Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Lembaga – Lembaga Pemantau Dan Pengawasan Pelaksanaan HAM di


Indonesia beserta Hak dan Kewenangannya”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
Nama Anggota :
1. Andrian Dwi P.
2. Chrissantus Ardhi R.
3. Dannise Embun A.
4. Gabriela Elva F.
5. Noel Putra P.

SMA MASEHI JEPARA


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah
-Nya tidak lupa juga kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bu Ernawati S.Pd
selaku pembimbing mata pelajaran PPKn serta kepada teman – teman semua yang telah bersedia
untuk membantu kami sehingga makalah ini dapat selesai dengan keinginan kami.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “Lembaga – Lembaga
Pemantau Dan Pengawasan Pelaksanaan HAM di Indonesia beserta Hak dan Kewenangannya.”
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk meringkas materi dalam pembelajaran yang
bermanfaat waktu tes nanti. Banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami
mohon dukungan dan saran yang sejatinya membangun,

Jepara, 16 November 2022

Andrian Dwi Putra


DAFTAR ISI

BAB I Pembahasan

1. Konsep hak dan kewajiban asasi manusia


A. Makna hak asasi
B. Makna kewajiban hak asasi
2. Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam Pancasila
A. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai dasar Pancasila
B. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai instrumental Pancasila
C. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai praksis nilai Pancasila
3. Kasus pelanggaran HAM
A. Faktor penyebab pelanggaran HAM
B. Jenis-jenis kasus pelanggaran HAM
c. Kasus pelanggaran HAM
4. Upaya penegakan HAM
A. Upaya pemerintahan dalam menegakkan HAM
B. Membangun harmonisasi HAM

BAB II Kesimpulan
BAB III Penutup
Pembahasan
1. Konsep hak dan kewajiban asasi manusia
A. Makna hak asasi
Menurut miriam Budiardjo hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersama kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat.
Hak asasi manusia dibutuhkan oleh manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan
digunakan sebagai landasan moral dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut pada hakikatnya dalam HAM terkandung dua makna yaitu :
a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan
merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Apabila HAM dicabut dari tangan
pemiliknya manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia.
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia
sesuai dengan kodrat kemanusiaan yang luhur. Tanpa hak asasi manusia tidak dapat hidup sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.
B. Makna kewajiban asasi manusia
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Selain mempunyai hak asasi manusia juga mempunyai kewajiban asasi. Kewajiban asasi
manusia dapat membuat kehidupan menjadi lebih baik dengan pemenuhan kewajiban yang harus
dilakukan sekaligus untuk dapat memenuhi hak asasi manusia. Kewajiban asasi manusia adalah
sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap manusia sebagai makhluk hidup. Berdasarkan UU no
39 tahun 1999 kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia. Hak dan
kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, dengan adanya kewajiban akan muncul adanya hak.
Begitupun sebaliknya jika ada hak pasti akan muncul kewajiban.
2. Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam Pancasila
A. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai dasar Pancasila
Nilai dasar merupakan nilai asli bukan tiruan yaitu nilai-nilai yang berasal dari budaya bangsa
Indonesia sendiri nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai dasar bersifat
universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
1. Sila pertama, menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama melaksanakan ibadah dan
kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
2. Sila kedua, menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum
serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan
hukum.
3. Sila ketiga, mencerminkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan semangat
gotong royong, saling membantu, saling menghormati, rela berkorban, serta menempatkan
kepentingan-kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sila keempat, ditunjukkan dalam kehidupan pemerintah bernegara dan bermasyarakat yang
demokratis.
5. Sila kelima, mengakui hak milik perseorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara
serta memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat.
B. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai instrumental Pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang diwujudkan dalam bentuk
kebijakan, strategi, organisasi, sistem rencana, dan program yang menjabarkan lebih lanjut
tentang nilai dasar tersebut. Oleh karena terikat oleh waktu keadaan tempat atau nilai
membutuhkan perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Berikut peraturan
perundang-undangan yang menjamin hak dan kewajiban asasi manusia mencakup :
1. Undang-undang 1945 pasal 27, pasal 28A-J
2. Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia.
3. Ketentuan dalam undang-undang organik yaitu sebagai berikut :
a. Undang-undang nomor 5 tahun 1998
b. Undang-undang nomor 39 tahun 1999
c. Undang-undang nomor 26 tahun 2000
d. Undang-undang nomor 11 tahun 2005
e. Undang-undang nomor 12 tahun 2005
4. Ketentuan dalam perpu No. 1 tahun 1999
5. Ketentuan dalam PP No 2 tahun 2002 dan No 3 tahun 2002
6. Ketentuan dalam Keppres
a. Keppres Nomor 50 Tahun 1993
b. Keppres nomor 83 tahun 1998
c. Keppres Nomor 31 tahun 2001
d. Keppres Nomor 96 tahun 2001
e. Keppres Nomor 40 Tahun 2004
C. Hak dan kewajiban asasi manusia nilai praksis nilai Pancasila
Nilai praksis merupakan penjabaran nilai instrumental dalam situasi konkret pada tempat dan
situasi tertentu. Nilai praksis terdapat pada wujud penerapan nilai-nilai Pancasila itu yang
terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu cara kita melaksanakan nilai Pancasila dalam
praktik hidup sehari-hari. Berikut sikap positif yang berkaitan dengan penegakan hak asasi
manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Sila pertama, saling menghormati dan bekerja sama antar umat beragama.
2. Sila kedua, mengakui persamaan derajat hak dan kewajiban antara sesama manusia.
3. Sila ketiga, menempatkan persatuan kesatuan dan kepentingan serta keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sila keempat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
5. Sila kelima, menghormati hak-hak orang lain.
3. Kasus pelanggaran HAM
A. Faktor penyebab pelanggaran HAM
Seiring dengan perkembangan zaman HAM banyak dilanggar oleh manusia itu sendiri. Ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab pelanggaran HAM yaitu sebagai berikut :
1. Faktor internal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri
pelaku pelanggaran HAM meliputi sebagai berikut :
a. Sikap egois atau mementingkan diri sendiri
b. Rendahnya kesadaran terhadap HAM
c. Tidak adanya sikap toleran.
2. Faktor eksternal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari luar
pelaku pelanggaran HAM meliputi sebagai berikut :
a. Penyalahgunaan kekuasaan.
b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
c. Penyalahgunaan teknologi.
d. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.
B. Jenis-jenis kasus pelanggaran HAM
Kasus pelanggaran HAM yang dapat dikategorikan dalam dua jenis yaitu kasus pelanggaran
HAM ringan dan kasus pelanggaran HAM berat. Adapun yang termasuk dalam kategori
pelanggaran HAM berat menurut undang-undang nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan
HAM meliputi sebagai berikut :
1. Kejahatan genosida yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa ras kelompok etnis
dan kelompok agama dengan cara menghilangkan nyawa, mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental, memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahui bahwa setiap serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa tindakan penghilangan nyawa,
pengusiran, perampasan kemerdekaan, penyiksaan, pemerkosaan, penganiayaan, dan kejahatan
apartheid.
3. Kejahatan perang adalah tindak kejahatan atau pelanggaran hukum perang yang dilakukan
oleh pihak pribadi yang sedang berperang adapun yang termasuk kejahatan perang antara lain
penggunaan senjata kimia, senjata pemusnah, senjata biologi, dan perlakuan secara brutal atau
sadis.
4. Agresi adalah penyerangan atau serangan dari suatu negara kepada negara lain.
5. Pembajakan kapal laut atau pesawat udara dan terorisme.
C. Kasus pelanggaran HAM
Banyak terjadi juga kasus pelanggaran HAM di sekitar kita yaitu di lingkungan keluarga sekolah
ataupun masyarakat.
A. Contoh kasus pelanggaran HAM di lingkungan keluarga yaitu :
1. Orang tua memaksakan keinginannya kepada anak misalnya dalam hal pemilihan sekolah dan
jurusan ataupun memaksa anak untuk bekerja.
2. Orang tua menyiksa menganiaya bahkan sampai menghilangkan nyawa anaknya sendiri.
3. Anak melawan menganiaya bahkan menghilangkan nyawa saudaranya atau orang tuanya
sendiri.
4. Seorang majikan atau anggota keluarga memperlakukan asisten rumah tangga dengan
sewenang-wenang.
B. Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah yaitu :
1. Guru membeda-bedakan perlakukan terhadap siswanya.
2. Guru memberikan sanksi atau hukuman fisik kepada siswanya.
3. Siswa menghina siswa yang lain.
4. Siswa menganiaya siswa yang lain.
5. Tawuran antar pelajar.
C. Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat yaitu :
1. Pertikaian antar kelompok ataupun antar suku.
2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap pencuri yang tertangkap.
3. Merusak fasilitas atau sarana umum.
4. Upaya penegakan HAM
A. Upaya pemerintahan dalam menegakkan HAM
Penegakan HAM adalah berbagai usaha yang ditindakan yang dilakukan dalam rangka untuk
menjadikan HAM semakin diakui dan dihormati oleh pemerintah dan masyarakat. Adapun upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan dua cara-cara bersamaan yaitu melalui pencegahan (upaya
untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi penghormatan HAM) dan penindakan
(upaya untuk menangani kasus pelanggaran HAM berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku).
1. Pembentukan komisi nasional hak asasi manusia (KOMNAS HAM)
Komnas HAM dibentuk berdasarkan keputusan presiden Nomor 50 Tahun 1993 dan berdiri
pada tanggal 15 Oktober 1993. Komnas HAM merupakan organisasi independen tak berpihak
visioner memiliki misi membantu menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM serta
melakukan kegiatan pendidikan dan penyuluhan masyarakat tentang HAM di Indonesia.
2. Membentuk Komnas perempuan
Dasar pembentukan komisi ini adalah Keppres nomor 181 tahun 1989 tujuan dibentuknya
Komnas perempuan adalah untuk memperluas pemahaman tentang bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
3. Pembentukan komisi perlindungan anak Indonesia
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak dibentuk komisi
perlindungan anak Indonesia yang bersifat independen. Hal ini sesuai dengan undang-undang
nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
4. Pembentukan pengadilan HAM
Keberadaan pengadilan HAM merupakan amanat undang-undang nomor 39 tahun 1999 pasal
104 ayat 1 yang menjelaskan bahwa "untuk mengadili pelanggaran HAM yang berat dibentuk
pengadilan HAM di lingkungan peradilan umum"
5. Pembentukan instrumen HAM.
Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan penegakan HAM.
Instrumen HAM biasanya berupa peraturan perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak
hak asasi manusia seperti Komnas HAM dan pengadilan HAM. Adapun instrumen HAM yang
berupa peraturan perundang-undangan dibentuk dalam rangka menjamin kepastian hukum dan
memberikan arahan dalam proses penegakan HAM.
B. Membangun harmonisasi HAM
Pelaksanaan hak dan kewajiban asasi harus selalu diharmonisasikan atau diseimbangkan dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun salah satu caranya adalah dengan menghindarkan diri dari sikap
egois atau mementingkan diri sendiri. Sikap egois dapat menjadi penyebab seseorang untuk
selalu menuntut haknya tanpa mengindahkan kewajibannya. Tugas berat untuk menegakkan
HAM dan melakukan upaya perlindungan serta pemajuan HAM tentu bukan hanya menjadi
kewajiban pemerintahan selalu penyelenggara negara, melainkan juga menjadi kewajiban
seluruh elemen dalam masyarakat termasuk di dalamnya adalah individu-individu selaku warga
negara.
Menurut nikel tanggung jawab individu terhadap upaya pemajuan penghormatan dan penegakan
HAM disebabkan oleh adanya tiga alasan yaitu :
a. Sebagian besar masalah HAM tidak hanya melibatkan aspek pemerintah tetapi juga
kalangan swasta ataupun kalangan di luar negara dalam hal ini adalah rakyat.
b. HAM sejati bersandar pada pertimbangan-pertimbangan normatif agar umat manusia
diperlakukan sesuai dengan human dignity-nya.
c. Setiap individu memiliki tanggung jawab atas dasar prinsip-prinsip demokrasi yang
setiap warga negara memiliki kewajiban untuk ikut mengawasi tindakan pemerintah.
Peran serta masyarakat dapat ditunjukkan dengan cara :
1. Saling memberi kesempatan beribadah kepada orang lain.
2. Tidak main hakim sendiri.
3. Menghormati tetangga yang tidak ikut kerja bakti karena sedang bekerja.
4. Menghargai kebebasan memeluk agama.
5. Melaporkan tindakan pelanggaran HAM misalnya kekerasan dalam rumah tangga.
Adapun peran serta pemerintahan dapat ditunjukkan dengan cara berikut :
1. Memberikan pelayanan hukum yang mudah cepat dan adil.
2. Memberi keleluasaan bergerak bagi LBH dan lembaga-lembaga lain.
3. Menetapkan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan HAM disertai sanksi yang
tegas.
4. Menindak tegas pelaku pelanggaran HAM secara adil tanpa membedakan profesi status
ekonomi agama ataupun ras.
5. Aparat hukum melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya sebagai abdi dan
pengayom masyarakat.
Sikap menghargai upaya penegakan HAM di lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut :
1. Saling mengasihi sesama anggota keluarga.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga.
3. Menyelesaikan permasalahan keluarga melalui musyawarah.
4. Menghindari segala bentuk kekerasan di dalam keluarga atau rumah tangga.

Sikap menghargai upaya penegakan HAM di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut :
1. Berusaha mewujudkan ketertiban umum.
2. Berusaha tidak mengganggu hak orang lain.
3. Saling menjaga serta melindungi harkat dan martabat manusia.
4. Berusaha mewujudkan kehidupan yang aman tertib damai dan saling menghormati segala
perbedaan.
5. Tidak menyinggung perasaan orang lain
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan
cakupan dari nilai, norma, dan moral yang seharusnya mampu diamalkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut
maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir. Secara tidak langsung hal
ini juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan, dan kesejahteraan
bangsa Indonesia.
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja, tetapi pelaksanaannya dalam kehidupan. Dan
penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan
melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa
tercipta bangsa Indonesia yang damai.

Anda mungkin juga menyukai