Kelas : Reguler A
NIM : 2226201019
Matkul : PPKN
Pancasila dikatakan sebagai perjanjian luhur bangsa karena Pancasila digali dari
sosio-budaya bangsaIndonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik bangsa yang harus diamalkan serta dilestarikan.
2. Kemanusiaan sendiri memiliki makna sebagai manusia harus saling memiliki rasa
kemanusiaan,rasa toleransi terhadap orang lain. Semua orang memiliki hak masing-
masing, tetapi hak manusia itu terbatasi oleh hak orang lain juga. Sebagai orang yang
memiliki jiwa kemanusiaan, maka juga harus menghormati hak orang lain. Dan
sebagai manusia yang adil, maka harus mampu berbuat adil terhadap diri sendiri dan
adil terhadap orang lain, tidak mengambil hak orang lain dan tidak menyalahgunakan
hak asasi manusia.
4. Hukum yang berlaku di Indonesia pada dasarnya berlaku untuk seluruh warga negara
Indonesia. Semestinya, tak ada perbedaan status dalam penegakan hukum. Semua
warga sama di hadapan persidangan.
Jika saat ini kita sering melihat ketimpangan penerapan sistem hukum di
Indonesia ini, maka ini bisa disebabkan beberapa hal. Faktor penyebab timpangnya hukum
ini antara lain:
Faktor Hukumnya
Dalam hal ini, bisa jadi karena Undang-Undang yang digunakan dalam penegakan hukumnya
yang bermasalah.
Misalnya karena adanya kata yang rancu dan ketidaklengkapan aturan pelaksanaan. Bias-
bias semacam ini memungkinkan ada penafsiran yang berbeda antar penegak hukum.
Dalam praktiknya, ini meliputi kepolisian, hakim, jaksa, pengacara, sipir penjara, termasuk
juga lembaga seperti KPK. Ketimpangan kerap terjadi manakala para penegak hukum ini
malah mengkhianati hukum itu sendiri.
Selain itu, masih banyak hal lain semisal fasilitas pendidikan yang mencetak para penegak
hukum yang memiliki integritas dan kapabilitas.
Selama faktor-faktor di atas masih belum ideal, tentu teramat sulit untuk mengharap ada
perbaikan atas praktik ketimpangan hukum.
Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dimaksudkan bahwa hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh rakyat Indonesia sama dan sejajar.
Persamaan hak dan kewajiban tersebut tidak hanya dalam bidang politik saja melainkan
bidang hukum, ekonomi dan sosial yang diharapkan mampu memberikan keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
Dalam Demokrasi Pancasila, prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban memberikan
pengertian bahwa hak yang diterima warga negara harus diseimbangkan dengan kewajiban
yang harus ditunaikan.
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, dan orang lain.
Demokrasi Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap individu namun dengan batasan
yang bertanggung jawab.
Dengan kata lain, kebebasan ini adalah kebebasan yang harus memperhatikan hak dan
kewajiban dari orang lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat dipertanggungjawabkan
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Demokrasi memiliki tujuan dalam mewujudkan rasa keadilan sosial untuk semua warga
negaranya. Sementara keadilan sosial melingkupi sila dalam Pancasila terutama sila kelima.
Jadi, prinsip dalam demokrasi Pancasila harus bisa mewujudkan rasa keadilan sosial dalam
setiap masyarakat.
Landasan gotong royong dan kebersamaan merupakan dasar dari pengambilan keputusan
dengan musyawarah. Dalam pengambilan keputusan ini mengilhami rasa keadilan bagi
semua, di mana tidak hanya mementingkan kaum mayoritas saja, namun juga dapat
memperhatikan kaum minoritas.
Prinsip persatuan nasional terilhami dari sila ketiga dari Pancasila. Rasa kekeluargaan dalam
Negara Republik Indonesia, memunculkan persatuan nasional dalam setiap masyarakat.
Persatuan nasional juga sangat penting dalam pertahanan negara agar negara dapat kuat
saat ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
Tujuan dan cita-cita nasional Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia.
Dengan Demokrasi Pancasila, tujuan dan cita-cita Negara Indonesia bisa menciptakan
kebaikan bagi masyarakat Indonesia serta turut mewujudkan perdamaian dan ketertiban
dunia.
6. Nilai-nilai Pancasila dan Contoh Sehari-hari
1. Nilai Ketuhanan
Pancasila sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan. Dikutip
dari seperti dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara
oleh Aa Nurdiaman, perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:
Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Mahasempurna.
Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya,
sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
Saling menghormati dan menoleransi antarpemeluk agama yang berbeda-beda.
Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
2. Nilai Kemanusiaan
Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung nilai kemanusiaan,
yakni bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang sama derajat, hak, dan kewajibannya tanpa membeda-bedakan
berdasarkan agama, suku, ras, atau keturunannya. (detik.com/tag/pancasila)
3. Nilai Persatuan
Makna sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh dari berbagai
aspek kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang
terwujud dalam satu wadah bernama Indonesia. Nilai kesatuan dalam sila ketiga Pancasila
dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan perilaku:
5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum. Untuk mencapainya,
nilai keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya: