Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


(PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

Anggota Kelompok :
1. Adhita Syaferni Putri (15029087)
2. Janatul Aini (16058092)
3. Nadia El Khair (15029057)
4. Rika Gustia (15031021)

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Hadiyanto, M.Ed.
Hade Afriansyah, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan dengan materi pembahasan “Pengelolaan Kurikulum dan
Pembelajaran”ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Drs. Hadiyanto, M.Ed. dan Bapak Hade Afriansyah, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah administrasi pendidikan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan, pengetahuan serta penunjang atau referensi materi mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan terkait dengan “Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran”. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Padang, Februari 2017

Penyusun

2| P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
Latar Belakang.......................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan....................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
Pengertian Kurikulum dan Pengelolaan Kurikulum..............................................................6
Proses Administrasi Kurikulum.............................................................................................8
Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum.......................................................................12

BAB III PENUTUP............................................................................................................14


Kesimpulan..........................................................................................................................14
Saran....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

3| P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari kurikulum. Kurikulum oleh
pemerintah disusun, direncanakan, dan di aplikakasikan untuk mempermudah instansi
pendidikan baik negeri maupun swasta dalam menjalankan program pendidikan sesuai
dengan prinsipnya..
Seperti yang diketahui kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat adalah
kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya
sangat beragam. Dengan demikian dalam implementasinya, sekolah dapat
mengembangkan (memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh
mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional.
Berbicara mengenai pengelolaan kurikulum, ternyata adalah dua hal yang berbeda.
Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara
produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam
segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas.
Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan
adanya saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya.
Jadi pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang
membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi siswa.
Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik,
dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum ?
2. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kurikulum ?
3. Bagaimana proses administrasi kurikulum?
4. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui pengertian pengelolaan kurikulum.

4| P a g e
3. Mengetahui proses administrasi kurikulum.
4. Mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum.

5| P a g e
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum dan Pengelolaan Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya adalah “currere”
secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Sedangakan secara etimologis kurikulum
berasal dari bahasa Yunani yaitu carier artinya pelari dan curare yang berarti tempat
berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di
Yunani yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari
garis start sampai garis finish.

Dalam bahasa Arab kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum
pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah adalah seperangkat perencanaan
dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-
tujuan pendidikan.

Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum
dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat
menamatkan pendidikannya pada lembaga pendidikan tertentu, sedangkan secara luas
kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada
siswa mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Sementara itu dalam UU
No. 2 Tahun 1989 mengemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar

Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional


Pendidikan (SNP), dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

6| P a g e
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada
standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL), serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum.

Menurut Undang–undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli antara lain:

1. Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua


pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara
kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh
yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil
pembelajaran yang sudah ditentukan.
3. Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): Kurikulum adalah
semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
4. Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen
tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui
berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah
kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
6. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

7| P a g e
Menurut kamus Webster, kurikulum diartikan dua macam yaitu sebagai berikut :

1. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau
perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu; dan sejumlah mata pelajaran
yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu departemen.
2. Menurut pandangan tradisional kurikulum adalah sejumlah pelajaran yang harus
ditempuh siswa di suatu sekolah. Sedangakan pandangan modern kurikulum lebih
dari sekedar rencana pembelajaran. Kurikulum dianggap sebagai sesuatu yang nyata
terjadi dalam proses pendidikan di sekolah

Dalam sejarah kurikulum Indonesia sering kali melakukan penggantian kurikulum


seperti:

 Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran)


 Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai
 Tahun 1964-Rentjana Pendidikan
 Tahun 1968-Kurikulum 1968
 Tahun 1975-Kurikulum 1975
 Tahun 1984-Kurikulum 1984
 Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
 Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi
 Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
 Tahun 2013-Kurikulum 2013.

Adapun pengelolaan merupakan kegiatan engineering yaitu kegiatan to produce,


to implement and to appraise the effectiveness of the curriculum. Pengelolaan juga
diartikan sebagai upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara produktif.
Jadi, pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang
membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi siswa.
Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik,
dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

8| P a g e
B. Proses Administrasi Kurikulum
1. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh kementrian pendidikan
nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapannya terdiri dari:
1) Landasan, program dan pengembangan kurikulum
2) Garis-garis besar program pengajaran
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum

b. Penyusunan program teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman


penyusunan kalender pendidikan, pembegian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyususunan
persiapan acara pengajaran.

Mengenai perencanaan kurikulum atau “Pre-Planning” terdapat perbedaan


pendapat -pendapat yang berbeda itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kurikulum seharusnya direncanakan di secara terperinci oleh “experts”
dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
b. Kurikulum direncanakan secara terperinci oleh panitia yang dari guru-guru
dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
c. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh panitia yang
terdiri dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja. Perincian dilakukan
oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.
d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi dari guru-
guru dan tokoh-tokoh masyarakat. Perincian dilakukan oleh perencanaan
bersama guru murid.
e. Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu akan belajar,
tanpa perencanaan jauh dimuka.

2. Pelaksanaan

Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan mempunyai arti
apabila tidak di implementasikan dengan baik dikelas. Dalam pengimplementasian

9| P a g e
kurikulum ini peran guru sangat menentukan sekali. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum disekolah meliputi:

 Penyusunan program pengajaran semester.


 Penyusunan persiapan pengajaran
 Pelaksanaan proses belajar mengajar
 Evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar

3. Pengawasaan / Pengembangan Kurikulum

Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni


Pengembangan Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman Instruksional.
a. Pedoman Kurikulum, meliputi:
1) Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga
pendidikan, populasi yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau mata
kuliah, struktur organisasi bahan pelajaran.
2) Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni
Scope (ruang lingkup) dan Sequence-nya (urutan pengajiannya).
3) Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan kurikulum
mengenai: Bahan pelajaran (Scope dan Sequence)

b. Pedoman Instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan isi
pedoman kurikulum agar lebis spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. Dengan demikian apa yang
diajarkan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum.

4. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum


Evaluasi pelaksanaan kurikulum dilakukan melalui 2 cara yaitu:
a. Melalui evaluasi hasil belajar
Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah :
 Memberikan umpan balik pada guru dan siswa dengan tujuan
memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan
pengayaan bagi siswa.

10| P a g e
 Memberikan informasi pada siswa tentang tingkat keberhasilannya
dalam belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau
memperluas pelajarannya.
 Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian
laporan pada siswa, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan siswa.
b. Melalui evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegitan
yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program
serta faktor-faktor yang mendukung atau yang menghambat keberhasilan
program tersebut.

Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting dantaranya


ialah :
 Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang telah
ditentukan.
 Melalui efektivitas kurikulum.
 Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.

Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis. Jika
evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti seluruhnya,
akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta disesuaikan dengan
perkembangan zaman.

Kegiatan-kegiatan pengelolaan kurikulum, meliputi :


a. Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru
 Pembagian tugas membelajaran.
 Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler.
b. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran
 Penyusunan jadwal pelajaran.
 Penyusunan program pelajaran.
 Pengisian daftar kemajuan kelas.
 Kegiatan mengelola kelas.
 Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
 Laporan hasil belajar kegiatan bimbingan dan penyuluhan.

11| P a g e
Menurut Beauchamp mengemukakan lima hal dalam mengembangkan suatu
kurikulum.
a) Menetapkan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum
tersebut, apakah suatu sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi, ataupun seluruh
negara.
b) Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam
pengembangan kurikulum.
c) Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum. Langkah ini berkenaan
dengan prosedur yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum dan tujuan
yang lebih khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, dan
dalam menetukan keseluruhan dasain kurikulum.
d) Implementasi kurikulum. Langkah ini merupakan langkah
mengimplementasikan aatu melaksanakan kurikulum yang bukan sesuatu yang
sederhana, sebab membutuhkan kesiapan yang menyeluruh, baik kesiapan guru-
guru, siswa, fasilitas, bahan maupun biaya, disamping kesiapan material dari
pimpinan dan penulisan kurikulum baru.
e) Evaluasi kurikulum.

C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum


Guru merupakan unsur terpenting dalam administrasi kurikulum , tanpa peranan
guru kurikulum yang telah dirumuskan tidak akan berari apa-apa. Keterlibatan guru dalam
adminisrasi kurikulum mulai dari perencanaan kurikulum di tingkat sekolah seperti
memberikan masukan-masukan dalam penyusunan kalender pendidikan disekolah,
pembagian tugas mengajar guru dan penyusunan jadwal pelajaran , dalam pelaksanaan
kurikulum guru sangat berperan antara lain dalam perancangan program pengajaran baik
program semester maupun persiapan mengajar, melaksanakan kegiatan mengajar dikelas
dan dalam mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kurikulum atau evalauasi hasil belajar.
Dalam buku Administrasi Dan Supervisi di jelaskan tugas dan tanggung jawab
guru sebagai administrator adalah sebagai berikut:
1. Menyusun program mengajar sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
2. Menyusun model satuan pembelajaran beserta pembagian waktunya (kadang-kadang
disebut sebagai Persiapan Mengajar).

12| P a g e
3. Merencanakan dan melaksanakan program evaluasi pendidikan (tes formatif, tes
sumatif, ujian akhir) termasuk membuat laporan hasil evaluasi (penilaian).
4. Memberikan bimbingan belajar kepada murid termasuk penyuluhan. Melancarkan
pembagian tugas mengajar dan penjadwalan.
5. Mempertimbangkan perbaikan kurikulum untuk disesuaikan dengan kondosi
setempat.

Selain itu tugas guru amat kompleks, guru dituntut harus berpartisipasi dalam
administrasi sekolah. Guru harus ikut memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah,
baik yang bersifat kurikuler maupun masalah-masalah di luar kurikulum. Suatu pembaruan
pendidikan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan tanpa keikutsertaan guru secara
optimal. Perlu diperhatikan bahwa fungsi guru sebagai administrator akan terdapat
perbedaan jika guru itu sebagai guru kelas di sekolah dasar dibandingkan dengan guru
bidang studi di sekolah lanjutan.
Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun sebuah
kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah instansi
guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang bermanfaat di instansi tersebut.
Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran
kelas. Murray Print (1993) mengemukakan peran guru dalam tingkatan tersebut sebagai
berikut :
1. Sebagai implementer
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Di sini
guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak
memiliki kesempatan baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan
target kurikulum. Peran guru hanya sebatas menjalankan kurikulum yang telah
disusun.
Peran ini pernah dilaksanakan di Indonesia saat sebelum reformasi, yaitu
guru sebagai implementator kebijakan kurikulum yang disusun secara terpusat,
dituangkan dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Dalam GBPP
yang berbentuk matrik telah ditentukan dari mulai tujuan yang harus dicapai,
materi pelajaran yang harus disampaikan, cara yang harus dilakukan, hingga
alokasi waktu pelaksanaan. Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap
sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada.

13| P a g e
Kurikulum bersifat seragam, sehingga apa yang dilakukan guru di
Indonesia bagian timur sama dengan apa yang dilakukan guru di Indonesia bagian
barat. Dengan terbatasnya peran guru di sini, maka kreatifitas guru dan inovasi
guru dalam merekayasa pembelajaran tidak berkembang. Guru tidak ada motivasi
untuk melakukan berbagai pembaruan. Mengajar mereka anggap sebagai tugas
rutin dan keseharian, dan bukan sebagai tugas profesional.
2. Sebagai adapter
Pada peran ini guru memiliki peran lebih dari sekedar pelaksana kurikulum,
tetapi sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan dan kebutuhan
siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberikan kewenangan untuk mnyesuaikan
kurikuum dengan kebutuhan daerah ataupun karakteristik sekolah. Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekarang dikembangkan di
Indonesia, terdapat peran guru dalam fase ini, yaitu bahwa para perancang
kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar minimal yang harus
dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktunya, dan hal-hal teknis lainnya
ditentukan oeh guru.
Dengan demikian peran guru sebagai adapter lebih luas dibandingkan
dengan peran sebagai implementer.
3. Sebagai developer
Dalam tingkat ini guru berperan sebagai pengembang kurikulum, guru
memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum. Guru tidak hanya bisa
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, tetapi bahkan dapat
menentukan strategi apa yang harus dikembangkan dan system evaluasi apa yang
akan digunakannya. Sebagai pengembang kurikulum guru sepenuhnya dapat
menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, misi dan visi sekolah/madrasah,
serta sesuai dengan pengalaman belajar ayang diperlukan anak didik.
Dalam KTSP peran ini dapat dilihat dalam pengembangan kurikulum
muatan lokal. Dalam pengembangan kurikulum muatan lokal, sepenuhnya
diserahkan kepada masing-masing satuan pendidikan, karena itu kurikulum yang
berkembang da;at berbeda antara lembaga yang satu dengan lembaga yang
lainnya. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan.

14| P a g e
4. Sebagai researcher
Fase terakhir adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum
researcher). Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas professional gurub
yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru.
Dala mperan ini guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai
komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji
efektivitas program, strategi maupun model pembelajaran, termasuk
mengumpulkan data tenatang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum.
Salah satu metode yang dianjurkan dalam penelitian adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yakni metode peneitian yang berangkat dari masaah
ayang dihadapi guru dalam implementasi kurikulum. Melalui PTK, guru
berinisiatif melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tindakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, PTK merupakan salah
satu metode yang tidak hanya menambah wawasan guru dan menambah
profesionalismenya, tetapi secara terus-menerus dapat meningkatkan kualitas
kinerjanya.

15| P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengelolaan
kurikulum, maka Pengelolaan Kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran
berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Untuk menghadapi
perkembangan zaman yang akan terus berubah secara dinamis kita perlu senantiasa
mempersiapkan diri kita dalam menghadapi segala perubahan terhadap sesuatu. Sama
dengan kurikulum yang setiap zamannya pasti mengalami peruahan dan perkembangan
kita harus bisa menyikapi dan mengaplikasikan perubahan tersebut secara bijak dan
fleksibel. Disini kurikulum senantiasa berkembang dan menyelaras diri dengan kemajuan
zaman.
Begitu besar pentingnya pendidikan, untuk kemajuan pendidikan Indonesia
diperlukannya suatu kurikulum. Kuriulum merupakan program yang terencana dan
menyeluruh yang menggambarkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum
memegang peran strategis dalam kemajuan bangsa tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
pengolaan kurikulum yang berupa dinamis dan intergratif, dengan melaui langkah-langkah
yang sistematis profesional, dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya
tujuan pendidikan nasional.

B. Saran
Dalam memajukan pendidikan di Indonesia perlu adanya pengelolaan kurikulum
yang lebih sistematis, fleksibel, efektif dan efisien untuk menunjang kegiatan belajar dan
mengajar. Perlu kerjasama berbagai pihak untuk dapat memajukan pendidikan dengan cara
menyikapi setiap dinamika perubahan zaman secara bijak. Karena pada hakikatnya setiap
waktu pasti akan berganti dan perubahan dan perkembangan kurikulum serta
pengelolaannya akan turut berkembang sesuai tuntutan zaman dan tantangan zaman.
Dalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya kami banyak mengalami
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, hendaknya pembaca memberikan tanggapan
dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima
kasih.

16| P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurkancana, W dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Sabri, A. 2000.Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN-IB Press.

Syaodih Nana. 2002.Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

17| P a g e

Anda mungkin juga menyukai