Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMAHAMI KARAKTERISTIK SISWA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pengelolaan Pendidikan”
Dosen Pengampu : Cecep Abdul Muhlis S, M.Pd

Oleh:
Nela Nurshaba (1804303)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) TASIKMALAYA
TAHUN 2021
Jl. Noenoeng Tisnasaputra No.16 Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya Jawa Barat
Kode Pos: 46113 Tlp. (0265) 331501 - Email: staitasik@gmail.com
Web: http: www.staitasik.ac.id
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa dan mudah-
mudahan atas kuasanya kita semua selalu ada dalam lindungan dan kasih sayangnya, tak lupa
juga sholawat dan salam selalu kita panjatkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Kelas
yang berjudul “Memahami Karakteristik Siswa”.

Selanjutnya saya juga tidak lupa berterima kasih kepada bapak Cecep Abdul Muhlis S,
M.Pd selaku dosen mata kuliah “Pengelolaan Kelas” yang telah membimbing sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya dan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih begitu banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi.

Dengan ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, atas segala kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.

Tasikmalaya, 25 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

A. Pengertian Karakteristik Siswa .........................................................................................3

B. Karakteristik Siswa ...........................................................................................................4

C. Memahami Karakteristik Siswa ........................................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 11

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 11

B. Saran .............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda, guru perlu memahami
karakteristik awal siswa sehingga ia dapat dengan mudah untuk mengelola segala sesuatu
yang berkaitan dengan pembelajaran termasuk juga pemilihan strategi pengelolaan kelas
yang berkaitan dengan menata pembelajaran. Guru harus mengenal karakteristik siswa,
karena dengan mengenal karakteristik siswa membantu guru dalam mengantarkan
mereka untuk mengejar cita-cita yang diinginkan. Selanjutnya guru harus mampu
memahami karakter peserta didik. Memahami karakter peserta didik butuh kesungguhan
dan keterlibatan hati dan pikiran guru sehingga dia dapat memahami karakternya dengan
baik dan benar. Tujuan yang diinginkan dari memahami karakteristik awal siswa adalah
untuk mengkondisikan apa yang harus diajarkan, mengkondisikan siswa belajar sesuai
dengan karakteristiknya masing-masing.

Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran.


variabel ini didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas individu siswa. Aspek-aspek
berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan
berpikir dan kemampuan awal yang telah dimilikinya. Karakteristik siswa adalah totalitas
kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara
pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya dalam
mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya memahami perkembangan
peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan karakteristik siswa itu sendiri.
Guru bukan hanya memahami karakteristik anak secara individu, ia perlu memahami
karakteristik anak secara kelompok.

Seorang guru yang telah memahami karakteristik masing-masing siswanya akan


lebih mudah dalam merencanakan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang
tepat dapat membantu kefektifan proses belajar. Selain itu juga dapat membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep materi dan berinteraksi secara aktif terhadap

1
lingkungannya. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat
tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Karakteristik Siswa?
2. Bagaimana Karakteristik Siswa?
3. Bagaimana Cara Memahami Karakteristik Siswa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Karakteristik Siswa.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Siswa.
3. Untuk memahami Karakteristik Siswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Siswa


Karakteristik berasal dari kata karakter yaitu sifat-sifat kejiwaan, tabiat,watak,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain, yang berubah
menjadi karakteristik. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia bahwa karakteristik
adalah mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta
nilai-nilai yang berkembang secara teratur. Sehingga tingkah laku menjadi lebih
konsisten dan mudah di perhatikan.

Menurut Bruno karakteristik merupakan kecenderungan yang relatif untuk


bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang tertentu. Sedangkan, menurut Reber
menyatakan bahwa karakteristik adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku
yang kompleks dan tersusun rapih secara mulus dan sesuai keadaan untuk mencapai hasil
tertentu.

Karakteristik umum pada dasarnya adalah menggambarkan tentang kondisi siswa


seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk kepada ciri khusus
yang dimiliki oleh siswa, dimana ciri-ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan belajar.

Karakteristik siswa merupakan ciri atau sifat dan atribut yang melekat pada siswa
yang menggambarkan kondisi siswa, misalnya kemampuan akademis yang telah dimiliki,
gaya belajar serta kondisi sosial ekonomi.

Karakteristik siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh masing-masing


siswa baik sebagai individu atau kelompok sebagai pertimbangan guru dalam proses
pengorganisasian pembelajaran. Winkel mengaitkan karakteristik siswa dengan
penyebutan keadaan awal, dimana keadaan awal itu bukan hanya meliputi kenyataan
pada masing-masing siswa melainkan pula kenyataan pada masing-masing guru.
3
Beberapa pendapat tentang arti karakteristik siswa, yakni:

a) Menurut Hamzah B. Uno Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas


perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar,
kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.
b) Menurut Sudirman Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan
kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan
sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
Jadi, Karakteristik siswa adalah ciri khusus yang dimiliki perseorangan siswa
yang dapat dilihat dari keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa
sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosial sehingga menentukan pola aktivitas
dalam meraih cita-citanya.

B. Karakteristik Siswa

Cruickshank mengemukakan beberapa karakteristik umum siswa yang perlu


mendapatkan perhatian dalam mendesain proses atau aktivitas pembelajaran, yaitu: (1)
kondisi sosial ekonomi, (2) faktor budaya, (3) jenis kelamin, (4) pertumbuhan, (5) gaya
belajar dan (6) kemampuan belajar.
Menurut Reigeluth mengungkapkan bahwa karakteristik siswa terbagi menjadi
empat yakni antara lain :

1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu intelektual yang dimiliki oleh peserta didik.
Pengetahuan inilah yang disebut dengan intelegensi siswa yang harus tetap
dipertahankan untuk kemampuan peserta didik.

2. Gaya Belajar
Reigeluth mengidentifikasi gaya belajar peserta didik menjadi tiga tipe yakni
gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar
pada peserta didik merupakan suatu tipe dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar mereka. Sehingga peserta didik akan selalu menggali potensinya dengan cara

4
gaya belajar mereka sendiri. Mengenai tentang gaya belajar peserta didik juga dapat
dilihat sebgai berikut.

- Gaya belajar visual


Dalam gaya belajar visual yang terjadi pada peserta didik dapat diketahui
melalui ciri - ciri utama yakni dengan menggunakan indera penglihatan. Reigeluth
menjelaskan bahwa gaya belajar dengan visual ini lebih suka berbicara cepat,
suka mencoret-coret saat menelpon, dan lebih suka melihat gambar peta beserta
penjelasannya.

- Gaya belajar auditorial


Bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori dapt dikenal dan
diketahui dengan ciri-ciri yang lebih dominan yakni dengan menggunakan
kekuatan indera pendengaran. Reigeluth menjelaskan bahwa peserta didik yang
memiliki gaya belajar auditori lebih suka berbicara daripada membaca maupun
menulis. Reigeluth juga menyatakan bahwa “aku mendengar apa yang kau
katakan”. Kecepatan dalam berbicara juga sedang. Pada saat menyerap informasi
umumnya orang bergaya belajar auditori juga menerapkan adanya strategi
pendengaran yang sangat kuat. Sehingga pendidik yakni guru juga harus
menerapkan pembelajaran yang memberikan suatu variasi pengajaran yang dapat
diterima dan dimengerti oleh peserta didik dengan gaya belajar auditori.

- Gaya belajar kinestetik


Reigeluth menjelaskan bahwa peserta didik yang menggunakan gaya
belajar kinestetik lebih suka menggerakkan anggota tubuhnya saat berbicara dan
sulit untuk diam. Pada umumnya peserta didik yang menggunakan gaya belajar
kinestetik memahami informasi dengan menggunakan strategi fisik dan mampu
berekspresi dengan fisik mereka.

3. Minat
Minat merupakan suatu hal yang berpengaruh besar tehadap belajar peserta
didik. Apabila materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta
didik maka, peserta didik akan tidak bersemangat dan tidak berambisi dalam
5
mempelajarinya. Karena bagi mereka, tidak akan ada daya tarik yang membuat
mereka untuk berambisi dalam mempelajarinya. Sehingga tidak akan ada kepuasan
bagi peserta didik. Tapi jika materi pelajarannya diminati dan dan menarik peserta
didik maka akan menumbuhkan minat dan menambah semangat terhadap kegitan
pembelajaran. Peserta didik yang kurang meminati materi pembelajaran, maka dapat
diusahakan untuk mempunyai minat yang cukup besar dengan cara menjelaskan
menggunakan metode yang menarik dan hal yang berguna bagi peserta didik. Serta
dapat dilakukan dengan mendongkrak semngat peserta didik untuk menjelaskan
materi yang berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan dipelajari.

4. Motivasi belajar
Motivasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Karena pendidik
harus mampu mendorong dan mendongkrak peserta didik agar dapat belajar dengan
tekun dan bersemangat dalam merencanakan maupun melaksanakan sesuatu yang
selalu ada hubungannya dengan kegiatan belajar. Menurut Reigeluth motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam yakni:

- Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan hal yang berasal dari dalam diri peserta
didik sendiri yang dapat mendorong untuk melakukan tindakan belajar. Motivasi
intrinsik merupakan suatu kesenangan materi yang menyangkut tentang
kehidupan masa depan peserta didik sendiri.

- Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang datang dari luar
individu peserta didik yang dapat mendorong untuk tekun belajar. Adanya hadiah
maupun pujian merupakan contoh yang konkrit pada motivasi ekstrinsik yang
dapat mendongkrak peserta didik untuk belajar. Tidak adanya motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik dapat berpengaruh terhadap kurang bersemangatnya
dalam melakukan proses mempelajari materi pelajaran baik di sekolah maupun di
rumah.

6
Karakteristik siswa sesuai dengan tingkat pendidikannya diantaranya:

- Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD)


Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun atau biasa disebut dengan proses intelektual. Pengetahuan
anak akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia. Di samping itu
keterampilan yang dikuasai juga akan semakin beragam karakteristik siswa.
Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak
usia sekolah dasar berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak
tengah (6-9 tahun) dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Pada periode ini
minat anak terfokus pada semua hal yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya
anak cenderung untuk melakukan berbagai aktivitas yang berguna pada proses
perkembangannya nanti.

Ada beberapa karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa sekolah dasar
berdasarkan kelas-kelas yang ada pada sekolah dasar. Yakni karakteristik siswa
sekolah dasar kelas rendah (1-3) dan karakteristik siswa sekolah dasar kelas tinggi
(4-6). Berikut akan dijelaskan lebih lanjut seputar kedua golongan tersebut.

1) Karakteristik siswa sekolah dasar kelas rendah

Usia sekolah dasar juga disebut sebagai periode intelektualitas atau


periode keserasian bersekolah. Anak dengan usia 6-7 tahun dianggap sudah
matang untuk masuk sekolah. Menurut Notoatmodjo, siswa kelas rendah sekolah
dasar mempunyai beberapa karakteristik khusus, antara lain:

a. Siswa memiliki kecenderungan memuji diri sendiri.


b. Suka membanding-bandingkan diri dengan anak lain.
c. Anak pada masa ini, terutama umur 6-8 tahun, menghendaki nilai yang baik
tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau
tidak.
d. Jika tidak bisa menyelesaikan suatu soal, maka soal itu tidak dianggap penting.

7
2) Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi

Siswa sekolah dasar kelas tinggi juga mempunyai beberapa karakteristik


yang berbeda dengan kelas rendah. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
a. Memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar.
b. Menjelang akhir masa ini, siswa memiliki minat terhadap hal-hal atau mata
pelajaran khusus.
c. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.
d. Anak-anak gemar membentuk kelompok sebaya. Biasanya untuk bisa bermain
bersama-sama. Dalam permainan biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan
permainan tradisional, melainkan mereka membuat peraturan sendiri.

C. Memahami Karakteristik Siswa


Beberapa karakteristik anak didik yang perlu dipahami oleh pendidik terutama
dalam rangka melaksanakan praktek pendidikan, karakteristik tersebut antara lain:
1. Anak didik adalah subjek
Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki pribadi sendiri atau konsep diri
sendiri. Mereka memiliki kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk
mencapai kedewasaaannya. Jadi, tidak dibenarkan jika anak didik sebagai “objek”,
maksudnya sebagai sasaran yang dapat diperlakukan dan dibentuk dengan semena-
mena oleh pendidiknya.
2. Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang
Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang. Setiap anak didik
memiliki perkembangan yang berbeda-beda, dalam setiap proses perkembangan
tersebut terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu setiap anak didik yang berada
dalam tahap perkembangan tertentu menuntut perlakuan tertentu pula dari orang
dewasa terhadapnya.
3. Anak didik hidup dalam dunia sendiri
Setiap anak didik hidup dalam kehidupannya sesuai tahap perkembangannya,
jenis kelaminnya, dan lain-lain. Anak didik harus diperlakukan sesuai dengan
keanakannya atau sesuai dengan dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak SD

8
berbeda dengan anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik terhadap
anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan masanya.
4. Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu
Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang
lingkungan alam dan sosial budaya tertentu.Oleh karena itu, anak didik akan memiliki
karakteristik tertentu yang berbeda-beda sebagai akibat pengaruh lingkungan dimana
ia dibesarkan atau dididik.Dalam praktek pendidikan, pendidik perlu memeperhatikan
dan memperlakukan anak didik dalam konteks lingkungan dan sosial budayanya.
5. Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu. Dalam perjalanan
hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak masih perlu belajar berbagai
pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan
salah, yang baik dan tidak baik, serta bagaimana mengantisipasi kebutuhan dimasa
depannya. Dibalik kebebasannya untuk mewujudkan dirinya sendiri dalam rangka
mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan orang dewasa.
6. Anak didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuan orang dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi dewasa
akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan anak didik memiliki
potensi untuk menjadi manusia dewasa dan memiliki dinamika, yaitu aktif sedang
berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalam menghadapi lingkungannya
dalam upaya mencapai kedewasaan.
Demikian juga guru harus mampu dalam menyelesaikan masalah anak,
mengetahui akar masalah sehingga dapat menentukan terapi dan solusi yang tepat dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Disamping itu guru juga dapat berperan sebagai seorang
ulama yang dapat membimbing dan menuntun batin atau kejiwaan peserta didik,
memberikan pencerahan yang menyejukkan dan menyelesaikan masalahnya dengan
pendekatan agama yang hasilnya akan lebih baik.

Mengenal dan mememahami peserta didik dapat dilakukan dengan cara


memperhatikan dan menganalisa tutur kata (cara bicara), sikap dan prilaku atau perbuatan
anak didik, karena dari tiga apek di atas setiap orang (anak didik) mengekspresikan apa

9
yang ada dalam dirinya (karakter atau jiwa). Untuk itu seorang guru harus secara seksama
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas
pendidikan.

Dalam rangka memahami karakteristik anak didik seorang guru hendaknya


memahami terlebih dahulu pemahaman tentang dirinya sendiri (Self Understanding), dan
juga pemahaman tentang orang lain (Under Standing the Other). Tanpa pemahaman yang
meluas dan mendalam tentang diri sendiri dan orang lain maka guru tidak akan
memahami karakteristik peserta didik, jadi harus dilakukannya penguasaan secara
menyeluruh.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik siswa adalah ciri khusus yang dimiliki perseorangan siswa yang
dapat dilihat dari keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa
sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosial sehingga menentukan pola aktivitas
dalam meraih cita-citanya.

Menurut Reigeluth mengungkapkan bahwa karakteristik siswa terbagi menjadi


empat yakni antara lain :

1) Pengetahuan

2) Gaya Belajar

3) Minat

4) Motivasi Belajar

Berdasarkan kelas-kelas yang ada pada sekolah dasar (SD). Karakteristik Siswa
SD terbagi menjadi dua yaitu:

- Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah

- Karakteristik Siswa SD Kelas Tinggi

Beberapa karakteristik anak didik yang perlu dipahami oleh pendidik terutama
dalam rangka melaksanakan praktek pendidikan, karakteristik tersebut antara lain:

1. Anak didik adalah subjek

2. Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang

3. Anak didik hidup dalam dunia sendiri

4. Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu

11
5. Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa

6. Anak didik memiliki potensi dan dinamika

B. Saran
Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak
didik kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah. Hendaknya kita
bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita, karena segala tingkah laku
kita akan mudah sekali ditiru oleh peserta didik kita.

Dengan memahami karakteristik siswa, guru diharapkan mampu mengembangkan


segala potensi yang dimiliki oleh siswa serta memberi wawasan yang lebih dalam
mengenal karakteristik siswa dan mampu mengaplikasikan dalam proses belajar
mengajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. (2012). Karakteristik Siswa. Diakses 04 20, 2021, dari guru-ina.blogspot: http://guru-
ina.blogspot.com/2012/03/karakteristik-siswa.html

Krisnaindra. (2016). Pengertian Karakteristik Siswa. Diakses 04 20, 2021, dari Teorieno:
https://www.teorieno.com/2016/10/pengertian-karakteristik-siswa.html

Meliasari, V. (2019). Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar. Diakses 05 27, 2021, dari
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/vinaameliasari8163/5dc97b26097f360a56651102/karakteri
stik-peserta-didik-di-sekolah-dasar

Meriyati. (2015). Memahami Karakteristik Anak Didik. Bandar Lampung: Fakta Press IAIN
Raden Intan Lampung.

Mujianti, Y. I. (2017). Karakteristik Peserta Didik. Diakses 05 25, 2021, dari Yunitaikamujianti:
http://yunitaikamujianti.web.unej.ac.id/2017/09/20/karakteristik-peserta-didik/

Pengajar, G. Karakteristik Siswa SD Menurut Ahli. Diakses 05 25, 2021, dari Guru pengajar:
https://gurupengajar.com/karakteristik-siswa-sd.html

13

Anda mungkin juga menyukai