Disusun Oleh :
Hasan
NIM: 201822019
NIRM:042.16.0604.18
PENDAHULUAN
perumusan. Mulai dari awal perkembangan untuk lebih mendalami ilmu agama
saja tujuannya agar dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Dengan
pendidikan madrasah. Hal ini adanya pesantren yang membuka madrasah dan juga
membuka sekolah umum bahkan membuka perguruan tinggi agama atau umum.
tingkah laku yang bermoral, dan menyiapkan para murid untuk hidup sederhana.
(Ainul, 2021:4-5)
menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh
peserta didik. Seperti yang dikutip oleh Masluhuddin (Masluhuddin, 2020: 1) dari
1
2
oleh sekolah yang ada di Indonesia, ada juga kurikulum muatan lokal yang di
kajian dan bahan pelajaran kurikulum ini ditetapkan di daerah dan disesuaikan
daerah. Bahan kajian tersebut perlu dipelajari siswa yang berada di daerah
dengan latar belakang lingkungan soal dan budaya serta kebutuhan daerah yang
wajib dipelajari oleh para perseta didik didaerah tersebut. Sesuai dengan struktur
kurikulum yang berupa mata pelajaran utama nasional, muatan lokal dan
pengembangan diri.
dimasukkannya muatan lokal, hal ini didasarkan oleh realita bahwa Indonesia
memiliki beragam adat budaya, kesenian, tata cara, dan pola kehidupan yang
diwariskan.
dan mengakrabkan peserta didik dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya;
masyarakat pada umumnya; c) memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan
3
pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran dan keterampilan. Wujud dari
pertanian, industri), tetapi juga berkaitan dengan mata pelajaran yang bisa
Dalam konteks pendidikan agama yang lebih luas dikenal dengan adanya
materi khusus atau yang sering dikenal dengan istilah program pendidikan lokal
yang merupakan upaya atau terobosan program pendidikan yang secara khusus
maka pendidikan akan mencapai hasil yang maksimal, agar hasil tersebut benar-
manajemen kurikulum yang baik agar dapat mencapai hasil sesuai rencana yang
4
juga menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Telah kita ketahui bahwa
bermasyarakat.
akademis bagi santri Gontor pada jenjang pendidikan menengah, dengan masa
belajar 4 atau 6 tahun, setingkat dengan Tsanawiyah dan Aliyah, berdiri sejak
Masyhudi Subari, M.A. dibantu oleh dua orang wakil dan beberapa staff.
Ilmu Pengetahuan Agama 100%. Hal ini menunjukkan bahwa antara ilmu agama
dan umum tidak dapat dipisahkan, semuanya ilmu Islam. Semua bersumber dari
Allah dengan segala ciptaan-Nya atau segala sesuatu yang lahir dari ciptaan-Nya.
Secara mendasar, tujuan pengajaran. Kedua macam ilmu tersebut adalah untuk
dan khalifah. Kurikulum KMI tidak terbatas pada pelajaran di kelas saja,
Agama, Ijazah KMI telah diakui oleh berbagai sekolah internasional, diantaranya:
Saudi.
Orientasi pendidikan dalam sistem KMI adalah ibadah talabul ilmi atau
kemasyarakatan adalah karena sistem ini lahir dari tradisi pesantren yang lahir
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Oleh karena itu sistem
ini juga diarahkan untuk pembangunan masyarakat. Para siswa dididik dan dibina
negara, karena di dalam kurikulum memuat lima komponen utama, yaitu tujuan
pendidikan yang ingin dicapai, merangkai bahan ajar yang akan digunakan dalam
dalam pendidikan.
tidak asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu, mengerti
dan mampu membangun masyarakatnya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-
cita dari pendidikan perlu adanya sebuah manajemen kurikulum yang baik dan
Dalam jurnalnya (Tri dan Ririn, 2020: 66) menuturkan bahwa menurut
secara efektif dan efisien, mengembangkan kreativitas para peserta didik secara
menjadi bertanggung jawab dan lebih berhasil, guru memiliki beberapa peran
7
akademik yang bagus serta dekat dengan tempat peneliti menuntut ilmu.
alIslamiyyah yang dilaksanakan selama dua puluh empat jam dan terutamanya
memiliki disiplin yang tinggi, kemampuan dan kebiasaan dalam berbahasa Arab
dan Inggris dengan menjadikannya bahasa sehari-hari. Muatan lokal KMI Gontor
dipilih semenjak pertama kali berjalannya proses belajar mengajar, yaitu pada
tahun 2018. Selama proses muatan lokal KMI Gontor berlangsung di SMAIT
Mathla’ul Hidayah Darussalam sampai saat ini berhasil menjaga tradisi keislaman
kesehariannya.
Sistem kurikulum KMI terdiri dari tiga jenis program yaitu program
kuning atau kutubu thurasth. Sistem kurikulum salaf atau tradisonal terdiri dari
pendidikan.
kualitas pendidikan.
secara umum.
9
pendidikan.
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis agar bisa mendapatkan hasil yang
maksimal dan memiliki daya guna. Dalam tinjauan teoritis ini atau hasil yang
penelitian yang relevan yang sesuai atau sesuai dengan penulis buat, penulis akan
supaya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rapat perencanaan pada
dijalankan oleh kepala madrasah dan guru hal ini dapat terlihat dari
lanjut yang perlu dilakukan baik berupa perbaikan (remidial) bagi siswa-
105).
3. Tesis yang ditulis oleh Nila Famiola dari IAIN Lhokseumawe tahun 2018
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pegawai dan staf, beserta dewan
guru, yang direncanakan dasar dan tujuan palajaran, penentuan bahan ajar
dan wakil kurikulum dan guru muatan lokal dengan menggunakan metode
pada MTsN 2 Bener Meriah dilakukan kepala madarasah dan dewan guru.
(Famiola, 2019)
4. Tesis yang ditulis oleh Siti Toyibah dari IAIN Purwokerto tahun 2018
Kawunganten Cilacap.”
belajar peserta didik dilakukan oleh dewan guru melalui dua macam ujian
Keagamaan Pada MTsN Bener Meriah Tahun 2018.”, dan yang keempat
penelitian yang akan diteliti oleh peneliti baik dari titik tekan maupun
objek penelitian.
15
F. Tujuan Penelitian
pendidikan.
pendidikan.
kualitas pendidikan.
kualitas pendidikan.
G. Kegunaan Penelitian
d. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti yang lain yang ingin
penelitian dan observasi dinulai dari bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022.
I. Metode Penelitian
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
penelitian, karena tujuan tama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
penelitian (Gora, 2019: 254). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data
1. Wawancara (Interview)
perasaan, dan sebagainy yang diakukan dua pihak yaitu wawancara yang
manajemen kurikulum muatan lokal KMI Gontor, para siswa yang terlibat,
Darussalam Cianjur.
Darussalam.
3. Studi Dokumentasi
wawancara.
K. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, maka
BAB I Pendahuluan
Terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Fokus dan Sub Fokus Masalah
Cianjur.
Pada bab ini membahas tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Latar
Penelitian, Metode dan Prosedur Penelitian, Data dan Sumber Data Penelitian
(Key Informan), Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data, Prosedur Analisis Data,
BAB V Penutup
L. Outline Penelitian
JUDUL/SAMPUL
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
F. Sistematika Penelitian
B. Latar Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran/Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Gora, Raditya. 2019. Riset Kualitatif Public Relations. Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. CV. Jakad Media Publishing. Surabaya.
Meleong, Leixy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Cetakan
Ke-38. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sanjaya, W. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan Ke-9. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
Sugiyono. 2014. Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke-10.
Alfabeta. Bandung.
Suryosubroto, B. 2012. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (School Public
Relation). Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Rineka Cipta. Jakarta.
Zahroh, A. 2015. Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi
Profesionalisme Guru. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yrama Widya.
Bandung.
23
24
Jakarta.
Purwokerto. Purwokerto.