Anda di halaman 1dari 71

PANCASILA &

PENDIDIKAN KARAKTER
BINSAR HAMONANGAN SILITONGA
NPM : 23 321 0035
DOSEN : IMMAN YUSUF SITINJAK SH,MH
PANCASILA
1.Pengenalan Pancasila
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang menjadi landasan dalam pembangunan dan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pengertian Pancasila telah didefinisikan oleh berbagai tokoh sejarah dan ahli, yang
memberikan pemahaman yang beragam namun tetap mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.
Artikel ini akan membahas pengertian Pancasila menurut beberapa tokoh sejarah dan ahli yang berperan penting
dalam perumusannya.
Dalam kesimpulannya, pengertian Pancasila menurut tokoh sejarah dan ahli memiliki banyak dimensi. Pancasila
tidak hanya sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan panduan moral, cita-cita perjuangan, sumber hukum, dan
cerminan identitas bangsa Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, diharapkan kita dapat
menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta masyarakat
yang adil, beradab, dan berkeadilan sosial.
Pengertian Pancasila Menurut Tokoh Sejarah dan Ahli

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang menjadi landasan dalam pembangunan dan

kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengertian Pancasila telah didefinisikan oleh berbagai tokoh sejarah

dan ahli, yang memberikan pemahaman yang beragam namun tetap mencerminkan nilai-nilai dasar yang

terkandung di dalamnya. Artikel ini akan membahas pengertian Pancasila menurut beberapa tokoh

sejarah dan ahli yang berperan penting dalam perumusannya.


Soekarno

Soekarno, Proklamator Republik Indonesia yang juga merupakan Bapak Proklamasi, memberikan pemahaman

yang mendalam tentang Pancasila. Menurut Soekarno, Pancasila adalah filosofi hidup bangsa Indonesia yang

terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial

bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga

merupakan panduan moral yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan tokoh yang ikut berperan dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan

Indonesia. Menurutnya, Pancasila adalah rumusan yang menggambarkan cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa

Indonesia. Ia menekankan bahwa Pancasila memiliki arti mendalam, yaitu menjunjung tinggi hak asasi manusia,

keadilan sosial, persatuan, dan kesatuan bangsa. Bagi Yamin, Pancasila adalah cerminan dari semangat perjuangan

kemerdekaan yang harus terus dijaga dan diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Ali Sastroamidjojo

Ali Sastroamidjojo, seorang ahli hukum dan diplomat Indonesia, memberikan pengertian Pancasila yang lebih

terfokus pada aspek politik. Menurutnya, Pancasila adalah landasan dan sumber hukum tertinggi di Indonesia.

Ia menganggap Pancasila sebagai konstitusi yang bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan

perkembangan zaman. Ali Sastroamidjojo juga menekankan bahwa Pancasila adalah landasan bagi

pembentukan lembaga-lembaga negara dan sistem pemerintahan yang berkeadilan.


45 butir- butir Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
① Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya danKetaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
② Manusia Indonesia percaya danTaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannyaMasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
③ Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agamaDengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
④ Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa.
⑤ Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha EsaAdalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang MahaEsa.
⑥ Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah Sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing masing.
⑦ Tidak memaksakanSuatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
① Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai denganharkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
② Mengakuipersamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
③ Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
④ Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
⑤ Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
⑥ Menjunjungtinggi nilai-nilai kemanusiaan.
⑦ Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
⑧ Berani membela kebenaran dan keadilan.
⑨ Bangsa Indonesia merasa dirinyasebagai bagian dari seluruh umat manusia.
⑩ Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3.Persatuan Indonesia
① Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta Kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di Atas kepentingan pribadi dan
golongan.
② Sanggup dan rela berkorban untuk Kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
③ Mengembangkan rasa cinta Kepada tanah air dan bangsa.
④ Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan Dan bertanah air Indonesia.
⑤ Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
⑥ Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
⑦ Memajukan pergaulan demi Persatuan dan kesatuan bangsa.
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
① Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama.
② Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
③ Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
④ Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
⑤ Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil Musyawarah.
⑥ Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan Melaksanakan hasilKeputusan musyawarah.
⑦ Di dalam musyawarah diutamakan Kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
⑧ Musyawarah Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
⑨ Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
⑩ Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
① Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang Mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
② Menjaga keseimbangan antara hak Dan kewajiban.
③ Menghormati hak orang lain.
④ Suka memberi pertolongan Kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
⑤ Tidak menggunakan hak milik Untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
⑥ Tidak Menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup Mewah.
⑦ Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan Kepentingan umum.
⑧ Suka bekerja keras.
⑨ Suka menghargai hasil karyaOrang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
⑩ SukaMelakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
Sosial.
3.Fungsi Pancasila
1. Landasan Filosofis Negara : Pancasila adalah landasan filosofis negara Indonesia. Memberikan arah dan tujuan dalam
pembentukan sistem pemerintahan, hukum, dan kebijakan dalam negara.
2. Pemersatu Bangsa : Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Hal tersebut menjadi
landasan filosofis yang mempersatukan berbagai suku bangsa Indonesia dan menjadi pedoman kehidupan politik, sosial,
dan budaya mereka.
3. Pedoman sosial dan moral : Pancasila berfungsi sebagai pedoman perilaku sosial dan moral. Hal ini diajarkan di semua
jenjang pendidikan di Indonesia sebagai bagian dari pembentukan karakter dan kesadaran nasional.
4. Dasar demokrasi dan partisipasi masyarakat : Pancasila menjadi dasar demokrasi dan partisipasi masyarakat di
Indonesia.
5. Menjaga stabilitas politik dan sosial : Pancasila menjadi landasan menjaga stabilitas politik dan sosial. Mendorong
dialog, konsensus, dan kearifan lokal dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik
Pendidikan: Pancasila
Diintegrasikan Dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Nilai-nilai
Pancasila Diajarkan Di Sekolah-
sekolah Untuk Membentuk
Karakter Dan Moral Siswa.
Hubungan Luar Negeri: Pancasila
Menjadi Landasan Dalam Hubungan
Luar Negeri Indonesia. Negara Ini
Berkomitmen Pada Prinsip-prinsip
Perdamaian, Kerjasama Internasional,
Dan Penghormatan Terhadap
Kedaulatan Negara Lain.
Pembangunan Sosial Dan Ekonomi:
Pancasila Juga Mempengaruhi Kebijakan
Pembangunan Sosial Dan Ekonomi. Prinsip
Keadilan Sosial Menjadi Bagian Penting
Dalam Upaya Mengurangi Kesenjangan
Sosial Dan Ekonomi Di Indonesia.
Partisipasi Politik: Pancasila
Mendorong Partisipasi Aktif Warga
Negara Dalam Proses Politik,
Seperti Pemilihan Umum Dan
Pemberian Masukan Terhadap
Kebijakan Pemerintah.
4.Urgensi Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila memiliki urgensi yang penting bagi pelajar dan bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa urgensi
pendidikan Pancasila:
Pendidikan Pancasila merupakan kewajiban akademik yang harus dipenuhi oleh siswa sebagai bagian dari sistem
pendidikan nasional. Pendidikan Pancasila merupakan hakikat, inti, dan hal yang pokok bagi peserta didik sebagai
pemimpin bangsa yang harus memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian yang sesuai dengan calon nilai-nilai
Pancasila.
Pendidikan Pancasila dapat memperkokoh jiwa kebangsaan siswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan
bintang penunjuk dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mengembangkan
potensi akademik, kepribadian, dan keahlian siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Indonesia. Selain itu, pendidikan Pancasila juga dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dan bangsa Indonesia dalam
hal memperkokoh jiwa kebangsaan, cinta tanah air, semangat persatuan, toleransi, demokrasi, dan keadilan. Oleh karena
itu, pendidikan Pancasila perlu diberikan sejak dini bagi generasi muda, termasuk siswa, agar mereka memiliki pedoman
atau kaidah penuntun dalam berpikir serta bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan makna serta nilai-
nilai Pancasila
Identitas Nasional: Pancasila
Adalah Inti Dari Identitas
Nasional Indonesia. Ini
Mencerminkan Nilai-nilai Yang
Dianut Oleh Masyarakat
Indonesia Dan Mengikat Mereka
Bersama Sebagai Bangsa.
Dasar Hukum: Pancasila Menjadi Dasar
Hukum Bagi Negara Indonesia. Konstitusi
Indonesia, Yaitu Undang-undang Dasar 1945
Mengakui Pancasila Sebagai Panduan Bagi
Penyelenggaraan Negara Dan Pemerintahan .
Toleransi Dan
Keanekaragaman: Pancasila
Mengandung Prinsip-prinsip
Toleransi Dan Keragaman, Yang
Penting Dalam Masyarakat Yang
Beragam Budaya, Etnis, Agama,
Dan Bahasa.
Pemajuan Kesejahteraan: Pancasila
Juga Mendorong Pembangunan
Ekonomi Yang Berkeadilan Dan
Kesejahteraan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
5.Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila merupakan suatu konsep filosofis yang menitikberatkan pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dan pedoman
hidup Indonesia berbangsa dan bernegara.. Menggabungkan aspek filosofis dengan nilai-nilai kearifan lokal dan prinsip-prinsip demokrasi
yang diakui secara universal. Istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “lima asas” atau “lima landasan”.
Filsafat Pancasila mempunyai beberapa fungsi penting dalam konteks kehidupan berbangsa di Indonesia, antara lain:
Dasar Ideologi Negara : Filsafat Pancasila berfungsi sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Nilai dan asas Pancasila dijadikan pedoman
dalam pembentukan undang-undang, kebijakan, dan lembaga negara, yang membantu menjaga keutuhan dan stabilitas negara.
Persatuan Nasional : Filsafat Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Merupakan bagian integral dari kurikulum nasional
di Indonesia, dan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila membantu membentuk karakter masyarakat Indonesia.
Pedoman Kehidupan Sehari-hari : Filsafat Pancasila berfungsi sebagai pedoman sikap, perilaku, dan tindakan dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Setiap nilai dalam sila Pancasila perlu dijadikan
landasan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sistem Filsafat : Pancasila dianggap sebagai sistem filosofis karena merupakan hasil perenungan dan refleksi mendalam para founding
fathers Indonesia. Lima sila Pancasila membentuk suatu sistem yang menjadi landasan filosofis negara Indonesia.
Tujuan Filsafat Pancasila adalah mewujudkan bangsa Indonesia yang beragama dan bertakwa, damai, adil, dan menjunjung tinggi hak
asasi manusia. Hal ini bertujuan untuk memajukan demokrasi, nasionalisme, dan persatuan di kalangan masyarakat Indonesia
Filsafat Pancasila berperan penting dalam membantu
masyarakat dan pemimpinnya memahami dasar
negara dan pandangan filosofis yang menjadi landasan
bagi negara Indonesia. Ini juga berfungsi sebagai
kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengevaluasi
kebijakan pemerintah serta mengarahkan
pembangunan sosial, politik, dan ekonomi sesuai
dengan prinsip-prinsip Pancasila.
Pengertian filsafat Pancasila juga mencakup eksplorasi
makna dan implikasi dari setiap sila Pancasila serta
bagaimana sila-sila tersebut dapat diaplikasikan dalam
kehidupan masyarakat. Ini melibatkan pemahaman
mendalam tentang konsep-konsep seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial
dalam konteks nilai-nilai Indonesia.
Filsafat Pancasila adalah suatu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan analisis, penafsiran, dan pemahaman mendalam
terhadap nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang
terkandung dalam dasar negara Pancasila. Filsafat Pancasila
mencoba untuk menjelaskan dan merumuskan pemikiran
filosofis yang mendasari Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia.
Filsafat Pancasila juga membantu dalam memecahkan dilema
dan tantangan yang mungkin muncul dalam perkembangan
masyarakat dan negara. Misalnya, dalam menjaga
keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan
bersama, menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dengan
bijaksana, serta memastikan bahwa keadilan sosial benar-
benar diwujudkan dalam masyarakat.
6.Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila adalah ideologi resmi dan dasar negara Indonesia. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dan terdiri dari dua
kata, “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti asas atau landasan. Oleh karena itu, Pancasila secara harafiah berarti “lima
asas”. Dinyatakan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan kemudian menjadi dasar negara Indonesia dalam Pembukaan
UUD 1945. Pancasila mencerminkan nilai, prinsip, dan tujuan yang menjadi dasar ideologi negara Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan dasar utama yang mengatur dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia
mempunyai kedudukan istimewa dalam sistem hukum dan pemerintahan Indonesia, diakui sebagai ideologi negara dan landasan
utama penyusunan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, UUD 1945. Pancasila tidak hanya sekedar simbol atau
dokumen formal tetapi juga harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Penerapan nilai-nilai Pancasila
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia
Ringkasnya, Pancasila mempunyai dua peran penting dalam kehidupan Indonesia: sebagai pedoman hidup dan sebagai landasan
negara. Pancasila berperan sentral dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia dan menentukan arah pembangunan nasional.
Sebagai pedoman hidup, Pancasila membimbing individu untuk hidup dengan nilai-nilai luhur. Sebagai dasar negara, Pancasila
merupakan dasar utama yang mengatur dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketuhanan Yang Maha Esa:
Mencerminkan Kepercayaan
Kepada Tuhan Yang Satu,
Tetapi Menjunjung Tinggi
Keragaman Agama.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Menekankan perlindungan terhadap hak asasi
manusia, keadilan, dan budaya yang beradab.
Persatuan Indonesia: Menggaris
Bawahi Pentingnya Persatuan
Dan Kesatuan Bangsa
Indonesia Dalam Keberagaman.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Menekankan
sistem demokrasi sebagai dasar pemerintahan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia: Memastikan distribusi yang lebih
adil dari sumber daya dan kesempatan .
7.Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang memiliki landasan nilai
dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia. Konsep demokrasi Pancasila
mengacu pada prinsip-prinsip demokrasi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai
Pancasila tersebut. Dalam konteks Demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat adalah
prinsip utama yang dijunjung tinggi. Prinsip ini menyatakan bahwa kekuasaan
politik berada di tangan rakyat, dan rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin
mereka melalui proses pemilihan umum yang demokratis.
Berikut adalah ciri-ciri Demokrasi Pancasila:
Dasar Nilai Pancasila
Persatuan dan Kesatuan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila:
Perlindungan terhadap hak asasi manusia
Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
Kedaulatan rakyat
Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab
Kebebasan atau persamaan
Musyawarah
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi musyawarah mufakat
tanpa kontradiksi dalam doktrin Manipol USDEK disebut pula sebagai
demokrasi terpimpin. Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, yang berketuhanan,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia,
dan bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demokrasi Pancasila adalah konsep unik
yang mencerminkan nilai-nilai dan
budaya Indonesia serta mengintegrasikan
demokrasi dengan ideologi Pancasila
sebagai dasar negara.
PENDIDIKAN KARAKTER
1.Pengenalan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta
didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pendidikan karakter:

Elemen : Pendidikan karakter mengandung tiga unsur


fundamental yang saling berkesinambungan, yaitu
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
melakukan nilai-nilai karakter tertentu.

Pendidikan karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter
bagi peserta didik. Hal ini penting untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas dan memiliki karakter yang baik.
Pengertian : Pendidikan Karakter
Adalah Suatu Sistem Pendidikan
Yang Bertujuan Untuk Menanamkan
Nilai-nilai Karakter Tertentu Kepada
Peserta Didik Yang Di Dalamnya
Terdapat Komponen Pengetahuan,
Kesadaran .
Tujuan Pendidikan Karakter Adalah
Untuk Membentuk Karakter Seorang
Peserta Didik Sehingga Menjadi
Pribadi Yang Bermoral, Berakhlak
Mulia, Bertoleran, Dan Memiliki
Kecerdasan Emosi.
Nilai : Pendidikan Karakter
Mengandung Nilai-nilai Karakter
Tertentu Yang Positif, Seperti
Kejujuran, Disiplin, Tanggung
Jawab, Kerja Sama, Dan Lain
Sebagainya.
Fungsi : Secara umum, fungsi pendidikan
karakter adalah untuk membentuk karakter
seorang peserta didik sehingga menjadi
pribadi yang bermoral, berakhlak mulia,
bertoleran, dan memiliki kecerdasan emosi.
2.Potret Karakter Bangsa
Potret karakter bangsa mengacu pada gambaran atau potret karakter masyarakat Indonesia. Hasil penelusuran berikut memberikan gambaran
tentang gambaran karakter masyarakat Indonesia:
1. Berdasarkan dalam proses mendidik peserta didik ditanamkan nilai-nilai dan karakter bangsa dalam diri mereka. Namun pada saat
pelaksanaan UN, siswa diajarkan ketidakjujuran yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa. Artikel ini menyoroti tantangan yang
dihadapi dalam penerapan pendidikan karakter di Indonesia.
2. Membahas tentang potret karakter masyarakat Indonesia dalam dinamika jati diri bangsa. Artikel ini menyoroti pentingnya membangun
kembali Indonesia menjadi bangsa yang memiliki pembangunan karakter yang kuat, inklusif dan bijaksana dalam menafsirkan realitas
budaya yang kompleks. Pasal tersebut menekankan perlunya membangun kembali jati diri bangsa yang luhur berdasarkan
multikulturalisme dan nilai-nilai spiritual yang luhur.
3. Menekankan pentingnya pembangunan karakter dalam kehidupan bangsa. Artikel tersebut menyoroti peran nasionalisme dan
pembentukan karakter dalam kehidupan berbangsa dan bagaimana hal tersebut menjadi faktor kunci naik turunnya suatu bangsa.
4. Membahas tentang pentingnya pendidikan karakter di era milenial. Tulisan tersebut menyoroti keyakinan pemerintah, praktisi
pendidikan, dan pemerhati bahwa membangun dan memperkuat karakter bangsa melalui pendidikan merupakan upaya menciptakan
masa depan bangsa yang lebih baik.
5. Menekankan pentingnya reformasi pendidikan di Indonesia dengan menciptakan kurikulum yang menanamkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa.
Bangsa adalah entitas kompleks yang terdiri dari individu-individu yang
memiliki beragam karakteristik, budaya, dan nilai. Sehingga, "potret
karakter bangsa" dapat berbeda-beda tergantung pada negara dan
budaya yang dimaksud. Namun, dalam konteks umum, potret karakter
bangsa mencakup aspek-aspek seperti:Budaya: Nilai-nilai, norma sosial,
seni, musik, dan tradisi yang merupakan bagian integral dari identitas
suatu bangsa.
Sejarah: Sejarah, peristiwa penting, dan tokoh-tokoh
yang memengaruhi perkembangan dan karakter bangsa
tersebut.Bahasa: Bahasa yang digunakan oleh mayoritas
penduduk, serta peran bahasa dalam mempertahankan
identitas budaya.
Agama: Agama-agama yang dianut oleh
masyarakat, serta dampaknya terhadap nilai
dan kepercayaan.Etika dan Moral: Nilai-nilai
etika, moral, dan sikap terhadap isu-isu sosial
yang relevan dalam masyarakat.
Gaya Hidup: Kebiasaan sehari-hari, pola makan,
mode berpakaian, dan cara hidup yang khas bagi
masyarakat tersebut.Kepemimpinan dan
Pemerintahan: Sistem pemerintahan dan pemimpin
yang memengaruhi arah bangsa tersebut.
3.Hakikat Karakter
Karakter mengacu pada sifat, sifat psikologis, atau nilai moral yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Ini
adalah kombinasi dari kebajikan-kebajikan yang selaras dan diidentifikasi oleh tradisi. Istilah karakter berasal dari kata Yunani
“to mark” dan bukan merupakan suatu kesatuan yang terpisah dari kebiasaan dan gagasan, melainkan suatu aspek perilaku,
keyakinan, perasaan, dan tindakan yang saling berkaitan. Berikut beberapa poin penting mengenai hakikat karakter:
• Dinamis : Karakter bukanlah suatu kesatuan yang tetap, melainkan suatu proses yang dilakukan individu untuk
menyempurnakan kemanusiaannya.
• Emosional : Aspek emosional dari karakter telah diabaikan dalam pendidikan moral, padahal itu penting.
• Moral : Karakter erat kaitannya dengan moralitas dan etika, dan merupakan unsur penting dalam menciptakan akhlak mulia.
• Individu : Karakter adalah kualitas mental dan moral yang khas pada seorang individu

Pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berdasarkan kebajikan yang baik
bagi individu dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dan pembaharuan kehidupan agar individu dapat
mengambil keputusan secara bijak dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan pendidikan karakter
diawali dengan pemahaman yang baik tentang karakter dan nilai-nilai kebajikan yang baik bagi individu dan masyarakat
Integritas: Kepatuhan pada prinsip-prinsip moral
dan etika, termasuk konsistensi dalam tindakan
dan perkataan.Kehormatan: Kualitas ini
melibatkan kejujuran, ketulusan, dan komitmen
untuk bertindak dengan cara yang tepat dan benar.
Empati: Kemampuan untuk merasakan dan
memahami perasaan dan pengalaman orang
lain serta merespons dengan perhatian dan
pemahaman.Kedisiplinan: Kemampuan untuk
mengendalikan diri, menjaga komitmen, dan
berfokus pada tujuan jangka panjang.
Kebijaksanaan: Kemampuan untuk membuat
keputusan bijaksana berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman.Ketabahan: Kemampuan untuk
menghadapi tantangan, kegagalan, dan tekanan
dengan tekad dan semangat yang kuat.
Kerjasama: Kemampuan untuk bekerja sama
dengan orang lain, berkomunikasi dengan
baik, dan membangun hubungan yang
sehat.Rasa hormat: Menghargai orang lain
tanpa memandang perbedaan dalam latar
belakang, budaya, atau pandangan.
4.Pendidikan Karakter dalam Bermasyarakat
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun karakter pendidikan dalam masyarakat:
1. Melibatkan keluarga : Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu,
peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik dan
memberikan pengarahan yang tepat agar anak dapat memahami nilai-nilai yang baik.
2. Melibatkan sekolah : Sekolah juga berperan penting dalam membentuk karakter anak. Pendidikan karakter dapat diartikan
sebagai suatu usaha bersama semua guru dan kepala sekolah melalui semua mata pelajaran dan budaya sekolah dalam membina
dan mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada peserta didik.
3. Melibatkan masyarakat : Masyarakat juga berperan dalam membentuk karakter anak. Masyarakat dapat memberikan contoh
yang baik dan memberikan pengarahan yang tepat agar anak dapat memahami nilai-nilai yang baik. Selain itu, masyarakat juga
dapat memberikan dukungan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk membangun karakter pendidikan.
4. Mengajarkan nilai-nilai karakter : Pendidikan karakter mengajarkan dan mempromosikan nilai-nilai yang penting dalam
kehidupan, seperti kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, dan sebagainya. Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai-nilai
tersebut sangat penting untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghargai.
5. Membangun kesadaran akan pentingnya karakter pendidikan : Membangun kesadaran akan pentingnya karakter pendidikan
adalah langkah awal yang penting dalam membangun karakter pendidikan dalam bermasyarakat. Dengan kesadaran yang
tinggi, masyarakat akan lebih mudah untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari
Pendidikan karakter adalah proses
pengembangan nilai-nilai dan sikap positif
dalam diri individu untuk membangun
kepribadian yang baik. Dalam
bermasyarakat, pendidikan karakter
memiliki peran penting
Ini melibatkan nilai-nilai seperti kejujuran, rasa
tanggung jawab, kasih sayang, keadilan, dan kerja
sama. Dengan memiliki karakter yang baik,
seseorang dapat berkontribusi secara positif dalam
masyarakat, membangun hubungan yang baik, dan
menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Pendidikan karakter bisa dilakukan
melalui pendidikan formal, non-formal,
dan informal, serta melalui contoh dan
pembelajaran sepanjang hidup.
Pendidikan karakter dalam bermasyarakat adalah
upaya berkelanjutan untuk menciptakan individu
yang lebih sadar akan nilai-nilai moral dan
sosial, sehingga mereka dapat berkontribusi
positif dalam masyarakat dan menciptakan
lingkungan yang lebih baik.
5.Keluarga sebagai Wadah Pendidikan Karakter

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, sehingga peran dan fungsi
keluarga menjadi sangat penting dalam membentuk karakter anak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh
orang tua untuk mendidik karakter anak di dalam keluarga:
• Keteladanan: Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak dalam hal perilaku dan sikap.
• Pembiasaan: Orang tua dapat membiasakan anak dengan kebiasaan-kebiasaan baik seperti rajin membaca, berolahraga, dan
lain-lain.
• Nasehat dan hukuman : Orang tua dapat memberikan nasehat dan hukuman yang tepat ketika anak melakukan kesalahan.
• Motivasi: Orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak untuk terus berusaha dan berkembang.
Tercapainya proses pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga bergantung pada keserasian antara orang tua, anak, cara
yang digunakan serta lingkungan yang mendukung terjadinya proses pendidikan. Oleh karena itu, keluarga sebagai salah satu
lembaga pendidikan (informal) sangatlah penting bagi kelangsungan pendidikan generasi muda
Keluarga memegang peran penting
dalam pendidikan karakter anak. Di
dalam keluarga, anak belajar nilai-
nilai, etika, dan moralitas yang akan
membentuk kepribadiannya.
Contoh-contoh penting dari pendidikan karakter
dalam keluarga termasuk:Contoh Teladan: Orang
tua adalah model peran yang paling penting bagi
anak-anak. Mereka harus menunjukkan perilaku
yang baik, seperti kejujuran, kerja keras, dan
empati.
Komunikasi: Keluarga harus membuka
jalur komunikasi yang sehat. Ini membantu
anak-anak memahami pentingnya berbicara
tentang perasaan, kesalahan, dan konflik.
Nilai-nilai: Keluarga dapat mengajarkan nilai-
nilai seperti toleransi, rasa hormat, dan
tanggung jawab kepada anak-anak.Norma dan
Etika: Keluarga juga harus menetapkan norma
dan etika yang jelas, sehingga anak-anak tahu
batasan-batasan yang ada.
6.Etika dalam Pembelajaran Karakter

Etika dalam pembelajaran karakter adalah aturan perilaku yang diterima secara sosial yang memberi tekanan pejabat-pejabat pendidikan
untuk memelihara kesadaran nilai. Etika merupakan cabang falsafah dan merupakan bagian dari pendidikan karakter. Etika dan nilai-nilai
dapat diberikan secara efektif dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dan pendidikan moral pancasila. Guru, siswa, dan semua
personel lainnya harus memiliki etika yang baik dalam berperilaku sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh nilai etika dalam
pendidikan karakter:
• Integritas: melibatkan konsistensi antara kata dan tindakan serta memiliki prinsip-prinsip moral yang kuat. Individu yang memiliki
integritas tinggi akan mempertahankan kejujuran dan menjaga komitmennya terhadap nilai-nilai yang benar, meskipun menghadapi
tekanan atau godaan.
• Empati: adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain serta bereaksi secara positif terhadap kebutuhan dan
penderitaan mereka. Pada nilai empati ini akan membantu membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain dan mendorong
perhatian terhadap kesejahteraan bersama.
• Rasa Hormat: melibatkan penghargaan dan penghormatan terhadap martabat dan hak asasi manusia setiap individu. Nilai ini
mendorong pengakuan akan keberagaman, menghormati...
Etika dalam pembelajaran berkarakter sangat
penting. Beberapa prinsip etika yang harus
diterapkan dalam proses pembelajaran berkarakter
meliputi:Kesopanan dan Hormat: Menghormati
guru, teman sekelas, dan seluruh individu dalam
lingkungan pembelajaran.
Kedisiplinan: Disiplin diri dalam
mengikuti aturan dan tata tertib yang
berlaku dalam kelas.Tanggung
Jawab: Bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas pembelajaran dan
pekerjaan rumah.
Kejujuran: Tidak meniru pekerjaan orang lain,
menghindari tindakan plagiat, dan selalu
berbicara jujur.Kerja Sama: Mampu bekerja
sama dalam tim, mendukung teman sekelas,
dan menjaga kebersamaan.Empati: Memahami
perasaan dan kebutuhan orang lain, serta
berempati terhadap perbedaan individu.
Kepedulian Lingkungan: Merawat lingkungan
sekolah dan menghargai aset-aset yang ada.Sikap
Positif: Menunjukkan sikap positif terhadap
pembelajaran dan tantangan yang
dihadapi.Pengembangan Diri: Berusaha untuk terus
mengembangkan diri dan meningkatkan
keterampilan.Menghargai Keberagaman:
Menghormati perbedaan budaya, agama, dan latar
belakang individu.
7.Perilaku Berkarakter
Berperilaku berkarakter mengacu pada perilaku berkarakter yang merupakan aspek penting dalam pengembangan pribadi. Berikut beberapa
contoh cara meningkatkan perilaku karakter:
1. Pendidikan Karakter : Merupakan program pendidikan karakter yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk membantu siswa
mengembangkan karakter positif seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah : Merupakan metode pengajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku karakter dan
kemampuan berpikir kritis pada siswa. Ini melibatkan penyajian masalah dunia nyata kepada siswa dan mendorong mereka untuk bekerja
sama untuk menemukan solusi.
3. Model Pembelajaran Eksklusif : Merupakan model pembelajaran yang berbasis inkuiri dan verifikasi. Terbukti dapat meningkatkan perilaku
siswa yang berkarakter dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya.
4. Disiplin : Disiplin merupakan aspek penting dalam perilaku karakter. Ini melibatkan kepatuhan terhadap aturan dan peraturan dan
menghormati orang lain.
5. Observasi dan Umpan Balik : Guru dan orang tua dapat mengamati perilaku siswa dan memberikan umpan balik untuk membantu mereka
meningkatkan perilaku karakternya. Hal ini dapat berupa memuji perilaku positif dan memberikan kritik membangun terhadap perilaku
negatif.
Secara keseluruhan, peningkatan perilaku karakter melibatkan kombinasi pendidikan, metode pengajaran, disiplin, dan umpan balik. Dengan
menerapkan strategi-strategi ini, siswa dapat mengembangkan sifat-sifat karakter positif yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup
mereka.
Perilaku berkarakter merujuk pada perilaku seseorang yang
mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang baik. Ini
melibatkan tindakan dan sikap yang sesuai dengan norma-norma
sosial dan etika, seperti jujur, bertanggung jawab, menghormati orang
lain, dan sebagainya. Prilaku berkarakter mencerminkan integritas dan
kebaikan pribadi seseorang, dan sering kali dianggap sebagai sifat
yang dihargai dalam masyarakat.
Selanjutnya, prilaku berkarakter dapat memiliki banyak
manfaat, termasuk:Kepuasan pribadi: Orang yang
mengikuti prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai positif
sering merasa puas dengan diri mereka sendiri dan
hidup mereka.Hubungan yang sehat: Prilaku
berkarakter memungkinkan individu untuk
membangun hubungan yang sehat dan saling percaya
dengan orang lain.
Pengaruh positif: Orang-orang yang
menunjukkan prilaku berkarakter yang baik
dapat menjadi contoh yang positif bagi orang
lain di sekitar mereka.
Kesuksesan dalam pekerjaan: Etika dan moralitas yang
kuat dapat membantu dalam mencapai kesuksesan dalam
karier dan pekerjaan.Kontribusi positif untuk masyarakat:
Orang-orang yang memiliki prilaku berkarakter yang baik
dapat berkontribusi secara positif untuk masyarakat dan
lingkungan sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai