Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan salah satu unsur penting dalam dunia
pendidikan, walaupun bukan unsur utama, namun Tenaga Pendidik dan Kependidikan
memegang peran penting dalam keberlangsungan Pendidikan di SMP Negeri 2 Kraksaan.
Menyadari hal tersebut, SMP Negeri 2 Kraksaan membuat pedoman Pemantauan kinerja
Tenaga Pendidik dan Kependidikan demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) yang ada di dalamnya. Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang memiliki kualitas
tinggi dan berprestasi tentu akan meningkatkan kualitas SMP Negeri 2 Kraksaan.

Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan dilakukan demi menjaga kualitas
Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Dengan adanya pemantauan kinerja, setiap Tenaga
Pendidik dan Kependidikan akan memiliki pedoman sebagai tolak ukur kinerja mereka
dimasa yang akan datang. Setiap Tenaga Pendidik dan Kependidikan tentu memerlukan
umpan balik atas kinerja mereka, hal ini dapat menjadi pedoman bagi kinerja mereka
kedepannya, oleh karena itu dibutuhkan pedoman penilaian yang menggambarkan kinerja
personil. Hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah Tenaga Pendidik dan
Kependidikan yang ada telah memenuhi standar yang dikehendaki oleh SMP Negeri 2
Kraksaan, baik dilihat dari kualitas maupun kuantitas. Informasi dalam Pemantauan
Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan ini merupakan refleksi dari perkembangan
SMP Negeri 2 Kraksaan.

Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan mengacu pada suatu sistem
formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-
sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil. Dengan demikian, penilaian
prestasi adalah merupakan hasil kerja personil dalam lingkup tanggung jawabnya.

Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada suatu Lembaga Pendidikan merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap Tenaga Pendidik dan Kependidikan sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh Tenaga Pendidik dan Kependidikan tersebut sesuai
dengan peranannya. Untuk dapat menentukan kualitas kinerja Tenaga Pendidik dan

1
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kependidikan perlu adanya kriteria yang jelas. Mitchell (1978) menyatakan bahwa kinerja
meliputi beberapa aspek, yaitu: aspek kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, prakarsa,
kemampuan dan komunikasi.

Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu hal yang sangat penting
sebagai upaya lembaga Lembaga Pendidikan untuk mencapai tujuanya. Di dalam dunia
persaingan yang kompetitif dan global, setiap lembaga pendidikan, dituntut untuk dapat
bersaing dalam memenuhi keinginan jenjang Pendidikan diatasnya maupun pasar dunia
kerja, untuk itu dibutuhkan peran penting dari semua pihak, termasuk juga peran Tenaga
Pendidik dan Kependidikan. Pada saat yang bersamaan, Tenaga Pendidik dan
Kependidikan sebagai salah satu bagian penting dalam lembaga pendidikan memerlukan
umpan balik dari lembaga atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi kinerja mereka di
masa depan. Melalui Pemantauan kinerja, maka akan didapatkan hasil penilaian kinerja
serta umpan balik terhadap kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Penilaian kinerja
Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu proses dimana lembaga melakukan
Pemantauan atau menilai kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan atau mengevaluasi
hasil pekerjaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan.

Penilaian yang dilakukan terhadap Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMP Negeri 2
Kraksaan dilaksanakan berbasis pada pengawasan, artinya penilaian yang dilakukan
terhadap Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak saja ditujukan untuk menilai kinerja,
juga sekaligus berfungsi untuk meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan
melalui reward yang diberikan. Oleh karena itu kriteria yang dijadikan untuk
mengevaluasi, sekaligus berfungsi sebagai alat untuk mengawasi kinerja Tenaga Pendidik
dan Kependidikan. Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang berbasis
pengawasan ini dilaksanakan oleh Kepala Sekolah bersama Tim Penilai yang telah
dibentuk di SMP Negeri 2 Kraksaan .
Secara umum, Pemantauan terhadap kinerja dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui prestasi kerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
2. Pemberian reward yang sesuai, misalnya: tunjangan prestasi kerja (TPK), insentif,
kenaikan gaji, pengembangan karier, kesempatan mengikuti pendidikan tambahan,
dsb.
3. Mendorong pertanggungjawaban atau akuntabilitas kinerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan

2
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
4. Meningkatkan motivasi dan etos kerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
5. Meningkatkan komunikasi antara Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan Kepala
SMP Negeri 2 Kraksaan melalui diskusi yang terkait dengan peningkatan kinerja
Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
6. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari Tenaga Pendidik dan Kependidikan
dalam rangka memperbaiki lingkungan kerja, sistem pembinaan, sarana pendukung,
dsb.
7. Sebagai salah satu sumber informasi dalam perencanaan pelatihan dan pengembangan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
8. Sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan gaji,
insentif, serta kompensasi lainnya.
9. Sebagai alat untuk menjaga kualitas kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
10. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan yang berkaitan dengan SDM, seperti seleksi,
rekruitment serta pelatihan dan pengembangan.
11. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja Tenaga
Pendidik dan Kependidikan menjadi lebih baik.
12. Kepentingan pemberhentian, pemberian sanksi atau penghargaan.

B. KONSEP PEMANTAUAN KINERJA TENAGA PENDIDIK DAN


KEPENDIDIKAN
1. Pemantauan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pejabat berwenang secara berkala
baik secara mandiri maupun bersama tim terhadap kegiatan yang dilakukan tenaga
pendidik dan kependidikan
2. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
3. Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam
kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal
tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja.
4. Kinerja pendidik mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru.

3
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
5. Penilaian kinerja guru merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui
atau memahami tingkat kinerja guru satu dengan tingkat kinerja guru yang lainnya
atau dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
6. Guru adalah Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan menengah.
7. Pendidik adalah semua orang yang mempunyai keahlian khusus dalam mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik serta mempunyai jabatan profesional dimana dia mempunyai wewenang dan
tanggung jawab terhadap peserta didiknya.
8. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
9. Kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
oleh seorang yang bertugas mendidik peserta didiknya agar mempunyai kepribadian
yang luhur dan keterampilan sebagaimana tujuan dari pendidikan.

C. Dasar Hukum
Dasar hukum (landasan) pelaksanaan Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan SMP Negeri 2 Kraksaan adalah:
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional
4) PP Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
7) UU No.20 Th.2003 Sisdiknas
8) Peraturan Akademik SMP Negeri 2 Kraksaan.

D. Sasaran Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Salah satu tugas dan tanggung jawab Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah
menunjang penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 2 Kraksaan. Sebagai salah satu
unsur pendukung dalam kegiatan pendidikan, Tenaga Pendidik dan Kependidikan juga

4
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan SMP Negeri 2 Kraksaan
agar lebih baik lagi.

Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, maka berikut adalah sasaran dari
Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang dilakukan di SMP Negeri 2
Kraksaan :
1. Penilaian kinerja untuk Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang tidak menduduki
jabatan struktural meliputi aspek:
a. teknis dengan pendekatan persepsi yaitu:
1) inisiatif;
2) inovasi;
3) komunikasi;
4) kemampuan adaptasi;
5) motivasi;
6) kerjasama; dan
7) kemandirian.
b. keperilakuan, yaitu:
1) kedisiplinan;
2) komitmen;
3) penampilan;
4) etika dan kesopanan;
5) kejujuran; dan
6) loyalitas.
c. hasil kerja yang berwujud dan terukur dengan indikator kinerja sesuai dengan
masing- masing kelompok jabatan yang mencerminkan:
1) produktivitas, terkait dengan kuantitas hasil; dan
2) kualitas, terkait dengan standar kerja hasil.
2. Penilaian kinerja untuk Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang menduduki
jabatan struktural meliputi semua aspek yang dimaksud pada point (1)
ditambah dengan aspek manajerial sebagai berikut:
a. kepemimpinan;
b. pemecahan masalah; dan
c. pengambilan keputusan.

5
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
E. Pelaksana Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Dalam pelaksanaan Pemantauan terhadap kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
hendaknya berorientasi pada tujuan, dengan memperhatikan kriteria-kriteria pemantauan
yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pemantauan juga didasarkan pada program
pemantauan yang direncanakan.

Agar pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan berjalan efektif, perlu
ditentukan pejabat yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan, artinya siapa yang akan
melakukan pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan tersebut, yang
ditetapkan dengan surat keputusan, sehingga ketika melakukan pemantauan memiliki
legalitas yang kuat. Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan hendaknya
dilakukan oleh orang yang memiliki kesempatan yang luas untuk mengamati perilaku
Tenaga Pendidik dan Kependidikan secara langsung.

Dengan adanya ketetapan siapa yang akan melakukan pemantauan diharapkan


pelaksanaan pemantauan akan berjalan secara baik dan berkelanjutan. Berikut adalah
format dan alur yang dapat digunakan dalam melakukan/melaksanakan pemantauan
kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
1) Kepala Sekolah membetuk/menetapkan Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan
pangkat dan golongan paling tinggi pada masing-masing mata pelajaran sebagai Tim
Penilai melalui Surat Keputusan.
2) Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang menduduki jabatan struktural akan dinilai
untuk semua aspek teknis, manajerial, keperilakuan, dan hasil kerja oleh:
a) atasan langsung yang secara nyata mengkoordinasikan pekerjaan dan atasan dari
atasan langsungnya, misalnya Kepala Tata Usaha dinilai oleh Kepala Sekolah
SMP Negeri 2 Kraksaan, staf tata usaha dengan pangkat golongan paling tinggi
dinilai oleh Kepala Tata Usaha;
b) staf tata usaha dengan pangkat golongan dibawahnya dinilai oleh staf tata usaha
dengan pangkat golongan yang paling tinggi dan paling lama masa kerjanya dan
melaporkan secara berkala kepada Kepala Sekolah;
3) Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural akan
dinilai untuk aspek teknis, keperilakuan, dan hasil kerja oleh:
a) atasan langsung yang secara nyata mengkoordinasikan pekerjaan dan atasannya,
misalnya Kepala SMP Negeri 2 Kraksaan dinilai oleh Pengawas Pembina pada

6
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo dengan mengetahui Kepala Dinas
Pendidikan;
b) guru mata pelajaran dengan pangkat dan golongan paling tinggi dinilai oleh
Kepala SMP Negeri 2 Kraksaan
c) sedangkan guru dengan pangkat golongan dibawahnya dinilai oleh Tim Penilai
dan hasilnya dilaporkan kepada Kepala Sekolah.

F. Waktu Penilaian Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan penilaian kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
berbasis pengawasan, terdiri atas:
1. Penilaian terus menerus, yaitu penilaian kinerja yang dilakukan untuk mengendalikan
atau menilai secara berkelanjutan tanpa terbatas setiap akhir tahun.
2. Penilaian berkala, yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengendalikan atau menilai
pada kurun waktu tertentu berdasarkan rencana atau program yang telah ditetapkan.
3. Penilaian sewaktu-waktu, yaitu penilaian kinerja yang dilakukan untuk
mengendalikan dan menilai secara mendadak berdasarkan data, informasi, atau
keperluan pada saat tertentu terhadap suatu persoalan khusus diluar rencana yang
kegiatan penilaian/pengawasan yang telah ditetapkan.
4. Penilaian berkala berkala yang dilakukan setiap tahun dengan rincian penilaian awal
tahun dinamakan penilaian formatif dengan rentang waktu bulan Januari-Februari,
penilaian akhir tahun dinamakan penilaian sumatif dengan rentang waktu bulan
November-Desember.

7
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB II
JENIS DAN WEWENANG PEMANTAUAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN SMP NEGERI 2 KRAKSAAN

A. Jenis Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan dapat diklasifikasikan menurut
jenisnya sebagai berikut:
1. Ditinjau dari ruang lingkupnya
Pemantauan kinerja dilakukan oleh Kepala Sekolah untuk menilai Tenaga Pendidik dan
Kependidikan yang bertugas pada unit kerja tersebut serta oleh rekan kerjanya.
2. Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan
Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan, Pemantauan kinerja terbagi atas:
a. Pemantauan terus-menerus, yaitu Pemantauan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
dan rekan kerja yang dilaksanakan pada akhir tahun.
b. Pemantauan sewaktu-waktu, yaitu Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan yang dilakukan secara mendadak berdasarkan informasi, atau
keperluan pada saat tertentu terhadap suatu persoalan khusus di luar rencana
Pemantauan yang telah ditetapkan.
3. Ditinjau dari segi substansinya
Ditinjau dari segi substansinya, penilaian kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
terbagi atas:
a. Penilaian dan pengawasan mutu, yaitu penilaian kinerja berbasis pengawasan yang
dilakukan untuk menilai situasi, kondisi, dan kemampuan Tenaga Pendidik dan
Kependidikan dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya yang sesuai dengan
standar atau kriteria yang telah ditetapkan.
b. Penilaian Perkembangan, yaitu penilaian berbasis pengawasan dilakukan untuk
menilai perkembangan pelaksanaan tugas setelah Tenaga Pendidik dan
Kependidikan tersebut dinilai kinerjanya dan dilakukan umpan balik dalam jangka
waktu tertentu.

B. Pejabat yang Berwenang Melaksanakan Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan


Kependidikan
Agar kegiatan penilaian kinerja berjalan efektif, maka Tim Penilai yang bertugas untuk
melaksanakankan penilaian perlu ditetapkan ruang lingkup kewenangannya, antara lain:

8
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
a. Penilaian/pengawasan oleh Kepala Sekolah dan Tim Penilai dilakukan dengan
menggunakan format yang telah disediakan oleh LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan) Propinsi Jawa Timur. Format penilaian yang telah diisi dikembalikan
kepada petugas yang ditunjuk.
b. Menyusun program pengawasan, dan mensosialisasikannya kepada Tenaga Pendidik
dan Kependidikan yang akan dinilai.
c. Menghubungi Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang akan dinilai/diawasi, baik
dengan maupun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.
d. Meminta bahan dan/atau keterangan yang diperlukan dan wajib diberikan oleh
Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang dinilai/diawasi.
e. Memberi saran teknis administrative dan teknis educative kepada Tenaga Pendidik
dan Kependidikan sesuai standar kerja yang berlaku.
f. Mengambil tindakan korektif (khusus tindakan ini dilakukan oleh Kepala Sekolah)
terhadap penyimpangan atau penyelewengan dalam pelaksanaan tugas oleh Tenaga
Pendidik dan Kependidikan serta melaporkannya kepada Dinas Pendidikan.

C. Ruang Lingkup Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan dilakukan oleh Kepala Sekolah
dan Tim Penilai, serta Tenaga Pendidik dan Kependidikan itu sendiri (Pemantauan diri).
Hal-hal yang harus dilakukan oleh Tim Penilai Tenaga Pendidik dan Kependidikan, antara
lain:
1. Menyusun rencana kegiatan penilaian.
2. Menyiapkan alat Pemantauan.
3. Menetapan Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang akan di Pemantauan
4. Memberitahukan Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang akan diPemantauan
5. Melakukan Pemantauan dengan menggunakan instrument yang telah ditetapkan
6. Memeriksa dokumen-dokumen yang terkait dengan tugas Tenaga Pendidik dan
Kependidikan
7. Mengolah hasil penilaian
8. Menyampaikan hasil penilaian kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang
bersangkutan dan Kepala Sekolah.
9. Berdasarkan hasil penilaian Kepala Sekolah, Tim Penilai, Tenaga Pendidik dan
Kependidikan melakukan refleksi.
10. Rencana tindak lanjut hasil refleksi.

9
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
10
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB III
MEKANISME PEMANTAUAN
KINERJA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

A. Prinsip-Prinsip Pemantauan Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan Pemantauan kinerja
Tenaga Pendidik dan Kependidikan, agar Pemantauan yang dilakukan dapat
menggambarkan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang sesungguhnya, yaitu:
1. Penilai harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan Tenaga Pendidik dan
Kependidikan
2. Penilaian harus didasarkan pada standar pelaksanaan kerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan
3. Sistem penilaian yang praktis, mudah dipahami dan dimengerti serta mudah
digunakan, baik oleh pimpinan unit kerja, maupun oleh Tenaga Pendidik dan
Kependidikan sendiri.
4. Penilaian harus dilakukan secara obyektif dan transparan
5. Penilaian kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan harus memberikan manfaat bagi
lembaga maupun Tenaga Pendidik dan Kependidikan sendiri.
6. Hasil penilaian hendaknya bisa dijadikan dasar dalam memberikan bimbingan teknis
operasional dan bantuan pemecahan masalah untuk kelancaran pelaksanaan tugas
Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
7. Kegiatan penilaian harus mampu menemukan penyebab kesalahan dan cara
memperbaikinya.
8. Kegiatan penilaian hendaknya dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi antara
pimpinan dengan Tenaga Pendidik dan Kependidikan, sehingga tercapai pendekatan
pribadi serta terpupuk rasa kepercayaan dan kerjasama yang baik.
9. Penilaian hendaknya dilakukan secara terus-menerus
10. Penilaian kinerja pada hakekatnya adalah proses kooperatif dan merupakan suatu
bagian yang integral dari manajemen SMP Negeri 2 Kraksaan.

Prinsip Pemantauan kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan demi mendukung


Pelaksanaan Tridharma Lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: (1) Berbasis
Pemantauan diri; (2) Meningkatkan profesionalisme Tenaga Pendidik dan Kependidikan;

11
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(3) Meningkatkan atmosfer lingkungan kerja; dan (4) Mendorong kemandirian SMP
Negeri 2 Kraksaan.
B. Metode dan Teknik Pemantauan Kinerja Tenaga Kependidikan
Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dapat dilakukan dengan cara:
1. Secara langsung atau observasi, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dokumen,
pertemuan tatapmuka, pengisian instrument Pemantauan yang langsung dilakukan
oleh tim penilai.
2. Secara tidak langsung, berupa penilaian atas laporan tertulis dari pimpinan unit kerja
dan rekan kerja, serta Pemantauan diri.
3. Untuk menilai kinerja Tenaga Kependidikan dilakukan dengan menggunakan Skala
Peringkat (Rating Scale). Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala-skala
tertentu, mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Penilaian
didasarkan pada pendapat-pendapat penilai.

C. Mekanisme Pemantauan Kinerja Tenaga Kependidikan


Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dilaksanakan dengan lima langkah dalam Proses
Penilaian Unjuk Kerja (PUK), yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan spesifik penilaian unjuk kerja. Contoh tujuan spesifik ini
adala mempromosikan karyawan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan,
mengdiagnosa masalah-masalah yang dialami karyawan.
b. Menentukan tugas-tugas yang harus dijalankan dalalam suatu pekerjaan (analisis
jabatan). Jika analisis jabatan sudah dilakukan, pada tahap ini cukup dilakukan upaya
untuk memutakhirkan atau melengkapi informasi hasil analisis jabatan.
c. Memeriksa tugas-tugas yang dijalani. Pada tahap ini, penilai memeriksa tugas- tugas
yang dilaksanakan oleh tiap-tiap pekerja, dengan berpedoman pada deskripsi jabatan.
d. Menilai unjuk kerja. Setelah memeriksa tugas-tugas, penilai memberikan nilai untuk
tiap-tiap unsur jabatan yang diperiksa atau diamati.
e. Membicarakan hasil penilaian dengan karyawan. Pada tahap terakhir ini, penilai
hendaknya menyampaikan dan mendiskusikan hasil penilaian kepada karyawan yang
dinilai. Karyawan yang dinilai dapat mengklasifikasikan hasil penilaian dan, bila
perlu, bisa mengajukan keberatan atas hasil penilaiaan.

