Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM TINGKAT DASAR

Vidhy Andika Setyaningrum, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ISLAM SUNNIYYAH SELO
2023
TATA TERTIB MAHASISWA
• Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian sopan, rapi, berkerah, pada waktu
mengikuti perkuliahan di kelas
• Mahasiswa tidak diperkenankan memakai sandal waktu mengikuti perkuliahan,
kecuali alasan tertentu (sakit, habis kecelakaan, dll)
• Pada waktu perkuliahan semua handphone dinon aktifkan/disilent
• Keterlambatan masuk di kelas hanya diijinkan maksimal 15 menit dari jadwal. Lewat
dari batas tersebut mahasiswa boleh masuk tapi tidak diperkenankan untuk absensi.
• Tidak diperkenankan melakukan keributan di kelas dalam bentuk apapun selama
perkuliahan berlangsung, kecuali pada saat diskusi.
• Mahasiswa wajb hadir minimal 80% dari tatap muka
• Tidak ada ujian susulan untuk UTS dan UAS, kecuali dengan alasan jelas.
• Hasil evaluasi mahasiswa wajib dikembalikan pada mahasiswa 2 minggu setelah ujian
berakhir.
• Protes nilai dilayani paling lama 1 minggu setelah nilai keluar.
KOMPONEN DAN BOBOT
PENILAIAN :
• Kehadiran (a) : 15%
• Tugas Terstruktur dan Mandiri (b) : 20%
• Keaktifan (c) : 10%
• Ujian Kompetensi Tengah Semester (d) : 25%
• Ujian Kompetensi Akhir Semester (e) : 30%
• Nilai Akhir = (a x 15%)+(b x 20%)+(c x 10%)+(d x 25%)+(e x 30)=
100%
PENGANTAR
• Pengertian Kurikulum menurut UU Sisdiknas 2003 Bab 1
Pasal 1: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
• Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan.
• Kurikulum mengandung materi yang diajarkan secara
sistematis selaras dengan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
• Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat
pendidikan.
• Dalam ilmu pendidikan Islam, kurikulum merupakan
bahan-bahan ilmu pengetahuan yang diproses di dalam
sistem kependidikan Islam.
• Menurut sifatnya, kurikulum pendidikan Islam dipandang
sebagai cermin idealitas Islam yang tersusun dalam
bentuk serangkaian program dan konsep dalam mencapai
tujuan pendidikan Islam.
• Dengan memperhatikan program yang berbentuk
kurikulum, kita dapat mengetahui cita-cita apakah yang
hendak diwujudkan oleh suatu proses kependidikan Islam.
PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN
DI INDONESIA
Dalam suatu sistem pendidikan kurikulum itu sifatnya
dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan,
agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman.
Meskipun demikian, perubahan dan pengembanganya harus
dilakukan secara sistematis, terarah, tidak asal berubah. Sejarah
kurikulum di Indonesia sudah melalui perjalanan panjang, sejarah
mencatat perubahan tersebut mulai tahun 1947, 1952, 1964,1968,
1975,1984,1994, 2004, 2006, 2013 dan yang paling baru adalah
kurikulum merdeka.
1. 1947, Rentjana Pelajaran 1947, dan baru dilaksanakan pada 1950.
Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan
pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara
dan bermasyarakat.
2. 1952, Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan
Indonesia, seperti setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukkan secara jelas bahwa
seorang guru hanya mengajar satu mata pelajaran.
3. 1964, pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana,
yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. 1968, Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan
kuat.
5. 1975, menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut
Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala
itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen
MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan
pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu
rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
6. 1984, Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7.1994,
8.2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 
9. 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
10. 2013, kurikulum 2013.
11. 2022, Kurikulum Merdeka.
ALASAN PERUBAHAN KURIKULUM DI
INDONESIA
1. Bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. Dengan
merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini mereka telah
dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita nasional
merdeka. Untuk itu, mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting di
dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.
2. Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori-
teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi,
komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam
proses belajar mengajar. Kedua perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong
timbulnya perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
3. Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya penduduk, maka
makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini menyebabkan
bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu
ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan
yang semakin besar.
