Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN PEMBELAJARAN BERWAWASAN MASYARAKAT

MODUL 1 KEGIATAN BELAJAR 4


( PEMIKIRAN TOKOH PEMBELAJARAN BERWAWASAN MASYARAKAT ) ( PANDANGAN KI HADJAR DEWANTORO TERHADAP PENDIDIKAN)

Oleh :

ANDIKA HARAHAP
821530565

UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR SANGIR

2013

PANDANGAN KI HADJAR DEWANTORO TERHADAP PENDIDIKAN

Ki Hadjar Dewantoro mengawali pikiran-pikiran tentang pendidikannya dengan menekankan bahwa pendidikan yang terjadi pada masa itu tidak cukup memberikan ruang gerak kepada peserta didik untuk berkembang dan dipengaruhi oleh muatan-muatan kolonialisme. Dengan pengalaman dan analisis kritis terhadap pendidikan Barat, Ki Hadjar Dewantoro memberikan pendekatan alternatif dalam pendidikan. Pendidikan ala Barat yang oleh Ki Hadjar dewantoro dipandang hanya melahirkan kaum intelektual tetapi tidak memiliki nilai-nilai luhur yang berkembang dimasyarakat, sehingga kualitas sumber daya manusia bukan manusia seutuhnya.

A. PANDANGAN KI HADJAR DEWANTORO Pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti

bahwa menjadi manusia yang mandiri. Kemerdekaan yang dimaksud terdiri dari 3 macam yaitu : 1. Berdiri sendiri 2. Tidak tergantung pada orang lain

3. Dapat mengatur dirinya sendiri Salah satu pikiran Ki Hadjar Dewantoro tentang pendidikan diwujudkan dalam bentuk Taman Siswa. Lahirnya pendidikan Taman Siswa juga di ilhami oleh model pendidikan Barat yang tidak menyelesaikan persoalan peningkatan kualitas sumber daya manusia waktu itu. Pendidikan pada taman siswa tidak menggunakan pendekatan paksaan. Dasar pendidikan yang dipergunakan adalah : a. Momong b. Among c. Ngemong Pendekatan yang diterapkan Ki Hadjar Dewantoro lebih kepada penciptaan tertib dan damai dengan tidak menggunakan pendekatan paksaan. Beberapa falsafah yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantoro yang berkenaan dengan pendidikan : 1. Segala alat, uasaha dan juga cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya. 2. Kodratnya itu tersimpan dalam adat istiadat setiap masyarakat dengan berbagai kekhasan, yang kesemuanya itu bertujuan untuk mencapai hidup tertib dan damai. 3. Adat istiadat sifatnya selalu berubah (dinamis).

4. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat saat ini diperlukan kajian mendalam tentang kehidupan masyarakat tersebut di masa lampau, sehingga dapat diprediksi kehidupan yang akan datang. Beberapa butir pokok pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantoro menurut Tilaar (2000:68-71) adalah ; 1. Bahwa kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, bahkan kebudayaan merupakan alas atau dasar pendidikan. 2. Kebudayaan yang menjadi alasan pendidikan tersebut haruslah bersifat kebangsaan. 3. Pendidikan mempunyai arah yaitu untuk mewujudkan keperluan perikehidupan. 4. Arah tujuan pendidikan adalah untuk mengangkat derajat negara dan rakyat. 5. Pendidikan yang visioner.

B. PENERAPAN PANDANGAN KI HADJAR DEWANTORO DALAM PEMBELAJARAN BERWAWASAN MASYARAKAT Pendidikan secara umum berarti daya upaya untuk memajukan

bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak. Dalam pengertian ini mengandung makna bahwa pendidikan pada

Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan, tetapi sebagai suatu kesatuan untuk memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya (1930). Pendidikan pada Taman Siswa yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantoro tidak menggunakan pendekatan paksaan. Dasar pendidikan yang dipergunakan yaitu Momong, Among, dan Ngemong. Dalam hal ini tidak ada pelaksanaan terhadap anak didik, tetapi lebih kepada membimbing dan memimpin meskipun pada hal-hal tertentu peran tersebut juga tidak diperlukan. Anak didik berkembang sesuai dengan kodratnya, sehingga peran guru sebagai pendamping dan orang yang membantu mengarahkan siswa sesuai dengan perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai