Anda di halaman 1dari 10

A.

Perwujudan Nilai nilai Pancasila di Sekolah

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh
karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat
maupun di daerah.

Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan
pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara.
Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan
keamanan negara.

Oleh karena itu pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara
meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya
suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

Ada banyak kegiatan di Sekolah yang kalian itu, khususnya jika kalian sudah SMP
atau SMA pasti mengikuti Progja (Program Kerja OSIS).

Di manapun kegiatan politik ini ada, kita sebagai warga negara yang baik harus ikut
mensukseskan dengan cara yang baik, jangan melakukan kegiatan yang memecah
persatuan dan kesatuan bangsa.
Contoh Penerapan nilai nilai Pancasila dalam Sekolah

Berikut ini adalah beberapa contoh perwujudan nilai Pancasila di Sekolah,


diantaranya:

1. Mengikuti pemilihan ketua kelas dengan baik


2. Memilih ketua OSIS dan wakilnya
3. Mengikuti dengan baik kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Sekolah
4. Ikut berorganisasi seperti OSIS, Rohis dan lain-lain
5. Saling menghormati pendapat teman
6. Selalu melaksanakan musyawarah dalam pembentukan struktur organisasi
kelas
7. Ikhlas menerima hasil keputusan bersama dengan lapang dada
8. Melaksanakan pemilihan ketua Komite sekolah
9. Mensukseskan semua kegiatan bidang politik atau acara di sekolah.
10. Ikut dalam setiap kegiatan OSIS dan memberikan masukan yang baik
B. Perwujudan Nilai nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting dalam


memaknai Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini perlu
dikembangkan oleh setiap warga negara agar berpartisipasi dalam melaksanakan
nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa di era globalisasi. Dan
menjadikan Pancasila sebagai pedoman di dalam berbagai sendi kehidupan baik
bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.

Contoh Penerapan

Nilai-nilai dasar Pancasila telah diterima dan diterapakan dalam berbagai sendi
kehidupan masyarakat yang majemuk. Oleh karenanya nila-nilai tersebut perlu
dikembangkan serta disampaikan melalui pendidikan serta diterapkan secara
langsung dalam kehidupan. Berikut penjelasannya mengenai Penerapan Pancasila
dalam Kehidupan :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Didalam sila pertama Pancasila ini memiliki sebuah makna bahwa setiap warga
negara memiliki keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa serta negara
berdasar pada ketuhanan. Dengan begitu negara menjamin setiap hak dan
kewajiban warga negara dalam melaksanakan keyakinannya dalam memeluk
agama sesuai dengan yang diyakini. Mendorong adanya sikap toleransi umat
beragama sehingga dapat timbul kehidupan yang harmonis serta terhindar dari
segala konflik sosial.

Pengakuan tentang adanya hakikat ketuhanan tersebut dapat diterapakan melalui


sikap-sikap berikut:

1. Percaya dan takwa terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai
kepercayaan dan juga keyakinan yang timbul dari dalam hati.
2. Saling menghormati antar sesama umat beragama dalam melaksanakan
keyakinan masing-masing demi terciptanya kerukunan antar umat
beragama dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
3. Saling tolong-menolong dalam kehidupan beragama agar tercipta
kehidupan yang rukun dan damai.
4. Peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa karena didorong adanya
sebuah keyakinan dalam beragama yang dilindungi oleh negara

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Didalam sila kedua Pancasila ini bermakna mengenai adanya sebuah prinsip
persamaan antara kedudukan warga negara dalam negara serta martabat manusia
yang memiliki potensi kultural. Setiap warga negara Indonesa merupakan bagian
dari warga dunia yang mengakui bahwa manusia memiliki kedudukan yang sama.
Misalnya adanya pengakuan dalam hal kebebasan berpendapat maupun
berorganisasi dengan tak meninggalkan adab sebagai bangsa yang memiliki budaya
yang luhur sejak dahulu kala.

Penerapan makna kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diterapkan melalui
beberapa sikap berikut:

1. Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban warga negara


2. Saling mengasihi antar sesama warga negara demi menciptakan kehidupan
yang harmonis
3. Memiliki sikap saling tenggang rasa diantara sesama manusia
4. Tidak bertindak maupun berperilaku sewenang-wenang dan menghindari
terjadinya pelanggaran hak warga negara
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
6. Saling menghargai dan mampu bekerja sama meski memiliki perbedaan
3. Persatuan Indonesia

Makna dalam sila Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa dari berbagai sendi
kehidupan yakni politik, sosial, budaya, ekonomi serta pertahanan juga keamanan.
Tujuan dalam persatuan ialah menumbuhkan rasa persatuan diantara warga negara
yang memiliki kemajemukan adat dan budaya.

Sehingga tercipta sebuah rasa solidaritas, kebanggaan, kebersamaan serta rasa


nasionalisme yang tertanam didalam jiwa setiap warga negaranya. Misalnya,
menghormati kemajemukan suku bangsa dan adat budaya yang merupakan pondasi
kehidupan bangsa yang memang tercipta dari keberagaman dan kemajemukan.

Dalam memaknai adanya persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat


diterapkan dengan sikap-sikap berikut:

1. Menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan bangsa diatas


kepentingan golongan dan tidak bertindak egois
2. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
3. Menjaga kemajemukan bangsa dengan tidak memicu keributan maupun
konflik yang tidak bermanfaat
4. Menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dengan tidak mengkotak-kotakan golongan suku maupun agama
5. Mencintai bangsa dan negara dengan meminimalkan penyebab lunturnya
Bhinneka Tunggal Ika seperti menjaga kerukunan antar suku dan budaya
bangsa
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan

Makna yang terkandung di dalam sila keempat Pancasila ini ialah bahwa bangsa
Indonesia memiliki prinsip-prinsip demokrasi yang tentunya bersumber dari nilai
nilai pendidikan karakter bangsa serta tata cara kehidupan bangsa. Perwujudan dari
paham demokrasi ialah kekuasaan negara berada ditangan rakyatnya, dengan kata
lain disebut juga kedaulatan rakyat. Misalnya setiap keputusan yang memiliki
pengaruh terhadap rakyat banyak selalu diambil dalam proses musyawarah untuk
mencapai suatu kemufakatan.

Beberapa hal yang dapat diterapkan sejalan dengan makna kedaulatan rakyat,
sebagaimana berikut:

1. Adanya sistem mayoritas


2. Tidak memakskan kehendak pribadi
3. Setiap keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat luas selalu
diambil melalui musyawarah bersamam
4. Melaksanakan setiap keputusan yang diambil dari hasil musyawaah
bersama
5. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil dalam
musyawarah secara moral kepada Tuhan Yng Maha esa

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan adalah hak asasi setiap warga negara dan negara menjamin hal tersebut,
dan mencakup segala aspek kehidupan. Baik secara material dan juga spiritual
untuk setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Keadilan secara sosial sangat
berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat yang tentunya akan membantu
kesetaraan dalam kehidupan sosial. Misalnya, seseorang harus berlaku adil tanpa
memandang status sosial di masyarakat dan memiliki keperibadian yang arif.
Penerapan keadila sosial bagiseluruh rakyat Indonesia pada hakikatnya dapat
dilakukan sebagaimana berikut:

1. Menerapakan rasa kekeluargaan serta gotong royong dalam kehidupan


bermasyarakat
2. Menjaga keseimbangan antara hak maupun kewajiban dalam kehidupan
sosial dengan melaksanakan kewaiban sebagai bagian masyarakat dalam
menjaga keamanan lingkungan
3. Bersikap adil dengan tidak memaksakan pendapat dan tidak menang sendiri
atau egois
4. Bersikap adil dengan memantu orang lain yang sedang mengalami
kesusahan
5. Menjauhi sikap merampas hak orang lain yang dapat menjadi salah satu
faktor penyebab konflik sosial.
6. Belajar berbagi agar tercipta keadilan mulai dari dalam diri sendiri

Pancasila sesungguhnya merupakan ideologi yang memiliki hubungan dasar negara


dengan konstitusi. Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia merupakan
sebuah pedoman serta tuntunan dalam menjalankan roda pemerintahan, sebagai
bagian dari usaha membangun bangsa dan negara agar dapat tercipta keingginan
meraih cita-cita bangsa. Didalam sebuah pedoman, nilai nilai dasar Pancasila
memiliki banyak nilai nilai kehidupan yang tercermindari setiap makna
didalamnya.
Berikut nilai nilai dasar yang terkandung di dalam sebuah Pancasila yakni nilai
Ketuhanan, nilai Kemanusia, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan serta Nilai
Keadilan. Yang harus direfleksikan di dalam sebuah kehidupan agar tak menjadi
semboyan belaka dan dapat mendukung kehidupan bangsa dan negara dalam
menunjukan ciri ciri negara demokrasi secara umum.
C. Perwujudan Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, dewasa ini
dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman
disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan
penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam format politik orde baru banyak
menuai kritik dan protes terhadap pancasila. Sejarah implementasi pancasila
memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian keabsahan
substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan terhadap
pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara bukan
hanya bersal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional.

Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan


oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi
begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-
konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara
berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan
dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa.

Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya


merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.

A. Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Bermasyarakat,


Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang rinciannya
adalah sebagai berikut : “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah indonesia” hal ini dalam kapasitasnya tujuan negara hukum formal
ataupun rumusan “memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa“ hal ini dalam pengertian negara hukum material, yang
secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan khusus/nasional.

Adapun tujuan internasional (tujuan umum) “ikut melaksanakan ketertiban


dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamain abadi dan keadilan
sosial”.

Secara filsofis hakikat kedudukan pancasila sebagai pradigma


pembangunnan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam
segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat
nilai-nilai sila-sila pancasila.

Unsur-unsur hakikat manusia “monopluralisasi” meliputi susunan kodrat


manusia, rokhani (jiwa) dan raga, sifat kodrat manusia makhluk individu
dan makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk
pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.
MAKALAH

PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI, SEKOLAH, MASYARAKAT DAN BANGSA

Disusun Oleh :

Kelompok III :

1. Citra Fika L.W.S.


2. Riska Yulia P.
3. Nahdiyah
4. Ayu Arvita
5. Bambang H.
6. Panca Aditya P.
7. Rangga Anugrah D.

SMP NEGERI 1 LOSARI

Jl. Soekarno Hatta No. 61 Losari Cirebon 45192

Anda mungkin juga menyukai