Anda di halaman 1dari 48

Tema

Bangunlah Jiwa dan Raganya

Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya


Kesejahteraan Diriku:

Dari Saya dan


Sungai Kehidupanku:

Harmonisasi Diri
Untuk Saya
dengan Kehidupan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
PANDUAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA AGAMA HINDU
Bagi pendidik jenjang
Fase B
Digunakan Untuk Tingkat
SMP/MTs/Program Paket D–(SMP)
Fase D
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya
Topik : Kesejahteraan Diriku: Dari Saya dan Untuk Saya

Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri

Penyusun
Fransisca Kotsasi (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda)

Penelaah
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Farah Arriani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Muhammad Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Adesti Komalasari (Konsultan)
Anitawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)

Ilustrator Cover
Saad Ibrahim
Pelajar Indonesia dituntut bukan hanya baik dalam kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakuriker, melainkan seiring dengan perjalanan pendidikannnya, peserta
didik juga diharapkan dapat membangun karakter dan mengembangkan nilai-
nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka
lakukan. Kegiatan-kegiatan yang dibuat harus sesuai dengan tujuh tema yang
telah ditentukan dan mencakup dimensi-dimensi yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila.
Tema yang diangkat dalam projek ini adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya”
Latar belakang dengan topik “kesejahteraan diriku: dari saya dan untuk saya”. Projek ini dibuat
agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila dan ketahanan
dan tujuan diri yang kuat sesuai dengan keseimbangan olah rasa, olah pikir, olah raga dan
olah karsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara
projek Projek yang mengintegrasikan dua dimensi Pelajar Pancasila ini diharapkan
dapat memberi kesempatan kepada pihak sekolah, pendidik dan peserta didik
khususnya, untuk mengerti dan menyadari pentingnya kesejahteraan dirinya
dalam kehidupannya sehari-hari terutama kegiatan pembelajaran di sekolah.
Selain itu, projek dengan metode student-centered ini dapat menghasilkan
banyak hal-hal positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang di
sekitar mereka.
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya
sendiri, mencintai dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan
peduli terhadap kesehatannya baik baik kesehatan mental maupun kesehatan
fisiknya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari berbagai kegiatan lain
yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesehatan mental serta
mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mentalnya.
Alur persiapan sekolah
ditujukan kepada satuan
Pendidikan sebagai
tahapan persiapan dalam
menjalankan projek.
1. Pendidik berefleksi dan menjawab pertanyaan “Karakteristik/sifat-sifat apa
saja yang penting untuk dimiliki seorang pendidik yang memungkinkan
pendidik untuk memberikan pertahanan kepada pribadinya sendiri dan
perserta didiknya terhadap ancaman sosial yang ada?”
2. Pendidik diberikan lembar karakteristik (terdapat di halaman berikutnya)
dan memberi penilaian berikut ini dengan cara mencentang pada kolom
yang disediakan:
5 : paling penting
4: sangat penting
3 : cukup penting
2 : tidak terlalu penting
Pertanyaan refleksi 1: tidak penting sama sekali

untuk pendidik
Jawaban yang dinilai layak:
Pertanyaan 1 : Menjawab >50% karakteristik yang dicantumkan pada tabel no 2.
Pertanyaan 2 :Total nilai yang didapatkan >50

Referensi :
https://www.researchgate.net/publication/282284420_Psychological_factors_of
_the_readiness_of_teachers_to_ensure_social_security_in_the_educational_en
vironment
No Karakteristik 1 2 3 4 5
1 Critical thinking (Berpikir kritis)
2 See children as valuable (Melihat anak-anak sebagai sesuatu yang sangat berharga)
3 Constant professional self-development (Mengembangkan profesionalisme diri)
4 Sociability (mampu bersosialisasi)
5 Ability to controls one’s emotion (Mampu mengontrol emosi seseorang)
6 Restrain (pengendalian diri)
7 Ability to anticipate the course of events (Mampu mengantisipasi kejadian yang akan datang)
8 Watchfulness (perhatian)
9 Self-assurance (kepercayaan diri)
10 Independence (mandiri)
11 Ability to cooperate , to be in contact with other people (mampu berkoordinasi dengan orang lain)
12 Ability to keep one’s word (mampu menjaga kerahasian seseorang)
13 Sense of duty (rasa tanggung jawab)
14 Ability to correctly determine one’s own capabilities (mampu menentukan kemampuan seseorang secara benar)
15 Foresight (mampu untuk melihat ke depan)
16 Self discipline (disiplin diri)
17 Respect for and acceptance of other people (menghormati dan menerima orang lain)
18 Multiculturism (multikulturalisme)
19 Outspokenness (Jujur)
20 Tolerance of the views and opinions of other people (toleransi terhadap pandangan dan pendapat orang lain)
Self awareness Self / group management Social awareness

1. Mengenal 9. Meal plan 17. Aksi peduli terhadap


kesejahteraan diri 10. Latihan pernapasan kesejahteraan diri
2. (kesehatan mental) dalam 18. Belajar membuat
Eksplorasi isu 11. Latihan relaksasi poster sesuai kriteria
3. (kesehatan mental) otot 19. Membuat dan
Refleksi awal 12. Meditasi mempresentasikan
4. (kesehatan mental) 13. Imajinasi visual poster
Diskusi 14. Peer sharing
5. (nutrisi) Kebutuhan 15. Charades
nutrisi harianku
Alur projek 6. (nutrisi) Eksplorasi
isu
16. Silent game

7. (nutrisi) Observasi
dan diskusi
8. (nutrisi) Kunjungan
ke pabrik makanan
Kesejahteraan diri peserta didik merupakan suatu keadaan, di mana peserta
didik dalam kondisi mood positif, memiliki sifat, ketahanan dan kepuasan
diri yang kuat, merasa aman di sekolah dan mempunyai kesehatan mental
yang baik. Kesejahteraan peserta didik merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil pembelajaran dan perkembangan disekolah.
Maraknya stres, perundingan, merokok, dan hal-hal yang mengakibatkan
penurunan hasil belajar di kalangan remaja harus dipertanyakan apakah ini
Relevansi adalah sebuah akibat dari kesalahan mereka sendiri atau lingkungan sekitar
atau karena kesejahteraan diri tidak pernah dikenalkan dan diajarkan oleh
projek ini bagi sekolah. Sekolah sebagai institusi pendidikan sebaiknya memperhatikan
dan menjaga agar peserta didik terhindar dari kelakuan-kelakuan negatif
sekolah tersebut.
Mengenalkan dan mengajarkan hal-hal positif akan sangat membantu
peserta didik dalam menghadapi tantangan yang ada. Selain itu,
memberikan pemahaman mengenai kesehatan mental, emosi yang
dirasakan dan cara menanggulangi emosi yang baik dapat menghasilkan
respon yang positif pada hasil pembelajaran peserta didik. Penguatan
mental dan karakter adalah modal yang dapat diajarkan kepada peserta
didik agar mereka kuat menghadapi tekanan mental di kemudian hari.
Projek yang mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” ini diharapkan dapat membantu
pendidik SMP yang berada di sekolah untuk melaksanakan kegiatan kokurikuler. Projek
“Kesejahteraan diriku; dari saya dan untuk saya” ini terdiri dari 19 aktivitas. Projek ini hanya
memberikan beberapa contoh topik kesejahteraan diri untuk dikembangkan lebih lanjut lagi oleh
pendidik (contoh pengenalan mengenai depresi, panik, stress, perundingan, dll). Penulis

Cara menyarankan agar projek ini dapat dilaksanakan pada awal semester 1. Dengan melaksanakan
projek ini, peserta didik akan dikenalkan pada cara menjaga kesehatan mental dan fisiknya yang
akan membantu peserta didik dalam menjalani kegiatan belajar kedepannya dengan baik.
Penggunaan Projek ini memiliki total kurang lebih 40 jam pelajaran yang dibagi dalam 19 aktivitas. Pada setiap
topik kesejahteraan diri, pendidik sebaiknya selalu memulai dengan pengenalan terhadap topik
terkait agar peserta didik bisa lebuh mengerti sebelum mengeksekusikan aktivitas terkait. Semua
aktivitas pada projek ini dapat diulang beberapa kali dengan topik yang berbeda. Aktivitas regulasi
emosi sebaiknya dilakukan selama kurang lebih satu jam untuk memastikan bahwa peserta didik
mengerti instruksi yang diberikan. Pendidik diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk
melakukan aktivitas regulasi emosi di manapun dan kapanpun dia perlukan (contoh, pada saat
lonceng bermain, 5 menit sebelum pelajaran dimulai, di bus, dll).

Agar pelaksanaan projek ini berjalan optimal, selain menciptakan lingkungan sekolah yang lebih
terbuka dan positif, sekolah dapat menyediakan sarana dan prasaran yang dapat mendukung
pelaksanaan projek ini, contoh: ruang emosi untuk peserta didik. Ruangan ini dapat diisi dengan
alat musik, alat seni, alat prakarya, alat lukis, dll. Ruangan ini dapat dipakai oleh semua peserta
didik saat mereka ingin menyalurkan emosinya. Ruangan ini juga dapat dipakai sebagai hukuman
positif bagi peserta didik yang bermasalah.
Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Fase D (SMP) Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila
Merawat diri secara fisik, Mengidentifikasi pentingnya menjaga 1,2,4,5,6,7,8,17
mental, dan spiritual keseimbangan kesehatan jasmani, mental
dan rohani serta berupaya
Beriman, Bertakwa menyeimbangkan aktivitas fisik, sosial, dan
Kepada TYME, dan ibadah.
berakhlak mulia
Berempati kepada orang Memahami perasaan dan sudut pandang 4,7,13,14,16,17,18,
lain orang dan/atau kelompok lain yang tidak 19
pernah dikenalnya.
Mengembangkan refleksi Memonitor kemajuan belajar dicapai serta 3,7,11,12,17,18,19
diri memprediksi tantangan pribadi dan
akademik yang akan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan strategi belajar yang
Mandiri sesuai.
Regulasi emosi Memahami dan memprediksi konsekuensi 3,9,10,11,12,13,15
dari emosi dan pengekspresiannya dan
menyusun langkah-langkah untuk
mengelola emosinya dalam pelaksanaan
belajar dan interaksi dengan orang lain.
Sub-elemen Mulai berkembang Sedang berkembang Berkembang sesuai Sangat berkembang
harapan
Mulai membiasakan diri Memperhatikan kesehatan Mengidentifikasi pentingnya Melakukan aktivitas fisik,
Merawat diri secara untuk disiplin, rapi, jasmani,mental dan rohani menjaga keseimbangan sosial, dan ibadah secara
membersihkan dan merawat dengan melakukan aktivitas kesehatan jasmani, mental seimbang.
fisik, mental , dan tubuh, menjaga tingkah laku fisik, sosial, dan ibadah. dan rohani serta berupaya
spiritual dan perkataan dalam semua menyeimbangkan aktivitas
aktivitas kesehariannya. fisik, sosial, dan ibadah.
Terbiasa memberikan Mulai memandang sesuatu Memahami perasaan dan Memahami dan menghargai
apresiasi dilingkungan dari perspektif orang lain sudut pandang orang dan/ perasaan dan sudut
Berempati kepada
sekolah dan masyarakat. serta mengidentifikasi atau kelompok lain yang pandang dan/ atau
orang lain kebaikan dankelebihan tidak pernah dikenalnya. kelompok lain.
orang sekitarnya
Melakukan refleksi untuk Melakukan refleksi untuk Memonitor kemajuan Melakukan refleksi terhadap

Tingkat mengidentifikasi kekuatan,


kelemahan, dan prestasi
dirinya, serta situasi yang
mengidentifikasi faktor-
faktor didalam maupun
diluar dirinya yang dapat
belajar dicapai serta
memprediksi tantangan
pribadi dan akademik yang
umpan balik dari teman,
pendidik, dan orang dewasa
kainnya, serta informas-

pencapaian Mengembangkan
dapat mendukung dan
menghambat pembelajaran
dan pengembangan dirinya.
mendukung/menghambatny
a dalam belajar dan
mengembangkan diri; serta
kaan muncul berlandaskan
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan
informasi karir yang akan
dipilih untuk menganalisis
karakteristik dan
refleksi diri
mengidentifikasi cara-cara strategi belajar yang sesuai. keterampilan yang
untuk mengatasi dibutuhkan dalam
kekurangannya. menunjang atau
menghambat karirnya di
masa depan.
Mengetahui adanya Memahami perbedaan Memahami dan Mengendalikan dan
pengaruh orang lain, situasi, emosi yang dirasakan dena memprediksi konsekuensi menyesuaikan emosi yang
dan peristiwa yang terjadi dampaknya terhadap proses dari emosi dan dirasakannya secara tepat
terhadap emosi yang belajar dan interaksinya pengekspresiannya dan ketika menghadapi situasi
dirasakannya; serta dengan orang lain; serta menyusun langkah-langkah yang menantang dan
Regulasi emosi berupaya untuk mencoba cara-cara yang untuk mengelola emosinya menekan pada konteks
mengekspresikan emosi sesuai untuk mengelola dalam pelaksanaan belajar belajar, relasi, dan
secara tepat dengan emosi agar dapat dan interaksi dengan orang pekerjaan.
mempertimbangkan menunjang aktivitas belajar lain.
perasaan dan kebutuhan dan interaksinya dengan
orang lain disekitarnya. orang lain.
Persiapan:
1. Pendidik sebelumnya sudah mencari materi mengenai kesejahteraan diri peserta didik dan cakupannya
2. Pendidik sudah mempelajari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan pada tema ini dan dapat menjelaskan
kepada peserta didik
3. Pendidik membuat presentasi mengenai kesejahteraan diri peserta didik yang mencakup kesehatan
mental dan fisik.
(self awareness) Pelaksanaan:
1. Pendidik memulai perkenalan dengan menanyakan beberapa pertanyaan pemantik :
Aktivitas 1 : a. Apakah kamu senang belajar dan berada di sekolah? Apa yang membuatmu senang? Apa yang
membuatmu tidak senang?
Mengenal b. Sebutkan hal-hal yang membuatmu senang ketika bertemu dengan teman-teman?
c. Kegiatan sekolah apa yang paling kamu sukai/tidak sukai?
kesejahteraan diri d. Bagaimana pendapatmu tentang teman-teman yang suka mengejek orang lain?
2. Peserta didik menuliskan jawaban tersebut di selembar kertas atau secara lisan.
3. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (4-5 peserta didik/kelompok) untuk berdiskusi
mengenai hasil pemikiran mereka.
4. Pendidik menyebutkan ciri-ciri kesejahteraan seseorang: sikap dan emosi yang positif, konsep diri
akademik yang positif, menikmati kegiatan sekolah, tidak kuatir tentang sekolah, tidak ada keluhan-
keluhan fisik di sekolah. Pendidik bertanya “Sejauh ini, apakah kamu sudah merasa ‘sejahtera’?
5. Peserta didik secara bergantian membagikan hasil diskusi mereka dan menjawab.
6. Pendidik memperkenalkan tema dan tujuan dari projek ini serta menjelaskan relevansi tema ini terhadap
kegiatan belajar peserta didik.
Peran pendidik: narasumber dan fasilitator
Waktu: 2 JP Tugas :
Materi/media: slide presentasi • peserta didik melakukan riset secara mandiri mengenai kesejahteraan diri (faktor-faktor dan
dampaknya terhadap kehidupan sekolah).
Tips untuk sekolah:
• Bila memungkinkan, pihak sekolah dapat mendatangkan narasumber yang ahli dalam topik
kesejahteraan peserta didik.

Referensi untuk pembuatan materi presentasi:


https://core.ac.uk/download/pdf/234031569.pdf
Persiapan:
1. Pendidik mencari artikel atau video mengenai gangguan kesehatan mental pada remaja.
2. Pendidik mempelajari artikel dan memahami tema terkait dalam aktivitas ini.
Pelaksanaan :
1. Pendidik mengulas pertemuan sebelumnya terkait kesejahteraan peserta didik.
2. Pendidik membagikan artikel mengenai kesehatan mental pada remaja.
3. Setelah membaca artikel, peserta didik dipandu untuk mendiskusikan hasil eksplorasi isu secara
(self awareness: berkelompok. pendidik dapat memandu diskusi peserta didik dengan menanyakan beberapa
pertanyaan (sesuai isu/topik yang diangkat):
kesehatan mental) a. Apakah peserta didik melihat masalah gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang
serius?
Aktivitas 2 : b. Apakah peserta didik pernah melihat orang/teman/keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan mental?
Eksplorasi isu c.
d.
Apa dampak gangguan kesehatan mental terhadap kehidupan sekolah?
Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental yang kamu
alami?
4. Pendidik memberi penjelasan singkat mengenai topik terkait.
5. Pendidik memperkenalkan beberapa aktivitas yang dapat membantu peserta didik dalam
menanggulangi masalah yang dihadapi peserta didik(misalnya, berbicara kepada teman, mencari
pendidik bimbingan konseling, bercerita kepada pendidik; tergantung sistem yang terdapat pada
sekolah tersebut)
Tips untuk pendidik:
• Pendidik sebaiknya memberi penjelasan yang baik mengenai gangguan kesehatan mental agar tidak selalu dikaitkan
dengan kata “gila”.
• Contoh yang digunakan dalam aktivitas ini adalah masalah kesehatan mental pada remaja secara umum. Pendidik dapat
Peran pendidik : narasumber dan mengangkat isu yang berbeda dan memberikan pertanyaan sesuai tema saat melakukan aktivitas ini (contoh : depresi,
fasilitator bullying, penggunaan narkoba, merokok pada masa remaja, dll)
Waktu: 2 JP • Bila memungkinkan, satuan Pendidikan dapat mendatangkan narasumber yang ahli pada topik yang akan dibahas.
Materi/media : slide presentasi, artikel,
video Referensi artikel :
1. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/23/191950120/tak-hanya-orang-dewasa-anak-remaja-pun-bisa-mengalami-
gangguan-mental?page=all
2. https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-gangguan-mental-yang-muncul-di-masa-remaja
3. https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/depresi-anak-remaja/
Persiapan:
1. Pendidik mempersiapkan lembar dan pertanyaan refleksi terkait kesehatan mental.

Pelaksanaan:
1. Dari hasil eksplorasi isu, peserta didik diajak untuk melakukan refleksi awal terkait kesejahteraan
dirinya dan pemahaman mengenai pengaruh kesejahteraan diri peserta didik terhadap
kehidupannya.
(self awareness: 2. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berikut:
a. Apakah peserta didik sudah memelihara kesejahteraan dirinya masing- masing?
kesehatan mental) b. Apakah peserta didik mengetahui dampak dari ketidakpeduliannya terhadap kesejahteraan
dirinya sendiri?
Aktivitas 3 : c. Apakah peserta didik mengerti setiap emosi yang mereka rasakan?
d. Apa yang peserta didik lakukan saat mereka stres?
e. Bagaimana mereka mengendalikan emosi mereka dalam kehidupan sehari-hari?
Refleksi awal 3. Peserta didik mengisi lembar refleksi, pendidik dapat membaca dan mengidentifikasi masalah
yang ada terkait kesejahteraan masing-masing peserta didik
4. Peserta didik berbagi pendapat terhadap pertanyaan yang diberikan, seperti:
a. Bagaimana peserta didik memelihara kesejahteraan dirinya?
b. Hal apa saja yang mereka lakukan untuk mengendalikan emosi mereka?
c. Kendala apa saja yang mereka temui saat berusaha mengendalikan emosi?
d. Prediksikan tantangan apa saja yang akan kamu hadapi dalam mengorganisasikan dirimu?
Bagaimana kamu mengatasinya?
Peran pendidik : fasilitator Tips untuk pendidik :
Waktu : 1 JP • Setelah pengumpulan lembar refleksi, pendidik dapat melihat jawaban peserta didik. Apabila hasil refleksi murid
kebanyakan negative, maka pendidik dapat memanggil dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang
Materi : -
bersangkutan.
• pendidik dapat memberikan lembar refleksi yang berbeda pada aktivitas ini sesuai dengan tema refleksi isu yang
dibahas sebelumnya.

Referensi untuk bahan refleksi :


1. https://youngfoundation.org/wp-content/uploads/2012/10/SURVEYFINAL_Buck_Warm.pdf
2. https://www.oecd.org/pisa/data/2018database/CY7_201710_QST_MS_WBQ_NoNotes_final.pdf
3. https://osf.io/48av7/
1. Apa yang membuat kamu nyaman dengan hidup anda?

2. Apa yang membuat kamu merasa cemas?

[Contoh 1]
Lembar
refleksi
3. Apa yang membuat kamu merasa takut?
4. Apa yang kamu lakukan saat kamu merasa stress atau cemas? (silakan
centang lebih dari satu)
❑ Berdebat dengan teman/anggota ❑ Tidur berlebihan
keluarga ❑ Mencari masalah di sekolah
❑ Tidak berbicara dengan siapapun ❑ Merokok
❑ Makan berlebihan ❑ Tidak pergi ke sekolah
❑ Tidak makan sama sekali ❑ Menghabiskan lebih banyak
❑ Menangis waktu online
TIPS ❑ Tidak tidur ❑ Lainnya,
Apabila ditemukan hal-hal __________________________
yang perlu ditindaklanjuti
dari aktivitas refleksi ini,
maka satuan pendidikan 5. Apa yang kamu lakukan untuk membantu kamu merasa lebih baik saat
dapat bekerja sama dengan kamu stress atau panik? (silakan centang lebih dari satu)
tim ahli untuk membantu ❑ Merokok ❑ Makan sedikit
peserta didik. ❑ Berjalan-jalan ❑ Berolahraga
❑ Melukai diri sendiri ❑ Menghabiskan waktu sendirian
❑ Berbicara kepada teman ❑ Tinggal dirumah atau tidak pergi
❑ Berbiacra kepada orangtua ke sekolah
❑ Berbicara kepada orang dewasa ❑ Berada di tempat tidur untuk
lainnya waktu yang lama
❑ Makan berlebihan ❑ Lainnya,
__________________________
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya suka penampilan saya apa adanya

[Contoh 2] 2
3
Saya menganggap diri saya menarik
Saya tidak khawatir dengan berat badan saya

Lembar 4 Saya menyukai tubuh saya


5 Saya suka cara berpakaian saya
refleksi Seberapa puas anda dengan: STP TP P SP
6 Kesehatanmu
7 Penampilanmu
TIPS 8 Apa yang kamu pelajari di sekolah
Apabila ditemukan hal-hal
9 Teman yang kamu miliki
yang perlu ditindaklanjuti
10 Lingkungan tempat tinggalmu
dari aktivitas refleksi ini,
maka satuan pendidikan 11 Semua hal yang kamu miliki

dapat bekerja sama dengan 12 Bagaimana saya menggunakan waktu says

tim ahli untuk membantu 13 Hubungan saya dengan orangtua saya/wali saya
peserta didik. 14 Hubungan saya dengan pendidik
15 Kehidupan di sekolah

STS: sangat tidak setuju; TS: tidak setuju; S: setuju; SS: sangat setuju
STP: sangat tidak puas; TP: tidak puas; P:puas; SP: sangat puas
Persiapan:
1. Pendidik menentukan tema yang hendak ditanyakan.
2. Pendidik menentukan beberapa pernyataan untuk diberikan kepada peserta didik (tergantung tema yang
ditentukan).
3. Pendidik membuat tulisan STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), S (setuju), SS ( sangat setuju) pada
kertas hvs (satu istilah dalam 1 kertas).

(Alternatif Pelaksanaan:
1. Pendidik menempelkan kertas yang sudah dibuat di ruangan kelas dengan jarak yang sama satu dengan
yang lainnya.
kegiatan refleksi 2.
3.
Pendidik memberikan pernyataan yang telah disiapkan
Setelah selesai, pendidik memberikan beberapa fakta penting mengenai topik yang dibahas sebelumnya

awal) Contoh: Tema depresi


1. Depresi adalah perasaan yang melebihi perasaan sedih
2. Depresi dapat menyerang siapapun dan kapanpun
Aktivitas : 3. Sangat sulit meminta bantuan saat mengalami depresi
4. Depresi dapat diobati dengan berbagai cara
Setuju / tidak 4.
5.membahas mengenai depresi adalah hal yang sangat sulit
Peserta didik akan menuju kepada kertas yang ditempel tersebut sesuai dengan jawaban mereka. Jika

setuju 5.
6.
peserta didik menjawab STS, maka ia akan menuju ke tempat kertas STS ditempel.
Peserta didik memberikan pendapat mengapa mereka memilih jawaban tersebut.
Pendidik mengarahkan konsep bahwa peserta didik perlu berempati kepada sesama dengan menghargai
pendapat, memberikan apresiasi, memberikan tepukan sebagai bentuk dukungan, dan bentuk lainnya.

Tips untuk pendidik:


• Pendidik dapat mengangkat banyak tema untuk aktivitas ini. Disarankan satu tema per aktivitas. Bila
memungkinkan, pihak sekolah dapat mendatangkan narasumber yang ahli dalam topik yang ditentukan.
• Pendidik dapat mencatat peserta didik yang memiliki masalah pada akhir kegiatan ini dan meneruskannya
kepada kepala sekolah untuk ditindaklanjuti.
• Pendidik dapat memberikan konselling kepada peserta didik yang bersangkutan. Apabila pendidik melihat
konseling yang diberikan tidak menyelesaikan masalah peserta didik, maka kepala sekolah dapat menyediakan
konselor yang tepat.
Indikator dan Mulai berkembang Sedang Berkembang Sangat
Sub-elemen berkembang sesuai harapan berkembang
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Menganalisis proses Melakukan refleksi
kekuatan, kelemahan kekuatan, kelemahan, perkembangan dirinya secara detail,
dan prestasi dirinya serta faktor-faktor secara akademis dan mendalam, dan
Refleksi diri secara akademis dan yang dapat non komprehensif serta
(mengacu kepada non akademis dan mendukung/mengha akademis,mempredik memperhatikan
menuliskan situasi yang mbat proses si tantangan yang umpan balik dari
sub elemen dapat mendukung dan perkembangan dirinya dihadapi serta teman, pendidik,
‘Mengembangkan
Rubrik refleksi diri’)
menghambat proses
perkembangannya.
secara akademis dan
non akademis serta
menuliskan cara-cara
alternatif solusi dalam
mengatasinya.
untuk menganalisis
proses perkembangan
dirinya secara

asesmen untuk mengatasi


kekurangannya.
akademis maupun non
akademis.

reflektif Belajar memberikan


apresiasi kepada
Mendengarkan
pendapat teman,
Memahami dan
melakukan aksi
Mendengarkan,
melihat,
temannya. memberikan opini nyata serta memberikan
Berempati
yang berdasarkan memberikan pendapat,
(mengacu kepada
dari sudut pandang perhatian konkret menghargai
sub elemen
orang lain, kepada temannya perasaan,
‘Berempati
menyebutkan bahkan teman melakukan aksi
kepada orang
kebaikan dan yang tidak konkret yang
lain’)
kelebihan dikenalnya secara didasarkan dari
temannya. sukarela. sudut pandang
orang lain

Umpan Balik
Persiapan :
1. Pendidik mencari tiga contoh kasus mengenai masalah yang banyak dijumpai pada kalangan remaja,
seperti: perundungan, penggunaan obat-obatan terlarang, merokok di kalangan remaja, dan lain-lain.

