Anda di halaman 1dari 21

PENGELOLAAN SARANA PRASARANA DI MTS N 6 SLEMAN

Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester

Mata kuliah : Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan

Dosen pengampu : Dr. Ahmad Arifi, M. Ag.

Nora Saiva Jannana, M. Pd.

Disusun oleh kelompok 1:

Friska Mawaddah (17104090006)

Leza Ayuning Sundari (17104090018)

Mutiara Hikmah (17104090024)

Ira Kharirotul Mabruroh (17104090056)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIAGA YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin, dengan rahmat Allah Yang Maha Esa penyusun


mengucapkan rasa syukur atas berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
kepada kita semua sehingga laporan ini telah selesai disusun dengan sebagaimana mestinya.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita nabi Muhammad SAW dan
semoga kita mendapatkan syafaatul ‘udzmanya di yaumil akhir Aamiin.

Penyusun sangat berterima kasih kepada Yth. Ibu Nora Saiva Jannana, M. Pd. yang
telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk mengajukan hasil field study yang
dibukukan dalam bentuk laporan field study dengan tema Pengelolaan Sarana dan Prasarana
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana. Semoga laporan ini
bisa dijadikan sebagai bahan baca dan contoh untuk penyusunan laporan selanjutnya.

Yang terakhir, penyusun mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini banyak
kekurangan dan kesalahan yang harus diperbaiki, karena pada dasarnya manusia tidak pernah
luput dari kesalahan. Maka demi penyempuraan laporan field study ini, penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik atau saran yang bersifat membangun.

Yogyakarta, 11 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................................... 4
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................... 6
A. Gambaran Organisasi .............................................................................................................. 6
B. Hasil Observasi.......................................................................................................................... 9
C. Pembahasan ............................................................................................................................. 13
1. Perencanaan Sarana Dan Prasarana ................................................................................ 13
2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana .................................................................................... 14
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................................................... 15
4. Penghapusan Sarana dan Prasarana ................................................................................ 17
BAB III ................................................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................................................ 18
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 19
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 20

3
DAFTAR LAMPIRAN

1. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2017/2018
2. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2018/2019
3. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2019/2020
4. Pelaksanaan Program Sarana / Prasana Dan Sumber Dana Tahun Pelajaran 2019/2020
5. Daftar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Kelas Tahun Pelajaran 2019/2020
6. Daftar Kebutuhan Ruangan
a. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Kepala Mtsn 6
b. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Waka
c. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Guru
d. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Perpustakaan
e. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Lab. Ipa
f. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Lab. Komputer
g. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Tata Usaha
h. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Bendahara Pot
i. Barang Yang Dibutuhkan Di Kamar Mandi
j. Barang Yang Dibutuhkan Di Lingkungan
k. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Uks
7. Inventarisasi
a. Daftar Barang Ruangan
b. Laporan Posisi Persediaan di Neraca

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu dari delapan Standar
Pendidikan Nasional penunjang dalam rangka menjamin lancarnya penyelenggaraan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Setiap sekolah bagaimanapun
kondisinya tentu memiliki sarana prasarana yang seharusnya dikelola dengan baik.
Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang sangat penting, karena
dengan demikian sarana dan prasarana di lembaga sekolah akan terpelihara dan jelas
kegunaannya sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan tujuan
pendidikan dapat terwujud.
Suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh adanya pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah secara efektif dan efisien.
Sarana dan prasarana tersebut perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan
proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam
menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas mengenai pengelolaan sarana dan
prasarana di MTsN 6 Sleman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses analisis kebutuhan sarana prasarana di MTs N 6 Sleman?
2. Bagaimana prosedur pengadaan sarana prasarana di MTs N 6 Sleman?
3. Bagaimana tata cara inventarisasi sarana prasarana di MTs N 6 Sleman?
4. Bagaimana pedoman penghapusan sarana prasarana di MTs N 6 Sleman?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses analisis kebutuhan sarana prasarana di
MTs N 6 Sleman?
2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengadaan sarana prasarana di MTs N
6 Sleman?
3. Untuk mengetahui bagaimana tata cara inventarisasi sarana prasarana di MTs
N 6 Sleman?
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penghapusan sarana prasarana di MTs N 6
Sleman?

5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Organisasi
Madrasah Tsanawiyah 6 Sleman merupakan salah satu madrasah negeri yang
ada di kota Sleman, terletak di desa Sinduadi kecamatan Mlati kabupaten Sleman,
tepatnya berada di Jalan Magelang KM 4,4 Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Madrasah ini sudah terakreditasi A oleh BAN (Badan Akreditasi Nasional)
pada tanggal 5 September 2018 dengan no. SK akreditasi 05.01/BAN-SM-
P/TU/IX/2018. Visi MTsN 6 Sleman adalah mewujudkan pribadi muslim yang
unggul, inklusif, berwawasan global dan ramah lingkungan. Berdasarkan visi tersebut,
MTsN 6 Sleman menjabarkan dalam bentuk indikator sebagai berikut : terwujudnya
lulusan yang berakhlak mulia, terwujudnya lulusan yang menguasai ilmu agama
Islam, terwujudnya lulusan yang berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan sains
dan teknologi, terwujudnya lulusan yang unggul dalam bahasa dan tahfidz,
terwujudnya lulusan yan berprestasi dalam olahraga, seni dan budaya, terwujudnya
lulusan yan peduli, berbudaya dan cinta lingkungan, serta terwujudnya lulusan yang
siap mengabdi pada agama, masyarakat dan negara.
Berdasarkan visi tersebut, MTsN 6 Sleman mempunyai misi sebagai berikut :
mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia, mewujudkan lulusan yang menguasai
ilmu agama Islam, mewujudkan lulusan yang berprestasi dalam bidang ilmu
pengetahuan sains dan teknologi, mewujudkan lulusan yang unggul dalam bahasa dan
tahfidz, mewujudkan lulusan yang berprestasi dalam olahraga, seni dan budaya,
mewujudkan lulusan yan peduli, berbudaya dan cinta lingkungan, serta mewujudkan
lulusan yang siap mengabdi pada agama, masyarakat dan negara.
MTsN 6 Sleman sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai struktur
organisasi yang berfungsi untuk mengatur sistem kerja dan hubungan antara satu
bagian dengan bagian lain, sehingga program bisa terlaksana dengan baik. Adapun
struktur organisasi MTsN 6 Sleman adalah sebagai berikut:

6
Kepala Madrasah
Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd, M.Pd.I

Komite
Joko Wahono, S

Kepala Urusan TU
Ninik dwi Hastuti. S.E

Staf TU

WAKAUR Kurikulum WAKAUR Kesiswaan WAKAUR Humas WAKAUR SarPras


Suwardi, S. S Soklis Etnadi Sutarjo, M.Pd.I Yusuf Panggung
Surame, S.Pd

Wali Kelas

Dewan Guru

Siswa

Gambaran job descriptions :

1. Kepala Madrasah

Kepala Madrasah MtsN 6 Sleman adalah pimpinan bidang eksekutif yang


bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengajaran dan pendidikan secara
menyeluruh serta berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator,
dan supervisor di MTsN 6 Sleman.

2. Tata Usaha (TU)

Tata usaha bertanggungjawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan


administrasi kepegawaian, kesiswaan dan administrasi keuangan, mengumpulkan data
dan menyajikan serta mengatur ruangan

3. Wakil Kepala Madrasah

Wakil kepala madrasah berugas membantu Kepala Madrasah untuk bidang-bidang


tertentu baik internal maupun eksternal. Dan pada saat-saat tertentu, Wakil Kepala

7
Madrasah dapat bertindak sebagai Kepala Madrasah. Wakil Kepala Madrasah MTsN
6 Sleman terbagi menjadi :

a. Wakil Kepala Urusan Sarana/Prasarana : Mengelola bagian sarana dan


prasarana

b. Wakil Kepala Urusan Kurikulum : Mengelola program Kurikulum dan


pembelajaran di sekolah

c. Wakil Kepala Urusan Kesiswaan : Mengelola bagian kesiswaan, segala


sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan dan kebutuhan siswa

d. Wakil Kepala Urusan Humas : Merencanakan program kerja yang berkaitan


dengan Mengadakan kerjasama dengan komite sekolah atau orang tua/wali
siswa, Membantu wilayah lingkungan sekolah dalam kegiatan social dan
kegiatan-kegiatan lainya, Menjalin kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan intra dan ekstra kurikuler, Menginformasikan
prestasi yang diraih keluarga besar sekolah melalui media masa dan lain
sebagainya.

4. Komite Sekolah

Komite Sekolah bertugas membantu mengurusi tunjangan dan santunan bagi


penyelenggaraan pendidikan. Begitu juga permasalahan anggaran sekolah, baik
menyangkut pendapatan dan pembiayaan untuk kemajuan madrasah.

5. Guru

Tenaga Pendidik di MTsN 6 Sleman berperan sebagai pengganti orang tua, mereka
membina peserta didik, memantau kehidupan kesehariannya dan mengarahkannya.
Sedangkan orang tua di rumah memantau perkembangan anaknya dengan
berkomunikasi dengan para pendidik di madrasah. perlu adanya kerjasama yang baik
antara orang tua dan pihak madrasah termasuk dalam menanamkan kesadaran
lingkungan melalui pertemuan orang tua dan peserta didik dengan pihak madrasah
beserta serangkaian kegiatan yang telah terprogramkan.

8
B. Hasil Observasi

Bidang sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen yang terpenting di
MTsN 6 Sleman dalam mencapai prestasi pembelajaran. Di MTsN 6 Sleman, bidang
sarana prasarana bertugas mengurus kelengkapan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan belajar mengajar yang ada di MTsN 6 Sleman yang mana bidang ini dipegang
oleh Waka Bidang Sarana Prasarana MTsN 6 Sleman bapak Yusuf Panggung Surame.

MtsN 6 Sleman belum memiliki tanah sendiri. Tanah yang digunakan 17.180 m²
adalah tanah milik MAN 3 Sleman (sesuai sertifikat) yang digunakan bersama MAN 3
Sleman. Seperti yang kita ketahuin ada 3 lembaga sekolah yang berdiri berdampingan
disana, ada MAN 3 Sleman, MtsN 6 Sleman, dan MIN 1 Sleman. Kemudian untuk Luas
Bangunan adalah 2.689 m² (luas sesuai dengan Kartu Inventaris Barang/KIB).

MTsN 6 Sleman memiliki fasilitas yang memadai sebagai tempat belajar peserta
didik. Tersedianya fasilitas yang mendukung terbentuknya sensitifitas peserta didik
dengan lingkungan seperti tersedianya kamar mandi yang berfungsi dengan baik, tempat
pembuangan sampah yang sudah terpilah (organik-kertas-plastik), adanya slogan-slogan
ajakan menjaga lingkungan yang terpampang di setiap sudut sekolah, greenhouse, kolam
ikan, taman yang asri, gazebo-gazebo yang nyaman untuk belajar karena kondisi
lingkungan madrasah yang hijau, bersih dan sehat menjadi semangat tersendiri bagi
peserta didik dan semua warga madrasah untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

a. Perencanaan
Program perencanaan untuk sarana dan prasarana yang ada di Mts N 6 Sleman
melalui rapat tahunan kepala sekolah, staff, dan para guru. Ketika dalam rapat
tersebut membahas bagaimana proyeksi selama 1 tahun kedepan yang di didalam
nya juga memuat pembahasan sarana dan prasarana sekolah. Setiap guru
mengajukan data mengenai barang atau kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
kepada wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana. Kemudian data yang
masuk akan diterima baru kemudian dilakukan pengecekan dan pertimbangan.
b. Pengadaan
Tidak semua permohonan dan pengajuan barang terpenuhi atau dikabulkan.
Pengadaan sarana prasarana di MtsN 6 Sleman juga memiliki aturan dan prosedur
sebagaimana mestinya. Di MtsN 6 Sleman pengadaan sarana dan prasarana bukan
wewenang bapak Yusuf Panggung Surame selaku waka sarana prasarana. Waka

9
sarana prasarana hanya menampung masukan dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengajukan barang atau kebutuhan yang diperlukan. Untuk
pengadaan dan pengelolaannya masuk di bagian Kepala Tata Usaha. Kepala Tata
Usaha yang mengetahui data keuangan dan data-data lainnya, sehingga Kepa TU
yang mengurus bagian pengadaan Barang atau sarana prasaran. Pengajuan
kebutuhan sarana prasarana dapat berupa surat permohonan dan juga proposal
pengajuan barang. Setelah itu pengajuan sarana prasarana masuk ke kepala
sekolah untuk pengesahan apakah kebutuhan barang tersebut bisa dikabulkan atau
sebaliknya. Pengadaan juga melihat anggaran dan prioritas yang dibutuhkan
disekolah. Berikut alur pengadaan sarana prasarana yang ada di MTsN 6 Sleman :

GURU/ WAKA KEPALA KEPALA


STAFF SARPRAS TATA SEKOLAH
USAHA

c. Pengaturan
Hampir semua barang atau sarana prasarana ayng ada di MTSn 6 Sleman adalah
Barang Milik Negara (BMN). Hanya barang-barang kecil atau barang habis pakai
yang dibeli atau dipenuhi menggunakan anggaran milik sekolah. Tata cara
inventarisasi sarpras yang sudah diterima oleh pihak sekolah di data dan diinput
menggunakan aplikasi inventarisasi. Nama aplikasi tersebut adalah Launcher
SIMAN, Psedia19, BMNKPB19. Data yang diinput kedalam aplikasi tersebut juga
sebagai bentuk laporan kepada pihak atas atau pemerintah (Kemetrian Keuangan
RI/Direktorat Jendral Pemberdaharaan dan Kemenag). Penginputan dan
pengelolaan inventaris di MTsN 6 Sleman dilakukan oleh bagian BMN.
Saat ini dan sedang berjalan di MTsN 6 Sleman adalah program pemeliharaan
dalam penataan dan pemeliharaan pertanaman dan halaman sekolah,
meningkatkan pemeliharaan keindahan/kerindangan kebersihan sekolah, yaitu:
a) Pengecatan gedung sekolah
b) Penghijauan tanaman
c) pengadaan perlengkapan kebersihan sekolah
d. Penggunaan
Pedoman penggunaan secara tertulis atau tata tertib mengenai penggunaan barang
/ sarana prasarana di Mts N 6 Sleman tidak ada. Akan tetapi untuk penggunaan
dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab seluruh civitas atau keluarga Mts N 6

10
Sleman, baik siswa, staff, guru dan seluruh pendidik maupun tenaga kependidikan
sekolah. Karena barang atau sarana prasarana di sana digunakan semua orang dan
bersama-sama, segingga untuk pemeliharaan dan penggunaan dijaga bersama.
e. Penghapusan
Seperti pada umumnya, prosedur penghapusan di MtsN 6 Sleman juga demikian.
Barang yang sudah rusak tidak serta merta langsung dibuang, dijual, atau
dihapuskan, juga harus atas persetujuan atasan. Tata cara penghapusan di MtsN 6
Sleman Mengajukan usulan ke Kanwil dan atasan lainnya. Salah satu caranya
yaitu dengan Di lelang. Kemudian setelah dilelang, keuangan yang masuk di
masukan ke kas Negara untuk kemudian digunakan belanja kembali memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. Barang baru bias dikabulkan atau
diadakan pengadaan kembali setelah adanya penghapusan sarpras sekolah.
Selain itu jika barang tergolong sudah rusak berat, tua, dan sebagainya yang tidak
bisa diperbaiki lagi atau biaya perbaikan memakan biaya yang relatif tinggi, maka
pengelola sarpras membuat list barang-barang yang sudah tidak layak pakai,
setelah itu melapor ke kepsek, kepsek mengecek barang tersebut, setelah kepsek
menyetujui kemudian di ajukan atasan, setelah disetujui maka barang tersebut
akan dihapus dari daftar barang inventaris.

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh MTsN 6 Sleman di antaranya :


1. Ruang kelas
MTsN 6 Sleman memiliki 15 ruang belajar, yang digunakan untuk ruang belajar/kelas
VII sd IX. Kelas VII terdiri dari 5 kelas (VII A sampai VII E), kelas VIII terdiri dari 5
kelas (VIII A sampai VIII E), dan kelas XI terdiri dari 5 Kelas (XI A sampai XI E).
Secara keseluruhan, ruang kelas MTsN 6 Sleman memiliki saran penunjang berupa
white board, boardmaker, meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lcd serta
peralatan kebersihan.
2. Ruangan Laboratorium
MTsN 6 Sleman memiliki laboratorium IPA dan Laboratorium TIK (Komputer).
3. Ruangan Bimbingan dan Konselin
MTsN 6 Sleman memiliki 1 ruangan untuk bimbingan konseling yang terdiri dari
ruang konseling, ruang untuk kerja, meja, kursi, almari, papan tulis, bagan mekanisme
penanganan masalah peserta didik di sekolah, bagan mekanisme kerja, struktur
organisasi BK.

11
4. Lapangan Olahraga dan Upacara
MTsN 6 Sleman memiliki sebuah lapangan yang keberadaannya sangat dibutuhkan
dalam rangka menunjang kegiatan sekolah, yakni untuk upacara bendera serta
kegiatan olahraga, di antaranya : basket, sepak bola, lompat jauh, voli, tolak peluru,
senam pagi, dan kegiatan keolahragaan lainnya.
5. Green House
Tempat untuk mewadahi kegiatan siswa untuk bercocok tanam. Green House ini
berupa ruangan dengan banyak tanaman di dalamnya, hal ini sebagai wujud sekolah
adiwiyata. Bahkan MtsN 6 Sleman juga memproduksi pupuk kompos sendiri.
6. Masjid
Masjid milik MTsN 6 Sleman bernama Masjid Darul Adzkiya’. Masjid ini memiliki 2
lantai dan letaknya ditengah” antara ruang kelas.
7. Ruang Kepala Madrasah
MTsN 6 Sleman memiliki Sebuah ruangan untuk kepala madrasah yang terdiri dari
meja kursi kerja, kalender akademik, meja kursi untuk menerima tamu, dan juga
etalase untuk piala-piala.
8. Ruang Wakil Kepala Madrsah
Ruang ini terdiri dari beberapa meja dan kursi kerja yang digunakan untuk Wakil
Kepala bidang Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana Prasarana. Ruangan ini terdiri
dari meja dan kursi guru, bel untuk pergantian pelajaran, mikrofon yang digunakan
untuk memberikan pengumuman.
9. Ruang Guru
Ruang guru di MTsN 6 Sleman menampung kurang lebih 30 orang guru. Ruangan ini
terdiri dari meja dan kursi guru, tempat menyimpan buku point untuk siswa yang
melanggar peraturan, buku presensi siswa, buku untuk siswa yang sedang
berhalangan, surat ijin untuk siswa yang terlambat maupun yang berhalangan
mengikuti pelajaran di sekolah, dan sebagainya.
10. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha berfungsi sebagai pusat administrasi sekolah, baik yang
berhubungan dengan peserta didik, karyawan, maupun guru. Ruang TU terdiri dari
beberapa meja dan kursi untuk karyawan dan untuk menerima tamu, almari untuk
menyimpan arsip, alat untuk presensi guru dan karyawan, telepon sekolah, mesin
ketik, dan komputer.
11. Sanggar Siswa

12
Sanggar siswa terdiri dari ruang OSIS, studio musik, UKS, olahraga, dan pramuka.
12. Perpustakaan
Perpustakaan MTsN 6 Sleman memiliki tiga ruangan yang digabung. Ruang pertama
terdiri dari meja dan kursi yang disediakan untuk tempat membaca. Ruang kedua
merupakan ruang penjaga perpustakaan yang mengatur sirkulasi peminjaman dan
pengembalian buku yang terdiri atas beberapa meja dan kursi pelayanan peminjaman
dan pengembalian buku, komputer yang digunakan untuk kegiatan penyimpanan arsip
perpustakaan, program kerja, dan lain-lain, sedangkan ruang ketiga sebagai ruang
referensi. Selain itu, perpustakaan ini juga terdiri dari beberapa rak buku yang di
dalamnya berisi buku-buku pelajaran sekolah, eksakta, buku umum, buku agama,
buku fiksi dan non-fiksi, majalah, koran-koran, globe, peta, dan sebagainya.

13. Fasilitas Ruang Lain


a. Gazebo
b. Ruang koperasi sekolah
c. Kantin
d. Tempat parkir
e. Kamar mandi untuk guru dan karyawan
f. Kamar mandi untuk siswa

C. Pembahasan
1. Perencanaan Sarana Dan Prasarana
Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri N0. 17 Tahum 2007 tentang
pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah pada Bab III Pasal 7 ayat (1)
menyatakan bahwa perencanaan kebutuhan barang milik daerah disusun dalam
rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah setelah memperhatikan
ketersediaan barang milik daerah yang ada.
Perencanaan merupakan tahap pertama dari manajemen sarana dan prasarana
yang sekaligus merupakan dari langkah pengadaan. Bafadal (2004) bahwa proses
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut: (1) Menampung
semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit
kerja dan atau menginventarisir kekurangan kelengkapan sekolah. (2) Menyusun
rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk
satu triwulan atau satu ajaran. (3) Memadukan rencana kebutuhan yang telah

13
disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya. Dalam rangka itu
perencana informasi tahu tentang perlengkapan yang telah dimiliki oleh sekolah.
Salah satu jalan adalah dengan membaca buku inventaris atau buku induk barang.
Berdasarkan panduan tersebut lalu disusun rencana kebutuhan perlengkapan, yaitu
mendaftar yang belum tersedia di sekolah (4) Memadukan rencana kebutuhan
dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang
tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan,
maka perlu diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah
direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan .
Semua perlengkapan yang urgen didaftar dan didahulukan pengadaannya. (5)
memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana
atau anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat
skala prioritas. (6) penetapan rencana pengadaan akhir.
Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk
dilaksanakan serta sesuai dengan dana dan tingkat kepentingan. Tujuan dan
perencanaan adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang
tidak diinginkan, untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam
pelaksanaannya.
Sedangkan manfaat perencanaan, yaitu:dapat membantu menentukan tujuan,
meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah, menghilangkan
ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk
melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya
kegiatan dapat berjalan efektif dan efesien. Perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah harus memperhatikan hal-hal berikut: (a) Kesesuaian dengan
kebutuhan dan kemampuan karena barang-barang yang tidak tepat akan menjadi
sumber pemborosan; (b) Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu berlebihan
dan kekurangan; (c) Mutu yang selalu baik agar dapat dipergunakan secara
efektif; (d) Jenis alat atau barang yang diperlukan harus tepat dan dapat
meningkatkan efesiensi kerja.

2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana


Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sendiri memiliki arti “keseluruhan
kegiatan yang dilakukan untuk menghadirkan atau menyediakan (dari tidak ada

14
menjadi ada ) semua sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana atau usul kebutuhan yang telah ditetapkan”Syahril
(2012).
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan cara; (1) drooping
dari pemerintah; (2) membeli, (3) sumbangan dari wali murid, dan (4) membuat
sendiri. Untuk memenuhi sarana sekolah, tidak semua sarana belajar dapat
bantuan dari pemerintah maka sekolah mengadakan pemenuhan sarana sekolah
dengan cara membeli, yaitu membeli berupa barang habis pakai seperti kapur,
spidol, tinta spidol, pensil, pena, penghapus, kertas, buku tulis, alat kebersihan,
buku pelajaran, alat-alat olah raga, dan lain-lain.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah juga dilakukan dengan cara
meminta sumbangan dari wali murid atau meminjam dari dana komite sekolah
lalu dibayar secara berangsur. Maka untuk pengadaan sarana dan prasarana ini
sekolah mengadakan rapat terlebih dahulu dengan komite sekolah dan wali murid
untuk sama-sama memikirkan sarana dan prasarana yang mendesak harus
dipenuhi untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Di sekolah ini banyak wali murid yang ikut andil dan antusias dalam
memenuhi pengadaan sarana dan prasarana agar anak-anaknya dapat belajar
dengan nyaman.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor penunjang proses peembelajaran yang efekttif adalah sarana
prasarana. Maka dari itu, diperlukan adanya pemeliharaan yang baik agar saat
barang itu digunakan masih terjaga kualitasnya atau tidak rusak. Menurut Arifin
Barnawi (2012) menyatakan bahwa pemanfaatan sarana prasarana pendidikan
adalah kegiatan yang diakukan dalam memanfaatkan sarana prasarana pendidikan
untuk memperlancar proses pembelajaran.1 Berikut ini merupakan cara suatu
lembaga dalam mengatur pemanfaatan sarana prasarana :
1) Pemanfaatan sarana prasarana bisa berupa jadwal penggunaan, yang dimaksud
adalah jadwal mata pelajaran produkif yang telah dibuat diawal semester.
Jadwal penggunaan tersebut, dilakukan untuk menghindari bentrokkan dengan
kelas yang lainnya karena dalam program studi memiliki beberapa kelas.

1
Andi Ikawati, “Pengelolaan Sarana Prasarana Pembelajaran Produktif di SMK negeri 3 Makassar”, Program
pascasarjana Universitas Negeri Makasar, 2018, hlm. 12.

15
2) Dalam menjaga sarana prasarana, diperlukan adanya pedoman penggunaan
sarana prasarana berupa buku panduan pengoperasian. Akan tetapi, sebelum
mengoperasikan peralatan tersebut, guru yang bersangkutan hendaknya
memberikan penjelasan dan dan arahan kepada peserta didiknya.

Dalam bentuk pemeliharaan juga bisa berupa inventarisasi. Inventarisasi atau


pencatatan merupakan kegiatan permulaan yang dilakukan pada saat serah terima
barang yang harus diselenggarakan oleh pihak penerima. Inventarisasi dilakukan
dalam ragka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif
terhadap barang-barang milik Negara.2

Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya :

1) Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
2) Untuk menghemat keuangan sekolah, baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana ekolah.
3) Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam
bentuk materiil yang dapat dinilai ddengan uang.
4) Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang
dimiliki suatu sekolah.

Hal yang perlu dilakukan sebelum alat-alat digunakan disebut peraturan awal
meliputi3:

a) Memberikan identitas pada alat yaitu nomor inventaris dengan kode tertentu
dan jenis tertentu.
b) Pencatatan dalam buku inventaris (buku yang digunakan untuk mencatat
daftar kekayaan sekolah). Buku inventaris berisi kolom-kolom untuk encatat
hal-hal beriut : nomor urut, nama alat atau bahan, ukuran, jumlah, jumlah
sekarang dan keterangan.
c) Penempatan alat kedalam ruang atau almari yang sudah diberikan kode. Untuk
sekolah yang besar yang memiliki banyak alat, pemisahannya berdasarkan

2
Affid Burhnuddin, “Strategi Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan”,
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/31/strategi-pemanfaatan-sarana-prasarana-pendidikan
(diakses pada pada 13 Oktober 2019, pukul 22:35).
3
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm. 277-279

16
penempatan dalam almari. Tetapi jika alat-alatnya hanya sedikit, pemisahan
dilakukan atas dasar rak-rak saja, misalnya rak alat IPA, rak alat mtematika
dan lain sebagainya.
4. Penghapusan Sarana dan Prasarana
Penghapusan barang inventaris merupakan kegiatan akhir dari siklus
pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme
tertentu, berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Tujuan penghapusan
sarana dan prasarana adalah untuk membebaskan bendaharawan barang atau
pengelola dari pertanggung jawaban administrasi dan fisik atas barang milik negara
yang berada di bawah atau pengurusannya sesuai dengan ketentuan perundangan-
perundangan yang berlaku.
Penghapusan diawali dengan membuat laporan ke Dinas Pendidikan supaya
dapat dihapus dari daftar inventarisasi sekolah. Sebelum membuat laporan pihak
sekolah terlebih dahulu mendata kembali sarana dan prasarana yang ada disekolah,
sehingga akan diketahui barang apa saja yang masih layak pakai dan masih bisa
dimanfaatkan dan barang mana yang tidak bisa dipakai atau dimanfaatkan kembali.
Sehingga laporan yang dibuat jelas, agar pihak Dinas terkaitpun dapat menyegerakan
laporan yang masuk untuk di proses. Setelah adanya data yang terkumpul maka pihak
sekolah membuat berita acara penghapusan dan barulah penghapusan akan dilakukan
oleh tim disetujui dari pihak Dinas terkait dan pihak sekolah yang ditunjuk yang
sudah disetujui oleh kepala sekolah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi: (1) dalam keadaan sudah tua atau
rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi, (2) dikhawatirkan dengan perbaikan akan
menelan biaya besar dan pemborosan, (3) secara teknis dan ekonomis kegunaannya
tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaaan, (4) ada barang yang dicuri,
terbakar, musnah karena bencana alam, (5) tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini,
dan (6) terjadinya penyusutan diluar kemampuan pemeliharaan pengurus barang.

17
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Bidang sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen yang terpenting di
MTsN 6 Sleman dalam mencapai prestasi pembelajaran. Di MTsN 6 Sleman, bidang
sarana prasarana bertugas mengurus kelengkapan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan belajar mengajar yang ada di MTsN 6 Sleman. MtsN 6 Sleman belum
memiliki tanah sendiri. Tanah yang digunakan 17.180 m² adalah tanah milik MAN 3
Sleman (sesuai sertifikat) yang digunakan bersama MAN 3 Sleman. Seperti yang kita
ketahuin ada 3 lembaga sekolah yang berdiri berdampingan disana, ada MAN 3
Sleman, MtsN 6 Sleman, dan MIN 1 Sleman. Kemudian untuk Luas Bangunan adalah
2.689 m² (luas sesuai dengan Kartu Inventaris Barang/KIB).
MTsN 6 Sleman memiliki fasilitas yang memadai sebagai tempat belajar
peserta didik. Tersedianya fasilitas yang mendukung terbentuknya sensitifitas peserta
didik dengan lingkungan seperti tersedianya kamar mandi yang berfungsi dengan
baik, tempat pembuangan sampah yang sudah terpilah (organik-kertas-plastik),
adanya slogan-slogan ajakan menjaga lingkungan yang terpampang di setiap sudut
sekolah, greenhouse, kolam ikan, taman yang asri, gazebo-gazebo yang nyaman untuk
belajar karena kondisi lingkungan madrasah yang hijau, bersih dan sehat menjadi
semangat tersendiri bagi peserta didik dan semua warga madrasah untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari.

18
DAFTAR PUSTAKA

Nurbaiti, Manajemen Sarana dan Prasarana, Jurnal Manajer Pendidikan, 2015.

Ikawati, Andi. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Produktif di SMK Negeri 3


Makassar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. 2018.

Affid Burhnuddin, “Strategi Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan”,


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/31/strategi-pemanfaatan-sarana-prasarana-
pendidikan (diakses pada pada 13 Oktober 2019, pukul 22:35).

Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia . Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya


Media, 2008.
Hasil Wawancara bersama dengan Waka Sarana Prasarana MtsN 6 Sleman, Bapak.
Yusuf Panggung Surame dan Kepala TU Mts N 6 Sleman, Ibu Ninik Dwi Hastuti, juga
wawancara kepada bagian BMN (Barang Milik Negara).

19
LAMPIRAN
1. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2017/2018

2. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2018/2019
3. Program Kerja Sarana Dan Prasarana Mtsn 6 Sleman Tahun Pelajaran 2019/2020
4. Pelaksanaan Program Sarana / Prasana Dan Sumber Dana Tahun Pelajaran 2019/2020
5. Daftar Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Kelas Tahun Pelajaran 2019/2020
6. Daftar Kebutuhan Ruangan
a. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Kepala Mtsn 6
b. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Waka
c. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Guru
d. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Perpustakaan
e. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Lab. Ipa
f. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Lab. Komputer
g. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Tata Usaha
h. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Bendahara Pot
i. Barang Yang Dibutuhkan Di Kamar Mandi
j. Barang Yang Dibutuhkan Di Lingkungan
k. Barang Yang Dibutuhkan Di Ruang Uks
7. Inventarisasi
a. Daftar Barang Ruangan
b. Laporan Posisi Persediaan di Neraca

21

Anda mungkin juga menyukai