ibid, hlm. 3.7-3.8
4
Ibid, hlm. 3.8-3.9
4
Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah
dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi
pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui :
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nular warga negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga Negara atas dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari
depan.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu
sebagai berikut :
1) Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan.
2) Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan.
3) Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan.5
5
Ibid, hlm. 3.9-3.11
6
Ibid, hlm. 3.11
5
b. Pendidikan Politik
Mengajarkan pada siswa bangaimana seharusnya mereka berpartisipasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menumbuhkan
sikap-sikap positif tehadap hasil-hasil pembangunan nasional, memiliki
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, terhadap berbagai masalah
sosial politik, ekonomi, dan budaya serta memiliki rasa tanggung jawab,
menghormati dan menghargai aparat pemerintah.
c. Pendidikan Kewarganegaraan
Menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan
peran warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta
mengetahui hak-hak dan kewajibannya.
d. Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Mendidik siswa untuk menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.7
7
Ibid, hlm. 3.11-3.14
8
Ibid, hlm. 3.19
6
pemisahan menjadi bidang studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan
Sejarah.9
9
https://www.coursehero.com/file/72015148/Keterkaitan-PKN-Dengan-IPS-Dan-Mata-Pelajaran
Lainyadocx/, diakses pada tanggal 15 April 2021 pukul 16.05
10
Udin S. Winaputra, dkk, Pembelajaran PKn…, hlm. 3.20-3.21
7
3. Seluruh kegatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama
4. Menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak.11
11
Ibid, hlm. 3.23-3.24
12
Ibid, hlm. 3.32
13
https://www.pengetahuanku13.net/2018/09/makalah-pembelajaran-terpadu-model_51.html, diakses
pada tanggal 15 April 2021 pukul 12.10
8
Model webbed dan integrated dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa mata
pelajaran dalam 1 kegiatan pelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin
ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Model webbed lebih
menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami
konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menguhungkan dengan konsep lainnya.
Pembelajaran terpadu model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh
tema yang ditentukan adalah “Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan
menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya pada pelajaran :
Mata pelajaran IPA, Sub tema : Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan
saat kita belajar.
Mata pelajaran PKn, Sub tema : tenggang rasa, kedisiplinan Siswa diajarkan tentang
bagaimana cara manusia bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial separti sikap
tenggang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.14
Dari ketiga model pembelajaran yang terintegritasi tersebut semuanya dapat digunakan
dalam pembelajaran pendidikan Kewarganegraan yang dihubungkan dengan bidang studi
lainnya. Dalam menguraikan keterkaitan antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan kesehatan, IPA, Matematika, dan
Kesenian itu akan hanya digunakan model webbed dan model integrated. Sedangkan model
connecting digunkan hanya keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri.15
14
https://eurekapendidikan.com/pengertian-kurikulum-modelwebbed#:~:text=Model%20webbed%20
merupakan%20model%20pembelajaran,dengan%20siswa%20atau%20sesama%20guru, diakses pada tanggal 15
April 2021 pukul 12.19
15
Udin S. Winaputra, dkk, Pembelajaran PKn…, hlm. 3.32
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan
suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang dilandasai Pancasila UUD 1945. Selain itu pendidikan
kewarganegaraan menuntut lahirnya warga negara dan warga masyarakat yang
Pancasila, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
mengetahui hak dan kewajibannya, menyadari pentingnya melaksanakan kewajiban-
kewajibannya yang didasari oleh ksadaran dan tanggungjawabnya sebagai warga
negara.
2. Bidang studi PKn dan IPS merupakan bidang studi yang membahas tentang masalah
sosial. Bidang studi PKn pengajarannya erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD
1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Adapun disiplin
Geografi, Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS. Dalam pengajarannya
Pendidikan Kewarganegaraan membutuhkan metode pembelajaran terpadu sehingga
dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa, juga antara guru dengan siswa, agar
kegiatan lebih utuh dan terasa lebih nyata dan konkret.
3. Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan dapat dihubungkan dengan mata pelajaran
lainnya dengan 3 model pembelajaran yaitu model connected, model webbed, dan
model integrated.
B. SARAN
Untuk para guru semoga makalah ini dapat menambah pengetahun dan memberi
manfaat, semoga bias diaplikasikan dalam kelas saat proses pembelajaran. Penulis
menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11