Anda di halaman 1dari 3

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kode / Nama MK : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan


Tugas :2

Jawaban nomor 1
Peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yakni memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan
masyarakat Indonesia dalam keseharian. Motivasi ini, secara langsung maupun tidak, akan
membantu masyarakat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan bangsa.
Kesimpulannya, ada tiga fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yakni:
1. Menjadi cemrinan dari jati diri bangsa
2. Ciri khas bangsa Indonesia
3. Memotivasi perilaku, sikap, dan perbuatan masyarakat Indonesia dalam keseharian.

Referensi :
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/17/080000069/fungsi-pancasila-sebagai-
kepribadian-bangsa

Jawaban nomor 2
Berdasarkan pernyataan di atas, berikut adalah urutan sila-sila Pancasila sesuai dengan kerangka
berpikir yang sistematis hierarkis:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan ialah pencipta segala yang ada dan semua makhluk. Yang
Maha Esa /Yang Maha Tunggal, tiada sekutu; esa dalam zatnya , esa dalam sifatnya, esa
dalam perbuatannya. Berdasarkan artian tersebut, Ketuhanan YME mengandung pengertian
dan keyakinan adanya Tuhan YME, pencipta alam semesta beserta isinya.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki potensi pikir,
rasa, karsa dan cipta karena berpotensi menduduki/memiliki martabat yang tinggi. Adanya
akal budinya, manusia berkebudayaan, dengan hati nuraninya, manusia menyadari nilai-nilai
dannorma-norma.
Selanjutnya pada kata adil, mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan
atas norma-norma yang objektif, tidak subjektif apalagi sewenang-wenang dan otoriter.
Kemudian beradab berasal dari kata adab, memiliki arti budaya yang telah berabad--abad
dalam kehidupan manusia. Jadi, beradab berarti berkebudayaan yang berabad-abad, bertata
kesopanan, berkesusilaan/bermoral, adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam
hubungan dengan norma-- norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi,
sesama manusia maupun terhadap alam dan Sang Pencipta.
3. Sila Persatuan Indonesia
Kata persatuan asal kata dasar satu, yang berarti utuh tidak terpecah- belah, mengandung
bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam yang bersifat kedaerahan menjadi satu
kebulatan secara nasional. Juga persatuan segenap unsur Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam mewujudkan secara nyata bhineka tunggal ika yang meliputi wilayah,
sumber daya alam, dan sumber daya manusia dalam kesatuan yang utuh. Selain itu, persatuan
bangsa yang bersifat nasional mendiami seluruh wilayah Indonesia, bersatu menuju
kehidupan bangsa yang berbudaya bebas dalam wadah negara RI yang merdeka dan
berdaulat, menuju terbentuknya suatu masyarakat madani.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Kata kerakyatan berasal dari kata dasar rakyat, yang berarti sekelompok manusia yang
berdiam dalam satu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti bahwa kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat, disebut pula kedaulatan rakyat (rakyat yang berdaulat/berkuasa) atau
demokrasi (rakyat yang memerintah).
Kemudian hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran/ratio yang sehat dengan
selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat clan
dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab serta didorong oleh itikad baik
sesuai dengan hati nurani.
Selanjutnya kata permusyawaratan artinya suatu tata cara khas kepribadian Indonesia
untuk merumuskan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat hingga
tercapai keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat
Perwakilan artinya suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut
sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan dengan
melalui badan-badan perwakilan.
Rakyat dalam NKRI menjalankan keputusannya dengan jalan musyawarah yang
dipimpin oleh pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab dari para pemimpin yang
profesional, baik kepada Tuhan YME, maupun kepada rakyat yang diwakilinya.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat dalam segenap bidang
kehidupan, baik materiil, maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia artinya setiap orang
yang menjadi rakyat indonesia, baik yang berdiam di wilayah RI sebagai warga NKRI,
maupun WNI yang berada di luar negeri. Jadi, setiap bangsa Indonesia mendapat perlakuan
yang adil dan seimbang dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

Dengan memahami dan mengimplementasikan sila-sila Pancasila secara benar, warga negara
dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat, bangsa, dan negara yang lebih baik.

Referensi :
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/bab_2.pdf

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN


http://repository.unpas.ac.id › ...

Jawaban nomor 3
Cita-cita moral yang dianut oleh individu harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan
pernyataan di atas, terdapat beberapa kesamaan cita-cita moral dengan nilai-nilai Pancasila,
yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Cita-cita moral untuk memiliki pedomandan kekuatan rohaniah bangsa menunjukkan adanya
kesamaan dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai ini mengajarkan pentingnya
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Cita-cita moral untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara mencerminkan nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai ini mengajarkan
pentingnya menghormati martabat dan hak asasi manusia serta menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan dan kesopanan.
3. Persatuan Indonesia:
Cita-cita moral untuk memiliki pedomandan kekuatan rohaniah bangsa juga mencerminkan
nilai Persatuan Indonesia. Nilai ini mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia serta menghindari perpecahan dan konflik yang dapat mengancam
keutuhan negara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Cita-cita moral untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara juga mencerminkan nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Nilai ini mengajarkan pentingnya menghargai
demokrasi, mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan, dan menghormati
kebebasan berpendapat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Cita-cita moral untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara juga mencerminkan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai ini
mengajarkan pentingnya mengurangi kesenjangan sosial, memperjuangkan keadilan
ekonomi, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara.

Dengan demikian, kesamaan cita-cita moral yang dianut oleh individu sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Referensi :
https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910691250/berdasarkan-pernyataan-di-atas-anda-
konsepsikanlah-kesamaan-cita-cita-moral-yang-dianut-oleh-individu?page=3

Jawaban nomor 4
Perbedaan Kepribadian antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Lain
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya, pendidikan,
lingkungan sosial, dan pengalaman pribadi. Oleh karena itu, perbedaan kepribadian antara warga
Indonesia dengan warga negara Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam tidak dapat dijelaskan
secara pasti dan dapat bervariasi secara signifikan di antara individu.
Namun demikian, beberapa perbedaan budaya mungkin memainkan peran dalam
membentuk ciri kepribadian yang mungkin dapat dikenali secara umum. Beberapa orang
mungkin berpendapat bahwa masyarakat Indonesia cenderung hangat dan ramah terhadap orang
asing. Namun, ini juga dapat ditemui di negara-negara lain di kawasan tersebut.
Beberapa masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki nilai-nilai yang
mendorong penghormatan terhadap hierarki dan otoritas. Namun, tingkat penghormatan terhadap
hierarki bisa bervariasi di antara negara-negara tersebut. Kepribadian seseorang juga dapat
dipengaruhi oleh faktor agama. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim,
terdapat perbedaan signifikan di antara komunitas Muslim di berbagai negara tersebut.

Referensi :
https://temanggung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-2617312707/dalam-segi-fisik-indonesia-
memiliki-perawakan-yang-hampir-mirip-seperti-orang-malaysiathailand-filipina?page=3

Anda mungkin juga menyukai