(self awareness: Pelaksanaan :


1. Pendidik membagikan contoh kasus yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
kesehatan mental) 2.
3.
Pendidik dapat membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil (4-5 orang/kelompok).
Setiap kelompok membaca contoh kasus dan mendiskusikan dengan teman sekelompoknya. Pertanyaan

Aktivitas 4: pemandu:
a.
b.
Apa yang terjadi dalam kasus ini?
Apakah kejadian atau kelakuan yang timbul merupakan hal yang wajar?
Diskusi c.
d.
Apa saja faktor-faktor yang dapat memicu kejadian atau kelakukan yang timbul ?
Apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kasus tersebut?
4. Setelah membahas dengan teman sekelompok, perwakilan dari setiap kelompok dapat
mempersentasikan hasil diskusi mereka.
5. Peserta didik (per individu atau perwakilan kelompok) diberi kesempatan untuk menanggapi hasil
presentasi dari semua kelompok.
6. Pendidik memberikan penjelasan mengenai baik atau buruknya kasus yang dibahas dan dampak yang
terjadi akibat kelakuan tersebut.

Tips untuk pendidik :


Peran pendidik : fasilitator • Jika pada akhir diskusi, pendidik mendapatkan tanggapan yang kurang baik, seperti ada peserta didik yang setuju
dengan kasus yang dibahas, pendidik dapat menyiapkan waktu untuk mendiskusikan hal tersebut dengan peserta
Waktu: 2 JP didik yang bersangkutan secara privat.
Materi :artikel • Pendidik tidak diperkenankan untuk melabelkan peserta didik dari hasil tanggapan yang diberikan.

Referensi kasus:
1. http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89659
2. https://smkn1bjm.sch.id/perilaku-bullying-di-sekolah-dan-pengaruhnya-terhadap-prestasi/
3. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51470180
Persiapan :
1. Pendidik menyediakan slide presentasi mengenai nutrisi dan kalori harian yang diperlukan seseorang.
2. Pendidik sudah mempelajari cara menghitung angka kebutuhan gizi harian dan kalori harian.
(self awareness: 3. Pendidik mempersiapkan alat bantu hitung, seperti kalkulator.

nutrisi) Pelaksanaan:
1. Peserta didik mendapatkan penjelasan bahwa kesejahteraan diri tidak hanya meliputi kesehatan mental saja,

Aktivitas 5: 2.
melainkan kesehatan jasmani dengan cara memperhatikan kebutuhan nutrisi harian.
Pendidik dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Siapa yang suka makan dengan porsi yang banyak? Makanan apa yang paling kamu suka?
Kebutuhan nutrisi b. Seberapa banyak kamu makan nasi dalam sehari?
c. Apakah makanan yang kita makan menentukan kesehatan kita?
harianku d. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari makanan yang kita konsumsi?
e. Apakah setiap orang punya kebutuhan asupan makanan yang sama? Seberapa penting nutrisi bagi kita?
f. Berapa kalori energi yang diperlukan tubuh untuk dapat berfungsi secara optimal?
g. Apa saja yang berpengaruh dalam perhitungan kalori energi?
h. Bagaimana menghitung kalori harian yang diperlukan sehingga kita dapat menjaga kebutuhan nutrisi tubuh
kita?
3. Peserta didik dapat melakukan curah ide secara kelompok dan mendiskusikan hasil pembahasan secara
bersama.
4. Pendidik menjelaskan mengenai nutrisi dan kalori harian yang dibutuhkan serta cara perhitungannya.

Peran pendidik : narasumber dan Tugas : peserta didik menghitung jumlah kalori harian secara mandiri.
fasilitator
Tugas :
Waktu : 2 JP • peserta didik menghitung jumlah nutrisi dan kalori harian yang diperlukannya.
Bahan : slide presentasi
Referensi untuk materi:
1. https://hellosehat.com/nutrisi/pengertian-akg/
2. https://hellosehat.com/nutrisi/cara-menghitung-kebutuhan-kalori/
Rumus kebutuhan kalori :
➢ BMR (P) :66,5 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia)
➢ BMR (W) :655 + (9,6 × berat badan) + (1,8 × tinggi badan) – (4,7 × usia)

Hasil di atas dikalikan dengan faktor aktivitas fisik:


•Hampir tidak pernah berolahraga: kalikan 1,2
•Jarang berolahraga: kalikan 1,3
•Sering berolahraga atau beraktivitas fisik berat: kalikan 1,4
Contoh
perhitungan Kebutuhan nutrisi makro :
Protein 10-15% dari jumlah kalori harian (hasil dibagi 4 untuk mendapatkan
jumlah dalam gram)
Lemak 10-25% dari jumlah kalori harian (hasil dibagi 9 untuk mendapatkan
jumlah dalam gram)
Karbohidrat 60-75% dari jumlah kalori harian (hasil dibagi 4 untuk mendapatkan
jumlah dalam gram)

Seorang wanita berumur 30 tahun, memiliki berat badan 50 kg dengan tinggi badan 160 cm. Dalam kesehariannya,
pekerjaannya menuntut dia untuk selalu duduk. Namun, dia rutin berolahraga, 3-5x per minggu (berlari 1 -2 jam).
Hitunglah kebutuhan nutrisi dan kalori harian yang diperlukan wanita tersebut!

glosarium: Jawaban :
BMR BMR (W) = 655 + (9,6 × 50) + (1,8 × 160) – (4,7 × 30) = 1252 kkal (kilokalori)
(basal metabolic rate) atau laju metabolisme Kebutuhan kalori harian = 1252 x 1,4 =1752.8 kkal
basal adalah perkiraan jumlah energi yang
digunakan untuk menjalankan fungsi dasar Kebutuhan protein : 15% x 1753 kkcal = 263 kkal (66 gram)
tubuhdalam kondisi istirahat. Kebutuhan lemak : 25% x 1753 kkal = 438 kkal (49 gram)
Kebutuhan karbohidrat : 60% x 1753 kkal = 1052 kkal (263 gram)
Persiapan:
1. Pendidik dan peserta didik masing-masing mencari dua contoh kasus status gizi yang dapat berupa obesitas,
kurang gizi maupun normal.
(self awareness: 2. Pendidik menyediakan materi mengenai status gizi dan cara menentukkannya.

Pelaksanaan:
nutrisi) 1. Setelah menghitung kebutuhan kalori harian, peserta didik akan menjaga keseimbangan kesehatan fisiknya
dengan cara memperhatikan jenis status gizi.
2. Peserta didik membaca dan menyimak studi kasus yang sudah dicari sebelumnya. pendidik memulai diskusi
Aktivitas 6: dengan beberapa pertanyaan berupa
a. Apakah berat badan dan tinggi badan seseorang menunjukkan status gizinya?
Eksplorasi isu b.
c.
d.
Parameter apa saja yang dapat menunjukkan status gizi seseorang?
Ada berapa tingkatan status gizi?
Apakah berat badan ideal sama untuk semua orang?
e. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencapai status gizi yang normal?
3. Pendidik menjelaskan mengenai status gizi dan cara menentukan status gizi.

Tugas :
• Peserta didik mencatat berat badan dan tinggi badan dari setiap anggota keluarga serta menghitung indeks massa
tubuh dan menentukan status gizi anggota keluarganya.

Saran untuk sekolah:


• Dari pihak sekolah sebaiknya memiliki timbangan dan meteran yang dapat dipakai untuk peserta didik.
Peran pendidik : narasumber dan • Sekolah dapat meminjamkan timbangan dan meteran bagi peserta didik yang tidak memilikinya dirumah
fasilitator
Waktu : 3 JP Referensi materi :
Materi/media : kertas, pen, timbangan, 1. https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/cara-menghitung-indeks-massa-tubuh-body-mass-indeks/
2. https://www.halodoc.com/artikel/cara-hitung-berat-badan-ideal
meteran (atau alat pengukur tinggi
badan) Referensi contoh kasus :
1. https://inionline.id/2018/05/kasus-obesitas-pada-anak-di-indonesia-telah-menjadi-fenomena-yang-memprihatinkan/
2. https://health.kompas.com/read/2020/08/13/093102768/3-masalah-gizi-pada-remaja-yang-sering-dijumpai-dan-cara-
mengatasinya?page=all
3. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180515/4025903/kenali-masalah-gizi-ancam-remaja-indonesia/
Lembar tugas

Glosarium

Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang


digunakan untuk menentukan siapa saja yang Anggota
masuk dalam golongan berat badan sehat dan
IMT Status BB Ideal
No keluarga/ BB (kg) TB (cm)
tidak sehat. Indeks massa tubuh alias BMI (kg/m2) gizi (kg)
membandingkan berat badan Anda dengan tinggi teman
badan Anda, dihitung dengan membagi berat
badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam 1 Ayah 80 170 27.6 Obese 1 63
meter kuadrat.
2 Ibu 50 160 19.5 normal 51
3 Saya 45 155 18.7 normal 49.5
Persiapan:
1. Pendidik telah memiliki data tentang penjaja makanan yang ada di sekolah dan
lingkungan sekolah.

(self awareness: Pelaksanaan:


1. Dengan arahan dari pendidik, peserta didik (secara berkelompok) mengelilingi

nutrisi) lingkungan sekolah untuk mencari jenis jajanan apa saja yang dijual di lingkungan
sekolah (berupa jajanan depan sekolah atau kantin sekolah).
2. Peserta didik mengamati kondisi tempat jualan makanan, apakah bersih atau tidak.
Aktivitas 7: 3. Peserta didik mengisi lembar observasi berupa jenis jajanan apa saja yang dijual,
komposisi dari setiap jajanan atau makanan yang dijual.
Observasi dan 4.
5.
Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil temuannya.
Pendidik menanyakan kepada peserta didik apakah makanan yang dijual di

diskusi 6.
lingkungan sekolah sehat atau tidak serta alasannya.
Dengan pertanyaan tersebut, peserta didik dipicu untuk memberikan hasil
pemikiran mereka mengenai makanan sehat

Tugas :
• Peserta didik mencari dan menghitung perkiraan kalori setiap jajanan yang mereka tuliskan.

Saran untuk sekolah:


• Apabila di sekitar sekolah tidak ada kantin atau penjual jajanan, pendidik dapat menanyakan jajanan apa saya yang
disukai oleh peserta didik, kemudian menuliskannya sesuai dengan format lembar observasi.
Peran pendidik : fasilitator • Apabila peserta didik tidak memiliki akses internet, pendidik sebaiknya mencari dan mencetak/menulis jenis bahan
Waktu : 4 JP makanan beserta kalorinya untuk dapat dibagikan kepada peserta didik.
• Bagi peserta didik yang memiliki akses internet dapat menggunakan aplikasi kalori makanan yang ada.
Materi : kertas, pen • Penulisan kuantitas bahan makanan dapat diperkirakan saja (tidak harus ditimbang sedemikian rupa).

Referensi materi :
1. https://www.fatsecret.co.id/Diary.aspx?pa=fjs/
2. https://www.honestdocs.id/tabel-kalori-makanan-dan-minuman
No Nama Komposisi (bahan) Kuantitas Perkiraan Total
makanan dari setiap kalori perkiraan
bahan (kkal) kalori
(kkal)
1 burger Roti 1 106 430

(Contoh) Daging 50 gr 130

Lembar Tomat 40 gr 9

observasi Sayur selada 20 gr 2

Saus sambal 1 sdm 28

telur 1 butir 65

mentega 1 sdm 90
Persiapan:
1. Pendidik mempersiapkan jadwal kunjungan ke pabrik makanan. Pabrik makanan yang
hendak dikunjungi dapat berupa pabrik besar maupun pabrik rumahan. Pendidik dapat
mencari lokasi terdekat dari sekolah.
(self awareness) 2. Pendidik menghubungi tempat yang akan dikunjungi dan meminta persetujuan dari pihak
pabrik yang dituju.
Aktivitas 8 : 3. Pendidik mencari pihak pabrik untuk menyediakan seseorang yang dapat menjelaskan
kegiatan yang dilakukan di pabrik tersebut.
4. Pendidik membuat kertas persetujuan untuk ditandatangani oleh orangtua peserta didik
Kunjungan ke 5.
apabila mereka mengizinkan anaknya untuk mengikuti kunjungan ini.
Pendidik dan peserta didik membuat beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan pada
pabrik makanan saat wawancara

Pelaksanaan :
1. Peserta didik melakukan observasi dan dokumentasi di tempat kunjungan.
2. Peserta didik memberikan pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan
3. Peserta didik menulis resume kegiatan selama kunjunan
Peran pendidik: pendamping
Tips untuk pendidik :
dan fasilitator • Apabila memungkinkan dan mendapatkan ijin dari pihak yang bersangkutan, peserta didik dapat
Waktu: 4-5 JP diberi kesempatan untuk melakukan beberapa kegiatan secara langsung (seperti mencampur bahan/
Materi:buku tulis, pen, kamera mengaduk bahan/ mengemas makanan, dll).
untuk dokumentasi • Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan kunjungan secara langsung, kunjungan dapat
dilakukan secara virtual.

Kegiatan alternatif:
• Selain mengunjungi pabrik makanan, maka peserta didik dapat melakukan pengamatan dan
wawancara kepada orang tua di rumah terkait proses mengolah pola makan keluarga. Contohnya,
peserta didik mewawancarai mamanya ketika mengatur pola makan di keluarganya, bagaimana
proses pengolahannya, dan bagaimana menyeimbangkan nutrisi anggota keluarganya.
RESUME KEGIATAN

Nama :
Hari/tanggal :
Kunjungan ke :
Alamat :
Waktu :
Kemana kamu berkunjung hari ini? (tuliskan sedikit mengenai sejarah pabrik dan apa yang dibuat
(Contoh) dalam pabrik tersebut)

resume
kegiatan
Apa yang kamu amati selama kunjungan? (tuliskan proses pembuatan makanannya)

Apakah pendapatmu mengenai pabrik yang kamu kunjungi? (cara kerja, kebersihan, makanan
yang dijual, dll)
Persiapan :
1. Peserta didik diminta untuk menuliskan menu makanan yang dimasak /dimakan sehari sebelum
kegiatan ini
(self management: 2. Peserta didik menuliskan komposisi dari setiap menu yang dimasak (contoh: tempe goreng : berapa
gram tempe yang dimasak, berapa sendok makan minyak goreng yang dipakai, berapa sendok teh
nutrisi) garam yang dipakai).

Pelaksanaan:
Aktivitas 9 : 1. Pendidik menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan kalori kebutuhan harian dan bagaimana
menghitung kalori yang dibutuhkan setiap orang.
Meal plan 2. Peserta didik menghitung jumlah kalori dari menu yang sudah dituliskan (peserta didik juga bisa
menambahkan jajanan yang dimakan sehari sebelumnya).
3. Referensi kalori untuk setiap bahan makanan dapat diperoleh dari berbagai sumber di internet.
4. Peserta didik melakukan diskusi dengan pendidik atau sesama teman mengenai hasil perhitungan
kalori yang sudah dilakukan. Pertanyaan pemandu :
a. Berapa jumlah kalori yang dihitung?
b. Apakah jumlah kalori yang dihitung sesuai dengan kebutuhan kalori peserta didik?
c. Apa dampak dari mengonsumsi kelebihan atau kekurangan jumlah kalori harian?
5. Peserta didik membuat menu makanan dengan jumlah kalori yang sesuai dengan kebutuhan harian
mereka masing-masing.
6. Peserta didik dan pendidik mendiskusikan hasil menu makanan yang sudah dibuat. Pertanyaan
pemandu :
Peran pendidik : fasilitator a. Apakah menu makanan yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan kalori harian peserta didik?
Waktu : 3 JP b. Kendala apa saja yang peserta didik hadapi dalam menyusun menu makanan?
Materi : internet, laptop atau c. Apakah menu makanan yang disusun sudah memenuhi angka kebutuhan gizi harian?
handphone, pen, kertas
Referensi materi :
1. https://www.fatsecret.co.id/Diary.aspx?pa=fjs/
2. https://www.honestdocs.id/tabel-kalori-makanan-dan-minuman
3. https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/cara-menghitung-indeks-massa-tubuh-body-mass-indeks/
4. https://www.halodoc.com/artikel/cara-hitung-berat-badan-ideal
No Menu Komposisi (bahan) Kuantitas Perkiraan Total
makanan dari setiap kalori perkiraan
bahan (kkal) kalori
(kkal)
1 Makan Nasi putih 1 porsi 135 606
siang:
Nasi + ayam Dada ayam 100 gr 195
goreng +
(Contoh) sawi tumis Sawi 100 gr 13

lembar tugas Minyak goreng 2 sdm 180

Bawang putih 1 sdm 13

Wortel 50 gr 20

Kecap manis 1 sdm 50


REFLEKSI KEGIATAN

Nama :
Hari/tanggal :

Hal-hal yang menjadi tantangan bagi kamu dalam menyeimbangkan kesejahteraan diri (fisik dan
mental):

(Contoh)
Refleksi Hal-hal yang akan kamu tingkatkan untuk menyeimbangkan kesejahteraan dirimu (fisik dan
mental):

Hal-hal yang patut kamu apresiasi dari proses kamu menyeimbangkan kesejahteraan dirimu (fisik
dan mental):
Indikator dan Sub- Mulai berkembang Sedang Berkembang Sangat
elemen berkembang sesuai harapan berkembang
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Menganalisis proses Melakukan refleksi
kekuatan, kelemahan kekuatan, kelemahan, perkembangan dirinya secara detail,
dan prestasi dirinya serta faktor-faktor secara akademis dan mendalam, dan
Refleksi diri secara akademis dan yang dapat non komprehensif serta
(mengacu kepada non akademis dan mendukung/mengha akademis,mempredik memperhatikan
menuliskan situasi mbat proses si tantangan yang umpan balik dari
sub elemen yang dapat perkembangan dirinya dihadapi serta teman, pendidik,
‘Mengembangkan mendukung dan secara akademis dan alternatif solusi dalam untuk menganalisis
Rubrik refleksi diri’) menghambat proses
perkembangannya.
non akademis serta
menuliskan cara-cara
mengatasinya. proses perkembangan
dirinya secara
untuk mengatasi akademis maupun non
asesmen Mulai mencoba
kekurangannya.
Mengidentifikasi upaya Membuat rencana dan
akademis.
Secara naturalisasi
reflektif Merawat diri
(mengacu kepada
makanan sehat,
membersihkan dan
merawat tubuhnya, dan
untuk mendukung
keseimbangan
kesehatan jasmani dan
mulai mencoba
melakukan aksi konkret
untuk mendukung
dan intensional
melakukan aksi
sub elemen konkret untuk
menjaga perkataannya rohani dan mulai keseimbangan
mendukung
‘Merawat diri secara sopan kepada berkomitmen untuk kesehatan jasmani dan
keseimbangan
secara fisik, teman-temannya. memperhatikan rohani serta berupaya
kesehatan menyeimbangkannya. kesehatan jasmani
mental, dan jasmani,mental dan dan rohani serta
spiritual’) rohani. berupaya
menyeimbangkannya.

Umpan Balik
Aktivitas 10 hingga 16 adalah Nama :
beberapa dari banyak cara yang Tanggal :
dapat diajarkan ke peserta didik Aktivitas :
untuk membantu peserta didik
Sebelum kegiatan:
lebih tenang dan rileks.
1. Apa yang kamu rasakan sekarang?
Adapun asesmen yang dapat
diberikan ke peserta didik yaitu
berupa:
1. Diari kegiatan dan/atau,
2. Mengisi lembar refleksi Sesudah kegiatan:
peserta didik diminta untuk 1. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan kegiatan ini?
mengisi diari kegiatan/ lembar
refleksi.
2. Apakah kegiatan ini membuatmu tenang/rileks?

(Contoh) 3. Apakah latihan/teknik ini adalah sesuatu yang dapat kamu lakukan untuk
Diari kegiatan mendapatkan ketenangan diri/ mengurangi stress?

Referensi materi :
1. https://www.twinkl.co.id/resource/ca-c-19-daily-reflections-activity
Persiapan:
1. Pendidik telah mempelajari konsep dan teknik pernapasan.

Pelaksanaan:
1. Setelah mengetahui cara untuk menyeimbangkan kesejahteraan fisik dan mental, peserta didik akan belajar
untuk melatih kesejahteraan diri dalam hal spiritual.
(Self management: 2. Pendidik memperkenalkan dan mendemonstrasikan konsep pernapasan dalam sebagai strategi pengurangan
stres yang dapat digunakan pada saat ini dan merupakan ketrampilan yang bagus untuk dikuasai agar peserta

kesehatan mental) didik dapat menghadapi stressor yang ada di kemudian hari secara efektif.
3. Peserta didik diminta untuk menulis apa yang dia rasakan di jurnal sebelum kegiatan dimulai.
4. Pendidik meminta semua peserta didik berdiri dengan jarak yang nyaman antara satu dengan yang lainnya
Aktivitas 10: atau duduk di kursi.
5. Pendidik memberi instruksi kepada peserta didik :
Latihan pernafasan a. Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu
b. Lengan dan tangan dirilekskan ke bawah

dalam c. Tubuh rileks


d. Mata tertutup
e. Fokus pada perut bagian bawah perut dan bayangkan ada balon kecil didalam perut tersebut
f. Tarik napas perlahan dan dalam. Melalui lubang hidung, bayangkan balon tersebut menggembung (semakin
besar / besar / tumbuh) perlahan, tahan beberapa detik
g. Buang napas perlahan melalui mulut, bayangkan balon mengempis secara pelahan (semakin kecil,
menyusut); keluar dari mulut seolah-olah meniup lilin
Peran pendidik: fasilitator h. Tip: Letakkan tangan di atas perut bagian bawah untuk merasakannya kembang kempisnya perut dan
pastikan Anda tidak bernapas dengan dada
Waktu: 1 JP
i. Ulangi setidaknya 10 kali
Materi: - 6. Tanyakan kepada peserta didik :
a. Bagaimana perasaan peserta didik setelah melakukan aktivitas ini?
b. Apakah aktivitas ini membantu mereka untuk merasa tenang?
7. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi.

Tips untuk pendidik:


1. Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan latihan ini kapanpun saat mereka memerlukannya.
2. Pendidik mendorong peserta didik untuk mengajarkan kegiatan ini kepada teman atau anggota keluarga
Persiapan :
1. Pendidik mengerti dan mampu memperagakan setiap langkah instruksi yang akan diberikan kepada peserta didik.

Pelaksanaan:
1. Pendidik memperkenalkan konsep bahwa relaksasi adalah cara yang baik untuk mengurangi tekanan/stress.
(Self management: 2. Peserta didik diberikan pemahaman bahwa mereka akan melakukan kegiatan yang akan membantu mereka tenang/rileks
dengan mengencangkan dan melepaskan beberapa otot yang berbeda.

kesehatan mental) 3. Peserta didik diminta untuk menulis apa yang dia rasakan di jurnal sebelum kegiatan dimulai
4. Peserta didik bisa duduk atau berbaring telentang (tergantung ruang).
5. Pendidik membaca instruksi sebanyak dua kali dan ikut mencontohkan instruksi yang diberikan:
Aktivitas 11:  Angkat alis Anda dan kerutkan dahi Anda. Cobalah untuk menyentuh garis rambut Anda dengan alis Anda. Tahan selama 5
detik… dan rileks.
Latihan relaksasi  Buatlah ekspresi cemberut. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
 Tutup mata Anda seketat mungkin. Tariklah sudut mulut Anda Ke belakang dengan bibir tertutup. Tahan selama 5 detik…

otot dan rileks.


 Buka mata dan mulut Anda selebar mungkin. Tahan selama 5 detik… dan rileks. Rasakan kehangatan dan ketenangan di
wajah Anda.
 Regangkan lengan Anda di depan Anda. Kepalkan kedua tangan anda dengan erat. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
Rasakan kehangatan dan ketenangan di tangan Anda.
 Regangkan lengan Anda ke samping kiri dan kanan, seolah Anda sedang mendorong dinding tak terlihat dengan tangan
Peran pendidik: fasilitator Anda. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
Waktu: 1 JP  Tekuk siku lengan dan bentuk otot di lengan atas Anda. Tahan selama 5 detik… dan rileks. Rasakan ketegangan hilang di
lengan Anda.
Materi: -
 Angkat bahu Anda. Cobalah untuk membuat bahu Anda menyentuh telinga Anda. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
Tips untuk pendidik:  Lekukkan punggung Anda ke depan menjauhi sandaran kursi (atau dari lantai). Tahan selama 5 detik… dan rileks.
• Instruksi di atas merupakan salah satu contoh  Lekukkan punggung Anda ke belakang. Cobalah untuk mendorongnya melawan sandaran kursi anda. Tahan selama 5 detik…
latihan relaksasi otot. pendidik dan murid dapat dan rileks. Rasakan hilangnya ketegangan pada otot punggung.
mencari alternatif latihan relaksasi otot ini  Kencangkan otot perut Anda. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
secara mandiri dan menyesuaikan kegiatan ini  Kencangkan otot pinggul dan bokong. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
sesuai dengan kesepakatan bersama.  Kencangkan otot paha dengan menekan kedua kaki sedekat mungkin. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
• Pendidik mendorong peserta didik untuk  Tekuk pergelangan kaki Anda ke arah tubuh Anda sejauh yang Anda bisa. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
melakukan latihan ini kapanpun disaat mereka  Tekuk jari-jari kaki Anda sejauh yang Anda bisa. Tahan selama 5 detik… dan rileks.
perlukan.  Kencangkan semua otot di seluruh tubuh Anda. Tahan selama sepuluh detik… dan rileks.
• Pendidik mendorong peserta didik untuk  Duduk dengan tenang (atau berbaring dengan tenang) dan nikmati perasaan rileks ini selama beberapa menit.
mengajarkan kegiatan ini kepada teman atau 6. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi.
anggota keluarga.
Pelaksanaan:
1. Pendidik bertanya kepada peserta didik apakah sudah ada peserta didik yang pernah mempraktikkan meditasi sebelumnya.
2. Jelaskan kepada peserta didik bahwa melalui kegiatan ini mereka dapat memberi ketenangan kepada tubuh, pikiran, dan
jiwa mereka.
3. Peserta didik diminta untuk menulis apa yang dia rasakan di jurnal sebelum kegiatan dimulai.
4. Opsional: Mintalah peserta didik mengukur detak jantung mereka sebelum memulai aktivitas ini dan setelah selesai latihan
meditasi.

(Self management: 5. Pendidik memberikan instruksi kepada peserta didik berupa:


 peserta didik duduk dengan posisi yang nyaman, seimbang, dan rileks (jika duduk di kursi, kaki harus menyentuh
tanah). Bernapaslah dengan mudah dan dari perut / "pernapasan perut" (bukan
kesehatan mental)  pernapasan dada).
 berlatihlah beberapa napas yang dalam secara bersama-sama.
Aktivitas 12 :  putar kepala dengan gerakan santai dan pelan sesuai arah jarum jam; ubah arah dan putar secara perlahan.
 lihat ke atas; ayunkan kepalamu ke belakang. Lihat ke bawah; letakkan dagu di depan dada.

Meditasi  turunkan lengan dan tangan ke samping dan goyangkan dengan lembut dan mudah.
 angkat kaki dari lantai dan goyangkan lutut dengan lembut.
 luruskan tulang punggung saat bermeditasi. Ini dilakukan dalam keadaan tenang dan diam.
 tutup mata; rilekskan pikiran dan jangan berusaha untuk memikirkan apa pun; perlahan pikiran akan jernih dan rileks (5
menit)
 buka mata
 sekarang, duduklah tegak, santai, dan seimbang.
 tutup mata anda kembali; rilekskan pikiran dan jangan berusaha untuk memikirkan apa pun; perlahan pikiran akan
jernih dan rileks (5 menit)
 buka mata
 ulangi kegiatan tutup mata dan buka mata sebanyak lima kali
Peran pendidik: fasilitator  peserta didik mengukur detak jantung mereka kembali dan membandingkannya dengan detak jantung sebelum
memulai kegiatan
Waktu: 1 JP 6. Pendidik menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka rasakan. Apakah peserta didik merasakan tenang setelah
melakukan meditasi?
Materi: - 7. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi

Tips untuk pendidik:


• Instruksi diatas merupakan salah satu contoh latihan relaksasi otot. pendidik dan murid dapat mencari alternatif latihan
relaksasi otot ini secara mandiri dan menyesuaikan kegiatan ini sesuai dengan kesepakatan bersama.
• pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan latihan ini kapanpun disaat mereka perlukan.
• pendidik mendorong peserta didik untuk mengajarkan kegiatan ini kepada teman atau anggota keluarga
Persiapan :
1. Pendidik mencari skenario atau membuat skenario visual sendiri sesuai dengan pengalaman.

(Self management: Pelaksanaan:


1. Pendidik membimbing peserta didik melalui proses imajinasi visual sebagai teknik relaksasi.
2. Pendidik memberikan instruksi agar peserta didik duduk dengan nyaman untuk kegiatan ini.
kesehatan mental) 3. Pendidik menggunakan suara yang tenang, rendah, lambat dan berikan waktu yang cukup di antara instruksi bagi
peserta didik, untuk memudahkan peserta didik masuk kedalam imajinasi dan memahami setiap Langkah.

Aktivitas 13: 4. Pendidik membacakan skenario. (Contoh: Tutup matamu. Bayangkan kamu sedang melihat sebuah pantai yang indah.
Matahari bersinar hangat, angin sepoi-sepoi yang berhembus dari lautan terasa lembut dan hangat, kepala berada di
bawah pohon kelapa dan beberapa burung camar terbang di atas langit. Bayangkan kamu sedang berjalan tanpa alas
Imajinasi visual kaki di pasir yang hangat, rasakan kakimu tenggelam di pasir dengan setiap langkahnya)
5. Latih imajinasi visual ini di kelas selama 30-40 menit
6. Berikan waktu bagi peserta didik untuk berdiskusi dan berbagi tentang ke mana mereka pergi dalam imajinasi mereka
dan apa yang mereka rasakan tentang pengalaman ini. Diskusi bisa dilakukan berpasangan, dalam kelompok kecil atau
berbagi dengan seluruh kelas. Contoh pertanyaan panduan:
a. Kemana visualisasi kamu membawamu?
b. Apakah kamu merasa lebih tenang / rileks setelah melakukan latihan ini?
c. Apa yang kamu lihat, dengar, rasakan, cium selama visualisasi / apa hal yang menonjol dalam visualisasi ini?
d. Bagaimana rasanya saat kamu membuang beban selama visualisasi?
e. Bagaimana rasanya kembali ke kelas?
Peran pendidik: fasilitator f. Apakah teknik / latihan ini sesuatu yang mungkin kamu lakukan di masa depan untuk mendapatkan ketenangan
dan mengurangi stresmu?
Waktu: 1 JP
7. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refl.eksi.
Materi:-

Tips untuk pendidik:


• Instruksi di atas merupakan salah satu contoh latihan relaksasi otot. pendidik dan murid dapat mencari alternatif
latihan relaksasi otot ini secara mandiri dan menyesuaikan kegiatan ini sesuai dengan kesepakatan bersama.
• Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan latihan ini kapanpun disaat mereka perlukan.
• Pendidik mendorong peserta didik untuk mengajarkan kegiatan ini kepada teman atau anggota keluarga.
Persiapan:
1. Peserta didik telah dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 2 orang.

Pelaksanaan:
(group 1. Kegiatan ini melibatkan satu orang peserta didik berbicara sementara pasangannya mendengarkan tanpa memberi
komentar.
management : 2. Pendidik mengatur kondisi kelas sedemikian rupa dengan peserta didik untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk
berbagi. Pendidik membuat kelompok yang terdiri dari sepasang peserta didik atau membebaskan murid untuk mencari

kesehatan mental) pasangannya


3. Peserta didik #1 berbicara sementara peserta didik #2 hanya mendengarkan (misalnya, mintalah peserta didik 1 untuk
membagikan apa yang dia rasakan hari ini dan mengapa? Atau bagaimana perasaan mereka saat ini atau kekhawatiran
Aktivitas 14: yang mereka rasakan).
4. Setelah 1-3 menit, peserta didik bertukar peran dan peserta didik #2 berbicara sementara peserta didik #1

Peer sharing mendengarkan selama 1-3 menit lagi (peserta didik #2 sekarang menanyakan pertanyaan yang sama, misalnya
bagaimana perasaan dia hari ini dan mengapa?)
5. OPSIONAL:
a. peserta didik dapat berbagi dengan seluruh kelas tentang pengalaman mereka dalam berbagi pikiran dan perasaan,
serta pengalaman seperti apa yang dirasakan saat mereka didengarkan tanpa adanya komentar dari teman.
b. pendidik dapat membuat kelompok yang terdiri lebih dari 2 orang
6. Tanyakan kepada peserta didik untuk melihat apakah mereka merasakan kelegaan, ketenangan, lebih fokus atau stress
berkurang setelah aktivitas ini.
7. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi.
Peran pendidik: fasilitator
Waktu:1.5 JP
Materi:- Tips untuk pendidik:
• Pendidik dapat menciptakan keadaan yang saling menghormati, tidak
mengejek, tidak membagikan informasi yang dibicarakan/dibahas setelah
aktivitas berakhir, menghargai semua perasaan, ide dan pendapat.
• Sebelum memulai, buat contoh aktivitas menggunakan pendidik dan peserta
didik sukarelawan untuk mendemonstrasikan aktivitas dengan jelas.
Persiapan:
1. Peserta didik telah dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 2-3 orang.

Pelaksanaan:
1. Pendidik menuliskan beberapa nama hewan yang berbeda di atas kertas; satu nama untuk setiap kertas yang akan
(group dilipat (peserta didik dapat membantu pendidik dalam kegiatan ini).
2. Pendidik memasukkan kertas-kertas tersebut kedalam topi atau wadah.

management : 3. Setiap kelompok mengambil 1 kertas dari dalam topi atau wadah, dan mencari cara untuk mempresentasikan
sandiwara mereka.
4. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan sandiwara mereka, sedangkan "penonton" menebak hewan
kesehatan mental) yang disandiwarakan.
5. Tergantung pada waktu, jumlah kelompok dan jumlah kertas terlipat, pendidik menentukan berapa putaran tebak
Aktivitas 15: kata yang diberikan setiap kelompok.
6. OPSIONAL: Di akhir kegiatan, bagikan kertas, pensil, dan krayon / spidol untuk peserta didik menggambar dan

Charades mewarnai hewan kesayangannya.


7. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi

Peran pendidik: fasilitator


Waktu: 1.5 JP
Materi: kertas, pen, krayon,
spidol, topi atau wadah,
musik (opsional)
Tips untuk pendidik:
• Pendidik dapat mencari topik menarik lain untuk kegiatan sandiwara ini .
Persiapan:

(group 1. Pendidik mempersiapkan bola atau dapat meminta salah satu peserta didik membawa bola plastik.
2. Pendidik telah mempelajari aturan permainan.

management : Pelaksanaan :
1. Pendidik menjelaskan bahwa aktivitas fisik adalah salah satu manajemen stress yang baik.

kesehatan 2. Pendidik memposisikan peserta didik sesuai dengan kondisi ruang kelas ( contoh: peserta didik dapat berdiri
disamping meja).
3. Pendidik menjelaskan aturan permainan:
mental) a. Pendidik bertindak sebagai wasit di dalam aktivitas ini
b. Selama permainan berlangsung peserta didik harus berdiri, diam dan tenang. Peserta didik yang
Aktivitas 16 : berbicara atau mengeluarkan suara akan dikeluarkan dari permainan
c. Peserta didik yang melempar atau menangkap bola dengan tidak tepat akan dikeluarkan dari permainan.

Silent game d. Lemparan yang baik diartikan sebagai melempar bola kepada penangkap dalam jarak 1 lengan penuh
(lemparan cepat tidak diperbolehkan)
e. Pendidik dapat memperagakan cara melempar yang baik terlebih dahulu.
f. Bola yang ditangkap tidak boleh dilemparkan kepada pelempar kembali.
g. Peserta didik yang keluar dari permainan harus tetap diam dan tenang; tidak mengganggu permainan
dengan cara apapun.
4. Bermain terus hingga tersisa 2 orang yang berdiri ( mereka adalah pemenangnya)
Peran pendidik: fasilitator 5. Pendidik bertanya kepada peserta didik apakah kegiatan ini membantu mereka untuk lebih tenang dan fokus.
Waktu: 1 JP 6. Pada akhir kegiatan, peserta didik mengisi jurnal kegiatan/lembar refleksi.
Materi: bola lunak
Persiapan:
1. Pendidik mempersiapkan ringkasan kegiatan atau aktivitas yang telah dilakukan pada pertemuan-
pertemuan sebelumnya.
(social
awareness) Pelaksanaan:
1. Peserta didik mengingatkan kembali aktivitas-aktivitas yang pernah dilakukan sebelumnya.
Aktivitas 17: 2. Peserta didik mencari beberapa contoh cara peserta didik dapat menjaga kesehatan mentalnya.

Solusi terhadap 3. Peserta didik melakukan brainstorming aktivitas apalagi yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik

kepedulian 4. Peserta didik mendiskusikan langkah apa yang dapat dilakukan agar orang sekitar sadar akan
kesehatan mental dan fisiknya.

kesejahteraan 5. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk memulai aksi peduli terhadap kesehatan mental dan fisik
mereka sendiri dan mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mentalnya melalui
diri pembuatan poster.

Peran pendidik: fasilitator


Waktu: 1 JP
Materi : kertas, pen , laptop,
internet
(social Persiapan:
1. Masing-masing peserta didik mencari 1 poster yang menarik menurut mereka.
awareness) Pelaksanaan:
1. peserta didik dibagi berkelompok (4-5 orang) untuk melakukan diskusi tentang poster yang
Aktivitas 18: mereka pilih. Pertanyaan pemandu:
a. Apakah poster ini menarik? Alasannya?
Belajar b.
c.
Apakah poster ini memberikan informasi yang menarik secara ringkas, jelas dan padat?
Apakah poster ini sudah memenuhi kriteria poster yang baik?
membuat poster 2.
3.
Setelah melakukan diskusi, peserta didik menjelaskan alasan kenapa poster ini menarik dan baik.
Pada akhir kegiatan, pendidik dapat menjelaskan kriteria poster yang baik: isi poster, desain poster,
sesuai kriteria tujuan poster, tata letak poster, dan lain-lain.

Tips untuk pendidik:


• Jika sekolah memiliki teknologi yang bagus untuk membuat poster, maka dapat dilakukan pelatihan
kepada peserta didik terlebih dahulu.

Peran pendidik: fasilitator


Waktu: 2 JP
Materi : kertas, pen , laptop
Persiapan;
1. Pendidik mempersiapkan bahan utama untuk membuat poster dan meminta peserta didik
membawa perlengkapan untuk membuat poster.
(social awareness) Pelaksanaan:
Aktivitas 19 : 1.
2.
Pendidik membagi kelompok (2 peserta didik per kelompok) untuk membuat poster.
Peserta didik menentukkan tema yang hendak dibuat dalam poster
Membuat & 3.
4.
Peserta didik mencari bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan poster
Peserta didik membuat poster sesuai dengan kriteria penilaian.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil poster.
mempresentasikan 6. Anggota kelompok lain memberikan umpan balik secara lisan kepada kelompok yang melakukan
presentasi. Umpan balik dapat berupa: hal yang paling disuka dan hal yang perlu ditingkatkan.
poster Tips untuk pendidik:
• Jika memungkinkan, pendidik dapat mengatur jadwal dan membuat acara pameran poster hasil karya
peserta didik. peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil posternya pada saat pameran
berlangsung.
• Pada saat pameran, mungkin bisa dibuat nominasi poster terbaik oleh juri, pendidik dan orangtua.
Peran pendidik: fasilitator
Waktu: 5 JP
Materi : kertas, pen ,krayon,
laptop
Kriteria Mulai Sedang Berkembang Sangat
berkembang berkembang sesuai harapan berkembang
Isi Kurang informatif Cukup informatif Informatif dan Sangat informatif,
dan kurang dan cukup terbaca terbaca dengan lengkap, menginspirasi,
terbaca dengan dengan jelas. jelas. tulisan dapat terbaca
jelas. dengan jelas.
[Contoh] Desain Kurang Cukup proporsional Proporsional antara Kombinasi dan
proporsional antara gambar dan gambar dan tulisan, penyusunan antara
rubrik antara gambar dan
tulisan, tampilan
tulisan, tampilan
cukup menarik.
tampilan menarik. gambar serta tulisan
sangat baik dan
penilaian kurang menarik. seimbang, proporsional,
dan menarik perhatian.

poster Tujuan
penyampaian
Belum secara
eksplisit dan
Mengajak pembaca
untuk menjaga
Dengan jelas dan
lugas mengajak
Sangat jelas, lugas,
persuasif, menginspirasi
(mengacu persuasif mengajak keseimbangan pembaca untuk dan mengajak pembaca
kepada sub pembaca untuk kesehatan jasmani, menjaga untuk menjaga
Rubrik diisi oleh pendidik elemen menjaga mental, dan rohani keseimbangan keseimbangan
dengan ceklis dan berdasarkan merawat diri keseimbangan atau kesehatan jasmani, kesehatan jasmani,
penilaian profesional sehingga secara fisik, kesehatan jasmani, menyeimbangkan mental, dan rohani mental, dan rohani serta
mental, dan mental, dan rohani aktivitas fisik, sosial, serta menyeimbangkan
peserta didik mendapatkan spiritual) dan/atau dan ibadah. menyeimbangkan aktivitas fisik, sosial, dan
umpan balik untuk proses menyeimbangkan aktivitas fisik, sosial, ibadah.
belajarnya. aktivitas fisik, dan ibadah.
sosial, dan ibadah.

Umpan
balik
Sub-elemen Mulai berkembang Sedang berkembang Berkembang sesuai Sangat berkembang
harapan
Mulai membiasakan diri Memperhatikan kesehatan Mengidentifikasi pentingnya Melakukan aktivitas fisik,
Merawat diri secara untuk disiplin, rapi, jasmani,mental dan rohani menjaga keseimbangan sosial, dan ibadah secara
membersihkan dan merawat dengan melakukan aktivitas kesehatan jasmani, mental seimbang.
fisik, mental , dan tubuh, menjaga tingkah laku fisik, sosial, dan ibadah. dan rohani serta berupaya
spiritual dan perkataan dalam semua menyeimbangkan aktivitas
aktivitas kesehariannya. fisik, sosial, dan ibadah.
Terbiasa memberikan Mulai memandang sesuatu Memahami perasaan dan Memahami dan menghargai
apresiasi dilingkungan dari perspektif orang lain sudut pandang orang dan/ perasaan dan sudut
Berempati kepada
sekolah dan masyarakat. serta mengidentifikasi atau kelompok lain yang pandang dan/ atau
orang lain kebaikan dankelebihan tidak pernah dikenalnya. kelompok lain.
orang sekitarnya

Rubrik Melakukan refleksi untuk


mengidentifikasi kekuatan,
Melakukan refleksi untuk
mengidentifikasi faktor-
Memonitor kemajuan
belajar dicapai serta
Melakukan refleksi terhadap
umpan balik dari teman,

penilaian
kelemahan, dan prestasi faktor didalam maupun memprediksi tantangan pendidik, dan orang dewasa
dirinya, serta situasi yang diluar dirinya yang dapat pribadi dan akademik yang kainnya, serta informas-
dapat mendukung dan mendukung/menghambatny kaan muncul berlandaskan informasi karir yang akan
Mengembangkan
akhir projek refleksi diri
menghambat pembelajaran
dan pengembangan dirinya.
a dalam belajar dan
mengembangkan diri; serta
mengidentifikasi cara-cara
pada pengalamannya untuk
mempertimbangkan
strategi belajar yang sesuai.
dipilih untuk menganalisis
karakteristik dan
keterampilan yang
untuk mengatasi dibutuhkan dalam
kekurangannya. menunjang atau
menghambat karirnya di
masa depan.
Mengetahui adanya Memahami perbedaan Memahami dan Mengendalikan dan
pengaruh orang lain, situasi, emosi yang dirasakan dena memprediksi konsekuensi menyesuaikan emosi yang
dan peristiwa yang terjadi dampaknya terhadap proses dari emosi dan dirasakannya secara tepat
terhadap emosi yang belajar dan interaksinya pengekspresiannya dan ketika menghadapi situasi
dirasakannya; serta dengan orang lain; serta menyusun langkah-langkah yang menantang dan
Regulasi emosi berupaya untuk mencoba cara-cara yang untuk mengelola emosinya menekan pada konteks
mengekspresikan emosi sesuai untuk mengelola dalam pelaksanaan belajar belajar, relasi, dan
secara tepat dengan emosi agar dapat dan interaksi dengan orang pekerjaan.
mempertimbangkan menunjang aktivitas belajar lain.
perasaan dan kebutuhan dan interaksinya dengan
orang lain disekitarnya. orang lain.
 Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 Toolkit projek sampahku tanggungjawabku
 https://bobo.grid.id/read/082511032/penjelasan-lengkap-poster-ciri-ciri-
kriteria-tujuan-dan-cara-membuat-poster?page=all
 https://www.oecd.org/pisa/data/2018database/CY7_201710_QST_MS_WBQ
_NoNotes_final.pdf
 https://schools.au.reachout.com/mental-health
 https://www.healthiersf.org/resources/pubs/StressReductionActivities.pdf
 https://edtechbooks.org/wellbeing/children_school
Referensi  https://www.cambridgeinternational.org/Images/426484-chapter-5-
student-wellbeing.pdf
 http://novehasanah.blogspot.com/2014/12/contoh-rubrik-penilaian-
poster.html
 https://www.peggykern.org/uploads/5/6/6/7/56678211/the_perma-
profiler_101416.pdf

Anda mungkin juga menyukai