Penguatan moderasi beragama merupakan salah satu prioritas revolusi
mental dan pembangunan kebudayaan yang dituangkan dalam perpres no 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Program ini dijabarkan dalam beberapa kegiatan prioritas di antaranya penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah untuk memantapkan persaudaraan dan kebersamaan di kalangan umat dan pengembangan literasi khazananah budaya bernafas agama. Di tengah kemajemukan Indonesia yang terdiri dari suku, ras dan agama yang berbeda-beda, moderasi beragama dapat menjadi upaya strategis dalam memperkukuh toleransi dan meneguhkan kerukunan dalam kebhinekaan. Hanya saja dalam tataran praktis, istilah moderasi beragama masih sering dipahami dengan pengertian yang berbeda dengan esensi sebenarnya. Moderasi beragama dimaknai sebagai antitesa dari radikalisme atau padanan dari liberalism. Pemahaman ini tentu tidak tepat karena moderasi beragama bukan berarti memoderasi ajaran agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan agama. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusian dan membangun kemaslahan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama. Pengenalan tentang moderasi beragama tentu menjadi hal penting supaya masyarakat Indonesia dapat memahami, mengembangkan dan menerapkan sikap moderat dalam beragama. Penguatan moderasi beragama pada hakikatnya merupakan penguatan pemahaman umat beragama dengan agamanya dengan upaya pengejawantahan esensi ajaran agama tersebut. Buku tafsir tematik Moderasi Beragama ini berupaya menengahkan penjelasan tentang moderasi beragama secara komprehensif; makna, urgensi dan prinsip- prinsipnya berdasarkan perspektif Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga semua aktivitas yang dilakukan dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah. Buku ini kami harapkan bisa menjadi referensi dalam memahami moderasi beragama secara benar dan komprehensif. Dengan demikian, masyarakat Indonesia yang agamis, rukun dan toleran dapat terwujud. Amin