A. PENGANTAR
B. GAMBARAN UMUM
Namun demikian, rencana strategis ini tidak berarti sekedar sebuah dokumen, apalagi
sekedar untuk memenuhi kepentingan sangat praktis, semacam kelengkapan
administratif untuk akreditasi. Rencana Strategis in disusun berdasarkan kesadaran,
kehendak, kebutuhan bersama untuk dijadikan sebuah pedoman bagi penyelenggaraan
dan pengembangan sekolah, agar setiap keputusan yang diambil dan setiap langkah
yang ditempuh oleh setiap elemen pada setiap level merupakan bagian dari upaya untuk
menuju tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sebagai pedoman penyelenggaraan dan
pengembangan sekolah, Rencana Strategis ini harus menjadi komitmen bersama seluruh
elemen penyelenggara sekolah. Oleh karena itu, dokumen ini perlu disyahkan oleh
ketua yayasan yang merupakan representasi dari unsur-unsur penyelenggaraan sekolah.
Tahap 1
Profil Layanan
SD Inpres Kecil Salena berdiri di lahan seluas 2.196 m2 yang beralamat di jalan Pue
Lembo No. 01 Dusun Salena Kelurahan Buluri. Berdiri Tahun 1996.
1. PNS 3 -
-
1 -
a. Guru Kelas -
1 -
-
b. Guru Pendais 3 - -
1 - -
c. Guru Penjas
1 - -
2. GTT/Honor
3. Operator/Pegawai
perpustakaan
4. Penjaga sekolah
2006/2007 47 36 83
2007/2008 56 45 101
2008/2009 65 49 114
2009/2010 65 64 129
2010/2011 66 71 137
2011/2012 62 73 135
2012/2013
61 73 134
2013/2014
2014/2015 62 72 134
2015/2016 65 72 137
2016-2017 57 65 123
54 65 119
5. Keadaan Ruangan
Guru 1
Kepsek -
UKS -
PKG -
TU -
Perpustakaan 1
6. Status Gedung
Status Jumlah Bilik Keterangan
Pemerintah 4 7
Yayasan - -
BP3/
- -
Masyarakat
Pinjaman - -
Millenium ketiga merupakan era globalisasi dan informasi. Dalam kaitannya dengan
globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyetujui dan terlibat
aktif dalam berbagai kesepakatan perdagangan global, seperti WTO, GATT, APEC dan
sebagainya. Dalam era globalisasi dan informasi, hampir semua faktor produksi,seperti
uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat bergerak melintasi tapal batas negara
tanpa kesulitan berarti. Dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin
dekat, waktu terasa berjalan semakin cepat, dan mobilitas orang dan barang semakin
tinggi. Kondisi tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan
pendidikan nasional. Implikasi-implikasi yang dimaksud adalah: Pertama, tenaga kerja
terdidik dari luar negeri yang masuk ke Indonesia akan semakin besar, sehingga
persaingan dunia kerja bagi semakin ketat. Kedua, sekolah luar negeri akan semakin
mudah menyelenggarakan pendidikan di Indonesia, sehingga calon siswa mempunyai
peluang yang tinggi untuk memilih sekolah yang berkualitas. Hal demikian berarti
bahwa persaingan antar sekolah untuk menarik siswa akan semakin ketat. Persaingan
tersebut tidak hanya meyangkut output, melainkan juga biaya penyelenggaraan sekolah
dan kinerja penyelenggaraan sekolah, baik yang terkait dengan sumberdaya manusia,
fasilitas maupun manajemen.
Isu lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam penyusuanan Rencana Strategis
adalah implementasi otonomi pendidikan. Pemberlakuan otonomi sekolah mempunyai
implikasi-implikasi sebagai berikut: (1) pengurangan subsidi pemerintah terhadap
sekolah, (2) strategi yang ditempuh oleh sekolah dalam menggali sumber dana lain di
luar subsidi pemerintah, dan (3) strategi yang ditempuh oleh sekolah negeri dan swasta
terutama dalam menjaring calon siswa.
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh sekolah lain dalam
mengimplementasikan otonomi pendidikan , terdapat kecenderungan bahwa sebagian
besar sekolah, terutama negeri, akan menambah daya tampung mereka agar lebih
banyak calon siswa yang diterima di sekolah yang bersangkutan. Kecenderungan
penggunaan strategi ini mulai terlihat secara signifikan sejak tahun akademik 2007,
2008, dan 2009, ketika berbagai sekolah negeri, sekurang-kurangnya di Jawa Barat dan
Jawa Tengah, meningkatkan daya tampung mereka, dan strategi tersebut
berkonsekuensi logis pada menurunnya jumlah pendaftar pada sebagian besar swasta se
Jawa Barat dan Jateng pada tiga tahun terakhir. Strategi ini cenderung ditempuh karena
berkaitan dengan upaya negeri untuk dapat mandiri, baik dalam pengalian maupun
pengelolaan dana, sehingga negeri tidak lagi banyak tergantung pada kemampuan
pembiayaan pemerintah, terutama pada pembiayaan operasional penyelenggaraan
pendidikan dan pemeliharaan berbagai fasilitas pembelajaran. Diantara upaya-upaya
yang dilakukan negeri untuk meningkatkan daya tampung tersebut adalah
menyelenggarakan kelas paralel, dan membuka program ekstensi bahkan program
ekstensi. Peningkatan daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah dana yang bisa
diperoleh dari calon siswa. Konsekuensinya adalah bahwa jumlah spill-over (limpahan)
calon siswa dari negeri yang selama ini menjadi konsumen utama swasta menjadi
semakin kecil, sehingga perolehan calon siswa swasta juga semakin kecil dan
keberlangsungan swasta daat menjadi terancam.
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh sekolah negeri dan swasta dalam
memenangkan persaingan antar sekolah terutama dalam menjaring calon siswa, terdapat
kecenderungan bahwa masing-masing sekolah akan bersikap proaktif, terutama dalam
membangun berbagai jaringan (networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai
keperluan, baik pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.
Konsekuensinya adalah bila sekolah tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka
dapat diperkirakan bahwa swasta akan selalu tertinggal di belakang dan tidak mampu
mengakses berbagai resources yang ada di berbagai institusi.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan Rencana Strategis
adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam kaitannya dengan kekuatan dan
kelemahan maupun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
kekuatan dan mengurangi kelemahan. Oleh karena itu, SD Inpres Kecil Salena perlu
mengidentifikasi secara lebih cermat dan jujur kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan tersebut serta dapat merumuskan strategi yang tepat untuk
mengoptimalisasikan kekuatan dan meminimalisasikan kelemahan tersebut.
Di antara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh SD Inpres Kecil Salena Buluri saat ini
adalah sebagai berikut: (1) lokasi Sekolah yang cukup strategis dan memiliki peluang
pengembangan ke depan, (2) memiliki kesadaran untuk mengantisipasi perkembangan
dan erubahan kedepan, (3) secara bertahap bersedia melangkah menuju profesionalisme
melalui bentuk-bentuk evalusai diri, (4) memiliki kemampuan yang relatif baik dalam
kerja tim (team-working), dan (5) memiliki pengalaman dalam mengelola sumberdaya
secara mandiri. Sementara di antara kelemahan-kelemahannya adalah: (1)
pengembangan Sekolah belum terpadu dan memperhitungkan berbagai aspek, baik yang
bersifat ideologis, akademik, manajerial, estetik, maupun ekologis, (2) perhitungan
terhadap berbagai perkembangan masa depan belum didasarkan atas informasi atau
data-data yang konkret dan akurat, (3) aspek-aspek kinerja baik yang terkait dengan
proses pembelajaran (guru, kurikulum, metode, output, dll.) dan yang terkait dengan
manajemen (finansial, sarana-prasarana) masih memerlukan banyak perhatian, (4)
kualitas guru secara individual masih rendah, dan (5) belum banyak memanfaatkan
sumber-sumber lain diluar dana yang diperoleh dari mahasiswa, melalui berbagai
jaringan kerjasama (networking).
Arah Pengembangan
Tahap II
Berkaitan dengan persoalan di atas, eksistensi SD Inpres Kecil Salena Buluri kedepan
ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, SD Inpres Kecil Salena perlu
secara terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutan.berdasarkan landasan filosofi dan pemikiran di
atas SD Inpres Kecil Salena Buluri merumuskan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan
dan pengembangan sebagai berikut.
1. Visi
2. Misi
Pokok-pokok pikiran tentang visi dan misi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.
Pengertian sebagai pusat unggulan adalah bahwa keberadaan dan produk yang
dihasilkan SD Inpres Kecil Salena Buluri diakui, dibutuhkan dan dijadikan sebagai
alternatif utama oleh masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, regional, maupun
internasional.
(2) Pengembangan ipteks berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan dan tuntutan zaman serta
memberi arah pada perubahan
Sebagai bagian dari usaha, SD Inpres Kecil Salena Buluri bertekad menjadikan
“Wacana Keilmuan dan KeBhinekaan” sebagai Tata Nilai penyelenggaraan dan
pengembangan institusi pendidikan. Penyelenggaraan dan pengembangan SD Inpres
Kecil Salena Buluri berusaha mengintegrasikan antara nilai-nilai keilmuan keBhinekaan
serhingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, yang dijiwai oleh nilai-nilai keBhinekaan.
TAHAP III
PRIORITAS PROGRAM
1. Dasar Pemikiran
Salah satu tolak ukur kualitas pendidikan adalah daya saing lulusannya . Untuk dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu, sekurang-kurangnya di tingkat lokal, SD Inpres
Kecil Salena harus mampu menghasilkan lulusan dengan standar kualifikasi nasional
regional.
2. Merumuskan Tujuan
3. Sasaran
a. Pendidikan Dasar
b. Pendidikan Menengah
TAHAP IV
1) Jumlah Guru tetap yang lulus S2 pada tahun 2009 sebanyak 50 orang (10
orang pertahun).
2) Jumlah Guru tetap yang mengikuti pendidikan program S3 per tahun sejumlah
2 orang.
4) Meningkatkan jumlah karya ilmiah Guru (buku ajar, artikel publikasi di jurnal
terakreditasi) sesuai dengan bidang keahlian guru.
1) Jumlah Guru tetap yang sudah mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat
dasar pada tahun 2009 sebanyak 10 orang (kurang lebih 15 orang pertahun
ditambah Guru yang telah mengikuti kursus pembelajaran tingkat dasar saat
ini sebanyak 60 orang).
2) Jumlah Guru tetap yang sudah mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat
dasar pada tahun 2009 sebanyak 100 orang (kurang lebih 20 orang pertahun
ditambah guru yang telah mengikuti kursus pembelajaran tingkat lanjut pada
saat ini sebanyak kurang lebih 60 orang).
3) Semua ruang belajar pada tahun 2009 telah dilengkapi dengan LCD.
4) Semua tingkat pada tahun 2009 telah dilengkapi dengan LCD dan Laptop.
5) Tersedianya Satuan Materi Sajian setiap mata pelajaran untuk setiap tatap
muka yang disusun oleh pengajar masing-masing.
4) Melembagakan kegiatan lomba karya ilmiah, karya inovatif, dan karya kreatif
secara terprogram dan terintegrasi dengan pembelajaran.
PROGRAM KEGIATAN
4).Memantapkan
spesialisasi bidang
keahlian dosen.
3 1).Meningkatkan jumlah MP Program 1).Jumlah Guru tetap √ √ √ √ √
Guru untuk mengikuti Strategi yang sudah mengikuti
berbagai kursus Peningkatan kursus metode
pembelajaran secara Kompetensi pembelajaran tingkat
berjenjang dan Guru dalam dasar pada tahun 2009
berkelanjutan untuk Metode sebanyak 10 orang
menunjang proses Pembelajaran (kurang lebih 15 orang
pembelajaran kreatif, pertahun ditambah Guru
inovatif, dan menarik. yang telah mengikuti
kursus pembelajaran
2)Meningkatkan sarana- tingkat dasar saat ini
prasarana pembelajaran sebanyak 60 orang).
yang menunjang proses
pembelajaran kreatif, 2).Jumlah Guru tetap
inovatif, dan menarik. yang sudah mengikuti
kursus metode
3)Mendorong Guru pembelajaran tingkat
untuk menyusun bahan dasar pada tahun 2009
ajar. sebanyak 100 orang
(kurang lebih 20 orang
pertahun ditambah guru
yang telah mengikuti
kursus pembelajaran
tingkat lanjut pada saat
ini sebanyak kurang
lebih 60 orang).
5)Tersedianya Satuan
Materi Sajian setiap mata
pelajaran untuk setiap
tatap muka yang disusun
oleh pengajar masing-
masing.
4 1)Tersedianya data hasil PK Pembaharuan 1)Tersedianya data hasil √ √ √
tracing study untuk Kurikulum tracing study untuk
setiap tingkat. setiap tingkat.
3)Terdokumentasikannya 3)Terdokumentasikannya
perkembangan perkembangan
kurikulum dari waktu ke kurikulum dari waktu ke
waktu. waktu
5 1)Mengikutsertakan KL Peningkatan 1)Jumlah siswa yang √ √ √ √ √
siswa dalam kegiatan- Kualitas terlibat di dalam
kegiatan tutorial, Lulusan kegiatan-kegiatan
asistensi, penelitian, tutorial, asistensi,
jurnalistik, seminar dan penelitian, jurnalistik,
berbagai lomba karya seminar, dan lomba
ilmiah. karya ilmiah meningkat.
TAHAP V
Hasil perhitungan biaya dari masing masing biaya kegiatan telah diperoleh,
selanjutnya untuk menyusun sector strategic SD Inpres Kecil Salena yang multi tahun
dan multi sumber semua keterrsediaan dana unruk semua tahun periode rencana,
rekapitulasi semua tertera dibawah ini