Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ira Maya Sari Dongoran

Npm : 1902060024

Mata kuliah : Disain dan Evaluasi PPKN

Prodi : PPKN V A Pagi

Pilihan Berganda

1. Pancasila memiliki nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Nilai-nilai yang
dilaksanakan dalam kenyataan hidup sehari-hari seperti saling menghormati, toleransi,
dan lain-lain, disebut nilai ....
A. Dasar
B. Intrumental
C. Praksis
D. Pragmatis
E. Realistis
2. Pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila dengan cara mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku, misalnya menggunakan helm saat mengendarai sepeda
motor adalah wujud pengamalan nilai Pancasila secara....
A. Objektif
B. Subjektif
C. Praksis
D. Realistis
E. Pragmatis
3. Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan dalam sila –
sila Pancasila, yang sesuai dengasila ketiga adalah..
A. Menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah, dan
menghormati perbedaan agama.
B. Pertama Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam
hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapatkan
jaminan dan perlindungan hukum.
C. Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan semangat
rela bekorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
D. Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang
demokratis.
E. Mengakui hak milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi oleh
negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan.

4. Contoh perbuatan yang tidak sesuai dengan sila keempat antara lain …
A. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
B. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
C. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.
D. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
E. Dominasi kelompok mayoritas.
5. Hak asasi yang mengatur tentang kebebasan memeluk agama dalam Hak Asasi
Manusia UUD 1945 adalah pasal….
A. 28 A
B. 28 B
C. 28 C
D. 28 E
E. 28 F
6. Berikut ini bukan merupakan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM, yaitu ....
A. menjatuhkan hukuman bagi orang yang melakukan pelanggaran terhadap HAM.
B. penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat
C. peningkatan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah
D. peningkatan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran HAM oleh pemerintah
E. penegakan supremasi hukum dan demokrasi
7. Salah satu bentuk pelanggaran HAM ringan adalah....
A.  membunuh anggota kelompok
B. memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa
C. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
D. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok
E. kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan
8. Dalam kasus Tanjung Priok terjadi pelanggaran ham berat berupa....
A. pengiriman tenaga kerja wanita secara paksa
B. perbudakan ke negeri asing
C. penangkapan dan penahanan sewenang-wenang
D. kelalaian pemberian layanan kesehatan
E. pencemaran tanah dan udara
9. Pada dasarnya, hak asasi manusia harus....
A. Dilalaikan
B. Dilupakan
C. Dihindari
D. Dihormati
E. Diabaikan
10.  Berikut faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM, kecuali....
A. terjadinya penyalahgunaan kekuasaan
B. kurang tegasnya aparat penegak hukum
C. terjadinya penyalahgunaan teknologi
D. kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
E. tegasnya aparat penegak hukum

ESAY

Bacalah materi diatas terlebih dahulu dan kerjaka soal di bawah ini dengan benar!

1. Apakah Pancasila melindungi HAM? Jelaskan!


Jawab :
Iya pancasila melindungi HAM karena Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui
nilai-nilai yang dimilikinya.
Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa (YME) dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. Salah satu sifat hak asasi manusia adalah
universal. Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2020)
karya Muhammad Ridha Iswardhana, universal berarti berlaku bagi setiap orang tanpa
memandang latar belakang suku, agama, ras, dan kelompok apapun. Karena bersifat
universal, negara wajib menegakkan hak asasi setiap warga negaranya tanpa
terkecuali. Di Indonesia, penegakkan hak asasi manusia didasarkan pada ideologi
negara, yaitu Pancasila.

2. Jelaskan hubungan hak asasi manusia dengan Pancasila?


Jawab :
Hubungan HAM dengan Pancasila yaitu :
1. Sila pertama
>> ditemukan toleransi dan hormat-menghormati agama, aliran, kepercayaan yang
berbeda-beda.
2. Sila kedua
>> manusia diperlakukan sesuai dengan harkat, martabat, derajat yang tidak dibeda-
bedakan antara pribadi, golongan, mau pun kelompok.
3. Sila ketiga
>> menempatkan persatuan serta kesatuan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi, kelompok, dan golongan.
4. Sila keempat
>> manusia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
5. Sila kelima
>> menciptakan keadilan sosial atau menanamkan kesadaran seluruh manusia
Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial.

