Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan sebagai tenaga
pendidik profesional yang mempunyai tugas pokok, fungsi, dan peran sangat
penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Guru yang profesional diharapkan
mampu aktif berpartisipasi dalam upaya mewujudkan insan Indonesia yang
bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Dapat
dikatakan bahwa kemajuan suatu dan negara, sebagian besar ditentukan melalui
pendidikan oleh guru. Oleh sebab itu, kemampuan seorang guru sebagai profesi
pendidik perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus dan
proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas
yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan
yang berlaku, maka diperlukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja guru yang
menjamin dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan terjadinya
proses pembelajaran yang berkualitas pula di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan penilaian kinerja guru dimaksudkan bukan untuk menyulitkan
guru, atau hanya untuk mencari-cari kesalahan/kelemahan guru kemudian
diberikan sangsi atau vonis hukuman, tetapi sebaliknya penilaian kinerja guru
dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan
martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu.
Selain hal tersebut penilaian kinerja guru juga memiliku maksud untuk
menunjukkan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu
mereka untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya dengan
memperbaiki segala kekurangan dan kelemahannya melalui pengembangan
keprofesian berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan
kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang

1
dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga
profesional.
Untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang profesional di
bidangnya, maka penilaian kinerja guru harus dilakukan terhadap guru di semua
satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Guru dimaksud tidak terbatas pada guru yang bekerja di
satuan pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, tetapi juga mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di
lingkungan Kementerian Agama, baik guru Negeri maupun Swasta.
Hasil penilaian kinerja guru dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi diri guru
dan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru itu sendiri dan penyelenggara
pendidikan baik di tingkat Satuan Pendidikan maupun Pemerintah Daerah/Pusat.
Hasil penilaian kinerja guru juga merupakan dasar pemberian penghargaan
terhadap prestasi guru dalam mengembangankan pembelajaran dengan digunakan
sebagai penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir
guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan dengan
baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang
cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.

B. Tujuan
Dari uraian di atas maka tujuan dari penulisan adalah :
1. Menjelaskan tentang pelaksnaan PKG dan PKB yang ada di MTs.Alkhairaat
MTs.Alkhairaat
Paguyaman
2. Menjleskan proses PKG dan PKB yang ada di MTs.Alkhairaat
MTs.Alkhairaat Paguyaman
3. Menjleaskan kendala dan hambatan pelaksanaan PKG dan PKB yang ada di
MTs.Alkhairaat
MTs.Alkhairaat Paguyaman

2
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelititian ini adalah :

1. Peserta Diklat Mendapatkan bekal ilmu untuk peningkatan profesi yang akan di

jalani yaitu sebagai pengawas yang mampu menunjukkan kualitas profesionalnya.

2. Lembaga Diklat Sebagai mitra untuk mencetak tenaga pengawas yang

professional, yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai.

3. Lembaga Tempat Kunjungan Observasi Lapangan Menambah wawasan untuk

meningkatkan pelayanan dalam rangka mengaplikasikan Penilaian Kinerja Guru

(PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

4. Guru-guru Madrasah/Sekolah Binaan. Memotivasi guru untuk meningkatkan

kinerja dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru dalam

mengembangkan profesinya dengan pengembangan kepribadian, publikasi ilmiah

dan karya inovatif.

D. Metode Pengumpulan Data dan Informasi


Adapun metode pengumpulan data yang di lakukan dalam memoleh data
dengan cara wawacara, observasi dan pengamatan langsung.

3
BAB II
TEORI PKG DAN PKB

A. Sistem PKG dan PKB


Penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap
butir kegiatan tugas utama sebagai guru dalam upaya pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatan seorang guru (Permeneg PAN dan Rb No. 16 Tahun
2009).
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisah-pisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan kompetensinya yang
meliputi kompetensi Pedagogik, Sosial, kepribadian dan Profesional. Kompetensi
yang harus dikuasai guru tersebut seperti yang diamanatkan oleh
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan dan penerapan
kompetensi sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran,
pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang
sesuai dengan fungsi sekolah/madrasah. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem
penilaian kinerja guru yang tersistematis
Sistem penilaian kinerja guru merupakan sebuah sistem yang
dikembangkan oleh para pakar pendidikan melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan terkait dalam hal pengelolaan kinerja terhadap kinerja guru. Sistem
penilaian kinerha guru didesain untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara
individu dalam rangka mencapai kinerja guru yang maksimal dan optimal serta
menjadikan guru yang professional dan dapat memberikan layanan pendidikan
yang berkualitas, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik.
Sistem penilaian kinerja guru yang dikembangkan merupakan bentuk penilaian
yang sangat penting untuk mengukur kinerja guru dalam melaksanakan
pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah dan memiliku tujuan untuk

4
menentukan tingkat kompetensi seorang guru, meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja guru dan sekolah;menyajikan suatu landasan untuk
pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang
efektifnya kinerja guru, menyediakan landasan untuk program pengembangan
keprofesian berkelanjutan bagi guru, menjamin bahwa guru melaksanakan tugas
dan tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam
mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya dan
menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.
Dalam konteks peraturan menteri yang mengatur tentang jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya, penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi
utama, yaitu untuk menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua
kompetensi yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah serta
menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan.
Hasil penilaian kinerja guru bagi guru bermanfaat sebagai bahan evaluasi
diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan guru dalam melaksanakan tugas
utamanya sebagai pendidik, sehingga guru dapat mengetahui apa yang harus
dilakukan dalam rangka peningkatan kompetensinya dalam upaya meningkatkan
kualitas layanan pendidikan  dan profesionalitas guru melalui program
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Sedang hasil penilaian kinerja
guru bagi satuan pendidikan bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan profesional diterapkan
dalam pembelajaran siswa di sekolah,sehingga sekolah dapat menyusun program
kerja melalui rencana kerja sekolah yang terkait dengan peningkatan kompetensi
guru yang dapat diselenggarakan di tingkat sekolah.

5
Sejak awal sistem penilaian kinerja guru dikembangkan bertujuan
meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas utamanya sebagai tenaga
pendidik bukan untuk mencari kesalahan-kesalahan guru sehingga diberikan
sangsi atau hukuman.
Dengan adanya penilaian kinerja guru, maka akan selalu dilakukan
pembinaan dan pengembangan profesi guru..

B. Proses dan Manfaat PKG


Guru sebagai tenaga pendidik yang professional, mempunyai tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hal ini tertuang dalam
peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan pemerintah seperti dalam
Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah
No. 74 tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi RB No. 16 tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Selain tugas utama tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas
lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dikatakan sebagai tugas
tambahan guru baik tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar seperti
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, Kepala
Laboratorium/Bengkel dan Kepala Program Studi/Keahlian, maupun yang tidak
mengurangi jam mengajar seperti Wali Kelas, Kepanitian, Koordinator Kegiatan
dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dinilai dalam sistem penilaian kinerja guru terutama
guru kelas/mata pelajaran merupakan aspek-aspek yang meliputi tugas utama dan
gungsi sebagai guru yang meliputi Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif dan Penilaian Pembelajaran. Dalam setiap

6
aspek yang terdiri tugas utama guru itu, dalam masing-masing terdiri atas
beberapa indikator kinerja guru. Tiap-tiap indikator kinerja guru diberikan nilai
indikator melalui penskoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Berikut beberapa indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja guru :
Perencanaan Pembelajaran
Guru memformulasikan tujuan  pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
1
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik
2 Guru menyusun  bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir
3 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif
Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan
4
strategi pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
5 Guru memulai pembelajaran dengan efektif
6 Guru menguasai materi pelajaran
7 Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
8 Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
9 Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
1 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
0
1 Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
1
Penilaian Pembelajaran
1 Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar
2 peserta didik
Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian  untuk memantau
1
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
3
sebagaimana yang tertulis dalam RPP
Guru memanfatkan berbagai  hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi
1
peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan  bahan penyusunan rancangan
4
pembelajaran selanjutnya
Penilaian Kinerja Guru dilakukan sekali dalam setahun, tetapi prosesnya

dilakukan sepanjang tahun terutama dalam memantau unjuk kerja guru dalam

7
mengimplementasikan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kegiatan

penilaian kinerja guru diawali dengan kegiatan evaluasi diri yang dilaksanakan pada

awal semester. Rentang waktu antara pelaksanaan kegiatan evaluasi diri dan kegiatan

penilaian kinerja guru adalah 2 semester. Di dalam rentang waktu tersebut, guru

wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk

memperoleh pembinaan keprofesiannya sebelum mengikuti penilaian kinerja guru.

Kegiatan penilaian kinerja guru di tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4 (empat)

tahapan, yaitu (1) tahap persiapan: penilai kinerja guru maupun guru yang akan

dinilai, harus memahami pedoman penilaian kinerja guru, (2) tahap pelaksanaan:

pelaksanaan evaluasi diri, Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dalam periode 4 – 6

minggu di akhir kurun waktu 2 semester, (3) tahap pemberian nilai, penilai

menetapkan nilai untuk setiap indikator kinerja setiap dimensi tugas utama guru

dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4 dan (4) tahap tahap pelaporan: Kepala

sekolah/madrasah wajib melaporkan hasil penilaian kinerja guru.

Hasil  PK GURU  diharapkan  dapat  bermanfaat  untuk menentukan

berbagai  kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu  dan  kinerja guru sebagai

ujung tombak pelaksanaan proses Pendidikan. Depdiknas (2000) menyebutkan

beberapa manfaat antara lain :

1. Perbaikan kinerja

2. Kebutuhan latihan dan pengembangan

8
3. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, Pemecatan,

pemberhentian dan perencanaan tenaga kerj

4. Untuk kepentingan penelitian kepegawaian

C. Ragam PKB dan Tehnik Pelaksanaanya

Sebagaimana  dijelaskan  dalam  Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan  Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

tentang Jabatan Fungsional  Guru  dan  Angka  Kreditnya,  selain

 kedua  unsur utama  lainnya, yakni:   (i)pendidikan;  dan (ii)

pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas   lain  yang  relevan;

PKB  adalah  unsur  utama  yang kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk

pengembangan karir   guru.  Dalam  Permennegpan  tersebut  juga  dijelaskan bahwa

PKB  mencakup :

1.  Pelaksanaan Pengembangan Diri

Pengembangan    diri     adalah      upaya‐upaya     untuk meningkatkan

profesionalisme   diri agar  memiliki kompetensi  yang  sesuai  dengan  peraturan

perundang‐ undangan  agar  mampu  melaksanakan tugas  pokok  dan

kewajibannya        dalam  pembelajaran/pembimbingan termasuk pelaksanaan

tugas‐tugas tambahan yang relevan dengan     fungsi  sekolah/   madrasah.          

Kegiatan pengembangan   diri   terdiri  dari  diklat  fungsional   dan kegiatan

kolektif  guru  untuk     mencapai          dan/atau meningkatkan kompetensi profesi

9
guru yang mencakup: kompetensi  pedagogis, kepribadian,      sosial,       dan

profesional         sebagaimana  yang diamanatkan    dalam

Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan   Nasional. Sedangkan untuk        mampu melaksanakan   tugas   

tambahan   yang   relevan   dengan fungsi   sekolah/madrasah,   program   PKB   

diorientasikan kepada kegiatan peningkatan kompetensi sesuai dengan tugas‐tugas

tambahan tersebut (misalnya kompetensi bagi kepala      sekolah,  Kepala

laboratorium,   kepala perpustakaan, dsb).

Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau

latihan yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan

dan/atau meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di atas   standar

kompetensi  profesi   dalam  kurun  waktu tertentu.   Minimal   sesuai   dengan   

waktu   yang   telah ditetapkan dalam    Peraturan Menteri   Negara Pemberdayaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan

Fungsional Guru dan  Angka  Kreditnya.  Sedangkan  kegiatan kolektif  guru

adalah kegiatan guru dalam    mengikuti  kegiatan pertemuan  ilmiah atau kegiatan

bersama yang bertujuan untuk mencapai standar atau di atas standar kompetensi

profesi  yang  telah   ditetapkan.  Kegiatan  kolektif  guru mencakup: (1) kegiatan

lokakarya atau kegiatan kelompok guru  atau MGMP; (2) pembahas  atau peserta

pada seminar, koloqium, diskusi pannel atau  bentuk pertemuan ilmiah yang lain;

2. Publikasi Ilmiah

10
2.1 Presentasi pada Forum Ilmiah

  a. Pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah.

b. Pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah.


2.2 Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang

Pendidikan Formal

  a.  Laporan hasil penelitian


    1)   buku yang diterbitkan ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada

pengakuan dari BSNP

2)   Tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional  yang

terakreditasi

3)   Tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi

4)   Tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota

5)   makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah/madrasah

penulis
  b. Tinjauan ilmiah
    Tinjauan Ilmiah dalam bidang pendidikan formal  dan pembelajaran
  c. Tulisan Ilmiah Populer
    1) Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada

satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat nasional.

2) Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal  dan pembelajaran pada

satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat provinsi.


  d. Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan
    1) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada

satuan pendidikan dimuat di  jurnal tingkat nasional terakreditasi

2) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada

satuan pendidikan di muat di jurnal tingkat nasional tidak terakreditasi atau

11
tingkat provinsi terakreditasi

3) Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada

satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tidak terakreditasi atau

tingkat lokal (kabupaten/kota/sekolah/madrasah)


2.3. Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan/atau Pedoman

Guru

  a.  Buku Pelajaran
    1)    Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP

2)    Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan  ber ISBN

3)    Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber –ISBN
  b. Modul/Diktat Pembelajaran per Semester
    1)    Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi

2)    Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kota/kabupaten

3)    Modul dan diktat yang digunakan di sekolah/madrasah


  c.  Buku dalam Bidang Pendidikan
    1)    Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN

2)    Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit tetapi belum

ber-ISBN
  d.  Karya Terjemahan

e.  Buku Pedoman Guru


 3. Karya Inovatif

3.1. Menemukan Teknologi Tepat  Guna  (Karya Sains/Teknologi)

3.2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni


  1. Seni sastra

2. Seni desain komunikasi visual

3. Seni Busana

12
4. Seni rupa

5. Seni Pertunjukan

 3. Membuat/Memodifikasi Alalt Pelajaran/Peraga/Praktikum


  1. Sub-unsur Membuat Alat Pelajaran

2. Sub-unsur Membuat Alat Peraga

3. Sub-unsur Membuat Alat Praktikum

 3.4. Mengikuti  Pengembangan  Penyusunan Standar, Pedoman, Soal, dan

Pada prinsipnya, PKB mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakter, pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan seorang guru agar menjadi profesional. Guru, melalui

perencanaan dan refleksi pada pengalaman belajarnya akan mempercepat

pengembangan pengetahuan dan keterampilan serta kemajuan karirnya.

D. Kendala atau Hambatan Pengumpulan Angka Kredit

1. Hambatan kultural

Hambatan Kultural berkaitan dengan Budaya Kerja. Budaya kerja guru pada

dasarnya merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seorang guru yang

menentukan kualitas kerja.Hambatan ini dapat diartikan sebagai hambatan budaya

kerja guru yang tidak mendukung perbaikan karir guru. Guru sudah merasa nyaman

dengan kebiasaan dan pola mengajar siswa yang diterapkan selama ini. Bahkan dari

dulu sampai sekarang pola dan kebiasaan tersebut tidak diubahnya untuk lebih

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Sehingga ini berpengaruh dalam

13
menghambat kenaikan pangkat guru bersangkutan. Beberapa hal yang menjadi

hambatan guru dalam meningkatkan karir profesinya dalam hal ini proses kenaikan

pangkat / jabatan guru :

 Guru lebih banyak berorientasi wicara daripada menulis

 Guru lebih suka mengajar daripada menulis

 Rendahnya keterlibatan guru dalam kegiatan seminar, workshop diklat dan

lainnya

2. Hambatan administratif

 Kelemahan mengarsipkan surat, sk, surat tugas atau bukti fisik lainnya

 Kelemahan menyajikan bukti-bukti untuk kenaikan pangkat

 Kelemahan dalam pemahaman peraturan tentang jabatan guru

 Ketidaktepatan waktu pengusulan berkas kenaikan pangkat

3. Hambatan struktural

a. Keterlambatan dalam pengajuan kenaikan pangkat

Guru sering terjebak pada rutinitas, sehingga usul kenaikan pangkatnya kadang

terlambat disampaikan atau karena persyaratan yang tidak kunjung lengkap. Ini harus

diantisipasi oleh para guru.

b. Keterbatasan tenaga Tim Penilai Angka Kredit Guru baik ditingkatan Kabupaten

14
maupun tingkat Provinsi.

BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokus Studi Lapangan


MTs. Alkhairaat Paguyaman berdiri sejak Tahun 1989 terletak di
Desa Molombulahe Kecamatan Paguyaman Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo
dengan jumlah siswa yang mencapai 181 adalah modal dalam pengembanga
madrasah kedepan. Berikut ini profil lengkap MTs. Alkhairaat Paguyaman

KEPALA MADRASAH (SEJAK TAHUN 1989 S/D SEKARANG)

1. 1989 s/d 2011 : Abd. Djamal Kadjintuni, A.Md.Pd

2. 2011 s/d 2013 : Rapiqa Kadjintuni, S.Pd

3. 2013 s/d Sekarang : Rahmiyaty R. Abdillah, S.Pd

15
VISI :
Terwujudnya Pendidikan keagamaan yang berkualitas dalam bidang akademik dan
non akademik melalui peningkatan disiplin dan pembaharuan.” ”.

MISI :
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Menyediakan prangkat-perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir dan
berwawasan kedepan
3. Melaksanakan pembelajaran yang inofatif, kreatif
4. Mengembangkan potensi siswa sesuai bakat, minat, kreatifitas dengan
kemampuan siswa
5. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan mutakhir
6. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi warga sekolah
7. Menambah jumlah guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai
dengan kurikulum
8. Mengoptimalkan mutu kelembagaan dan menejemen
9. Mengahasilkan lulusan yang cerdas dan kompetitif sesuai SNP
10. Meningkatkan Kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatkan penggalangan , pembiayaan pendidikan yang memadai

A. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Madrasah : MTs, Alkhairaat Paguyaman
2. Alamat : Desa Molombulahe Kec. Paguyaman
Kab. Boalemo
3. Status : Swasta
4. N.S.M : 121275020003

5. Nomor S.K : Wr/5/PP.03.2/3396/1992

16
6. Didirikan Tanggal/Tahun : 1989
7. Wadah Penyelenggaraan : Yayasan

B. FASILITAS
1. Luas Tanah : 11.352 M2
2. Status Kepemilikan ( Tanah/gedung ) : Milik Yayasan
3. Jenis Bangunan : Permanen
4. Gedung :
- Ruang Kantor : 1 ruangan
- Ruang Belajar : 10 ruangan
- Ruang Guru : 1 ruangan
- Ruang Perpustakaan : - ruangan
- Ruang Komputer : 1 ruangan
- Ruang Lab. IPA : -
- Ruang Serba guna / aula : -
- Ruang UKS : -
- Mushollah : 1
- Ruang Koperasi : 1 ruangan
- Kantin : 1 Unit
5. Sarana Pendidikan
- PC Komputer : 5 Unit
- Printer : 3 Unit
- LCD Projector : 1 unit
- Telepon : -
- KBA : 1 set
C. KEADAAN SARANA / PRASARANA MADRASAH

Keadaan
No Jenis Barang Keterangan
Baik Rusak Rusak

17
Berat
1. Meja Siswa 100 90 Butuh
2. Kursi Siswa 100 90 Butuh
3. Meja Guru/TU 15 - Butuh
4. Kursi Guru/TU 15 - Butuh
5. Komputer 5 3 Butuh
6. Papan Tulis 8 3 Butuh
7. Lemari rak 2 - Butuh
8. Lemari besar 3 - Butuh
9. Lemari kecil 12 - Butuh
10 Katalog 1 - -
11 Papan pengumuman 1 - -
12 TV 32 inci 1 - Butuh
13 Kamera 1 - -
14 Rabana 6 - -

1. Halaman madrasah baru sebagian dipagar permanen

2. Luas Tanah/Persil yang Diakui Sekolah menurut status Pemilikan dan


Penggunaan

Luas Tanah
Status Pemilikan Penggunaan
Seluruhnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


11.352 M2 10.004 M2 M2 M2 M2
Mili Sertifikat
k Belum
0 M2 M2 M2 M2 M2 M2
Sertifikat
Bukan Milik 0 M2 M2 M2 M2 M2 M2

18
3. Perlengkapan TU

Mesin Filli K
M
ng Ku ur
Ko Prin Br eja
Kondi Foto Cabi Meja rsi si
mp. ter Ke Sten an G
si Cop net/ TU T G
TU TU tik sil kas ur
y Lem U ur
u
ari u
Baik 2 1 -
1 - 3 3 15 15
Rusak 1 2
- - - 3 3 - -
Jumla
1 1 -
h 3 3 8 6 15 15

4. Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar ( Ruang Teori dan Praktek )

Kon Kompu Lemar TV/A Meja Kursi


Printer LCD
disi ter i udio Siswa Siswa
Baik
1 1 5 8 2 717 747
Rusa
k 1 1 5 4 - - -

5. Ruang Menurut Jenis, Status Pemilikan, kondisi dan Luas

Milik Bukan Milik


Rusak Rusak
Baik Luas
Ringan Berat
N Lu (m2)
Jenis Ruang Lua Lua
o Jumlah
as Jl Jl
Jlh s s
(m2 h h
(m2) (m2)
)
1 Ruang Teori/Kelas 8 8 0 0 0 0 0 0
2 Laboratorium IPA 0 0 0 0 0 0 0 0

19
19 Koperasi/Toko 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Ruang BP/BK 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Ruang Kepala 1 47 0 0 0 0 0 0
Sekolah
22 Ruang Guru 1 63 0 0 0 0 0 0
23 Ruang TU 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Ruang OSIS 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Kamar Mandi/WC 1 9 0 0 0 0 0 0
Guru
Kamar Mandi/WC Laki- 0 0 0 0 0 0 0
26
Siswa laki
Perem 0 0 0 0 0 0 0
puan
Gabun 2 21 0 0 0 0 0
g
27 Gudang 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Ruang Ibadah 1 1 0 0 0 0 0 0
29 Rumah Dinas Kepsek 0 0 0 0 0 0 0 0

D. JUMLAH MURID
Jumlah

Kelas Rombel
 
L P Jlh
VII 3 42 38 80
VIII 3 29 27 56
IX 3 21 24 45
JLH 9 92 89 181

Kelas ( Rombongan Belajar ) dan Siswa Agama


Jumlah Siswa Menurut Agama Total
Islam Kristen Hindu Budha Katolik

20
L P Jlh L P Jlh L P Jlh L P Jlh L P Jlh  
43 38 81                         81
30 27 57                         57
21 24 45                         45
92 89 181                         181

Siswa Menurut Kelas, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur

Jumlah Siswa Menurut Umur

<13 Tahun 14 tahun 15 Tahun >15Tahun

L P Jlh L P Jlh L P Jlh L P Jlh


41 37 78 2 1 3            
4 8 12 24 21 45       1   1
      13 15 28 10 7 17 1 1 2
45 45 90 39 37 76 10 7 17 2 1 3

1. Kepala Sekolah,Guru,dan Tenaga Administrasi menurut Status


Kepegawaian,Golongan dan Jenis Kelamin

Guru Tata Usaha


PNS Non PNS
Pendidikan
PNS Non PNs      
L P Jlh L P Jlh L P jlh L P Jlh
Sarjana D2
                         
Sarjana S1   3 3 1 6 7            
D3 / A3       1   1            
D2 / A2                        
D1 / A1                        
SPG                          
SGO                          
SLTA         1 3         1 1
SLTP                        

21
Jmlh   3 3 2 7 11         1 1

B. Jumlah Guru dan Kondisi Kepangkatan

PANGKAT
GOLONGAN TAHUN
NIP/NUPT GOL.
NO NAMA JABATAN SERTIFIK
K
RUAN TMT
ASI
G

PENA
01-
KEPALA TA
RAHMIYATY R. 1976012120 10- 2010
1 TKT
ABDILLAH, S.Pd 05012003 MADRASAH 2013
I/IIId

PENA 01-
RAPIQA 1983021820 WAKAMAD TA / 04-  2012
2
KADJINTUNI, S.Pd 09122003 SARPRAS III.C 2017

PENA
TA 01-
SULASTRI 1960011420 WAKAMAD MUDA 10- 2011 
3
POLUMULO, S.Pd.I 06042002 KESISWAAN TKT . I 2012
/ III.B

C. Kendala atau Hambatan PKG dan PKB


Dari hasil wawncara yang telah di lakukan dalam kegiatan obsevasi
lapangan dalam hal pengembangan penilaian kinerja guru dan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan di MTs. Alkhairaat Paguyaman memiliki bebrapa
hambatan baik dari internal maupun eksternal,
1. Hambatan PKG di MTs. Alkhairaat Paguyaman

22
a. Hambatan Internal
- Guru tidak mimiliki Motivasi untuk berkembang
- Merasa terbebani dengan adanya penilaian
- Merasa PKG mencari-cari kesalahah
b. Hambantan Eksternal
- Ketersedian waktu antara penilai dan yang di nilai tidak menemukan
kesepakatan
- Kurikulum tidak menjadwalkan kegiatan PKG
- Kurangnya kemunikasi penilai dengan yang di nilai
2. Hambatan PKB, di MTs. Alkhairaat Paguyaman
a. Hambatan Internal
- Guru tidak mimiliki Motivasi untuk berkembang
- Merasa terbebani dengan adanya persyaratan
- Tidak mau mencoba
b. Hambantan Eksternal
- Madrasah belum memiliki terobosan dalam meningkatkan
kompotensi guru
- Kurang mencari informasi tentang pelaksnaan PKB

D. Strategi penerapan PKG dan Pengumpulan AK PKB


Dalam rangka peningkatan keprofesionalan guru bebera kegiatan yang
di lakukan antara lain, Mengkitusertakan guru dalam DIKLAT,
mengitutsertakan guru dalam worshop, mengikutsertakan guru dalam kegiatan
MGMP, KKS/M, dan sebagiannya yang sifatnya menigkatkan kompetensi guru.

23
Cara atau strategi dari pihak madrasah ini bertujuan agar guru mampu
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap individu sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan di madrasah.
Disamping itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, akan jaminan
keamanan, social, pengakuan dan penghargaan, kesempatan mengembangkan diri.
Adapun kendalanya adalah, kurangnya fasilitas dan lingkungan kerja yang
kondusif sehingga apa yang sudah dipelajari di saat diklat, tidak bisa diaplikasikan
di lapangan,

Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan


menciptakan lingkungan kerja yang kondusif serta melengkapi fasilitas yang ada
sehingga apa yang kita dapatkan dalam pendidikan dan pelatihan ataupun kegiatan-
kegiatan lain bisa diaplikasikan di lapangan.

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokokPP No 19 tahun 2017 tentang
guru, pada pasal 52 yaitu ;
a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. Membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja Guru
2. PKG maupun PKB bukan tugas guru tapi tugas dari Tim PKG dan PK
3. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pendidik, guru
dituntut sedapat mungkin bertindak sebagai agen pembelajaran yang
professional. Sejalan dengan berbagai tuntutan yang dialamatkan bagi setiap
guru, maka keberadaannya sangat diharapkan memberikan pembelajaran
didasarkan pada kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi
pedagogic, kepribadian, social dan professional.
4. Untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi profesionalisme
guru, pihak madrasah selalu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang di selenggarakan oleh Balai
Diklat Keagamaan Manado maupun Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan

25
dan Keagamaan.Termasuk kegiatan local, seperti workshop, lokakarya,
seminar dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MGMP. Khusus
MGMP setiap awal tahun pelajaran, pihak madrasah selalu melaksanakan
kegiatan ini.

B. Saran
1. Guru
Dalam pemgembangan keprofesionalan guru harus bisa merubah
paradikma berpikir dan bersifat menjemput bola
2. Kepala Madrasah
Kepala madrasah harus bisa memberikan banyak-banyak
kesempatan kepada guru.dan banyak- banyak membuat inovasi dalam
pengembangan keprofesionallan guru.

26
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan Nasional (2010). Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerga Guru (PK Guru). Jakarta.
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(2011). Peraturan Meneg PAN dan RB  No. 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional (2010). Peraturan Mendiknas No. 35 Tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Jakarta.
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(2011). Peraturan Meneg PAN dan RB  No. 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.
pmpjogja.kemdikbud.go.id/peningkatan-mutu-guru-melalui-penilaian-kinerja-guru-
pkg

27

Anda mungkin juga menyukai