A Wandi
abuabyan156@gmail.com| Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati bandung
Abstrak
Abstrack
this study aims to reveal the implementation of the religious program in an effort to shape the
character of discipline among students at sdit istiqomah lembang with sub focus includes: (1)
planning of religious program activities, (2) implementation of religious programs, (3)
evaluating the impact of religious programs in shaping characters discipline conducted by sdit
istiqomah lembang. this study uses a qualitative approach and the chosen method is a
descriptive method and collects data related to the elementary school religion program. the
results of this study include: (1) religious program planning is quite good with integration into
learning activities and has a structurally specialized body that designs religious programs; (2)
implementation of religious programs classified in the form of daily, monthly and annual
activities supported by all school components; (3) evaluation of religious program activities
that have been carried out has an impact in the formation of disciplinary character to students
as well as other influences in the academic and non-academic fields.
D
engan tantangan pada al-Quran Surat al-Baqarah ayat 30
global saat ini, yang tersebut diatas adalah benar,
membangun
karakter anak didik sungguh bukan ُس ِفك ِ قَالُوا أَت َ ْج َع ُل فِي َها َم ْن يُ ْف
ْ س ُد فِي َها َو َي
pekerjaan yang mudah. Pengaruh
perkembangan teknologi dan media
َِس لَك
ُ س ِب ُح ِب َح ْم ِدكَ َونُقَد
َ ُالد َما َء َونَ ْح ُن ن
ِ
sudah sangat luar biasa turut Artinya: ”Mereka berkata,”Apakah Engkau
membentuk karakter putra-putri bangsa. akan menjadikan orang yang merusak dan
Lembaga pendidikan hendaknya menumpahkan darah di sana, sedangkan
menjadi pilar utama dalam kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan
mempersiapkan kader bangsa ini nama-Mu?” (Departemen Agama RI,
dengan karakter-karakter mulianya. 2005:7).
Dan Indonesia dengan penduduk Pendidikan agama yang syarat
terbesar dunia ke-5 saat ini, mayoritas dengan pembentukan nilai-nilai moral
penduduknya beragama Islam, yang (pembentukan afeksi), menurut Mochtar
seharusnya tampak adalah tampilan Buchori sebagaimana dikutip oleh
indah khas Islam. Akan tertapi yang Muhaimin tidak hanya memperhatikan
terjadi hingga saat ini sungguh ironis, aspek kognitif semata dari pertumbuhan
kemerosotan akhlaq, moral serta budaya kesadaran nilai-nilai (agama), dan
negatif selalu tampak terdepan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan
menghiasi media sebagaimana kalimat konatif-volutif, yakni kemauan dan tekad
Jurnal Tarbawi| Volume 05 No 02 2020| p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X | 106
untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama muslim (memakai jilbab bagi siswi muslim),
(Muhaimin, 2010:23). membaca al-Quran sebagai rutinitas awal
Pengajaran agama yang sebelum dimulainya proses belajar mengajar,
berorientasi kognitif semata hanyalah terciptanya kebiasaan shalat Dhuha,
sekedar pengalihan pengetahuan tentang kebiasaan shalat berjamaah, budaya tawadlu‟,
agama. Pengalihan pengetahuan agama budaya bersih, budaya toleransi (tasamuh),
memang dapat menghasilkan pengetahuan budaya jujur, dan lain sebagainya. Terlebih di
dan ilmu dalam diri orang yang diajar, tetapi sekolah islam terpadu yang seluruh warganya
pengetahuan ini belum menjamin muslim.
pengarahan seseorang untuk hidup sesuai Dalam usaha mewujudkan cita-cita
dengan pengetahuan tersebut. Oleh sebab itu, besar tersebut di atas sebuah lembaga
pengajaran agama menghasilkan pendidikan di bawah naungan Yayasan
pengetahuan hafalan yang melekat di bibir Pimpinan Cabang Persatuan Islam Lembang,
dan hanya mewarnai kulit, tetapi tidak SDIT Istiqomah Lembang menerapkan
mampu mempengaruhi orang yang pembiasaan amaliyah Islam secara terprogram
mempelajarinya (Riberu, 2001:190). dan sistematis yang melibatkan berbagai
Sadar akan tantangan rusaknya moral bangsa elemen sekolah mulai dari kepala sekolah,
ini sebagian masyarakat kita berbondong- guru, siswa, pegawai dan orangtua siswa
bondong mengantarkan anaknya untuk dengan berbagai pembiasaan amaliyah Islam
menempuh pendidikan di selolah dasar islam harian. Sekolah Islam yang sejak berdiri
dengan harapan akan menerima mata sampai saat ini mempunyai berbagai prestasi
pelajaran PAI lebih banyak dari pada di baik akademik maupun non akademik yang
sekolah lain. Keinginan orang tua agar cukup baik ini, melaksanakan pembiasaan
anaknya memiliki akhlak yang baik setelah dari hal-hal terkecil kepada siswa misalnya
mengikuti pelajaran agama lebih banyak. budaya mengucapkan salam, berjabat tangan,
Tidak sekedar keilmuan, PAI di Sekolah membaca al-Quran, shalat Dhuha, shalat
Dasar Islam Terpadu diharapkan berakibat Dhuhur berjamaah dan sebagainya. Sebagai
lebih baik kepada karakter dan pola hidup lembaga milik yayasan dengan dukungan
peserta didik. Ruang lingkup amaliayah fasilitas yang cukup baik dan sistem tata kerja
yang bersumber dari ajaran agama di yang sudah terbangun tentu cukup mengikat
sekolah/madrasah, meliputi kebiasaan seluruh komponen sekolah untuk
mengucapkan salam, memakai busana melaksanakan sebuah kegiatan yang
Jurnal Tarbawi| Volume 05 No 02 2020| p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X | 107