Anda di halaman 1dari 16

HAK ASASI MANUSIA

DAN RULE OF LAW


kelompok 4:

1. Cindy Anggraini (C1C020069)

2. Desy Safitri (C1C020070)

3. Maria Crisrina Raja Gukguk (C1C020071)

4. Jenita Sinaga (C1C020072)


01
HAK ASASI MANUSIA
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
● HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu, manusia tidak
dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya atau
kehadirannya didalam kehidupan masyarakat (Tilaar, 2001).
● HAM bersifat umum (universal) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa
perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamim.
● HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu negara atau
undang-undang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi karena
berasal dari sumber yang lebih tinggi (Tuhan).
● UU No.39 Tahun 1999 Tentang HAM mendefinisikan HAM sebagai seperngkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
CIRI POKOK HAM

01 02
HAM TIDAK DIBERIKAN HAM berlaku untuk
ATAU DIWARISKN semua orang
HAM merupakan bagian dari tanpa memandang jenis kelamin,
manusia secara otomatis . ras, agama, etnis, pandangan
politik, atau asal-usul sosial
bangsanya.
03

HAM tidak bisa dilanggar


Tidak seorangpun mempunyai hak untuk
melanggar dan membatasi hak orang lain.
Tujuan Hak Asasi Manusia adalah :

1. 2. 3.
HAM mendorong tindakan yang
HAM adalah alat untuk dilandasi kesadaran dan HAM mengenmbangkan saling
melindungi orang dari tanggung jawab untuk menjamin menghargai antar manusia
kekerasan dan kesewenang- bahwa hak-hak orang lain tidak
dilanggar
wenangan.
Macam-macam Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia menurut sifat/masyarakat pada umumnya:
● Hak asasi pribadi (personal right) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan
memeluk agama, kebebasan bergerak, dan sebagainya.
● Hak asasi ekonomi (proverty right), yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli, dan menjual
sesuatu serta memanfaatkannya.
● Hak asasi politik (political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih
(hak memilih dan dipilih dalam pemilu), hak untuk mendirikan partai politik dan sebagainya.
● Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right legal
equality)
● Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture right), yaitu hak untuk memilih pendidikan,
hak untuk mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
● Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlidungan (procedural right),
misalnya perlakuaan dalam hal penahanan. penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan
sebagainya.
Dalam UUD 1945(amandemen I-IV UUD 1945) memuat
hak asasi manusia yang terdiri dari hak:

1) Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat


2) Hak kedudukan yang sama di dalam hukum
3) Hak kebebasan berkumpul
4) Hak kebebasan beragama
5) Hak penghidupan yang layak
6) Hak kebebasan berserikat
7) Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan
beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam UU
Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:

1) Hak untuk hidup


2) Hak berkeluarga dan menjutkan keturunan
3) Hak mengembangkan diri
4) Hak memperoleh keadilan
5) Hak atas kebebasan pribadi
6) Hak atas rasa aman
7) Hak atas kesejahteraan
8) Hak turut serta dalam pemerintahan
9) Hak wanita
10) Hak anak
PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan yang secara


melawan hokum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia (UURI Nomor 39 tahun 1999).
Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

• Pembunuhan masal (genosida: setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa)
• Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
• Penyiksaan
• Penghilangan orang secara paksa
• Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
Kasus pelanggaran HAM yang bersifat ringan, meliputi :

1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain
02
Rule of Law
PENGERTIAN RULE OF LAW
● Friedman (1995) membedakan rule of law menjadi dua, yaitu pengertian secara
formal (in the formal sense) dan pengertian secara hakiki/materiil (ideologikal).
Secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi
(organized public power), misalnya negara. Sementara itu , secara hakiki, rule of
law terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut ukuran hukum
yang baik dan buruk (just and unjust law). Rule of law terkait erat dengan
keadilan sehingga rule of law harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh
masyarakat/bangsa.
● Rule of law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui perbuatan sistem peraturan dan prosedur yang
bersifat objektif, dan tidak memihak, tidak personal, dan otonom.
Menurut Dicey terdapat 3 unsur yang
fundamental dalam Rule of Law, yaitu:
● supremasi aturan aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang,
dalam arti seseorang hanya boleh dihukum, jikalau memang melanggar hukum;
● kedudukanmya yang sama dimuka hukum. Hala ini berlaku baik bagi masyarakat
biasa maupun pejabat negara; dan
● terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusan
pengadilan.
prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam
pasal-pasal UUD 1945 yaitu:

● Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)


● Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1).
● Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjug
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
● Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat sepuluh pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum (pasal 28 D ayat 1).
● Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).
Agar pelaksanaan (Pengembangan) rule of law berjalan efektif
sesuai dengan yang diharapkan, perlu diterapkan hal-hal berikut:

● Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak masyarakat
hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing bangsa.
● Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya yang
tumbuh dan berkembang pada bangsa.
● Rule of law sebagai suatu legalisme yang membuat wawasan sosial, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat ditegakkan secara adil dan
hanya memihak kepada keadilan.
● Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto
Rahardjo,2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik
yang memihak kepada kekuasaan seperti yang selama ini diperhatikan. Hukum progresif
merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk mengatasi keterpurukan hukum di
Indonesia secara lebih bermakna.

Anda mungkin juga menyukai