12
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
D. Pengolahan Hasil Penilaian Kinerja Pendidik dan Kependidikan
Pengolahan hasil evaluasi kinerja Tenaga Kependidikan dilakukan oleh tim yang dibentuk
oleh Kepala Sekolah dengan prosedur sebagai berikut:
1) Kategori penilaian terdiri dari 4 (empat) kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, dengan nilai : 91 – 100
b. baik, dengan nilai : 76 – 90
c. kurang, dengan nilai : 51 – 75
d. sangat kurang, dengan nilai : ≤ 50
2) Perhitungan penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dilakukan sebagai berikut
a. Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural, nilai rerata masing-
masing form dari masing-masing kelompok penilai akan dikalikan dengan bobot
sebagai berikut:
Bobot
Penilai Total
Form A Form B Form C
Atasan 10% 20% 10% 40%
Bawahan/Rekan Kerja 10% 10% 10% 30%
Diri Sendiri 10% 10% 10% 30%
Total Nilai 100%

b. Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural, nilai rerata


masing- masing form dari masing-masing kelompok penilai akan dikalikan
dengan bobot sebagai berikut:

Bobot
Penilai Total
Form A Form B Form C
Atasan 10% 20% 10% 40%
Bawahan/Rekan Kerja 10% 10% 10% 30%
Diri Sendiri 10% 10% 10% 30%
Total Nilai 100%

3) Penilaian kinerja oleh diri sendiri tidak dimasukkan dalam perhitungan penilaian
kinerja seperti tercantum pada point (1).

13
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
4) Hasil penilaian diri sendiri hanya akan digunakan sebagai pembanding dari hasil
perhitungan penilaian kinerja pada point (1).
5) ada perbedaan/gap yang tajam antara penilaian diri sendiri dengan penilaian atasan,
bawahan dan rekan kerja maka bisa ditindaklanjuti dengan mendiskusikan hasilnya
dengan Tenaga Kependidikan yang bersangkutan.
6) Hasil perhitungan pada point (1) di atas akan menentukan nilai akhir Penilaian Kinerja
Tenaga Kependidikan yang selanjutnya akan menentukan Rating Kinerja Tenaga
Kependidikan sebagai berikut :
a. Sangat Baik, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 85% dari nilai
maksimal;
b. Baik, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 60 - 85% dari nilai
maksimal;
c. Kurang, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 40 - 60% dari nilai
maksimal;
d. Sangat kurang, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja sampai dengan
40% dari nilai total.

E. Tindak Lanjut Hasil Penilaian Kinerja Pendidik dan Kependidikan


Tindak lanjut yang dapat dilakukan dari kegiatan evaluasi kinerja Tenaga Kependidikan,
antara lain:
1. Perbaikan dan pengembangan kinerja Tenaga Kependidikan.
2. Penyesuaian-penyesuaian konpensasi.
3. Keputusan-keputusan dalam pemberian tugas-tugas kepada Tenaga Kependidikan,
promosi, transfer dan demosi.
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan

14
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB IV
PENUTUP

Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah yang mengabdikan diri
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan. Kepala Sekolah
bertugas memimpin satuan pendidikan, membina guru dan tenaga kependidikan yang ada di
satuan pendidikan yang dipimpinnya, melaksanakan tugas-tugas manajerial, mengembangkan
sekolah menjadi sekolah yang bermutu, mengembangkan jiwa kewirausahaan kepada seluruh
warga sekolah, dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Dalam mengukur dan menilai pelaksanaan beban kerja atau tugas pokok Tenaga Pendidik dan
Kependidikan adalah penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja atau tugas pokok
kepala sekolah dan tim penilai yang bertujuan untuk menjamin obyektivitas, keterukuran,
akuntabilitas, partisipatif dan transparansi.

Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan ini akan terlaksana secara
efektif apabila didukung oleh komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait untuk
menciptakan kepala sekolah yang bermutu tinggi dan produktif dalam meningkaan mutu
pendidikan nasional.

15
PEDOMAN PEMANTAUAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai