Anda di halaman 1dari 104

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’.
Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak- anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan itu hanya suatu
‘tuntunan’ di dalam hidup artinya, bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar
kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk,
manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya
sendiri.

Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala
kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena
kekuasaan kodrat. Kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan-kekuatan tersebut, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)
hidup dan tumbuhnya itu.

Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan


diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama
pada awal abad ke - 21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk
membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi,
desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam


upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai
wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke


desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar
pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami
perubahan-perubahan kebijakan seperti Standar Kompetensi Lulusan, Standra
Proses, Standar Penilaian dan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.

Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang


menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses
berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses


belajar yang diselenggarakan di satuan sekolah, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum
operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik dan satuan pendidikan.

Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar


Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif
dengan mengakomodir keragaman tersebut.

Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN 4 Bagendit


disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi
satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam
pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansi di Sekolah Dasar oleh


setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota Garut. Pengembangan Kurikulum mengacu pada Standar Isi ,
Standar Kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional SDN 4
Bagendit ini yaitu :

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi


keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta
kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan
pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan


pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, dan menunjukkan
karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus
SLB)

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang


dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan
lugas, ringkas, dan mudah dipahami

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum


satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai
pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, di
bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan Kabupaten/kota Garut
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan disesuaikan dengan
kewenangannya.
Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik :

1) Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar Pancasila secara


lengkap menjadi fondasi, termasuk semua dimensi beserta elemen dan
sub-elemennya. Satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi
peserta didik sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak
bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
2) Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan
membuat perubahan yang diperlukan agar memungkinkan semua peserta
didik dan guru untuk bekerja mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila pada peserta didik
3) Memfokuskan kembali pada tujuan satuan pendidikan atau program
keahlian (untuk SMK), secara kreatif mengelola sumber daya yang ada
pada satuan pendidikan baik itu sumber daya manusia (guru/orang tua,
peserta didik) maupun sumber daya lainnya seperti lingkungan/
komunitas di sekitar satuan pendidikan.
4) Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama setiap program
pembelajaran untuk membantu peserta didik berkembang sesuai
keragaman potensinya.
5) Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat untuk melakukan
refleksi dan analisis seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan.
6) Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dalam pembelajaran, pada struktur dan sistem
serta kurikulum yang ada di satuan pendidikan memungkinkan peserta
didik dan guru yang melaksanakan program pembelajaran, untuk
berkembang menjadi seperti yang dideskripsikan di Profil Pelajar
Pancasila yang ada di satuan pendidikan.

C. Profil Pelajara Pancasila

Sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan program


pemerintah untuk penyempurnaan program pendidikan antara lain
pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kewirausahaan,
dan pengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai
manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religius, serta menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik yang lebih dikenal dengan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki
enam dimensi. Keenam dimensi tersebut adalah:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

2. Berkebinekaan global.

3. Bergotong-royong.

4. Mandiri.

5. Bernalar kritis.

6. Kreatif.

Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar


Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Hal
ini menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar Pancasila dalam
kurikulum sekolah, yaitu sebagai :

a) Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di


sekolah
b) Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga
sekolah
c) Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di
sekolah

Penanaman nilai-nilai karakter bangsa dan kewirausahaan tersebut


diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan terintegrasi di semua mata
pelajaran. Implementasi Kurikulum Sekolah Penggerak pada tahun ini di
aplikasikan pada Kelas I,II, IV dan kelas V, sedangkan kelas III, dan VI
masih menggunakan Kurikulum 2013. Pada Kurikulum Sekolah Penggerak ada
penggabungan Mata Pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS yang mulai
diajarkan dari kelas IV. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).

D. Paradigma Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

1. Paradigma Pembelajaran

a. Pendekatan

- Self directed learning (peserta didik merancang tujuan, jalur, dan


penerapan pembelajaran).

- Personalize learning (Proses merancang pengalaman belajar untuk


pelajar individu, termasuk konten, model pembelajaran, formulir
penilaian, dan mode penerapan pengetahuan).

b. Model

- Pembelajaran berbasis inkuiri

- Pembelajaran berbasis game

- Pembelajaran berbasis masalah

- Pembelajaran berbasis projek

- Pembelajaran berbasis pertanyaan

c. Moda

- Tatap muka

- Blended learning

2. Prinsip pembelajaran

Prinsip pembelajaran yang dilakukan meliputi :

a. Dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik


saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka
- Mendukung terbentuknya kesejahteraan (well being) peserta didik :
 Peserta didik diberikan penanaman karakter, pengetahuan, dan
kompetensi sebagai bekal hidup di masyarakat dan sukses/sejahtera
dalam hal yang berarti untuk mereka.
 Selain itu, dengan peserta didik belajar sesuatu yang sesuai dengan
tingkat perkembangan dan pencapaian mereka, maka:
 tidak akan mudah merasa cemas karena mereka tahu mereka bisa
memenuhi tuntutan pembelajaran dari guru.
 merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.
 Kesejahteraan psikologis yang baik berbanding lurus dengan
keberhasilan akademik peserta didik dan semangat mereka untuk
bersekolah.
- Menghargai dan menghormati hak peserta didik untuk belajar
• Setiap peserta didik memiliki hak untuk belajar dan mendapatkan
pengajaran yang layak baik anak yang masih kurang baik hasil
belajarnya maupun anak yang cerdas dan berbakat memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu di sekolah.
• Dengan menyusun pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik, kita menghargai,
menghormati, dan memenuhi hak mereka untuk belajar.
- Menyenangkan dan bermakna
• Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dipahami
utuh oleh peserta didik (memahami keterhubungan antar tiap potongan
pengetahuan ke dalam keseluruhan konsep yang utuh) dan dapat
menghubungkannya dengan kehidupannya sehingga akan terus
bermanfaat bagi mereka.
• Menyertakan kegiatan bermain dalam pembelajaran (gamification)
adalah salah satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi
mereka, dan meningkatkan pencapaian akademik mereka.
- Inklusif
• Mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap
peserta didik berarti tidak ada satu pun anak yang tertinggal.
• Baik mereka yang masih kurang hasil belajarnya, maupun mereka
yang cerdas sama-sama mendapatkan manfaat pedagogis dari proses
pembelajaran di kelas.
• Baik mereka yang aktif di kelas maupun mereka yang pasif sama-
sama mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan
berekspresi di kelas.
• Begitu pula dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
• Singkatnya, semua anak dari latar belakang apapun mendapatkan
kesempatan yang sama untuk belajar dan meningkatkan kemampuan
akademik mereka.
b. Dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
- Menanamkan growth-mindset
• Peserta didik yang memiliki growth mindset yang kuat akan terus
berupaya untuk bisa menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan
sekedar mendapatkan nilai yang baik.
• Dengan growth mindset yang kuat, peserta didik akan
mengatribusikan kegagalan mereka pada kurangnya upaya mereka,
bukan pada kurangnya bakat mereka.
• Selain itu, growth mindset berbanding lurus dengan motivasi belajar.
Semakin kuat growth mindset mereka, semakin tinggi motivasi
mereka untuk terus belajar, dan semakin tangguh mereka saat mereka
menghadapi berbagai tantangan akademik.
- Mendorong kemampuan pelajar mengelola pembelajarannya secara
mandiri (self-regulated)
• Guru menerapkan berbagai strategi pengajaran yang bisa melibatkan
semua siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi
pembelajaran yang harus diterapkan oleh guru adalah mendorong
peserta didiknya untuk terus menemukan cara untuk belajar mereka
sendiri agar bisa mengelola pemelajaran mereka secara mandiri
(selfregulated learning).
• Dalam konsep belajar mandiri, peserta didik bertanggung jawab untuk
mengelola upaya, pendekatan dan strategi belajarnya agar bisa
mencapai tujuan mereka.
- Adanya self dan peer assessment
• Guru perlu memberitahu sejak awal apa yang diharapkan dari para
peserta didik beserta pencapaian belajar seperti apa yang diharapkan
ketika mereka mempelajari suatu bahan pelajaran.
• Pencapaian belajar murid diukur melalui asesmen. Guru perlu sejak
awal memberitahu peserta didik asesmen seperti apa yang akan
dilakukan dan kriteria apa yang dipakai. Dengan melakukan ini, guru
memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengatur strategi
pemelajaran mereka agar bisa mendapatkan capaian pemelajaran yang
mereka harapkan.
• Kemampuan mengelola pemelajaran secara mandiri seperti ini adalah
satu cara membentuk peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat
dan merupakan tujuan utama bagi semua orang, baik guru maupun
peserta didik.
- Adanya self dan peer assessment
• Asesmen perlu berisi keterangan-keterangan yang jelas tentang apa
yang peserta didik telah capai dan apa yang mereka belum berhasil
lakukan.
• Peserta didik juga didorong untuk memberi penilaian atas hasil kerja
mereka sendiri dan hasil kerja teman-teman mereka. Ini akan
memajukan pemahaman peserta didik atas pemelajaran mereka dan
memberi mereka kesempatan untuk menganalisis secara kritis upaya
mereka.
• Kemudian, guru memberikan masukan tentang apa yang perlu peserta
didik lakukan untuk terus meningkatkan hasil belajar mereka. Selain
itu, guru mengajak peserta didik beserta orangtua atau wali mereka
untuk berdiskusi tentang tujuan-tujuan pembelajaran mereka dan
strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Dalam melakukan ini, guru berupaya mengembangkan rasa
positif atas jati diri peserta didik.
• Dengan demikian, peserta didik merasa termotivasi dan percaya diri
untuk terus maju dan juga merasa terus tertantang dalam proses
pemelajaran mereka. Ini juga akan membuat mereka semakin
menggemari belajar.
- Peserta didik merasakan ownership (kepemilikan) terhadap proses
belajar, dan guru sebagai pendorong dan fasilitator
• Peserta didik merasakan manfaat yang besar ketika guru bertindak
sebagai fasilitator yang membuat proses pembelajaran menjadi
mudah. Sebagai fasilitator, guru hadir untuk menyediakan sumber
belajar, memantau perkembangan peserta didik, mendorong mereka
untuk menyelesaikan permasalahan terkait pelajaran, dan memberikan
dukungan dan saran ketika diperlukan.
• Guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas, di mana
peserta didik saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.
• Guru menekankan bahwa sesama teman bahkan siapa saja bisa
menjadi guru bagi kita dan di mana saja adalah kelas. Dengan kata
lain, peserta didik didorong untuk memandang siapa saja di mana pun
sebagai seseorang yang mampu memberikan pelajaran hidup kepada
mereka.
c. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara
berkelanjutan dan holistik.
- Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan karakter
• Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada
perkembangan kognitif peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan
memberikan bimbingan kepada peserta didik, guru juga
menumbuhkembangkan kemampuan non kognitif mereka seperti
motivasi dan afeksi.
- Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan
kompetensi yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
• Pembelajaran juga mempertimbangkan perkembangan karakter dan
kompetensi peserta didik seperti yang termaktub dalam Profil Pelajar
Pancasila.
• Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2)
berkebhinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5)
bernalar kritis, dan (6) kreatif.
• Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat
kesulitan yang sesuai untuk peserta didik Bahan pelajaran beserta
kegiatan-kegiatan pembelajaran tidak ada yang terlalu gampang dan
tidak ada yang terlalu susah untuk peserta didik.
- Proses di mana guru memberikan keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik (tut wuri handayani)
• Guru menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan mereka (ing madyo mangun karso),
memberikan dukungan kepada mereka agar mereka bisa
mengembangkan kreativitas mereka (tut wuri handayani).
• Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
d. Relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan
dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra.
- Berpusat pada anak, di mana kehidupan dan latar belakang keluarga
peserta didik menjadi pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran
dan asesmen
- Menguatkan identitas anak sebagai bagian dari lingkungannya
- Keselarasan antara pembelajaran yang berlangsung di sekolah, rumah,
dan di lingkungan masyarakat
- Mengembangkan kemampuan untuk hidup bermasyarakat
- Peka, menghargai, dan responsif terhadap perbedaan setiap individu
peserta didik dan latar belakang sosial ekonomi budaya mereka
- Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik,
sehingga setiap individu merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
- Pembelajaran yang lepas dari diskriminasi SARA, tidak meninggalkan
pelajar manapun serta memberikan pengembangan ruang untuk identitas,
kemampuan, minat, bakat, serta kebutuhan pelajar
- Pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya Indonesia
dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman
kebhinekaan serta menghargai nilai dan budaya bangsa.
- Proses belajar yang sinergi antara sekolah dan di rumah, termasuk
penerapan bentuk disiplin positif yang konsisten, dilandasi kesadaran
bersama bahwa keberhasilan pendidikan tidak cukup mengandalkan
peran sekolah atau keluarga saja, tetapi perlu keduanya
- Terbangunnya saling percaya antara pihak guru dan orang tua bahwa
kedua pihak berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan peserta
didik dapat belajar dengan optimal
- Orangtua dilibatkan dalam proses belajar, sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan belajar peserta didik
- Sebagai mitra, posisi orangtua dan masyarakat dalam pendidikan anak
relatif setara dengan guru. Dengan kata lain, orangtua dan masyarakat
dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait
pembelajaran dan asesmen
- Kepala Sekolah dan guru peka pada latar belakang sosial ekonomi
orangtua/wali, sehingga pelibatan orang tua disesuaikan kemampuan
mereka
- Pihak sekolah bersedia untuk membantu orang tua yang membutuhkan
dukungan dalam mendampingi anak belajar
e. Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
- Pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi isu
dan kebutuhan masa depan (kebutuhan dirinya, lingkungannya, dan dunia
yang lebih baik)
• Prinsip pembelajaran ini menerapkan pendekatan yang bertujuan
memperlengkapi peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan nilai-
nila dan motivasi untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga
keberlangsungan kehidupan baik sekarang maupun sampai masa
depan.
• Pembelajaran berlandaskan prinsip ini memperkenalkan kepada
peserta didik isu-isu yang mengancam pembangunan dan masa depan
yang berkelanjutan seperti pemborosan energi, polusi, pelanggaran
hak hak asasi manusia, dan sebagainya
- Membangun wawasan tentang pembangunan berkelanjutan di mana
peserta didik peka akan masalahmasalah global dan belajar untuk
membudayakan gaya hidup yang berkelanjutan (sustainable lifestyle)
• Guru kemudian membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini
dalam tingkat global dan menumbuhkembangkan rasa peka mereka
terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri
sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan asesmen
- Mendorong atau memotivasi peserta didik untuk terus terinspirasi dan
memiliki aspirasi memajukan kehidupan lingkungan sekitarnya,
masyarakat, bangsa, dan dunia.
3. Prisip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
b. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
- Sebagai contoh, asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses
belajar (asesmen formatif); untuk menjadi bagian dari pembelajaran
(yakni mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi diri
peserta didik); untuk menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di
akhir suatu tahapan (asesmen sumatif); dan untuk menentukan kebutuhan
belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta didik
(asesmen diagnosis).
- Mengacu pada Capaian Pembelajaran
c. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
d. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
e. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk
peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan
dan peningkatan mutu pembelajaran. Hasil penilaian memberikan makna
yang relatif sama untuk semua mata pelajaran (misalnya nilai 100
bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya).

Berdasar hal diatas maka proses pengembangan dan


penyusunan Kurikulum SDN 4 Bagendit Tahun Ajaran 2022-2023
dilakukan dengan melaksanakan proses analisa kondisi lingkungan lokal
dan global. Dari proses ini dapat jabarkan bahwa Kurikulum SDN 4
Bagendit Tahun Ajaran 2022-2023 dikembangkan dan disusun dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Standar Nasional Pendidikan yang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 beserta Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan
Menteri (Permen) turunannya.
2) Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
yang tercantum pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-
2024.
3) Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait
pendidikan.
4) Kebijakan Pemerintah Kota dan Peraturan Walikota (Perwali) terkait
pendidikan.
5) Karakteristik dan keunikan lingkungan sosial budaya masyarakat sekitar.
6) Karakteristik dan keunikan pelajar.
7) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
8) Perkembangan teori-teori pendidikan terbaru.
9) Kondisi SDN 4 Bagendit saat ini (Tahun Ajaran 2022-2023).
Sedangkan hal-hal pokok yang dijadikan fokus dalam pengembangan dan
penyusunan Kurikulum SDN 4 Bagendit Tahun Ajaran 2022-2023 adalah:
1) Pengembangan pelajar berdasarkan potensi diri dan minat yang
dimilikinya.
2) Integrasi dan implementasi pengembangan kecakapan abad 21
(karakter, literasi, dan kompetensi) pelajar pada proses belajar
mengajar.
3) Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar Profil
Pelajar Pancasila pada proses belajar mengajar.
4) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup untuk pelajar.
5) Integrasi dan penerapan teknologi pada proses belajar mengajar.
6) Penerapan prinsip-prinsip kebijakan merdeka belajar yang sudah
ditetapkan  Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SDN 4 BAGENDIT

SDN 4 Bagendit berdiri tahun 1985 diatas tanah wakap seorang tokoh
masyarakat di Kampung Parung yang bernama Upu Marfu. SDN 4 Bagendit
memiliki 3 bangunan yang terdiri dari 5 ruang belajar/ kelas, satu ruang guru dan
dua ruang jamban dengan 4 kamar mandi. Memiliki halaman yang cukup untuk
bermain peserta didik yang berjumlah 140 siswa. Dengan posisi sekolah yang
berada d pojok kampung jauh dari keramaian.

Untuk karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan Sekolah adalah


Mayoritas pelajar berlatar belakang ekonomi kurang mampu ke atas dan berasal
dari lingkungan masyarakat pedesaan . Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan juga berasal atau sudah lama tinggal di daerah desa dan sekitarnya.
SDN 4 Bagendit memiliki dan membiasakan budaya displin waku, tertib ibadah,
5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh
warga sekolah.

1. Adapun Yang menjadi kekuatan SDN 4 Bagendit diantaranya:


a. Tempat aman untuk dijadikan tempat menimba ilmu
b. Kebersamaan dan kekeluargaan dari para tenaga pendidik yang kondusip
c. Tenaga kependidikan yang sudah memiliki pengalaman yang cukup
d. Memiliki lahan yang cukup
Dengan melihat kekuatan yang dimiliki SDN 4 Bagendit, kami tertarik ingin
mengembangkan lebih lanjut agar tercipta sekolah yang bermutu
2. Sedangkan yang menjadi kelemahan SDN 4 Bagendit
a. Belum lengkapnya sarana dan prasarana seperti kekurangan:
1) Ruang kelas,
2) Ruang kepala sekolah,
3) Ruang perpustakaan,
4) Ruang UKS,
5) Ruang komputer,
6) Sarana olag raga yang belum tersedia
b. Tidak memiliki guru mata pelajaran Agama dan Guru PJOK
c. Belum berjalan nya Ekstrakurikuler sebagai ajang pengembangan bakat dan
minat para peserta didik di sekolah tersebut.
d. Sebagian Orang tua yang kurang memperhatikan terhadap kemajuan
pendidikan bagi anak- anaknya
3. Ancaman

Faktor- factor strategi Eksternal Komentar

ANCAMAN (T) Banyak SD- SD lainnya yang juga di


favoritkan di sekitar lingkungan SDN 4
1.Lembaga pendidikan sejenis
Bagendit

2.Lingkungan sosial sekolah Tidak memiliki lapangan olah raga yang 


begitu memadai, dan tidak ada tempat parkir
yang cukup luas.

Masih adanya pedagang di sekitar sekolah


yang menjajakan makanan kurang sehat dan
mainan yang sedikit membahayakan
keselamatan peserta didik.

3.Pusat Berbagai kegiatan Belum banyak kegiatan yang dipusatkan di


SD ini, seperti kegiatan Ekstrakurikuler

4. Kemajuan Teknologi Belum terlalu maksimal karena belum ada


Komputer dan Informatika guru Khusus mengajar dengan memanfaatkan
TIK di sekolah ini jadi kemapuan dalam
bersaing dengan SD lainnya akan sulit.

Berdasarkan landasan tersebut, SDN 4 Bagendit dengan kekuatan,


kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh
aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini
dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).

Visi yang dimiliki SDN 4 Bagendit diturunkan dari tujuan nasional


pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003. Adapun visi SDN 4 Bagendit adalah sebagai berikut :
A. VISI
Perkembangan dan tantangan masa depan antara lain: perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi,
dan tuntutan implementasi kurikulum Program Sekolah Penggerak (PSP) pada
kelas I, II, IV dan V serta Kurikulum 2013 untuk kelas III dan VI meskipun
disekolah diberlakukan 2 (dua kurikulum sekaligus yaitu Kurikulum Merdeka
dan kurikulum 2013) namun ada persamaan keduanya merupakan Kurikulum
yang dikembangkan sekolah secara mandiri yang pada penyusunannya sesuai
dengan kebutuhan sekolah. Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua
terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon berbagai tantangan
sekaligus peluang itu. Sekolah Dasar Negeri 4 Bagendit memiliki citra moral
yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam visi sekolah berikut : “ TERWUJUDNYA PESERTA
DIDIK SDN 1 SUKALAKSANA YANG “TANGKAP “ ( Takwa, Amanah,
Nasionalis, Gotong Royong, Kreatif, Antusias dan Prestasi)
a. Indikator Takwa
 Memiliki Kecerdasan Ruhaniah
 Memiliki Kecerdasan Sosial
 Memiliki Kecerdasan Emosial
 Memiliki Kecerdasan Finansial
b. Indikator Amanah
 Mampu menjadi pribadi yang dapat dipercaya
c. Indikator Nasionalis
 Mampu berpikir , bersikap , dan bertindak yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terhadap Bahasa,
social, budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan fisik.
 Mampu menunjukkan sikap cinta tanah air dan menghargai sesama
warga negara. Berkarakter mengimplementasikan Profil Pelajar
Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.
d. Indikator Gotong Royong
 Mampu menunjukkan sikap tolong-menolong,
 Mampu menunjukkan sikap menghargai kerja sama
 Mampu menunjukkan sikap solidaritas,
 Mampu menunjukkan sikap komitmen atas keputusan bersama
e. Indikator Kreatif
 Mampu menciptakan suatu karya sederhana.
 Mampu berfikir luas dalam mengembangkan ide dan gagasan.
 Mampu memecahkan masalah.
f. Indikator Antusias.
 Mampu menunjukkan sikap tekun
 Mampu menunjukkan sikap bekerja mandiri
g. Indikator Prestasi
 Mampu menjadi pribadi yang unggul dalam sikap dan perilaku baik.
 Mampu berkarya dan berprestasi dalam bidang akademik dan non
akademik.
 Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan
tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan
kognitif dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan
menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan
hidup yang bermanfaat.

B. MISI
Misi SDN 4 Bagendit ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi
SDN 4 Bagendit dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen visi SDN 4
Bagendit tersebut yaitu “Tangkap” ( Takwa, Amanah, Nasionalis, Gotong
Royong, Kreatif,, Antusias dan Prestasi). Enam Misi SDN 4 Bagendit adalah
sebagai berikut:
1. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
akhlak mulia, disiplin dan berkarakter melalui rutinitas kegiatan
keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui cara berinteraksi di
sekolah.
2. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan
global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
3. Menumbuhkan dan membiasakan prilaku jujur
4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
5. Mengembangkan dan memacu profesional personal sehingga memperoleh
SDM yang berkualitas, sejalan dengan perkembangan Iptek
6. Membiasakan budaya gemar membaca dan menulis serta hidup bersih dan
sehat.
7. Meningkatkan prestasi peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan
kreativitas.
8. Menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan dan bullying

C. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Umum
Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi pendidik dan peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, berprestasi, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan pendidik dan peserta didik


kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif, bebas dari
perundungan, Bullying, kerjasama yang harmonis antara warga sekolah
dan lingkungan masyarakat, meningkatnya citra nama baik sekolah
sebagai pembina kepercayaan masyarakat, serta lingkungan yang tertib,
bersih, indah, dan ramah.
3) Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan yang profesional.
4) Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif
5) Memiliki peserta didik yang berprestasi akademik maupun non akademik
pada level kecamatan dan kabupaten;
6)  Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non
kademik
7) Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan
akuntabel.
8) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan
dalam mendukung PBM
9) Memiliki sumber dana yang memadai, dalam memenuhi kegiatan
sekolah.
10) Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata
pelajaran dan semua jenjang  kelas.

D. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu
membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun
kompetensi lulusan peserta didik SDN 4 Bagendit sebagai alat ukur pencapaian
kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum
operasional SDN 4 Bagendit.
Adapun kompetensi lulusan SDN 4 Bagendit mempertimbangkan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar
Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya. Berikut adalah kompetensi lulusan yang
ingin dicapai SDN 4 Bagendit.
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan
kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir
global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SDN 4 Bagendit
adalah sebagai berikut:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
2. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan,
3. lulus ujian sekolah,
4. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 70,
5. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di SDN 4 Bagendit
Kurikulum operasional di SDN 4 Bagendit merupakan sebuah bentuk
kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip
pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional
di SDN 4 Bagendit ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang
disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan
latar belakang peserta didik. Dalam menentukan pembelajaran tematik dan
parsial. SDN 4 Bagendit mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan
materi esensial dan juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan
mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami
dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.
Struktur kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan
rutin di kelas (intrakurikuler) dan kegiatan projek

2. Intrakurikuler
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDN 4 Bagendit tahun
pelajaran 2022/2023 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama
mayoritas peserta didik, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni,
SDN 4 Bagendit mengakomodir Seni Musik dan Seni Rupa. Pembelajaran
dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam.
Matematika dan PJOK dilakukan parsial.
b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Selain mata pelajaran umum, SDN 4 Bagendit pun mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa dan Sastra
Sunda merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Suku Sunda di wilayah
tertentu. Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-
kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan
kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan
sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya
sastra daerah. Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan
dari kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa
Daerah Provinsi Jawa Barat. Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya
dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan

c. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama


yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1,II,IV dan Kelas V.
Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan
intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain
kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran
tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan
pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir
keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan
hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam
dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif.
Pada tahun pelajaran 2022/ 2023, pembelajaran berbasis proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai
Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam
bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi
sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan juga
Alumni serta orang Tua murid yang kemudian digabungkan dalam satu event
di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022
dengan mengambil tema Kearifan Lokal potensi daerah mengusung tentang
permainan Tradisional untuk Fase A, dan Kearifan Lokal pengembangan
Seni Hadroh untuk Fase B dan C. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan
Hari Besar keagamaan, pembentukan karakter beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong dan kreatif. Proyek kedua
dilaksanakan pada bulan Januari bertema Hidup Berkelanjutan
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran
berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam
keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang
pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran
yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter
yang membudaya pada satuan pendidikan. Projek penguatan profil Pelajar
Pancasila adalah kegiatan yang fleksibel, tidak rutin/terstruktur, dan lebih
berpusat pada siswa
1) Fleksibel dan berpusat pada siswa
● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu
masing-masing projek tidak harus sama
● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan
penelitian, pengerjaan karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini
mendorong self-regulated learning
2) Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh
satuan pendidikan
● SDN 4 Bagendit mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema
tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa.
Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat per tahun, bukan per minggu.
Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun.
Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun. Jumlah jp
tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar 20-30% dari jp/tahun
dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk
mencapai profil Pelajar Pancasila. Kegiatan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap
mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada
saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi
esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek
d. Struktur Kurikulum
1). Untuk Kurikulum Merdeka
Tabel 1a Struktur Kurikulum Fase A

Alokasi waktu mata pembelajaían di Sekolah Penggeíak


Kegiatan Píojek Total JP
pelajaían SD Kelas 1 Reguler/mingg (minimal 20% Per Tahun
Asumsi 1 ľahun = 36 minggu (kls 1) u dari total peí
(pembulatan) tahun)
Pendidikan Agama Islam dan Budi 108 (3) 36 (25%) 144
Pekerti*
PPKn 144 (4) 36 (20%) 180

Bahasa Indonesia 216 (6) 72 (25%) 288

Matematika 144 (4) 36 (20%) 180

IPAS (IPA & IPS di K13) - - -

Pilihan minimal 1: 108 (3) 36 (25%) 144


a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni
Teater, d) Seni Tari
PJOK 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 (2)
Total: 828 (23) 252 1080

Usulan:

IPAS belum diwajibkan di Kelas 1, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia.


Kemendikbud hanya mengatur total jam pelajaran pertahun dan rentang, %
alokasi waktu untuk projek per tahun.

Contoh: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252 jam pelajaran per tahun dan 20-
25% dari jam pelajaran tersebut digunakan untuk projek kokurikuler

**Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan

***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal


dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.

Tabel 1b Struktur Kurikulum Fase B

Alokasi waktu mata pembelajaían di Sekolah Penggeíak


Kegiatan Píojek (minimal Total
pelajaían SD Kelas 2 Reguler/minggu 20% dari total per JP Per
Asumsi 1 ľahun = 36 minggu (kls 2) (pembulatan) tahun) Tahun

Pendidikan Agama Islam dan 108 (3) 36 (25%) 144


Budi Pekeíti*

PPKn 144 (4) 36 (20%) 180

Bahasa Indonesia 252 (7) 72 (22%) 324

Matematika 180 (5)*** 36 (21%) 216

IPAS (IPA & IPS di K13) - - -

Pilihan minimal 1: 108 (3) 36 (25%) 144


a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
Seni Teater d) Seni Tari
PJOK 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 (2)
Totall: 900 (25) 252 1152
Usulan : Seperti K13, JP untuk Bahasa Indonesia dan Matematika bertambah
dari kelas 1. IPAS belum diwajibkan di Kelas 2, meskipun CP IPAS untuk Fase
A tersedia

Kemendikbud hanya mengatur total jam pelajaran pertahun dan rentang %


alokasi waktu untuk projek per tahun.

Contoh: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252 jam pelajaran per tahun dan 20-
25% dari jam pelajaran tersebut digunakan untuk projek kokurikuler

**Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan.
***Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
alokasi projek Matematika: 34 minggu

***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal


dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.

Tabel 1c Struktur Kurikulum Fase C

Alokasi K13 pembelajaían di Sekolah


Penggeíak
waktu mata Per tahun Per
Minggu
Kegiatan
Reguler/ming
Píojek
(minimal
Total
JP
pelajaían SD gu 20% daíi per
(pembulatan) total peí Thn
kls 4-6 tahun)
Asumsi 1 ľahun = 36
minggu (kls 4-6)
Pendidikan Agama 144 4 108 (3) 36 144
Islam dan Budi (25%)
Pekeíti*
Pendidikan Kepeícayaan 144** 4 108 (3) 36 144
Terhadap ľuhan Yang (25%)
Maha Esa dan Budi
Pekeíti*
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
(20%)
Bahasa Indonesia 252 7 198 54 252
(6)*** (23%)
Matematika 216 6 170 46 216
(5)*** (21%)
IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 170 46 216
(5)*** (21%)
Pilihan minimal 1: 144 4 108 (3) 36 144
a) Seni Musik, b) Seni (25%)
Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
PJOK 144 4 108 (3) 36 144
(25%)
Muatan Lokal**** 72 2 72
(2)****
Total: 1296 34 1006 290 1296
(28)

**Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan

***Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek


Bahasa Indonesia: 33 minggu Matematika dan IPAS: 34 minggu

****opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam


mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.

Kenaikan Kelas (Kurikulum Merdeka)


Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Guru diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal
sehingga mampu mendiagnostik perkembangan siswa. Hasil diagnostik
digunakan sebagai rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran.
Harapannya, pada akhir fase, semua siswa naik kelas karena telah mencapai
tujuan pembelajaran yang direncanakan. Keputusan tidak naik kelas masih
dimungkinkan, namun hal ini harus diposisikan sebagai keputusan paling sulit
yang terpaksa harus diambil ketika seluruh upaya maksimal dan adil telah
dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
b) Siswa yang diidentifikasi memiliki kesulitan belajar atau kebutuhan khusus
berdasarkan rekomendasi para ahli, dapat dibuatkan rencana pencapaian
tujuan pembelajaran atau lingkup materi yang bersifat individual.
c) Guru dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
 Pencapaian Profil Pelajar Pancasila
 Pencapaian tujuan pembelajaran dalam pembelajaran intrakurikuler
 Portofolio siswa
 Ekstrakurikuler/Prestasi/penghargaan siswa
 Bentuk kegiatan asesmen lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
 Kenaikan kelas dilakukan pada setiap akhir fase.
2). Untuk Kurikulum 2013 :
Memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
 Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Kelompok mata pelajaran estetika
 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara
menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok
itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.
Cakupan setiap kelomok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran

1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran
Kepribadian
dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai
manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,


jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi,
kolusi dan nepotisme

3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SD dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
Teknologi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan


mandiri

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5 Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SD dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
Kesehatan
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama dan
hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap
dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan
dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV /
AIDS, demam berdarah, muntaber dan penyalit lain yang
potensial untuk mewabah.

Tabel 3. Struktur Kurikulum 2013


Kelas III Dan Kelas VI

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER


MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan 6 4


Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 8 7

4. Matematika 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3


MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Keterampilan 4 5


(termasuk muatan lokal)

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga 4 4


dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)

3 Bahasa dan Sastra Daerah 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 36 38

Catatan : Pengalokasian mulok Bahasa dan Sastra Daerah berdasarkan Surat edaran
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013.

= Pembelajaran Tematik Terintegrasi

Keterangan :
 Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa
Daerah.
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara
lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Olah Raga .
 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta PJOK adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

Ketuntasan Belajar (pada Kurikulum 2013)


Penyusunan Kriteria Ketuntasan Belajar dengan mempertimbangkan
Kompleksitas KD, Daya dukung, dan intake /kemampuan rata-rata peserta didik,
serta tuntutan orang tua dengan acuan kriteria sebagaiberikut :
Tabel 4 a. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar untuk kelas III, dan VI

Kriteria Ketuntasan Minimal Rata Sika


MATA
(KKM) / Kelas -rata p
PELAJARAN
I II III IV V VI

Kelompok A

1. PAI 75 75 75 B

2. PPKn 75 75 75 B

Bahasa 75 75 75
3. B
Indonesia

4. Matematika 70 73 72 B

5 IPA 75 75 B

6 IPS 75 75 B

Kelompok B

SBK 70 73 72
1. ( Termasuk B
Mulok)

PJOK (termasuk 75 75 75
2. B
muatan lokal)

Bahasa dan 70 73 72
3 B
Sastra Daerah

4 Bahasa Inggris 70 73 72 B

Jumlah 585 742 738

Rata – rata 73 74 74
Tabel 4 b. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar untuk sekolah

Kriteria Ketuntasan
Sika
MATA PELAJARAN Minimal (KKM) /
p
Kelas

Kelompok A

1. Pendidikan Agama 75 B

Pendidikan Pancasila dan


2. 75 B
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 75 B

4. Matematika 70 B

5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 B

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 B

Kelompok B

1. SBK (termasuk muatan lokal) 70 B

2. PJOK (termasuk muatan lokal) 75 B

3 Bahasa dan Sastra Daerah 70 B

4 Bahasa Inggris 70 B

Jumlah 730

Rata – rata 73

Kriteria Kenaikan Kelas Dan Kelulusan (Kurikulum 2013)


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria
sebagaiberikut:

a. Pesertadidik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program


pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian dan sikap pada semester
yang diikuti.
2. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus / tamat belajar jika :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
 Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ;
Agama dan Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika,
Jasmani Olahraga dan kesehatan sesuai dengan aturan bobot point
 Lulus Ujian sekolahuntuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
 Dinyatakan lulus berdasarkan hasil rapat sekolah dengan Standar Minimal
Kelulusan ( SMK ) dan Standar kelulusan yang telah ditentukan oleh
sekolah.

e. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN 4
Bagendit sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi
lainnya.
Tabel 5
Kegiatan ekstrakurikuler SDN 4 Bagendit meliputi:

Indikator Keberhasilan dan


NO Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila

A Keagamaan
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4
1. Baca Tulis Al Quran
menghadapi kompetisi atau kejuaraan Kelas 5
untuk menjadi yang terbaik dalam Kelas 4
2. Teknik pidato
bidangnya masing-masing dengan Kelas 5
3. Hifdzil Quran karakter yang mandiri dan memiliki Kelas 1, 2, 3
kreativitas.
Kelas 1 & 6

B Olahraga

4. Tenis Meja Kelas 4


5 Futsal / Sepak Bola Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 5
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan olah raga catur, Senam Kelas 4,5,6
dan futsal dengan karakter yang mandiri
dan gotong royong.
Kelas 5

C Seni dan Budaya

Kelas 1,
6. Seni lukis Kelas 2,
Kelas 3
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4,5
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni lukis dan musik yang
7. Seni musik berkarakter kebhinekaan global, mandiri Kelas
dan kreatif. 6

8. Seni Rupa Kelas 1 - 6

Indikator Keberhasilan dan


NO Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila

Kelas 1, 2, 3
pengelolaan
sampah
plastik.
Mempersiapkan peserta didik dalam
mengembangkan dan meningkatkan
Kelas 4, 5, 6
11. Kerajinan Tangan kreativitas dan inovasi dalam
pembuatan
pembuatan Kerajinan tangan dari bahan
kerajinan
dasar alam dan pengelolaan sampah.
tangan dari
bekas Stik
bambu

D Keorganisasian
Mempersiapkan peserta didik agar Kelas 1
memiliki sikap kepemimpinan, sampai
11. Pramuka kebhinekaan global, kemandirian, dengan kelas
kreatif, disiplin, tanggungjawab dan 6
semangat nasionalisme.

Mempersiapkan peserta didik agar


memiliki sikap yang mengutamakan
kebersihan sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan
Kelas 4, 5 dan
12. UKS kepada Tuhan Yang Maha Esa,
6
berakhlak mulia dalam kemandirian,
bergotong royong, bernalar kritis dan
kreatif dalam menjadi agen pelopor
cinta kebersihan dan kesehatan.

f. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap
hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai
implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara
rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada
yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang
bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan
menananmkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Pembiasaan yang dikembangkan di SDN 4 Bagendit sebagai upaya
pengembangan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan kewirausahaan
SDN 4 Bagendit memberlakukan berbagai pembiasaan sebagai berikut:

Tabel 6. Bentuk Pembiasaan pengembangan nilai nilai Profil Pelajar


Pancasila, ekonomi kreatif dan kewirausahaan

Nilai Karakter yang


No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan
1 Setiap pagi bertemu teman dengan cara 5S (senyum,sapa, salam,
mengucapkan salam dan berjabat tangan sopan dan santun )
2 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran Religius
Nilai Karakter yang
No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan
3 Upacara Bendera Setiap hari senin Cinta Tanah Air
4 Pengibaran bendera selain Senin oleh petugas
Cinta Tanah Air
piket kelas
5 Pembiasaan 5 S; senyum, sapa, salam, sopan
dan santun antara sesama guru/karyawan, siswa Religius, Kerjasma,
dengan guru/karyawan, dan antar siswa serta Bersahabat/Komunikatif
dengan orang tua
6 Piket kebersihan kelas sebelum dan sesudah Peduli Lingkungan, gotong
pembelajaran royong
7 Peduli Lingkungan, gotong
Jumat bersih
royong
8 Kegiatan operasi semut setiap hari Sabtu Kerja keras dan
memasukkan sampah di tempat sampah Peduli Lingkungan
9 Pemutaran lagu-lagu wajib/perjuangan dan
Cinta tanah air
lagu-lagu daerah
10 Pembiasaan beribadah bersama (sholat Dhuha
Religius dan Toleransi
berjamaah ) seminggu sekali
11 Pembelajaran olah raga yang diawali dengan
Religius dan disiplin
berbaris secara tertib dan berdoa.
12 Disiplin,toleransi, Religius
Budaya Kamis memberi ( Infak)
dan kerjasama
13 Pemberian reward bagi yang berprestasi dan
Menghargai prestasi
punishment bagi yang melanggar.
14 Olah raga senam bersama setiap Jumat pagi Kerja keras

1. Pendidikan Kecakapan Hidup Pengembangan nilai-nilai Profil Pelajar


Pancasila
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional.Pendidikan kecakapan merupakan bagian integral dari semua
mata pelajaran atau paket. Pendidikan kecakapan hidup di SDN 4 Bagendit
lebih menekankan kepada kecakapan non vokasional.

a. Kecakapan Pribadi (Personal )


Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan
rutinitas antara lain :

1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan


ketika tiba di sekolah
2) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
3) Membaca Al Qur’an
4) Praktek Sholat
5) Doa bersama hari Jum’at sebelum masuk kelas
6) Memelihara tanaman di depan kelasnya
7) Mengumpulkan amal Kamis memberi untuk kegiatan keagamaan dan
kemanusiaan
8) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
9) Mengadakan pelatihan Seni Hadroh dan kreasi lainnya bagi siswa
yang berbakat
10) Praktik ketrampilan membuat taplak meja, membuat bunga kertas,
membuat boneka dari berbagai bahan bekas.
b. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa,
sekolah mengadakan kegiatan antara lain :

1). Mengumpulkan dana untuk menengok teman sakit atau teman yang
tertimpa musibah
2). Mengadakan kerja bakti ( Jum’at Bersih )
3). Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
4). Melaksanakan tugas piket kelas
c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :

1). Menerapkan pendekatan belajar aktif


2). Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama ( Sapta Lomba)

3). Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas


murid

4). Mengadakan wajib baca di perpustakaan

5). Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk


sekolah

2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global


a. Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar menjadi
barang kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Contoh bentuk
kerajinan yang dihasilkan diantaranya;
1). Bunga dari limbah plastik/bekas air gelas
2). Kompos
3). Bingkai foto / Kerajinan dari bambu dan kayu

B. RENCANA PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang
digambarkan secara vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta
didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi. Selain itu, capaian
pembelajaran juga disertai dengan kriteria penilaian yang tepat yang dapat
digunakan untuk menilai bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan telah
dicapai. Pencapaian CP hanya dapat diidentifikasi setelah siswa mengikuti
proses pembelajaran melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan
dalam kehidupan nyata.
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila setiap fase
Fase A (Umumnya untuk kelas 1 dan 2 SD) Pada akhir fase A, peserta didik
dapat:
a. Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat, dan
perilakunya;
b. Membedakan identitas dirinya dengan teman-temannya;
c. Menyebutkan karakteristik dan ciri-ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah
NKRI.
d. Peserta didik juga dapat menyebutkan contoh perilaku dan sikap yang
menjaga lingkungan sekitarnya, serta mempraktikkannya di rumah dan
di sekolah.
e. Selain itu dapat mengidentifikasi tugas dan peran dirinya dalam
kegiatan bersama;
f. Mengidentifikasi hal yang dianggap berharga dan penting bagi dirinya
dan orang lain serta mulai bertanggungjawab untuk menjaga hal yang
berharga dan penting bagi dirinya;
g. Peserta didik menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
kesehariannya;
h. Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan yang ada di rumah dan di
sekolah serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru;
i. Selain itu dapat menceritakan contoh sikap mematuhi dan yang tidak
mematuhi aturan yang berlaku di rumah dan sekolah;
j. Peserta didik juga dapat menyampaikan pendapatnya di kelas sesuai
dengan tingkat berpikir dan konteksnya. Ia mau mendengarkan ketika
temannya berbicara, dan membuat kesepakatan sederhana di kelas
dengan bimbingan sesuai dengan tingkat berpikir dan konteksnya
dengan bimbingan guru;
k. Peserta didik dapat mengenali simbol-simbol Pancasila dan Lambang
Negara Garuda Pancasila, serta menceritakan hubungan simbol-simbol
Pancasila dengan sila-sila dalam Pancasila.
Capaian berdasarkan elemen

Peserta didik dapat mengenali simbol-simbol Pancasila dan


Lambang Negara Garuda Pancasila, serta menceritakan
Pancasila hubungan simbol-simbol Pancasila dengan sila-sila dalam
Pancasila. Peserta didik juga dapat mengidentifikasi tugas dan
peran dirinya dalam kegiatan bersama. Ia dapat mengidentifikasi
hal-hal yang dianggap berharga dan penting bagi dirinya dan
orang lain serta mulai bertanggung jawab untuk menjaga hal
yang berharga dan penting bagi dirinya tersebut. Selain itu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta
didik.

UUD Negara Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan yang ada di rumah
Republik dan di sekolah serta melaksanakannya dengan bimbingan orang
Indonesia tua dan guru. Selain itu dapat menceritakan contoh sikap
Tahun 1945 mematuhi dan yang tidak mematuhi aturan yang berlaku di
rumah dan sekolah. Peserta didik juga dapat menyampaikan
pendapatnya di kelas sesuai dengan tingkat berpikir dan
konteksnya. Ia mau mendengarkan ketika temannya berbicara,
dan membuat kesepakatan sederhana di kelas dengan bimbingan
sesuai dengan tingkat berpikir dan konteksnya dengan
bimbingan guru.

Bhinneka Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan


Tunggal Ika jenis kelamin, minat, dan perilakunya. Ia dapat menyebutkan
karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di
rumah dan di sekolah. Selain itu dapat membedakan identitas
dirinya dengan teman-temannya di lingkungan rumah dan di
sekolah

Negara Peserta didik dapat mengenal karakteristik dan ciri-ciri fisik


Kesatuan lingkungan rumah dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan
Republik dari wilayah NKRI. Ia dapat menyebutkan contoh perilaku dan
Indonesia sikap yang menjaga lingkungan sekitar, serta mempraktikannya
di rumah dan di sekolah

Fase B (Umumnya untuk kelas 3 dan 4 SD)


Pada fase B , pserta didik dapat:
a. Mengenal identitas diri dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan
perilakunya, serta cara berkomunikasi dengan mereka;
b. Memahami bahwa kebinekaan dapat memberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang baru.
c. Peserta didik juga dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan
tempat tinggal (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tak
terpisahkan dari wilayah NKRI;
d. Memahami arti penting menjaga kebersamaan dan persatuan sesama peserta
didik di sekolah. Peserta didik juga mampu menerima tugas dan peran yang
diberikan kelompok untuk melakukan kegiatan bersama-sama;
e. Mengenali kebutuhan-kebutuhan diri sendiri yang memerlukan orang lain
dalam pemenuhannya; mengenali dan mengetahui karakteristik fisik dan non-
fisik orang dan benda yang ada di lingkungan terdekat;
f. Serta memberi dan menerima hal yang dianggap berharga dan penting
kepada/dari orang-orang di lingkungan sekitar.
g. Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa aturan yang ada di rumah,
sekolah, dan lingkungan sekitar; serta melaksanakannya dengan pantauan
orang tua dan guru,
h. Mengidentifikasi dan menyebutkan hak dan kewajibannya sebagai peserta
didik di sekolah dan anggota keluarga di rumah; dan
i. Menyampaikan pendapat di kelas dan mendengarkan dengan saksama ketika
temannya berbicara serta menerima hasil keputusan bersama dengan penuh
tanggung jawab; dan membuat kesepakatan bersama di kelas beserta dengan
konsekuensi atas kesepakatan tersebut serta menaatinya.
j. Peserta didik juga menghafal sila-sila Pancasila; menjelaskan makna sila-sila
Pancasila; dan menceritakan serta menceritakan contoh penerapan sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik.
Capaian Pembelajaran

Peserta didik dapat menghafal sila-sila Pancasila; menjelaskan


makna sila-sila Pancasila; serta menceritakan contoh penerapan
Pancasila sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik juga
dapat menerima tugas dan peran yang diberikan kelompok untuk
melakukan kegiatan bersama-sama; mengenali kebutuhan diri
sendiri yang memerlukan orang lain dalam pemenuhannya; dan
memberi dan menerima hal yang dianggap berharga dan penting
kepada/dari orang-orang di lingkungan sekitar; serta menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai
dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
UUD Peserta didik dapat mengidentifikasi beberapa aturan yang ada di
Negara rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar; melaksanakannya
Republik dengan pantauan orang tua dan guru; dan mengidentifikasi hak
Indonesia dan kewajibannya sebagai peserta didik di sekolah, dan sebagai
Tahun 1945 anggota keluarga di rumah. Peserta didik juga dapat
menyampaikan pendapat di kelas; mendengarkan dengan
saksama ketika temannya berbicara; menerima hasil keputusan
bersama dengan penuh tanggung jawab; dan membuat
kesepakatan bersama di kelas dan bertanggung jawab untuk
menaati dan melaksanakan kesepakatan bersama.

Bhinneka

Bhinneka Peserta didik dapat mengenal identitas dirinya dan


Tunggal Ika temantemannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya;, cara
berkomunikasi dengan mereka; mengenali karakteristik fisik dan
non-fisik orang dan benda yang ada di lingkungan sekitarnya;
serta memahami bahwa kebinekaan dapat memberikan
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman
yang baru.

Negara Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah,


Kesatuan lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai
Republik bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI;, memahami arti
Indonesia pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan sesama peserta
didik di sekolah

Fase C (Umumnya untuk kelas 5 dan 6 SD)


Pada fase ini, peserta didik dapat:
a. Mengidentifikasi keragaman budaya di sekitarnya dan menempatkan
keragaman tersebut secara setara;
b. Menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam membentuk identitas dirinya;
mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dari keragaman budaya
di Indonesia;
c. Mengkaji contoh sikap dan perilaku yang menjaga dan yang merusak
kebinekaan. Peserta didik juga menampilkan tindakan yang sesuai dengan
harapan kelompok; menunjukan ekspektasi (harapan) positif kepada orang
lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok;
d. Menyadari bahwa meskipun setiap orang memiliki otonomi masing-masing,
tetapi membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya; menanggapi
secara memadai terhadap karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda
yang ada di lingkungan dekat;
e. Memberi dan menerima hal yang dianggap penting dan berharga kepada/dari
orang-orang di lingkungan baik yang dikenal maupun tidak dikenal.
f. Peserta didik juga mengidentifikasi perlunya menjaga lingkungan sekitar
sebagai tempat hunian yang nyaman bagi semua warga; menemukan titik
kesamaan sebagai modal menjaga persatuan dan kekompakan baik di sekolah
maupun di lingkungannya; menggali manfaat dari kebersamaan tersebut;
menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan
hidup; memahami sejarah terbentuknya NKRI; serta mengambil inspirasi dari
tokoh-tokoh pendiri bangsa dalam mempertahankan NKRI.
g. Peserta didik juga dapat mengkaji bentuk-bentuk sederhana norma dan aturan
yaitu hak dan kewajiban sebagai peserta didik, anggota keluarga, dan bagian
dari masyarakat; menyampaikan pendapat secara logis dan argumentatif;
menyadari bahwa pendapatnya tidak harus diterima semua orang; menyadari
bahwa orang lain juga mempunyai hak berpendapat sehingga harus dihindari
sikap saling memaksanakan kehendak; mengkaji praktik-praktik musyawarah
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan di rumah
sehingga melahirkan sejumlah kesepakatan dengan menyajikan beberapa
pendapat yang berbeda;
h. Peserta didik juga menghubungkan kaitan satu sila dengan sila lainnya;
menjelaskan arti ideologi, nilai dan pandangan hidup; dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan
dan konteks peserta didik.
Capaian Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami hubungan antara satu sila

Pancasila Pancasila dengan sila yang lainnya sebagai suatu kesatuan.


Selain itu dapat menceritakan makna ideologi, nilai, dan
pandangan hidup. Peserta didik juga dapat menampilkan
tindakan yang sesuai dengan harapan kelompok; menunjukan
ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka
mencapai tujuan kelompok;, dan menyadari bahwa meskipun
setiap orang memiliki otonominya masing-masing tetapi
membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya
Peserta didik dapat memberi dan menerima hal yang dianggap
penting dan berharga kepada/dari orang-orang di lingkungan
baik yang dikenal maupun tidak dikenal;, dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik

UUD Peserta didik dapat mengkaji bentuk-bentuk sederhana norma,


Negara aturan, hak dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai peserta
Republik didik, anggota keluarga, dan bagian dari masyarakat;,
Indonesia menyampaikan pendapat secara logis dan argumentatif;, serta
Tahun 1945 menyadari bahwa setiap orang mempunyai hak berpendapat
sehingga harus dihindari sikap saling memaksanakan kehendak.
Peserta didik juga dapat mengkaji praktik-praktik musyawarah
dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah sehingga
melahirkan sejumlah kesepakatan dengan menyajikan beberapa
pendapat yang berbeda.

Bhinneka Peserta didik dapat mengidentifikasi keragaman budaya di


Tunggal Ika lingkungan sekitarnya dan menempatkan keragaman tersebut
secara setara;, menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam
membentuk identitas dirinya;, serta menanggapi secara
proporsional terhadap karakteristik fisik dan non-fisik orang dan
benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga
dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dari
keragaman budaya di Indonesia;, dan mengkaji contoh sikap dan
perilaku yang menjaga dan yang merusak kebinekaan

Negara Peserta didik dapat mengidentifikasi perlunya menjaga


Kesatuan lingkungan sekitar sebagai tempat hunian yang nyaman bagi
Republik semua warga;, mengidentifikasi titik kesamaan sebagai modal
Indonesia menjaga kebersamaan dan persatuan baik di sekolah maupun di
lingkungannya; serta dapat menggali manfaat dari kebersamaan
tersebut. Peserta didik juga dapat menggali manfaat persatuan
dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup;memahami
terbentuknya NKRI; serta mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh
pendiri bangsa dalam mempertahankan NKRI.

3. Alur Tujuan Pembelajaran


a. Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:
1) Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang
diperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran
2) Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun
secara berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah
yang jelas
3) Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik.
4) Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah
yang mudah dipahami.
b. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah
1). Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh
yang sudah melingkupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
beserta materi/konten inti
2). Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar
tujuan pembelajaran beserta indikator keberhasilan yang mengukur
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3). Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan
menyasar indikator yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran
c. Mengurutkan tujuan pembelajaran
1) Pengurutan Konkret → Abstrak Metode pengurutan dari konten yang
konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda
geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
objek geometris tersebut (abstrak).
2) Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke
konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih
dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau
relasional.
3) Pengurutan dari Mudah → Sulit Metode pengurutan dari konten paling
mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja kata-
kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih
panjang.
4) Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan
keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu
sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh :
peserta didik perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
5) Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan
tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik
untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan
cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada
beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis,
menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan
menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
6) Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa
sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan
ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah
ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada
akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.

Tabel 7. REKAP TUJUAN PEMBELAJARAN DAN


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA FASE B KELAS 4

KELAS 4
SEMESTER GASAL
No Unit Pembelajaran JP
1 Unit Pembelajaran 4.1 20
2 Unit Pembelajaran 4.2 24
3 Unit Pembelajaran 4.3 22
Remidial dan pengayaan 6
Total semester 1 72
SEMESTER GENAP
Unit pembelajaran
1 Unit Pembelajaran 4.4 26
2 Unit Pembelajaran 4.5 12
3 Unit Pembelajaran 4.6 28
Remidial dan pegayaan 6
Total semester 2 72
TOTAL KELAS 4 144
SEMESTER GENAP

4. Modul Ajar
a. langkah-langkah/prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan Modul
Ajar antara lain:
1) Analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan Guru
perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar
belakang serta sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar
disesuaikan dengan kemampuan dan kreatifitas guru.
2) Identifikasi dan tentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila Guru memilih
dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk
dikembangkan dalam proses pembelajaran.
3) Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi
Modul Ajar Guru dapat memilih Alur Tujuan Pembelajaran yang
dikembangkan oleh sekolah atau mengacu pada Alur Tujuan
Pembelajaran yang ada.
4) Susun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia Selain
komponen inti, guru dapat memilih komponen sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
5) Pelaksnaan pembelajaran Guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan Modul Ajar yang telah disusun.
6) Tindak lanjut Setelah guru melakukan pembelajaran, guru melakukan
evaluasi efektifitas modul ajar dan tindak lanjut untuk pembelajaran
berikutnya.
b. Komponen Modul Ajar antara lain:
1) Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan
modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik.
2) Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam
proses penyusunan.
3) Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan
persiapan pembelajaran.
4) Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran
dan kebutuhan. Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri
dari:
 Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
 Jenjang sekolah
 Kelas dan Alokasi waktu

C. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDN 4
Bagendit dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan
pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi
peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru
yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal dua- tiga
bulan sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN 4 Bagendit, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan (IHT) atau (FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dari
beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan
praktisi pendidikan.
SDN 4 Bagendit melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan
maupun update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi
kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan
secara reflektif, yaitu:
a. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah
pembelajaran berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran,
penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini
digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari
berikutnya.
b. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching)
setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan
perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar,
yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
c. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah
satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi
pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada
laporan hasil belajar peserta didik.
d. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDN 4 Bagendit dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah
serta pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah.
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan
Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik
dan orang tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut
diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas
pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan
kerja sama dengan pihak lain dengan mengacu dan berpedoman pada :
 Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.

 Alokasi Waktu
1. Pada Kurikulum Merdeka
Sekolah menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi
dan tujuan. Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga
dikombinasikan, model yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Sistem Blok
Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai
macam pengelompokkan. Contoh: Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
IPAS akan diajarkan dari jam 07.30- 12.30 dalam semester 1 dan 2. Dalam
satu tahun ajaran, pembelajaran IPA dibagi ke dalam 2 blok waktu (masing-
masing 6 bulan).
b. Sistem Kolaborasi
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan
secara kolaboratif (team teaching). Guru berkolaborasi sedemikian rupa
untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yang terpadu. Contoh: Konsep pengelolaan data dapat secara
kolaboratif diajarkan pada mata pelajaran matematika dan IPAS. Konsep ini
bisa diajarkan di satu kegiatan dengan menggabungkan alokasi waktu kedua
mata pelajaran atau diajarkan pada masing-masing mapel, dengan
penyelarasan aktivitas.
c. Sistem Reguler
Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel
lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah
jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
2. Pada Kurikulum 2013
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal khusus. tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk


setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur
dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel.

Tabel 9 : Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


Minggu efektif minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
1.
belajar maksimum 38 satuan pendidikan
minggu

Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


2. Jeda tengah semester
minggu

Maksimum 2 Antara semester I dan II


3. Jeda antar semester
minggu

Digunakan untuk penyiapan


Libur akhir tahun Maksimum 3
4. kegiatan dan administrasi akhir dan
pelajaran minggu
awal tahun pelajaran

Daerah khusus yang memerlukan


libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


6.
umum/nasional minggu Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


minggu dengan ciri kekhususan masing-
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

masing

Digunakan untuk kegiatan yang


diprogramkan secara khusus oleh
Maksimum
Kegiatan khusus sekolah/madrasah tanpa
8. 3
sekolah/madrasah mengurangi jumlah minggu efektif
minggu
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

3. Penetapan Kalender Pendidikan


a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Kemendikbud dan atau
Kemenag dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
c. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
d. Kalender Pendidikan ini disusun oleh SDN 4 Bagendit dengan rujukan kalender
pendidikan dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Garut

KALENDER PENDIDIKAN SDN 4 BAGENDIT


SEMESTER 1
JULI 2022 AGUSTUS 2022
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
LIBUR SEMESTER II 1 2 3 4 5 6

TAHUN PELAJARAN 2021-2022 7 8 9 10 11 12 13

17 18 19 20 21 22 23 14 15 16 17 18 19 20

24 25 26 27 28 29 30 21 22 23 24 25 26 27

31 28 29 30 31

SEPTEMBER 2022 OKTOBER 2022


Min Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
g
1 2 3 1
4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15
18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22
25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29
30 31

NOVEMBER 2022 DESEMBER 2022

Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 1 2 3

6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10

13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17

20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24

27 28 29 30 25 LIBUR SEMESTER I TP 2022-2023

TANGGAL KEGIATAN

18 Juli 2022 Hari pertaina masuk sekolah

18-20 Juli 2022 Pengenalan Lingkungan Sekolah


21-23 Juli 2022 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan

30 Juli 2022 Libur Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah

17 Agustus 2022 Libur hari Roklaniasi Kenieidekaan RI

27 Agus - 1September 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SMK/SMA'MA/SMLB/'Paket C

3-4 September 2022 Pelaksanaan Asessmen Nasional Jenjang Paket C

19-22 September 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SMP/MTs,'SMPLB/Paket B

24-25 September 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket B

l9 — 24 September 2022 Prakiraan penilaian tengah semester 1 SD

27-30 September 2022 Pelaksanaan Asesesmen Nasional SMP

26 Sept-1 Okt 2022 *) Prakiraan jeda tengah semester 1

11-14 Oktober 2022 Pelaksanaan Asesnien Nasional SD

8 Oktober 2022 Libur Maulid Nabi Mulianunad SAW.

24-27 Oktober 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SD, SDL&Paket A Gelonibang I

29-30 Oktober 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket A Gel. I

3.1 Oktober-3 November 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SD 'SDL&Taket A Gelombang l

5-6 November 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket A Gel. II

5 — 17 Deseniber 2022 Prakiraan penilaian akhñ semester 1

23 Deseniber 2022 Tanggal penetapan rapor semester 1

23/'24 Deserubei 2022 Penibagian rapor semester I

25 Desember 2022 Libur hari Natal

26 Des 2022 — 7 Jan 2023 Libur semester I


KALENDER PENDIDIKAN SDN 4 BAGENDIT
SEMESTER 2

JANUARI 2023 FEBRUARI 2023


Ming Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

LIBUR SEMESTER I TP 2022-2023 1 2 3 4

8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11

15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18

22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25

29 30 31 26 27 28

MARET 2023 APERIL 2023

Ming Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 1

5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8

12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15

19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22

26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29

30

MEI 2023 JUNI 2023

Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 6 1 2 3
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10

14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17

21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24

28 29 30 31 25 LIBUR SEMESTER II TP 2022-2023

JULI 2023 JUNI 2023


Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab PERKIRAAN UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Satuan Ujian ASesmen
LIBUR SEMESTER II Pendidikan Sekolah Nasional
TAHUN PEMBELAJARAN 2022-2023 ( AN )
SAMPAI DENGAN SMK Minggu ke 1-2 Agustus 2023
SABTU, TANGGAL 15 JULI 2023 Mei 2023
SMA Minggu ke 3-4 Agustus 2023
MASUK SEKOLAH SMA LB Maret 2023
TAHUN PEMBELAJARAN 2023-2024 SMP Minggu ke 1 September 2023
MULAI TANGGAL SENIN, 17 JULI 2023 SMP LB Mei 2023
SD/SD LB Minggu ke 1 Oktober 2023
Mei 2023

TANGGAL KEGIATAN

1 Januari 2023 Libur Tahun Baru Masehi


9 Januari 2023 Hari pertama masuk sekolah
22 Januari 2023 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2574
18 Februari 2023 Prakiraan libur Isro Mi’raj
22 Maret 2023 Prakiraan libur hari raya Nyepi
6 — 11 Maret 2023 Prakiraan Penilaian tenqah semester 2
13 - 18 Maret 2023 Prakiraan jeda tengah semester 2
23 - 25 Maret 2023 Prakiraan libur awal Rrimadan 1444 H.
27 Maret - l5 April 2023 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ Smatren
Prakiraan waktu pelaksanaan Uji
3 April -6 Met 2023
Kompetensi Keatilian SMK
7 April 2023 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
17-29 April 2023 Prakiraan libur hari raya Idu1 Fitri 1444 H.
1 Met 2023 Libur Hari Buruh
6 Mei 2023 Prakiraan libur hari raya Waisyak
18 Met 2023 Prakiraan libur kenaikan Isa Almasih
1 Juni 2023 Libur hari lahir Pancasila
5 - 17 Juni 2023 Prakiraan penilaian akhir tahun pelajaran
23 Juni 2023 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
23/24 Juni 2023 Pembagian rapor semester 2
26 Juni -15 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran
Mei — Juli 2023 Masa PPDB TP 2023/2024
BAB IV
PENUTUP

Kurikulum operasional sekolah ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDN 4 Bagendit menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik.
Bagi pendidik dapat menerapkan kurikulum ini dan dapat melakukan evaluasi
secara maksimal terhadap dokumen hasil pembelajaran peserta didik. Evaluasi tersebut
diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :
1. Apakah tujuan yang tertulis dalam Kurikulum ini dapat dicapai ?
2. Apakah kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) sudah menggambarkan Profil Pelajara Pancasila dalam pola kehidupan dan
perilaku sehari-hari ?
3. Sejauhmana kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ?
4. Apakah metode yang digunakan efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan ?
5. Sejauhmana asesmen pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas
perkembangan kemampuan yang diharapkan dari peserta didik ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara
bertahap dari waktu ke waktu oleh pendidik sebagai pengembang sekaligus pelaksana
kurikulum, dengan dokumentasi yang baik untuk bahan evaluasi pada rentang waktu
berikutnya. Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh peserta didik (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui
sejauhmana visi dan misi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan
melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari seluruh
pendidik, kepala sekolah, dan warga sekolah SDN 4 Bagendit secara keseluruhan
merupakan kunci utama bagi perwujudan semua hal yang telah direncanakan.
Mudah-mudahan pelaksanaan semua rencana berjalan lancar sesuai yang
diharapkan sebagai bagian dari tujuan pendidikan dan pembelajaran di SDN 4 Bagendit.

Tim Penyusun

1
LAMPIRAN

2
Tujuan Dan Alur Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B Kelas 4
Elemen : Pancasila

Materi Kode Tujuan Pembelajaran Kelas


Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
PC.1 4
Maha Esa.
Pancasila Peserta didik memahami makna dan nilai – nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai
PC.2 4
dasar Negara, pandangan hidup bangsa dan ideology Negara.
PC.3 Peserta didik dapat memberikan cintoh sikap dan perilaku dengan sila – sila Pancasila 4

Elemen : Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Materi Kode Tujuan Pembelajaran Kelas

Norma dan aturan UI.1 Peserta didik dapat mengklarifikasi norma dan aturan yang berlaku dilingkungan sekitarnya. 4
yang berlaku
dilingkungan UI.2 Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya. 4

UI.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai peserta didik. 4
Hak dan kewajiban
UI.4 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga. 4
Peserta didik dapat merumuskan pendapat secara sistematis dan logis.
Mengemukakan UI.5 4
pendapat secara
sistematis dan logis UI.6 Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif apabila pendapatnya tidak diterima oleh 4

51
orang lain.
UI.7 Peserta didik dapat menganalisis pelaksanaan musyawarah di lingkungannya. 4

Elemen : Bhineka Tunggal Ika

Materi Kode Tujuan Pembelajaran Kelas

BTI.1 Peserta didik dapat mengenal dan mendalami keragaman budaya di lingkungan sekitar. 4

BTI.2 Peserta didik dapat menghargai keberagaman melalui sikap mencintai sesame dan lingkungannya. 4
Keberagaman Budaya
BTI.3 Peserta didik dapat memahami contoh sikap dan perilaku yang menghargai keberagaman budaya. 4

BTI.4 Peserta didik dapat menyampaikan contoh sikap dan perilaku menjaga dan merusak kebhinekaan. 4

Elemen : Negara Kesatuan Republik Indonesia

Materi Kode Tujuan Pembelajaran Kelas


Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong – royong untuk mencapai tujuan
NK.1 4
bersama
Gotong - royong
Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong – royong untuk mencapai tujuan
NK.2 4
bersama.
NK.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi kebutuhan baik secara individual maupun kolektif. 4
Mengenal diri sebagai
NKRI NK.4 Peserta didik dapat memberikan contoh kebutuhan baik secara individual maupun kolektif. 4

Mengenail kondisi NK.5 Peserta didik dapat mengkondisikan keadaan di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan 4

52
kondisi dam keadaan yang lebih baik.
Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif dalam mengkondisikan keadaan di
keadaan lingkungan NK.6 4
lingkungan danmasyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik.
sekitar.
Peserta didik dapat menganalisis hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang – orang
NK.7 4
yang membutuhkan.

Alur Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase B Kelas 4


Unit Pembelajaran 4.1
Elemen : Pancasila
Tujuan Pembelajaran Topik JP
Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
PC.1 6
Yang Maha Esa.
Peserta didik memahami makna dan nilai – nilai Pancasila, serta proses perumusannya Makna dan nilai – nilai Pancasila
PC.2 8
sebagai dasar Negara, pandangan hidup bangsa dan ideology Negara.
PC.3 Peserta didik dapat memberikan cintoh sikap dan perilaku dengan sila – sila Pancasila. 6

Unit Pembelajaran 4.2


Elemen : Undang – Undang Dasar Negara Rpublik Indonesia Tahun 1945
Tujuan Pembelajaran Topik JP
Peserta didik dapat mengklarifikasi norma dan aturan yang berlaku dilingkungan
UI.1 Mengidentifikasi Norma dan 6
sekitarnya.
aturan yang berlaku
UI.2 Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya. 6
UI.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai peserta didik. Hak dan kewajiban di rumah dan 6

53
UI.4 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga. disekolah 6

Unit Pembelajaran 4.3


Elemen : Undang – Undang Dasar Negara Rpublik Indonesia Tahun 1945
Tujuan Pembelajaran Topik JP

UI.5 Peserta didik dapat merumuskan pendapat secara sistematis dan logis. 6
Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif apabila pendapatnya tidak Menunjukkan sikap dalam berpendapat
UI.6 8
diterima oleh orang lain. dan menerima pendapat orang lain
UI.7 Peserta didik dapat menganalisis pelaksanaan musyawarah di lingkungannya. 8

Unit Pembelajaran 4.4


Elemen : Bhineka Tunggal Ika
Tujuan Pembelajaran Topik JP
Peserta didik dapat mengenal dan mendalami keragaman budaya di lingkungan
BTI.1 8
sekitar.
Peserta didik dapat menghargai keberagaman melalui sikap mencintai sesame
BTI.2 6
dan lingkungannya. Mengenal dan menghargai
Peserta didik dapat memahami contoh sikap dan perilaku yang menghargai keberagaman budaya
BTI.3 6
keberagaman budaya.
Peserta didik dapat menyampaikan contoh sikap dan perilaku menjaga dan
BTI.4 6
merusak kebhinekaan

Unit Pembelajaran 4.5


Elemen : Negara Kesatuan Republik Indonesia

54
Tujuan Pembelajaran Topik JP

NK.1 Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong – royong untuk
6
mencapai tujuan bersama.
Gotong - royong
Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong – royong untuk
NK.2 6
mencapai tujuan bersama.

Unit Pembelajaran 4.6


Elemen : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Pembelajaran Topik JP

NK.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi kebutuhan baik secara individual maupun kolektif. Mengidentifikasi 4
Peserta didik dapat memberikan contoh kebutuhan baik secara individual maupun kebutuhan individual
NK.4 maupun kolektif 6
kolektif.
Peserta didik dapat mengkondisikan keadaan di lingkungan dan masyarakat untuk
NK.5 6
menghasilkan kondisi dam keadaan yang lebih baik.
Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif dalam mengkondisikan Mengkondisikan keadaan
NK.6 keadaan di lingkungan danmasyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang dilingkungan dan 6
lebih baik. masyarakat.
Peserta didik dapat menganalisis hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang –
NK.7 6
orang yang membutuhkan.

55
REKAP
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA FASE B KELAS 4

KELAS 4
SEMESTER GASAL
No Unit Pembelajaran JP
1 Unit Pembelajaran 4.1 20
2 Unit Pembelajaran 4.2 24
3 Unit Pembelajaran 4.3 22
Remidial dan pengayaan 6
Total semester 1 72
SEMESTER GENAP
Unit pembelajaran
1 Unit Pembelajaran 4.4 26
2 Unit Pembelajaran 4.5 12
3 Unit Pembelajaran 4.6 28
Remidial dan pegayaan 6
Total semester 2 72
TOTAL KELAS 4 144
SEMESTER GENAP

MODUL AJAR UNIT 4.2

51
1. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

 Nama : Nyimas Sri Rahayu Fauziah


 Asal Sekolah : SDN 4 Bagendit
 Alokasi : 12 JP (2 JP X 35 Menit)
 Pertamuan : 7 pertemuan (2 JPx 35 menit)
 Jenjang / Kelas : SD / 2
 Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
 Elemen Pelajaran : UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

B. KOMPETENSI AWAL

 Aturan di rumah dengan bimbingan guru dan orang tua


 Aturan di sekolah dengan bimbingan guru dan orang tua
 Mengelompokkan aturan di rumah dengan menceritakan sikap patuh dan tidak
 Mengelompokkan aturan di sekolah dengan menceritakan sikap patuh dan tidak patuh
 Berpendapat dan menyimak pendapat orang lain
 Membuat kesepakatan dengan baik

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia
 Berkebhinekaan Global
 Gotong - royong
 Keatif
 Bernalar kritis
 Mandiri

D. SARANA DAN PRASARANA

 Laptop
 LCD Proyektor
 Pengeras suara
 Jaringan Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK

52
 21 Peserta didik

F. MODA PEMBELAJARAN

 Tatap Muka

G. MODEL PEMBELAJARAN

 Problem Based Learning

2. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di rumah sehigga dengan bimbingan orang
tua dan guru dapat melaksanakannya dengan baik
 Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di sekolah sehingga dengan bimbingan orang
tua dan guru dapat melaksanakannya dengan baik
 Peserta didik dapat mengelompokkan aturan di rumah sehingga dapat menceritakan sikap
patuh dan tidak patuh di rumah dengan baik
 Peserta didik dapat mengelompokkan aturan di sekolah sehingga dapat menceritakan
sikap patuh dan tidak di sekolah dengan baik
 Peserta didik dapat berpendapat dan menyimak pendapat orang lain dengan baik
 Peserta didik dapat membuat kesepakatan sederhana dengan baik

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Menyebutkan jenis-jenis aturan di rumah dan di sekolah


 Sikap patuh dan tidak patuh aturan di rumah dan sekolah
 Berpendapat, menyimak serta membuat kesepakata

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa itu aturan ?


 Apa saja aturan yang ada di rumah ?
 Apa saja aturan yang ada di sekolah ?
 Jenis-jenis aturan apa saja ?
 Aturan dibuat untuk apa ?

53
 Apa itu pendapat ?
 Bagaimana sikap kita jika teman kita berpendapat ?
 Apa itu kesepakatan ?
 Kesepakatan apa yang kalian buat setelah melakukan berpendapat dan menyimak ?

Rasionalisasi

Modul ajar ini disusun untuk pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas
2 sd semester 1. Materi pembelajaran dalam modul ini meliputi jenis aturan di rumah dan
sekolah, sikap patuh dan tidak patuh aturan di rumah dan di sekolah, berpendapat, menyimak
serta membuat kesepatan dengan baik. Karena itu perlu dengan model,metode maupun media
pembelajaran yang tepat.

Model pembelajaran ini menggunakan Problem Based Learning. dengan model ini diharapkan
siswa akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran ini
menggunakan tugas mandiri dan tugas kelompok yaitu berpasangan dengan teman sebangku.
untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Model pembelajaran ini untuk mengajak para peserta didik belajar berfikir kritis,
keterampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.

Urutan Materi Pembelajaran

1. Mengidentifikasi aturan di rumah dan di sekolah

2. Menjelaskan aturan di rumah dan di sekolah dengan rinci

3. Mengelompokkan jenis-jenis aturan yang harus ditaati dan tidak boleh ditaati di rumah dan
sekolah

4. Mengemukakan pendapat serta menyimak pendapat dari orang lain, kemudian membuat
kesepakatan dengan sederhana

5. Memahami aturan di rumah dan di sekolah

Rencana Asesmen

Asesmen Individu melalui asesmen formatif

Jenis Asesmen

Tertulis

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

54
 PENDAHULUAN
a. Guru memberi salam, menyapa peserta didik (menanyakan kabar, mengecek
kehadiran dan kesiapan peserta didik dll)
b. membaca do’a, surat al-fatihah dan surat pendek
c. menyemangati peserta didik dengan yel-yel, tepukan, atau kebiasaan lain yang
menjadi ciri khas/kebiasaan/kesepakatan kelas.

 KEGIATAN INTI

Pertemuan ke – 1

1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik Peserta didik diberi pertanyaan


pemantik dari guru
- Apa itu aturan ?
- Siapa saja yang harus melaksanakan aturan di rumah ?
- Aturan dibuat untuk apa ?
Guru meminta peserta didik untuk menyimak cerita “Kegiatan Bimo” yang
dibacakan oleh guru di depan kelas

Gambar 1
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Setelah menyimak cerita yang
dibacakan oleh guru, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Siswa
diminta untuk memndiskusikan mengenai aturan yang ada di rumah

3. Membimbing penyelidikan Individu Dengan melalui media “Bunga Norma”


yang telah disiapkan sebelumnya, siswa diminta untuk menuliskan aturan-aturan
yang telah mereka diskusikan pada “Bunga Norma” tersebut

55
Gambar 2

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik dapat mengidentifikasi


aturan yang ada di rumah.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah peserta didik beserta
guru menyimpulkan pembelajaran mengenai aturan yang ada dir umah, sehingga
peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan
asesmen formatif.

Pertemuan ke – 2
1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik sebelum memulai pembelajaran
dimulai, guru megajukan pertanyaan mengenai :

- Apa itu aturan ?

- Apa saja aturan yang ada di sekolah

- Siapa saja yang harus melaksanakan aturan di sekolah ?

- Bagaimana jika kita melanggar aturan di sekolah ?

Guru meminta peserta didik untuk menyimak cerita yang dibacakan oleh guru di
depan kelas mengenai “Upacara Bendera”

56
Gambar 3

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. guru mengelompokkan siswa menjadi


beberapa kelompok, kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikan mengenai
aturan yang ada di sekolah.

3. Membimbing penyelidikan Individu Dengan melalui media “Bunga Norma” yang


telah disiapkan sebelumnya, siswa diminta untuk menuliskan aturan-aturan yang telah
mereka diskusikan pada “Bunga Norma” tersebut

Gambar 4

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. peserta didik dapat mengidentifikasi


aturan yang ada di sekolah.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. guru beserta siswa

57
menyimpulkan hasil dari pembelajaran mengenai aturan di sekolah, sehingga siswa
dapat melaksanakan nya dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan asesmen
formatif.

Pertemuan ke-3

1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik: Sebelum kepada pembelajarn guru


memberikan pertanyaan terlebih dahulu mengenai :

- Apa itu aturan ?

- Apakah kita sudah melaksanakan aturan di rumah dengan baik ?

- Aturan terbagi mejadi beberapa bagian ?

Guru memberikan penjelasan secara rinci mengenai pembagian aturan dengan rinci
dengan meliputi : aturan saat berbicara, aturan saat berpakaian, serta aturan saat
berperilaku.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: dengan melalui bimbingan guru peserta


didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, kemudian peserta didik diajak untuk
memainkan permaianan “Ular Tangga Norma”. dari setiap kolom diisi dengan aturan
yang harus ditaati dan aturan yang tidak boleh ditaati.

58
Gambar 5

3. Membimbing penyelidikan Individu: Setelah melakukan permainan tersebut, peserta


didik diminta untuk menceritakan aturan yang tertulis di dalam permainan tersebut.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: peserta didik dapat mengelompokkan


aturan yang yang harus ditaati dan aturan yang tidak boleh ditaati.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: guru beserta siswa


menyimpulkan hasil pembelajarn mengenai pembagian aturan yang harus ditaati dan

59
aturan yang tidak boleh ditaati di rumah, sehingga peserta peserta didik dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan asesmen formatif.

Peretmuan Ke-4

1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik Sebelum kepada pembelajaran,


peserta didik diminta untuk mengamati dua gambar yang berbeda

Gambar 6

- Kemudian guru meminta peserta didik untuk menceritakan dari kedua gambar
tersebut

- guru memberikan penjelasan mengenai pembagian aturan yang ada di sekolah,


serta dapat membedakan aturan mana yang harus ditaati dan mana aturan yang
tidak boleh ditaati.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Dengan melalui bimbingan guru peserta


didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, kemudian peserta didik diajak untuk
memainkan permaianan “Ular Tangga Norma”. dari setiap kolom diisi dengan aturan
yang harus ditaati dan aturan yang tidak boleh ditaati.

60
Gambar 7

3. Membimbing penyelidikan Individu Setelah melakukan permainan tersebut, peserta


didik diminta untuk menceritakan aturan yang tertulis dalam permainan “Ular Tangga
Norma” tersebut.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya peserta didik dapat mengelompokkan

61
aturan yang haris ditaati dan aturan yang tidak boleh ditaati.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru beserta siswa


menyimpulkan hasil pembelajarn mengenai pembagian aturan yang harus ditaati dan
aturan yang tidak boleh ditaati di rumah, sehingga peserta peserta didik dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan asesmen formatif.

Pertemuan Ke - 5

1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik: Peserta didikk diminta untuk


menyimak gambar yang diberikan oleh guru

Gambar 8

- Siswa diminta menceritakan kegiatan apa saja yang terdapat pada gambar
tersebut

- Setiap siswa disarankan untuk mengeluarkan pendapat mengenai kedua gambar


tersebut, dan siswa yang lain menyimak pendapat dari temannya itu.

- Guru memberikan penjelasn secara rinci mengenai berpendapat serta menyimak.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: guru mengelompokkan siswa menjadi


beberapa kelompok, kemudian guru mengajak peserta didik untuk bermain

62
Gambar 9

Cara bermain dari permainan ini adalah :

 Peserta didik tiap kelompokdiberikan peran yaitu sebagai penjual dan pembeli

 Peserta didik yang berperan sebagai penjual harus menawarkan atau berbicara
mengenai cara berpendapat dan menyimak

 Peserta didik yang berperan sebagai pembeli harus menyimak penawaran penjual

 Peserta didik yang berperan sebagai pembeli dapat bergantian menjadi pembicara
untuk menanyakan metari berpendapat dan menyimak

 Games “Pasar Kata” berhenti ketika peserta didik bersama kelompoknya selesai
bermain bergiliran dalam waktu yang ditentukan guru.

3. Membimbing penyelidikan Individu: peserta didik dipandu oleh guru mengisi


lembar kerja peserta didik (LKPD) bekerjasama dengan teman sekelompoknya.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: peserta didik dapat mencari


sumber/referensi untuk mengisi lembar kerja peserta didik melalui buku, internet
maunpun sumber lainnya dengan bimbingan guru.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Tiap kelompok


melaporkan hasil diskusi meenai lembar kerja peserta didik secara bergantian di depan
kelas. Kemudian guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran tersebut.

Pertemuan ke-6

63
1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik: Sebelum kepada pembelajaran,
peserta didik diminta untuk membacakan bacaan yang berjudul “Merencanakan
Kegiatan”

Gambar 9

- Siswa diminta menceritakan keembali isi dari bacaan tersebut.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: guru mengelompokkan siswa menjadi


beberapa kelompok, kemudian guru meminta siswa untu mendiskusikan mengenai
rencana kegiatan apa saja yang akan dilakukan di hari minggu bersama teman
kelompoknya.

3. Membimbing penyelidikan Individu: peserta didik dipandu oleh guru mengisi


lembar kerja peserta didik (LKPD) bekerjasama dengan teman sekelompoknya,

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: peserta didik dapat mencari


sumber/referensi untuk mengisi lembar kerja peserta didik melalui buku, internet
maunpun sumber lainnya dengan bimbingan guru.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Tiap kelompok


melaporkan hasil diskusi mengenai lembar kerja peserta didik secara bergantian di
depan kelas. Kemudian guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran tersebut.

Pertemuan ke - 7

1. Mengorientasikan siswa pada masalah otentik: sebelum memulai pembelajaran


dimulai, guru megajukan pertanyaan mengenai :

64
- Apa itu musyawarah ?

- Untuk apa dilakukannya musyawarah ?

Peserta didik diarahkan untuk membaca bacaan yang berjudul “Mencari Solusi”

Gambar 10

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: dengan melalui bimbingan guru peserta


didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, kemudian peserta didik diajak untuk
bermain game “Musyawarah”

Gambar 11

Cara bermain dari game “Musyawarah” ini adalah :

 Peserta didik tiap kelompok diberikan peran yaitu sebagai pemimpin dan peserta

 Peserta didik yang berperan sebagai pemimpin musyawarah, harus

65
menyampaikan tentang cara, manfaat dan hasil musyawarah atau kesepakatan

 Peserta didik yang berperan sebagai peserta musyawarah, menyimak serta


bersikap menerima atau menolak mengenai materi yang disampaikan pemimpin
musyawarah

 Peserta didik yang berperan sebagai peserta musyawarah dapat mencari


penjelasan lagi kepada pemimpin musyawarah

 Games “Musyawarah” berhenti kepatika peserta didik bersama kelompoknya


selesai bermain dalam waktu yang ditentukan guru.

3. Membimbing penyelidikan Individu: Peserta didik dipandu oleh guru mengisi


lembar kerja peserta didik (LKPD) bekerjasama dengan teman sekelompoknya.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: peserta didik dapat mencari


sumber/referensi untuk mengisi lembar kerja peserta didik melalui buku, internet
maunpun sumber lainnya dengan bimbingan guru.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Tiap kelompok


melaporkan hasil diskusi meenai lembar kerja peserta didik secara bergantian di depan
kelas. Kemudian guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran tersebut.

 KEGIATAN PENUTUP
a. Guru mengapresiasi dan memberi klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah
dikerjakan oleh siswa.
b. Guru beserta siswa melakukan refleksi pembelajaran berupa perasaan peserta didik
pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran
c. Siswa diberi tindak lanjut untuk pengayaan dan remedial berupa tugas (PR) untuk
pengayaan sedangkan remedial di tugaskan belajar mengulang materi yang telah
disampaikan.
d. Siswa bersama guru ditutup pembelajaran dengan berdo’a .

E. ASESMEN

 Jenis Asesmen : Asesmen Formatif, Asesmen Diagnostik


 Bentuk Asesmen : Observasi, Presentasi, Tes Tulis

66
F. REMIDIAL DAN PENGAYAAN

 Pengayaan : Siswa di beri tugas mencari contoh aturan di rumah dan di sekolah
 Remedial : Siswa mengulang belajar di rumah.
3. LAMIRAN

1. Rubrik Aesmen Sikap (Civic Disposition)

2. Rubrik Sesmen Sikap Sosial(Civic Disposition)

3. Rubrik Asesmen Pengetahuan (Civic Knowledge)

67
4. Rubrik Asesmen Keterampilan (Civic Skills)

68
5. Asesmen diri peserta didik (Self Assesment)

6. Asesmen antar peserta didik (Peer Assesment)

69
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Lembar Kerja Pertemuan ke - 1

70
Lember Kerja pertemuan ke - 2

71
Lembar Kerja Pertemuan ke - 3

72
Lembar Kerja Pertemuan ke - 4

73
Lembar Kerja Pertemuan ke - 5

74
Lembar Kerja Pertemuan ke - 6

4. DAFTAR PUSTAKA

75
Depdiknas. 2016. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Shofiyati, Sri. 2012. Hidup Tertib. Jakarta: PT Balai Pustaka

Garut, 09 Juli 2022

Guru kelas 2

Nyimas Sri Rahayu Fauziah, S.Pd

BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

76
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDN 4 Bagendit
dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran
berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini
dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan
pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi
berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses pendampingan dan
pengembangan professional ini dilakukan melalui;
d. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal dua- tiga bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
e. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN 4 Bagendit, yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul
ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru
yang berkompetensi.
f. Pelaksanaan (IHT) atau (FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dari
beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi
pendidikan.
SDN 4 Bagendit melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka
pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan

77
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk
perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu
semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan
hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar
peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDN 4 Bagendit dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi
bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.
A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

B. Alokasi Waktu
4. Pada Kurikulum Merdeka
Sekolah menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan
tujuan. Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga

78
dikombinasikan, model yang digunakan adalah sebagai berikut :
d. Sistem Blok
Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam
pengelompokkan. Contoh: Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS akan
diajarkan dari jam 07.30- 12.30 dalam semester 1 dan 2. Dalam satu tahun
ajaran, pembelajaran IPA dibagi ke dalam 2 blok waktu (masing-masing 6
bulan).
e. Sistem Kolaborasi
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara
kolaboratif (team teaching). Guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yang terpadu. Contoh: Konsep pengelolaan data dapat secara
kolaboratif diajarkan pada mata pelajaran matematika dan IPAS. Konsep ini
bisa diajarkan di satu kegiatan dengan menggabungkan alokasi waktu kedua
mata pelajaran atau diajarkan pada masing-masing mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.
f. Sistem Reguler
Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel
lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah
jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.

5. Pada Kurikulum 2013


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal khusus. tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

79
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel.

Tabel 9 : Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


Minggu efektif minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
9.
belajar maksimum 38 satuan pendidikan
minggu

Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


10. Jeda tengah semester
minggu

Maksimum 2 Antara semester I dan II


11. Jeda antar semester
minggu

Digunakan untuk penyiapan


Libur akhir tahun Maksimum 3
12. kegiatan dan administrasi akhir dan
pelajaran minggu
awal tahun pelajaran

Daerah khusus yang memerlukan


libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
13. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


14.
umum/nasional minggu Pemerintah

15. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


minggu dengan ciri kekhususan masing-

80
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

masing

Digunakan untuk kegiatan yang


diprogramkan secara khusus oleh
Maksimum
Kegiatan khusus sekolah/madrasah tanpa
16. 3
sekolah/madrasah mengurangi jumlah minggu efektif
minggu
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

C. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Kemendikbud dan atau
Kemenag dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
4. Kalender Pendidikan ini disusun oleh SDN 4 Bagendit dengan rujukan kalender
pendidikan dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Garut
KALENDER PENDIDIKAN SDN 4 BAGENDIT
SEMESTER 1
JULI 2022 AGUSTUS 2022
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

LIBUR SEMESTER II 1 2 3 4 5 6

TAHUN PELAJARAN 2021-2022 7 8 9 10 11 12 13

17 18 19 20 21 22 23 14 15 16 17 18 19 20

24 25 26 27 28 29 30 21 22 23 24 25 26 27

31 28 29 30 31
SEPTEMBER 2022 OKTOBER 2022
Min Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
g
1 2 3 1
4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8

81
11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15
18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22
25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29
30 31

NOVEMBER 2022 DESEMBER 2022

Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 1 2 3

6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10

13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17

20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24

27 28 29 30 25 LIBUR SEMESTER I TP 2022-2023

TANGGAL KEGIATAN

18 Juli 2022 Hari pertaina masuk sekolah

18-20 Juli 2022 Pengenalan Lingkungan Sekolah

21-23 Juli 2022 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan

30 Juli 2022 Libur Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah

17 Agustus 2022 Libur hari Roklaniasi Kenieidekaan RI

27 Agus - 1September 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SMK/SMA'MA/SMLB/'Paket C

3-4 September 2022 Pelaksanaan Asessmen Nasional Jenjang Paket C

19-22 September 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SMP/MTs,'SMPLB/Paket B

24-25 September 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket B

l9 — 24 September 2022 Prakiraan penilaian tengah semester 1

27-30 September 2022 Pelaksanaan Asesnien Nasional SMP

26 Sept-1 Okt 2022 *) Prakiraan jeda tengah semester 1

11-14 Oktober 2022 Pelaksanaan Asesnien Nasional SD

82
8 Oktober 2022 Libur Maulid Nabi Mulianunad SAW.

24-27 Oktober 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SD, SDL&Paket A Gelonibang I

29-30 Oktober 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket A Gelombang I

3.1 Oktober-3 November 2022 Pelaksanaan AN Jenjang SD 'SDL&Taket A Gelombang l

5-6 November 2022 Pelaksanaan Asessnien Nasional Jenjang Paket A Gelombang II

5 — 17 Deseniber 2022 Prakiraan penilaian akhñ semester 1

23 Deseniber 2022 Tanggal penetapan rapor semester 1

23/'24 Deserubei 2022 Penibagian rapor semester I

25 Deseniber 2022 Libur hari Natal

26 Des 2022 — 7 Jan 2023 Libur semester I

KALENDER PENDIDIKAN SDN 4 BAGENDIT


SEMESTER 2

JANUARI 2023 FEBRUARI 2023


Ming Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

LIBUR SEMESTER I TP 2022-2023 1 2 3 4

8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11

15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18

22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25

29 30 31 26 27 28

MARET 2023 APERIL 2023

Ming Sen Sel Rab Kam Jum sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 1

5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8

83
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15

19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22

26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29

30

MEI 2023 JUNI 2023

Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 6 1 2 3

7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10

14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17

21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24

28 29 30 31 25 LIBUR SEMESTER II TP 2022-2023

JULI 2023 JUNI 2023


Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab PERKIRAAN UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Satuan Ujian ASesmen
LIBUR SEMESTER II Pendidikan Sekolah Nasional
TAHUN PEMBELAJARAN 2022-2023 ( AN )
SAMPAI DENGAN SMK Minggu ke 1-2 Agustus 2023
SABTU, TANGGAL 15 JULI 2023 Mei 2023
SMA Minggu ke 3-4 Agustus 2023
MASUK SEKOLAH SMA LB Maret 2023
TAHUN PEMBELAJARAN 2023-2024 SMP Minggu ke 1 September 2023
MULAI TANGGAL SENIN, 17 JULI 2023 SMP LB Mei 2023
SD/SD LB Minggu ke 1 Oktober 2023
Mei 2023

TANGGAL KEGIATAN

1 Januari 2023 Libur Tahun Baru Masehi


9 Januari 2023 Hari pertama masuk sekolah
22 Januari 2023 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2574
18 Februari 2023 Prakiraan libur Isro Mi’raj
22 Maret 2023 Prakiraan libur hari raya Nyepi

84
6 — 11 Maret 2023 Prakiraan Penilaian tenqah semester 2
13 - 18 Maret 2023 Prakiraan jeda tengah semester 2
23 - 25 Maret 2023 Prakiraan libur awal Rrimadan 1444 H.
27 Maret - l5 April 2023 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ Smatren
Prakiraan waktu pelaksanaan Uji
3 April -6 Met 2023
Kompetensi Keatilian SMK
7 April 2023 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
17-29 April 2023 Prakiraan libur hari raya Idu1 Fitri 1444 H.
1 Met 2023 Libur Hari Buruh
6 Mei 2023 Prakiraan libur hari raya Waisyak
18 Met 2023 Prakiraan libur kenaikan Isa Almasih
1 Juni 2023 Libur hari lahir Pancasila
5 - 17 Juni 2023 Prakiraan penilaian akhir tahun pelajaran
23 Juni 2023 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
23/24 Juni 2023 Pembagian rapor semester 2
26 Juni -15 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran
Mei — Juli 2023 Masa PPDB TP 2023/2024

85
BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional sekolah ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDN 4 Bagendit menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik.
Bagi pendidik dapat menerapkan kurikulum ini dan dapat melakukan evaluasi
secara maksimal terhadap dokumen hasil pembelajaran peserta didik. Evaluasi tersebut
diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :
6. Apakah tujuan yang tertulis dalam Kurikulum ini dapat dicapai ?
7. Apakah kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) sudah menggambarkan Profil Pelajara Pancasila dalam pola kehidupan dan
perilaku sehari-hari ?
8. Sejauhmana kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ?
9. Apakah metode yang digunakan efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan ?
10. Sejauhmana asesmen pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara
jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari peserta didik ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara
bertahap dari waktu ke waktu oleh pendidik sebagai pengembang sekaligus pelaksana
kurikulum, dengan dokumentasi yang baik untuk bahan evaluasi pada rentang waktu
berikutnya. Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh peserta didik (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui
sejauhmana visi dan misi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan
melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari seluruh
pendidik, kepala sekolah, dan warga sekolah SDN 4 Bagendit secara keseluruhan
merupakan kunci utama bagi perwujudan semua hal yang telah direncanakan.
Mudah-mudahan pelaksanaan semua rencana berjalan lancar sesuai yang
diharapkan sebagai bagian dari tujuan pendidikan dan pembelajaran di SDN 4 Bagendit.

Tim Penyusun

86
Lampiran :

1. Contoh Capaian Pembelajaran


2. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran
3. Contoh Modul ajar

87

Anda mungkin juga menyukai