ADA EMPAT ASPEK UTAMA CIRI IDEAL SEBUAH
KURIKULUM MENURUT HASAN LANGGULUNG
• Memuat tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
• Memuat sejumlah pengetahuan (knowledge) dan keterampilan yang
memperkaya aktivitas-aktivitas dan pengalaman peserta didik sesuai
dengan perkembangan peserta didik dan dinamika masyarakat.
• Memuat metode, cara-cara mengajar dan bimbingan yang dapat diikuti
peserta didik untuk mendorongnya kearah yang dikehendaki dan
tercapainya tujuan pendidikan yang dirumuskan.
• Memuat metode dan cara penilaian yang digunakan untuk mengukur
dan menilai hasil proses pendidikan, baik aspek jasmani, akal dan qalb
(jiwa).
DESKRIPSI SECARA ETIMOLOGIS:
• Kurikulum berasal dari b. Yunani curir = pelari, dan curere= tempat
berpacu.
• Berasal dari dunia olahraga zaman Romawi kuno yang berarti suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis
finish.
• Dalam B.Arab istilah yang digunakan adalah manhaj, secara bahasa
berarti jalan yang terang dan jelas yang dilalui manusia pada berbagai
bidang kehidupan.
• Dalam konteks tarbiyah, manhaj adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
DESKRIPSI DARI PARA AHLI
• Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dalam bidang
pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan
pendidikan tertentu. (Zakiah Daradjat)Kurikulum adalah sejumlah
pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di
dalam dan diluar sekolah dengan maksud menolong untuk
berkembang secara menyeluruh dalam segala segi dan dapat
mengantarkan adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik
sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. (Al-
Syaibani)
DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN
ISLAM
Dalam pendidikan Islam terdapat banyak
usaha untuk mentransfer dan menanamkan
nilai-nilai Islam sebagai titik pusat tujuan dan
proses pendidikan Islam.
EMPAT KERANGKA DASAR KURIKULUM
PENDIDIKAN ISLAM (AL-SYAIBANI)
• 1. Dasar Agama. Dasar ini menjadi ruh dan target tertinggi dalam
kurikulum. Dasar agama dalam pendidikan Islam harus didasarkan
pada al-Qur’an, as-Sunnah dan sumber-sumber lain di dalam
Islam.
• 2. Dasar Falsafah. Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan
pendidikan Islam secara filosofis, sehingga tujuan, isi dan
organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan
pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai
suatu kebenaran.
• 3. Dasar Psikologis. Dasar ini memberikan landasan dalam
perumusan kurikulum yang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan
psikis peserta didik, sesuai dengan tahap kematangan dan
bakatnya.
• 4. Dasar Sosial. Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum
pendidikan Islam yang tercermin pada dasar sosial yang
mengandung ciri-ciri masyarakat Islam, baik dari segi
pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat kebiasaan,
dan lain-lain.
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM PENDIDIKAN
ISLAM MENURUT AL-SYAIBANI
1. Berorientasi pada Islam yaitu ajaran dan nilai-nilainya. Kurikulum
yang dirumuskan, baik yang berkaitan dengan falsafah, tujuan,
kandungan, metode mengajar, maupun cara-cara perlakuan dan
hubungan-hubungan yang berlaku dalam lembaga-lembaga
pendidikan harus berdasarkan tuntunan Islam.
2. Prinsip universal (menyeluruh) yaitu muatan kurikulum
hendaknya berlaku secara menyeluruh tanpa terbatasi oleh sekat
wilayah.
• 3. Prinsip keseimbangan, yaitu muatan kurikulum hendaknya
memuat ilmu dan aktivitas belajar secara berkesinambungan pada
jenjang pendidikan yang ditawarkan. Ini dilakukan agar tidak
terjadi pengulangan yang akan membuat peserta didik jenuh.
• 4. Prinsip-prinsip interaksi antara kebutuhan peserta didik,
pendidik, dan masyarakat.
• 5. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual antar
peserta didik, baik perbedaan dari segi bakat, minat, kemampuan,
kebutuhan dan sebagainya.
• 6. Prinsip integralitas (pertautan/ keterpaduan) antar mata
pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang
terkandung dalam kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan
kebutuhan masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai