Anda di halaman 1dari 19

Modul 1

Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pendidikan


Kewarganegaraan di SD
Modul 2
Karakteristik PKn sebagai Pendidikan Nilai dan
Moral

Kelompok 1
WORO RISKA AMALIA (857747006)
FITRIYA NINGRUM (857748197)
ELISA IRMA VEBRIANI (857752093)
ZULI PURWANTI (857757727)
IDA NURSTANINGSIH (857763555)
Peta Konsep Modul 1
Hakikat , fungsi, dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3


Hakikat, fungsi, dan Ruang Lingkup Tuntutan Pedagogis
Tujuan PKn di SD PKn di SD PKn di SD

•Hakikat pendidikan •Struktur Kurikulum SD/MI •Tuntutan wawasan demokrai,


kewarganegaraan mencangkup 8 mapel sikap demokrasi dan tanggung
jawab,serta perilaku demokrastis
•Fungsi dan tujuan pendidikan •Aspek-aspek pendidikan
•Aspek-aspek PKn:
kewarganegaraan adalah kewarganegaran: •Konsep Moral
berkenaan dengan konsep nilai, •Persatuan dan kesatuan bangsa •Sikap Moral
moral dan norma yang terkandung •Norma, hukum dan peraturan •Perilaku Moral
dalam pancasila dan UUD 45 •Hak asasi manusia
•Konsultasi negara
•Kekuasan dan politik
•Pancasila
•Globalisasi
Modul 1
Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Kegiatan Belajar 1
Hakikat, Fungsi dan Tujuan PKn di SD

A. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGAEGARAAN

Somantri (1967) istilah Kewarnegaraan merupakan terjemahan dari “Civics” yang


merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan
anak didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara yang
baik adalah warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik (Somatri 1970).
Atau secara umum yang mengetahui, menyadari dan melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara
B. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana untuk


membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak kewajibannya, berkomitmen setia
pada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan diri
sebagai warga negara yang cerdas dan terampil.

Tujuan dari isi PPKn SD 1994 berkenaan dengan konsep nilai, norma,
dan moral yang terkandung dalam pancasiladan UUD45 serta
penjabaranya dalam sumber hukumm dibawah UUD 45
Ruang Lingkup PKn SD

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada


setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum.
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2002 Ruang Lingkup mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaran untuk pendidikan dasar dan
menengah secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa
b. Norma, hukum dan peratuaran
c. Hak asasi manusia
d. Kebutuhan warga negara
e. Konstitusi negara
f. Kekuasan dan politik
g. Pancasila
h. Globalisasi
Tuntutan Pedagogis PKn di SD

Istilah pedagogis diserap dari bahasa inggris paedagogical.


Dari bahasa latin paes dan ago yang artinya saya membimbing.
Kemudian muncul istilah paedogogy yang artinya ilmu mendidik
atau ilmu pendidikan. tuntutan peadagogis dalam modul ini
diartikan sebagai pengaklaman belajar pendidikan
kewarganegaraan, dalam pengertian ketuntasan penguasaan
kompetensi kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam
lingkup isi dan kompetensi dasar.
Peta Konsep Modul 2
Karakteristik PKn Pendidikan Nilai dan Moral

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3


Pendekatan PKn Pendidikan Nilai dan Hubungan Interaktif
sebagai Pendidikan Moral dalam Standar Isi Pengembagan Nilai dan
Nilai dan Moral di SD PKn di SD Moral dalam PKn SD

•Pedidikan nilai merupakan suatu Permendiknas No. 22 Tahun 2006 secara •Tahapan pada
kebutuhan sosiokultural yang jelas dan umum meliputi subtesi kurikuler yag dmain kesadaran
mendesakbagi kelangsungan kehidupan didalamya megadug ilai da mral sebagai mengenaiaturan
yang berkeadaban karena ada dasarnya. berikut: •Tahapan pada
•pendekatan sesuai: •Persatua da kesatua bagsa domain pelaksanaan
•nilai keagamaan •Orma, hukum, dan peratura
aturan
•Hak asasi masia
•nilai demokrasi yang berketuhanan
•Kebutuha warga egara
yang Maha Esa •Knsultasi negara
•nilai sosial •Kekuasaan politik
•Pancasila
•Globalisasi
Modul 2
Karakteristik PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral

Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD

Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokultural yang


jelas dan mendesak bagi keberlangsungan hidup yang
berkeadaban kerenadasarnya pewarisan nilai antar generasi
merupakan wahana sosiopsikologis dan selalu menjadi tugas dari
proses peradaban.
Prinsip-prinsip pendidikan ditegaskan sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan keadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
b. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan pemberbudayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat
c. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan sistematik dengan sistem terbuka dan
multimakna
d. Pendidikan dalam proses dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran
e. Pendidikan dalam proses dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat
f. Pendidikan diselenggarakn dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Secara konseptual pendidikan nilai merupakan bagian tak terpisahkan dari
proses pendidikan secara keseluruhan, karena pada dasarnya tujuan akhir dari
pendidikan sebagaimana tersurat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
sisidiknas (pasal 3) adalah “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokrasi dan bertanggung jawab.
Nilai karakter yang baik yang didalamnya mengandung tiga dimensi nilai
moral sebagai berikut:
a) Dimensi wawasan moral
b) Dimensi perasaan moral
c) Dimensi perilaku moral
Pendidikan Nilai dan Moral dalam standar Isi PKn di SD
Dalam ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
untuk pendidikan dasar dan menengah, menurut permendiknas NO. 22
Tahun 2006 secara umum meliputi subtensi kurikuler yang
didalamnyamengandung nilai dan moral sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa
b. Norma, hukum dan peraturan
c. Hak asasi manusia
d. Kebutuhan warga negara
e. Konstitui negara
f. Kekuasaan dan politik
g. Pancasila
h. Globalisasi
Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn SD

Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan


proses pendidikan di sekolah harus dilihat dalam paradigma pendidikan
nilai secara konseptual dan oprasional. Konsep-konsep “values
education, moral education, education for virtues” yang secara teoritik.
Pendidikan nilai berdasarkan teori piaget adalah
pendidikan nilai moral atau nilai etis yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif
yang menitikberatkan pada pengembangan perilaku moral yang
dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai dalam kontes
kehidupan masyarakat.
1. Tingkat I : Prakonvensional (preconventional)
a. Tahap I : orientasi hukuman dan kepatuhan
b. Tahap 2: orientasi instrumental nisbi
2. Tingkat II: Konvensional (Conventional)
a. Tahab 3: orientasi kesepakatan timbal balik
b. Tahab 4: orientasi hukum dan ketertiban
3. Tingkat III: Poskonvensional (postconventional)
a. Tahab 5: orientasi kontrak sosial legalistik
b. Tahab 6: orientasi prinsip etika universal
Kohlberg menolak pendidikan nilai/karakter tradisonal
yang berpihak pada pemikiran bahwa seperangkat
kebijakan/keberadapan (bag of virtues) seperti kejujuran,
budi baik, kesabaran, ketegaran, yang menjadi landasan
perilaku moral yang memberi implementasi bahwa tugas
guru adalah membelajarkan kebijakan itu melalui
percontohan dan komunikasi langsung keyakinan serta
memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan kebijakan
itu dengan memberinya penguatan.
Kohlberg mengajuakan pendekatan pendidikan nilai
dengan menggunakan pendekatan klasifikasi nilai
(value clarification approach ) . Pendekatan ini
bertolak dari asumsi bahwa tidak ada jawaban benar
satu satunya terhadap suatu delima moral tetapi disitu
ada nilai yang dipegang sebagai dasar berfikir dan
berbuat
Kedua teori perkembangan moral ini memiliki visi dan misi yang
sama dan sampai dengan saat ini menjadi landasan dan kerangka
berfikir pendidikan nilai di dunia barat yang dengan jelas
menitikberatkan pada peranan pikiran manusia dalam
mengendalikan perilaku moralnya dan mengabdikan pertimbangan
bahwa didunia ini ada nilai religious yang melandasi kehidupan
individu dan masyarakat yang tidak bisa sepenuhnya didekati
secara rasional
Burung dara burung cendrawasih
Bisa dicari dulu di Papua
Cukup sekian dan terimakasih
Semoga bermanfaat untuk kita semua

Anda mungkin juga menyukai