3. Jelaskan penerapan masing-masing sila dalam Pancasila terkait substansi hak asasi
manusia?
Jawab :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
c. Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga
negara dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling menghormati, rela
berkorban, dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip hak asasi manusia bahwa
hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, atau pun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya
pada masyarakat.

4. Apakah Pancasila dapat digunakan dalam penegakan kasus HAM?


Jawab :
Tentu ya, karena didalam pancasila terdapat hukum yang menjelaskan tentang
kepemilikan hak seseorang yaitu pada sila ke2

5. Apakah sifat Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi juga berlaku pada penegakan
kasus HAM?
Jawab :
Posisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan perundang-undangan karena nilai-nilai
Pancasila telah terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini sesuai bunyi
Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011, yakni:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum
dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.
Maksudnya “hukum dasar” adalah norma dasar bagi pembentukan peraturan
perundangundangan yang merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan
perundangundangan di bawah UUD 1945.
Kedudukan Pancasila berdasarkan teori Hans Nawiasky di atas UUD 1945 (sumber
dari segala sumber hukum), namun bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam
hierarki peraturan perundang-undangan. Karena dasar hukum tertinggi dalam hierarki
ialah UUD 1945 sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Sehingga dapat dipahami bahwa
Pancasila bukan dasar hukum, melainkan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

6. Kenapa saat ini di Indonesia masih banyak terjadi kasus pelanggaran HAM meski kita
berideologi Pancasila?
Jawab :
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak
asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum
yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Lantas, mengapa
bisa terjadi pelanggaran HAM?
Terdapat 2 faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal antara lain :
1. ego yang tinggi, Ego yang tinggi dapat membuat kita kehilangan akal sehat. Kita
bisa menghalalkan segala cara untuk memenuhi ego kita tersebut, termasuk
melanggar HAM orang lain.
2. kesadaran yang rendah akan pentingnya HAM, Kurangnya kesadaran akan HAM
mengakibatkan sikap semena-mena terhadap orang lain karena menganggap bahwa
HAM bukanlah sesuatu yang pantas dihargai. Semakin kurangnya kesadaran akan
HAM, semakin besar pula kemungkinan terjadi pelanggaran HAM.
3. kurangnya sikap toleransi, rendahnya toleransi masyarakat Indonesia akibat ras,
suku, agama, dan budaya. Faktor ini menyebabkan banyak orang melanggar HAM
karena merasa kelompok dirinya yang paling benar. Pelanggaran karena faktor
toleransi ini terjadi hampir di mana saja, entah melalui internet, perkataan, bahkan
tindakan langsung.

Selanjutnya yaitu faktor eksternal, antara lain :


1. penyalahgunaan kekuasaan, Penyalahgunaan kekuasaan ini dapat kita lihat pada
kasus yang sudah sangat marak di Indonesia, yaitu korupsi. Seperti yang kita tahu,
yang melakukan korupsi bukanlah orang miskin atau berkekurangan, melainkan
pejabat-pejabat kaya dan para pelayan masyarakat. Orang-orang ini menyalahgunakan
kekuasaannya guna merampas uang yang seharusnya menjadi hak masyarakat.
Padahal tugas mereka yang semestinya ialah menjamin hak-hak rakyat, namun
mereka sendiri pula yang mencuri hak milik rakyat.
2. ketidaktegasan aparat penegak hukum, Dengan banyaknya kasus-kasus HAM yang
semakin mencuat, saya sangat jarang mendengar bahwa para pelanggar HAM tersebut
dihukum berat sesuai dengan perbuatannya. Misalnya saja yang paling sederhana dan
sering terjadi di sekitar kita, yaitu begal. Pembegalan ini tentu saja melanggar HAM.
Selain merampok barang milik orang lain, tindakan begal ini juga dapat merampas
nyawa manusia. Namun, kasus-kasus pembegalan ini sangat jarang diusut sampai
tuntas oleh para polisi dan penegak hukum lainnya. Seharusnya para aparat penegak
hukum mengusut tuntas kasus ini serta memberi hukuman berat kepada pelakunya,
mengingat tindakan begal ini sangatlah tidak berperikemanusiaan.
3. penyalahgunaan teknologi, Melalui teknologi yang jangkauannya begitu luas, orang
bisa memanfaatkannya entah itu untuk tujuan baik maupun tujuan yang buruk.
Bukannya tidak mungkin bahwa HAM dapat dilanggar melalui teknologi. Sebagai
contoh yaitu tindakan para netizen (pengguna internet) di dunia maya. Saya sangat
sering melihat bahwa netizen mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di media
sosial mana pun, mulai dari facebook, instagram, LINE, dan masih banyak lagi. Dan
mirisnya, tindakan buruk netizen ini biasanya terdapat di sebuah tulisan yang
mengandung unsur agama dan ras. Apabila di dalam tulisan seseorang menyinggung
sedikit saja tentang agama maupun ras, netizen pasti langsung saling 'berperang' di
kolom komentar untuk membela ras dan agamanya masing-masing.
4. kesenjangan sosial, Di Indonesia, tingkat kesejahteraan masyarakatnya tidak
sepenuhnya merata. Akibatnya sering timbul kecemburuan sosial yang berujung pada
pelanggaran HAM. Tak jarang, para pelaku pelanggaran HAM melakukan tindakan
tersebut karena adanya kesenjangan yang begitu besar dalam masyarakat. Tindakan
pembegalan juga menjadi salah satu contoh kesenjangan sosial dalam masyarakat
zaman ini. Bayangkan saja, jika memang para pelaku tersebut sudah sejahtera, tentu ia
tidak akan melakukan begal.

7. Apakah HAM bertentangan dengan Pancasila? Mengapa?


Jawab :
Tidak, karena ham dan Pancasila sama sama bertujuan untuk menyamakan derajat
setiap orang.

8. Jelaskan nilai dasar Pancasila yang mendukung keberadaan HAM?


Jawab : Sudah menjadi jawaban umum bahwa Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia dipersepsikan sangat menghargai hak asasi manusia (HAM).
Pancasila secara umum dipahami mengandung arti lima dasar. Kelima dasar ini
adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pengakuan atas
eksistensi Pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya, siapa saja yang
berada di wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia.
Di sisi lain ada HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia
sebagai insan ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup, keselamatan, kebebasan dan
kesamaaan sifatnya tidak boleh dilangar oleh siapapun dan seolah-olah merupakan
holy area. Sementara itu, menurut Kuncoro (1976), HAM adalah hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. G.J.Wollhof
menambahkan, “HAM adalah sejumlah hak yang berakat pada tabi’at setiap pribadi
manusia, dan tidak dapat dicabut oleh siapapun.”
HAM dalam Pancasila sesunguhnya telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945
yang kemudian diperinci di dalam batang tubuhnya yang merupakan hukum dasar,
hukum yang konstitusional dan fundamental bagi negara Republik Indonesia.
Perumusan alinea pertama Pembukaan UUD membuktikan adanya pengakuan HAM
ini secara universal. Ditegaskan di awal Pembukaan UUD itu tentang hak
kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa di dunia. Oleh sebab itu penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Nilai dasar
1. Sila Ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama ,melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila tersebut
mengamanatkan bahwa setiap warga negara bebas untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing. Hal ini selaras dengan Deklarasi Universal tentang
HAM (Pasal 2) yang mencantumkan perlindungan terhadap HAM
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang. Sila Kedua,
mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 Deklarasi HAM PBB
yang melarang adanya diskriminasi.
3. Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga
Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan
Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM
Pasal 1 bahwa Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-
hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu
sama lain dalam persaudaraan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/ perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat. Inti dari sila ini adalah
musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan sehingga setiap orang tidak dibenarkan untuk mengambil tindakan sendiri,
atas inisiatif sendiri yang dapat mengganggu kebebasan orang lain. Hal ini sesuai pula
dengan Deklarasi HAM.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan
dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-
besarnya pada masyarakat. Asas keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini,
dimana keadilan disini ditujukan bagi kepentingan umum tidak ada pembedaan atau
diskriminasi antar individu.

9. Apakah Pancasila mengikat pemerintah untuk melakukan penegakan HAM?


Jawab :
Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila tersebut dikategorikan menjadi nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.

10. Apakah Pancasila dan penegakan HAM akan senantiasa selaras? Jelaskan!
Jawab :
Sejatinya, Pancasila dan HAM itu sejalan dan selaras. Karena Prinsip ini melekat pada
semua sila, bahwa setiap orang, terlebih mereka yang berkuasa di lembaga
pemerintahan dan badan-badan publik termasuk non-negara, seperti organisasi
kemasyarakatan, harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan/dikerjakan.
Prinsip ini menekankan bahwa kewenangan ataupun otoritas yang diberikan oleh
rakyat kepada lembaga negara ataupun lembaga non-negara, harus mampu
dipertanggungjawabkan di hadapan rakyat. Penyalahgunaan wewenang dan
kekuasaan tidak sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan Pancasila. Berdasarkan pada
uraian di atas, Pancasila dan HAM mempunyai nilai, norma, dan spirit yang sama
yaitu sebagai panduan dan koridor dalam mengelola dan mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tidak ada lagi tirani mayoritas atau minoritas, tidak ada
persekusi atas dasar perbedaan keyakinan/pandangan, dan tidak ada klaim kebenaran
atas dasar keyakinan secara sepihak. Dengan penerapan Pancasila dan HAM secara
konsisten dan berkesinambungan, maka tujuan kita berbangsa dan bernegara
sebagaimana disebutkan di dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut menjaga ketertiban
dunia.

Benar/Salah
Bacalah materi diatas dengan teliti dan perhatikan soal dibawah ini! Jika pernyataan
jawaban anda Benar tolong jelasakan alasannya, dan jika pernyataan jawaban anda salah
jelaskan alasannya dengan menggunakan bahasa anda sendiri.

1. (B/S) Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian.


Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap warga negara maupun bukan warga
negara Indonesia. Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Jawab :
Benar, karena Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai
kemanusian. Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap warga negara maupun
bukan warga negara Indonesia. Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya.

2. (B/S) Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal.
Jawab :
Benar, karena Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal.
Artinya, hak asasi merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa
membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras maupun golongan. Oleh karena itu, setiap
negara wajib menegakkan hak asasi manusia. Nilai dasar atau nilai ideal pancasila
adalah nilai nilai nilai dasar yang relatif tetap (tidak berubah) yang berada dalam
pembukaan UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila.

3. (B/S) Nilai Instrumental tidak merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila


pancasila.
Jawab :
Salah, Karena Nilai Instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila
pancasila. Pada umumnya berbentuk ketentuan- ketentuan konstitusional mulai dari
UUD sampai dengan peraturan daerah. Peraturan perundang-undangan yang
menjamin HAM.

4. (B/S) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Jawab :
Benar, Karena Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terutama Pasal 27-34 dan pasal 28 A – 28 J. Salah satunya adalah pasal 28E, yang
mengatur tentang kebebasan memeluk agama.
a) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

5. (B/S) Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam
Tap MPR tersebut tidak terdapat Piagam HAM Indonesia.
Jawab :
Salah, Karena Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
Di dalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.

6. (B/S) Nilai praksis merupakan realisasi dan aplikasi nilai-nilai dasar dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan
perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat.
Jawab :
Benar, Karena Nilai praksis merupakan realisasi dan aplikasi nilai-nilai dasar dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat.

7. (B/S) Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila tidak dapat terwujud apabila
nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara.
Jawab :
Salah, Karena Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila
nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara.

8. (B/S) Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2000 tentang Pembentukan Pengadilan


HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan
Negeri Medan dan Pengadilan Negeri Makasar.
Jawab :
Salah, Karena Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya,
Pengadilan Negeri Medan dan Pengadilan Negeri Makasar.

9. (B/S) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata cara Perlindungan
terhadap Korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.
Jawab :
Benar, Karena Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata cara
Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
Berat.

10. (B/S) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Jawab :
Salah, Karena Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Soal Menjodohkan
Bacalah materi dengan teliti dan jawablah sesuai pilihan anda, contohnya anda harus
menjawab di tabel kunci seperti ( 1 – A)

No Soal Pilihan Kunci


Jawaban
1 Hak asasi yang mengatur tentang A kurang 1) G
kebebasan memeluk agama dalam Hak tegasnya aparat
Asasi Manusia UUD 1945 adalah pasal? penegak hukum
2 Pengamalan terhadap nilai-nilai B Objektif 2) B
Pancasila dengan cara mematuhi
peraturan perundangan yang berlaku,
misalnya menggunakan helm saat
mengendarai sepeda motor adalah
wujud pengamalan nilai Pancasila
secara
3 Pancasila memiliki nilai dasar, nilai C Dindonesia, 3) H
instrumental, dan nilai praksis. Nilai- peneggkkan
nilai yang dilaksanakan dalam HAM
kenyataan hidup sehari-hari seperti disasarkan pada
saling menghormati, toleransi, dan lain- ideology
lain, disebut nilai negara, yaitu
pancasila.
Pancasila
menjamin
HAM melalui
nilai-nilai yang
dimilikinya
4 Salah satu bentuk pelanggaran HAM D menjatuhkan 4) J
ringan adalah hukuman bagi
orang yang
melakukan
pelanggaran
terhadap HAM
5 Dalam kasus Tanjung Priok terjadi E penangkapan 5) E
pelanggaran ham berat berupa dan penahanan
sewenang-
wenang
6 Apakah Pancasila melindungi HAM F Dihormati 6) C
7 Apakah Pancasila dapat digunakan G 28 E 7) I
dalam penegakan kasus HAM?
8 Pada dasarnya, hak asasi manusia harus H Dasar 8) F
9 Berikut faktor eksternal penyebab I Tentu iya, 9) A
pelanggaran HAM karena didalam
pancasila
terdapat hukum
yang
menjelaskan
tentang
kepemilikkan
hak seseorang
10 Berikut ini bukan merupakan tindakan J kelalaian dalam 10) D
pencegahan yang dapat dilakukan untuk pemberian
mengatasi berbagai kasus pelanggaran pelayanan
HAM, yaitu kesehatan
Soal Melengkapi

Bacalah materi dan lengkapilah soal di bawah ini dengan benar!

1. Pancasila merupakan […] yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian.


Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap warga negara maupun bukan
warga negara Indonesia.
A. Nilai
B. HAM
C. Idiologi
D. Hak-hak
E. Demokrasi
2. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi […], yaitu nilai ideal, nilai
instrumental dan nilai praksis.
A. Satu
B. Tiga
C. Dua
D. Empat
E. Lima
3. Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat […]
A. Universal
B. Luas
C. Fleksibel
D. Padat
E. Jelas
4. Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai nilai nilai dasar yang relatif
tetap […] yang berada dalam pembukaan UUD 1945
A. Berubah
B. Berubah-ubah
C. Tidak berubah
D. Kadang berubah
E. Kadang tidak berubah
5. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung
cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang […]. Nilai dasar ini bersifat tetap dan
terlekat pada kelangsungan hidup negara.
A. Baik dan benar
B. Baik
C. Benar
D. Tidak baik
E. Setara
6. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama Pasal
27-34 dan pasal 28 A – 28 J. Salah satunya adalah pasal […], yang mengatur
tentang kebebasan memeluk agama.
A. 29 E
B. 27 A
C. 26 E
D. 28A
E. 28E

7. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang […]. Di dalam Tap MPR


tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
A. Bebas memeluk agama
B. Bebas untuk hidup
C. Hak asasi manusia
D. Nilai pancasila
E. Ketetapan UUD 1945
8. Nilai praksis merupakan realisasi dan aplikasi nilai-nilai dasar dalam
kehidupan sehari-hari. […] Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan
aspirasi masyarakat.
A. Nilai pancasila
B. Nilai-nilai hak asasi manusia
C. Nilai prakis
D. Nilai-nilai berdaskan UUD 1945
E. Nilai kesopanan
9. Semua negara dan umat manusia seharusnya dapat menerima […], karena
rumusannya telah disempurnakan dengan mengadopsi berbagai budaya bangsa
dan agama yang beragam.
A. Konsep-konsep HAM
B. Nilai-nilai pancasila
C. Nilai norma keagamaan
D. Nilai- nilai yang diterapkan di UUD 1945
E. Nilai prakis
10. Pancasila memiliki nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Nilai-nilai
yang dilaksanakan dalam kenyataan hidup sehari-hari seperti saling
menghormati, toleransi, dan lain-lain, disebut nilai […]
A. Praksis
B. Dasar
C. Pragmatis
D. Intrumental
E. Realistis

Anda mungkin juga menyukai