Anda di halaman 1dari 7

2

1. Pancasila dipahami bukan rumus atau statusnya, tetapi pada isinya, yakni nilai-
nilai luhur yang diakui merupakan pandangan hidup bangsa yang disepakati.
Soal:
Berdasarkan pernyataan di atas, kemukakanlah makna dari Pancasila sebagai ker
pibadian yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku penganutnya!

Jawab :

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila. Namun, makna
Pancasila tidak hanya terletak pada rumus atau statusnya, tetapi lebih pada isinya yaitu
nilai-nilai luhur yang diakui sebagai pandangan hidup bangsa yang disepakati. Pancasila
juga dapat diwujudkan dalam sikap dan perilaku penganutnya, yang mencerminkan
kepribadian yang kuat dan positif.

Makna Pancasila sebagai kepribadian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Penganut Pancasila memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan rasa takwa dan penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan menjalankan ibadah dengan
penuh kesungguhan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Penganut Pancasila memiliki sikap dan
perilaku yang menghargai martabat dan hak asasi manusia. Mereka berusaha untuk
adil dalam berinteraksi dengan sesama manusia, menghormati perbedaan, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban.
3. Persatuan Indonesia: Penganut Pancasila memiliki sikap dan perilaku yang
mendorong persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka menghargai keberagaman budaya,
suku, agama, dan ras, serta berusaha untuk memperkuat persatuan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Penganut Pancasila memiliki sikap dan perilaku
yang mendukung demokrasi dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.
Mereka menghargai pendapat orang lain, berdialog, dan bekerja sama untuk mencapai
keputusan yang bijaksana dan menguntungkan bagi semua pihak.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Penganut Pancasila memiliki
sikap dan perilaku yang mendorong keadilan sosial. Mereka berusaha untuk
mengurangi kesenjangan sosial, memperjuangkan hak-hak sosial dan ekonomi, serta
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Dengan menghayati dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam sikap dan perilaku
sehari-hari, penganut Pancasila dapat menjadi pribadi yang berintegritas, bertanggung
jawab, menghormati hak-hak orang lain, dan berkontribusi positif dalam membangun
bangsa dan negara.

2. Pemahaman yang benar warga negara tentang isi arti Pancasila merupakan modal
penting bagi dalam pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam Masyarakat, bangsa, maupun negara.

Soal :

Berdasarkan pernyataan di atas, gambar dan urutkanlah sila-sila Pancasila sesuai


dengan kerangka berpikir yang sistematis hierarkis!

Jawab :

Berdasarkan pernyataan di atas, gambar dan urutkanlah sila-sila Pancasila sesuai dengan
kerangka berpikir yang sistematis hierarkis.

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

 Sila pertama mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa.


 Mengajarkan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Sila kedua menghormati dan menghargai martabat setiap individu.


 Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keadilan sosial.
 Mendorong sikap saling menghormati, toleransi, dan keberagaman.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


 Sila ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
 Membangun rasa persaudaraan, solidaritas, dan gotong royong antarwarga negara.
 Menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan golongan dalam kerangka Bhinneka
Tunggal Ika.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

 Sila keempat menekankan pentingnya demokrasi dalam sistem pemerintahan.


 Menghargai kebebasan berpendapat dan berorganisasi.
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial dalam pembangunan negara.


 Membangun kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Dengan mengikuti urutan sila-sila Pancasila ini, kita dapat memahami dan
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan lebih sistematis dan hierarkis dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat, bangsa, maupun negara.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia mereupakan cita-cita moral


yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bangsa untuk berperilaku luhur
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Soal :

Berdasarkan pernyataan di atas, anda konsepsikanlah kesamaan cita-cita moral


yang dianut oleh individu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila!

Jawab:

Cita-cita moral yang dianut oleh individu dapat memiliki kesamaan dengan nilai-nilai
Pancasila. Berikut adalah beberapa contoh kesamaan tersebut:
1. Kesamaan dalam keadilan: Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat. Individu yang memiliki cita-cita moral yang sama akan
mengutamakan keadilan dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam
memperlakukan orang lain, membagi sumber daya, dan menghormati hak asasi
manusia.
2. Kesamaan dalam persatuan: Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Individu yang memiliki cita-cita
moral yang sama akan berusaha untuk membangun persatuan di antara sesama warga
negara, menghormati perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
3. Kesamaan dalam kebersamaan: Pancasila mengajarkan pentingnya kerjasama dan
gotong royong dalam kehidupan masyarakat. Individu yang memiliki cita-cita moral
yang sama akan memiliki sikap saling membantu, peduli terhadap kepentingan
bersama, dan siap untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
4. Kesamaan dalam integritas: Pancasila mendorong individu untuk memiliki
integritas yang tinggi, yaitu keselarasan antara kata dan tindakan. Individu yang
memiliki cita-cita moral yang sama akan berusaha untuk menjadi pribadi yang jujur,
bertanggung jawab, dan konsisten dalam menjalankan nilai-nilai moral yang diyakini.
5. Kesamaan dalam menghormati kebhinekaan: Pancasila menghargai keberagaman
budaya, agama, dan suku bangsa di Indonesia. Individu yang memiliki cita-cita moral
yang sama akan menghormati dan menghargai perbedaan tersebut, serta berusaha
untuk menciptakan harmoni dan kerukunan antar kelompok.

Dalam kesimpulan, kesamaan cita-cita moral yang dianut oleh individu dengan nilai-nilai
Pancasila terletak pada pentingnya keadilan, persatuan, kebersamaan, integritas, dan
menghormati kebhinekaan. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, individu dapat
berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Dalam segi fisik, Indonesia memiliki perawakan yang hamper mirip seperti orang
Malaysia, Thailand, Filipina bahkan Vietnam, tetapi terdapat perbedaan antara
orang Indonesia dengan orang-orang yang berasal dari negara tersebut khususnya
dalam kepribadian.

Soal:
Berdasarkan pernyataan di atas, Anda tentukanlah perbedaan kepribadian antara
warga negara Indonesia dengan warga warga negara lain tersebut!

Jawab:

Berdasarkan pernyataan di atas, terdapat perbedaan kepribadian antara warga negara


Indonesia dengan warga negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Beberapa perbedaan kepribadian yang mungkin ada antara orang Indonesia dan orang-
orang dari negara-negara tersebut adalah:

1. Budaya: Setiap negara memiliki budaya yang unik, termasuk nilai-nilai, norma, dan
tradisi yang mempengaruhi kepribadian individu. Meskipun ada beberapa kesamaan
budaya antara Indonesia dan negara-negara tersebut, tetapi perbedaan budaya dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang.
2. Bahasa: Bahasa yang digunakan juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Meskipun bahasa Indonesia memiliki beberapa persamaan dengan bahasa-bahasa di
negara-negara tersebut, tetapi perbedaan dalam penggunaan bahasa sehari-hari dapat
mempengaruhi komunikasi dan ekspresi diri.
3. Agama: Agama juga dapat memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian
seseorang. Indonesia memiliki keberagaman agama, seperti Islam, Kristen, Hindu,
Budha, dan lain-lain. Perbedaan agama dapat mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan,
dan perilaku individu.
4. Pengaruh sejarah dan politik: Sejarah dan politik suatu negara juga dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakatnya. Setiap negara memiliki pengalaman
sejarah dan sistem politik yang berbeda, yang dapat membentuk pola pikir dan sikap
individu.
5. Lingkungan sosial: Lingkungan sosial tempat seseorang tumbuh besar juga dapat
mempengaruhi kepribadian. Perbedaan dalam struktur keluarga, pendidikan, dan
nilai-nilai sosial dapat memainkan peran dalam membentuk kepribadian individu.

Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan kepribadian tidak berarti bahwa satu
kelompok lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Setiap individu unik dan memiliki
keunikan dalam kepribadiannya sendiri, terlepas dari asal negara mereka.

Anda mungkin juga menyukai