Anda di halaman 1dari 31

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan
Kelas XI/I
SMA Negeri 1 Bantul

Harmonisasi Hak dan


kewajiban asasi manusia dalam
perspektif pancasila
Fajar Nurharyati,S.Pd
Setelah mengikuti proses
1. Menjelaskan pengertian pelanggaran
pembelajaran,
HAM. peserta didik
Tujuan
Pembelajara mampu :
2. Menguraikan bentuk-bentuk pelanggaran
n HAM.
3. Menguraikan jenis-jenis pelanggaran
HAM.
4. Menganalisis kasus pelanggaran hak
asasi manusia di Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Menjelaskan faktor penyebab
pelanggaran hak asasi manusia di
Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
6. Menganalisis upaya penegakan
pelanggaran hak asasi manusia
berdasarkan dalam perspektif kehidupan
Makna HAM

• HAM merupakan instrumen atau alat untuk


menjaga harkat dan martabat manusia
sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang
luhur.
Ciri-ciri khusus HAM

• Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua
umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
• Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan
lainnya.
• Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut
atau diserahkan kepada pihak lain.
• Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua
hak,apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya
Makna kewajiban asasi manusia

• Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban


yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
• Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Dan juga tidak dapat dipisahkan.
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila

• Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi


manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai Pancasila
tersebut mengandung jaminan atas hak asasi
manusia.
Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila

• Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu:


nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.
• Nilai dasar ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup
negara.
• Ketuhanan menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah
dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
• Kemanusiaan menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama
dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan hukum.
• Persatuan mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan
semangat gotong royong, saling membantu, saling menghormati, rela berkorban, dan
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip hak asasi manusia bahwa hendaknya sesama
manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.
• Kerakyatan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, atau pun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
• Keadilan mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara
serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam Nilai Instrumental Pancasila

• Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar


Pancasila. Nilai instrumental sifatnya lebih khusus dibandingkan
dengan nilai dasar. Dengan kata lain, nilai instrumental merupakan
pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila.
• Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai dengan
peraturan daerah.
• Hak dan kewajiban asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh
nilai-nilai instrumental Pancasila.
Peraturan perundang-undangan yang menjamin
hak asasi manusia di antaranya sebagai berikut.
• UUD NRI Tahun 1945 terutama Pasal 28 A – 28 I.
• Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
• 1) UU RI Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan
Martabat Manusia.
• 2) UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
• 3) UU RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
• 4) UU RI Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak hak Sipil
dan Politik.
• 5) UU RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya.
• Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
• Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental
suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai
praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan
zaman dan aspirasi masyarakat.
• Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat
terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental
Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari oleh seluruh warga negara.
Pernahkah kalian
melakukan
pelanggaran HAM?
Apakah tindakan
seperti ini melanggar
HAM?
Apakah ini
merupakan
pelanggaran
HAM?
Apakah ini
merupakan
pelanggaran HAM?
Apakah tindakan
seperti ini
melanggar HAM?
Konsep Pelanggaran HAM

• Dilakukan oleh
Vertikal aparat negara
terhadap warga
negara

Horisont • Dilakukan oleh


antar warga negara
al
Menurut UU RI No. 39 Tahun 1999

• Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan


seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-
undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan
tidak memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Bentuk Pelanggaran HAM
Diskriminasi
• Pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang
langsung maupun tidak didasarkan pada
pembedaan SARA, jenis kelamin, bahasa dan
politik yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan HAM dan
kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara
individu maupun kolektif dalam semua aspek
Penyiksaan
kehidupan.
• sesuatu perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan baik jasmani maupun rohani pada
seseorang atau orang ketiga.
Berdasarkan sifatnya Pelanggaran dapat dibedakan
menjadi :

• Pelanggaran HAM, yaitu pelanggaran HAM


yang tidak mengancam keslamatan jiwa
manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak
segera ditanggulangi.
• Pelanggaran HAM Berat yaitu
pelanggaran HAM yang berbahaya dan
mengancam nyawa manusia.
Planggaran HAM berat
diklasifikasikan menjadi dua
yaitu :
Kejahatan Genosida, yaitu setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnakan
seluruh atau sebagaian kelompok bangsa,
ras, kelompok etnis, kelompok agama,

Kejahatan terhadap kemanusiaan, yaitu salah


satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil.
Penyebab pelanggaran HAM

1. Faktor internal
Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Rendahnya kesadaran HAM
Sikap tidak toleran
2. Faktor eksternal
Penyalahgunaan kekuasaan
Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Penyalahgunaan teknologi
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Upaya Pemerintah dalam
Menegakkan HAM

• Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia


• Pembentukan Instrumen HAM
• Pembentukan Pengadilan HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

• Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya


setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi
melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
• Komnas HAM memiliki wewenang:
Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang
bermasalah.
Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi.
Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran
HAM kepada Pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti.
Instrumen HAM

• Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses


perlindungan dan penegakan hak asasi manusia.
• Instrumen HAM biasanya berupa peraturan perundang-
undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi
manusia, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) dan Pengadilan HAM.
• Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-
undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hukum serta
memberikan arahan dalam proses penegakan HAM.
Pengadilan HAM

• Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM


berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik
perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan,
kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun
masyarakat.
• Pengadilan HAM bertugas dan berwenang:
Memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat.
Memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan oleh warga negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial
wilayah Indonesia.
Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak
Asasi Manusia
• Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.
• Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.
• Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga
politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah.
• Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
nonformal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
• Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan
negara.
Penanganan kasus pelanggaran HAM di
Pengadilan HAM
• Proses persidangan berlandaskan pada ketentuan Hukum Acara Pidana.
• Proses penyidikan dan penangkapan dilakukan oleh Jaksa Agung dengan
disertai surat perintah dan alasan penangkapan, kecuali tertangkap
tangan.
• Penahanan untuk pemeriksaan dalam sidang di Pengadilan HAM yang
dilakukan paling lama 90 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari.
• Penahanan di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan dapat
diperpanjang paling lama 30 hari.
• Penahanan di MA paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama
30 hari.
Lanjutan
• Penyelidikan terhadap pelanggaran HAM berat dilakukan oleh Komnas
HAM.
• Dalam melakukan penyelidikan, Komnas HAM dapat membentuk Tim
ad hoc yang terdiri Komnas HAM dan unsur masyarakat.
• Hasil penyelidikan Komnas HAM yang berupa laporan pelanggaran
HAM, diserahkan berkasnya kepada Jaksa Agung yang bertugas
sebagai penyidik.
• Jaksa Agung dapat membentuk penyidik ad hoc yang terdiri unsur
pemerintah dan masyarakat.
• Proses penuntutan dilakukan oleh Jaksa Agung, dalam pelaksanaan
tugasnya dapat mengangkat penuntut umum ad hoc.
• Jaksa penuntut umum ad hoc sebelum melaksanakan tugasnya harus
Kerjakan!

1. Carilah salah satu kasus pelanggran HAM yang terjadi di Indonesia.


2. Kerjakan bersama teman sebangkumu.
3. Analisislah kasus tersebut.
Tulislah judul kasus.
Jelaskan latar belakang kasus pelanggaran HAM!
Kategori pelanggaran HAM ?
Hak apa saja yang dilanggar?
Berikan pendapat kalian tentang kasus tersebut?
Upaya pemerintah yang harus dilakukan?
Dikumpulkan!

Anda mungkin juga menyukai