Anda di halaman 1dari 18

HAM

• Apa yang terjadi kalau manusia tidak memiliki HAM?


• Alat apa yang bisa dipakai untuk membatasi manusia agar
kebebasan atas nama HAM tidak menjadi kebebasan yang
tidak bertanggung jawab?
A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
1. Sejarah Perkembangan HAM di Dunia
Magna Charta (1215)

• Mengurangi kekuasaan raja secara absolut

Pettition of Rights (1628)

• Pajak dan hak-hak istimewa harus dengan izin parlemen

Habeas Corpus Act (1679)

• Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukm

Bill of Rights (1689)


• Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat, pajak, UU dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen,
hak warga untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing.

Atlantic Charter (1941)

Universal Declaration of Human Rights (1948)

• Berisi pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia. Piagam ini menyerukan kepada semua bangsa di dunia untuk
menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia yang dimuat dalam konstitusi negara masing-masing.
2. Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

• Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945), ditandai dengan kemunculan berbagai organisasi


pergerakan nasional. Beberapa organisasi yang lahir pada saat itu adalah Budi Utomo, Serikat
Islam, Indische Partij Perhimpunan Indonesia.
• Periode Sesudah Kemerdekaan (1945-sekarang)
Pada awal kemerdekaan (1945-50), masih menekankan hak untuk merdeka, hak kebebasan
berserikat atau berkumpul, hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat.
 Pada periode 1950-1959, dikenal sebagai masa pemerintahan parlementer yang menganut
prinsip demokrasi liberal, dan menekankan perkembangan demokrasi, seperti partai politik, Pers.
Periode 1966-1998, dikenal dengan nama masa pemerintahan orde baru, dan dibagi ke dalam
tiga kurun waktu:
Tahun 1967, pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia.
Tahun 1970-1980, pemerintah cendrung melakukan pemasungan HAM dengan sikap defensif.
Tahun 1990-an, pembentukan lembaga penegakan HAM, seperti Komnas HAM
Periode 1998-sekarang, pemerintah melakukan amandemen UUD untuk menjamin HAM, dan
menetapkan UU N0.39 tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 200 tentang Peradilan
HAM.
3. Makna Hak Asasi Manusia (HAM)
•Pengertian HAM
Prof. Koentjoro Poerbopranoto menegaskan, HAM adalah suatu hak yang bersifat mendasar. Hak
yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
• Macam-macam Hak Asasi Manusia
Macam-macam HAM
1) Hak Asasi Pribadi
a. Kebebasan masuk dan mengikuti organisasi
b. Kebebasan mengeluarkan pendapat
c. Kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agam dan kepercayaan
2) Hak Asasi Politik
a. Hak menjadi warga negara
b. Hak untuk memilih dan dipilih
c. Hak untuk masuk dan mendirikan partai politik
3) Hak Asasi Ekonomi
a. Hak memiliki, mencari, dan mengumpulkan kekayaan
b. Kebebasan memilih pekerjaan
c. Hak untuk menjual, membeli, dan menyewa
4) Hak asasi hukum
a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
5) Hak sosial dan budaya
a. Hak untuk mengembangkan dan berpartisipasi dalam kebudayaan
b. Hak untuk mendapatkan perlindungan terhadap karya cipta
c. Hak untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan yang
lain
6) Hak asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan
Hak untuk mendapatkan peradilan dan perlindungan dalam penahanan, penahanan,
penangkapan, peradilan, penyitaan, atau penggeledahan.
• Makna HAM
HAM memiliki makna sebagai berikut:
HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak dilahirkan
dan sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan yang merdeka; & sebagai alat untuk
menjaga harkat dan martabat manusia.
HAM memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
• Hakiki, ada pada setiap manusia sebagai makhluk Tuhan
• Universal, yaitu berlaku untuk semua orang di mana saja
• Permanen atau tidak dapat dicabut
• Tidak dapat dibagi
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi manusia pada Pasal 9
sampai dengan Pasal 66 yang mencakup 10 Hak Dasar Manusia : (1) Hak Untuk Hidup;
(2) Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan; (3) Hak Mengembangkan Diri; (4)
Hak Memperoleh Keadilan; (5) Hak Atas Kebebasan Pribadi; (6) Hak Atas Rasa Aman;
(7) Hak Atas Kesejahteraan; (8) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan; (9) Hak Wanita;
(10) Hak Anak.
4. Makna Kewajiban Asasi Manusia

• Menurut KBBI, hak berarti ‘kewenangan, kekuasaan untuk berbuat


sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas sesuatu/menuntut sesuatu.’
Kewajiban berarti ‘keharusan, sesuatu yang harus dilaksanakan,
segala sesuatu yang menjadi tugas manusia.’
• Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang saling berkaitan.
• Terdapat kewajiban asasi pada setiap orang. Kewajiban asasi yang
dimaksud adalah kewajiban dasar manusia yang ditekankan dalam UU
No. 39 tahun 1999 sebagai seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana, dan tegaknya hak asasi
manusia.
B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi dalam Pancasila

Nilai dasar atau nilai ideal. Nilai ideal bersifat universal yang di dalamnya
Pancasila
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar berkenaan
dengan eksistensi atau keberadaansesuatu.

Nilai Instrumental. Adapun nilai instrumental menjadi pedoman dari pelaksanaan kelima sila dalam
Pancasila. Pada umumnya, bentuknya terejawantahkan dalam berbagai ketentuan konstitusional, baik dalm UUD
maupun Perda

Nilai Praksis, merupakan bentuk konkret dari nilai-nilai instrumental dalam


kehidupan sehari-hari.
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
1. Pengertian dan Jenis Pelanggaran HAM

• Pelanggaran hak asasi manusia menurut UU No.39 Tahun 1999


tentang HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang.
• Jenis pelanggaran HAM meliputi kejahatan biasa (ordinary crime) dan
kejahatan luar biasa (extraordinary crime).
• Karakteristik kejahatan hak asasi manusia yang berat antara lain
sebagai berikut:
 Kejahatan terhadap kemanusiaan dengan bermotifkan kekuasaan yang
dilakukan secara sistematis dan meluas.
Kejahatan ini akan menimbulkan teror juga kekhawatiran dan ketakutan
dalam diri masyarakat
Kejahatan ini diakui oleh dunia sebagai kejahatan yang paling serius yang
harus diselesaikan oleh seluruh negara.
• Berdasarkan sifatnya, pelanggaran dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
1) Pelanggaran HAM berat, yakni pelanggaran HAM yang bersifat
berbahaya, dan mengancam nyawa manusia, seperti halnya pembunuhan,
penganiayaan, perampokan, perbudakan, penyanderaan dan lain
sebagainya.
2) Pelanggaran HAM ringan, yakni pelanggaran HAM yang tidak mengancam
jiwa manusia, namun berbahaya apabila tidak segera diatasi/ditanggulangi.
• Pelanggaran HAM berat, menurut Undang-Undang RI nomor 26 tahun
2000 tentang Pengadilan HAM, dapat diklasifikasikan menjadi 2 yakni:
1) Kejahatan Genosida, merupakan perbuatan menghancurkan atau
memusnahkan seluruh maupun sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok, maupun agama dengan cara :
a. Membunuh setiap anggota kelompok.
b. Mengakibatkan terjadinya penderitaan fisik dan mental yang berat
terhadap anggota kelompok.
c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang bisa mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya.
d. Memindahkan paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke dalam
kelompok yang lain.
2) Kejahatan terhadap kemanusiaan, merupakan suatu tindakan/perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik dan ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil, bisa berupa:
a. Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan.
b. Pengusiran atau pemindahan penduduk yang dilakukan secara paksa.
c. Perampasan kemerdekaan, penyiksaan.
d. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau segala bentuk kekerasan seksual lainnya
yang setara.
e. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu maupun perkumpulan yang didasari
dengan persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin
atau alasan lainnya yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut
hukum internasional.
f. Kejahatan apartheid, yakni sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu
pemerintahan dan bertujuan melindungi hak istimewa dari suatu ras atau bangsa.
g. Penghilangan orang secara paksa.
2. Faktor Penyebab Pelanggaran HAM

• Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut:


1) Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri
pelaku pelanggar HAM, di antaranya adalah:
a. Tidak seimbangnya pelaksanaan hak asasi dan keewajiban asasi
b. Belum adanya kesepahaman dan kesamaan mengenai konsep HAM.
c. Sikap egois dan individualisme atau terlalu mementing diri sendiri, menghalalkan segala
cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang
lain.
d. Rendahnya kesadaran HAM. Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat
seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang yang
harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak asasi manusia.
e. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya rasa saling tidak menghargai
dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
2). Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau
sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut:
a. Penyalahgunaan kekuasaan. Kekuasaan disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan
pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat.
Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memperdulikan hakhak buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia.
b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas
terhadap setiap pelanggaran HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak
menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu.
c. Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif,
tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan
teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi
penyebab timbulnya pelangaran HAM.
3. Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia

• Peristiwa Tanjung Priok


• Peristiwa Aceh
• Kasus terbunuhnya Marsinah
• Kasus terbunuhnya wartawan Udin
• Tragedi Trisakti dan Semanggi
• Peristiwa kekerasan di Timor Timur pascajajak pendapat (1999)
D. Upaya Penegakan HAM
1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM

a) Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dalam HAM


Peran negara sangat dibutuhkan dan bahkan wajib untuk perindungan,
pemajuan, dan pemenuhan HAM. Kewajiban dan tanggung jawab
negara terhadap HAM antara lain sbb:
1. Kewajiban untuk menghormati (the obligation to respect) HAM
2. Kewajiban untuk melindungi (the obligation to protect) HAM
3. Kewajiban untuk memenuhi (the obligation to fulfill) HAM
4. Kewajiban untuk memajukan/mengembangkan (to promote) HAM
b) Makna Perlindungan, Pemajuan, dan Pemenuhan HAM

Anda mungkin juga menyukai