ٰ
ِ ََّو َك َذلِكَ َج َع ْلنَا ُك ْم ُأ َّمةً َو َسطًا لِتَ ُكونُوا ُشهَدَا َء َعلَى الن
اس َويَ ُكونَ ال َّرسُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِهيدًا ۗ َو َما َج َع ْلنَا ْالقِ ْبلَةَ الَّتِي ُك ْنتَ َعلَ ْيهَا ِإاَّل
ضي َع ِإي َمانَ ُك ْم ۚ ِإ َّنِ ُيرةً ِإاَّل َعلَى الَّ ِذينَ هَدَى هَّللا ُ ۗ َو َما َكانَ هَّللا ُ لِي ْ ُول ِم َّم ْن يَ ْنقَلِبُ َعلَ ٰى َعقِبَ ْي ِه ۚ وَِإ ْن كَان
َ َِت لَ َكب َ لِنَ ْعلَ َم َم ْن يَتَّبِ ُع ال َّرس
ٌ اس لَ َر ُء
وف َر ِحي ٌم ِ َّهَّللا َ بِالن
Artinya : Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat
yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa
yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu
terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia”. (QS. al-Baqarah: 143)
KESIMPULAN
Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama. Menjadi moderat bukan berarti
cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan. Keliru jika ada anggapan bahwa seseorang
yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi, tidak serius, atau tidak
sungguh-sungguh, dalam mengamalkan ajaran agamanya.
Oleh karena pentingnya keberagamaan yang moderat bagi kta umat beragama, serta
menyebarluaskan gerakan ini. Jangan biarkan Indonesia menjadi bumi yang penuh dengan
permusuhan, kebencian, dan pertikaian. Kerukunan baik dalam umat beragama maupun antarumat
beragama adalah modal dasar bangsa ini menjadi kondusif dan maju.