Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

HASIL PENILAIAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :

JUMIRAN, S.Ag
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN BATANG PRANAP

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan analisis pelaksanaan penilaian kinerja Guru PAI Kec. Kelayang dan Batang Cenaku disusun
oleh :
1. Nama Pengawas : JUMIRAN, S.Ag
2. Jenjang Pengawasan : Tingkat Dasar & Tingkat Menengah
3. NIP : 197406222005011004
4. Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
5. NUPTK : 4954752654200032
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Tempat Tanggal lahir : Margomulyo, 22 juni 1974
8. Pendidikan Terakhir : S1
9. Jabatan : Pengawas Muda
10. Jumlah Sekolah Binaan : 63
Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Indragiri Hulu, 30 Juni 2017


Ketua Pokjawas, Pengawas PAI,

Drs. Abdul Kadir,M.Pd.I JUMIRAN, S.Ag


NIP. 19650419 199703 1 001 NIP197406222005011004
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan shahabat serta kaum muslimin dan muslimat.
Amiin.

Dalam rangka memberikan dorongan sekaligus membimbing guru PAI dan KKG dalam
meningkatkan kompetensi perlu di budayakan pengembangan kompetensi berkelanjutan, pengembangan
diri harus dibiasakan secara terus menerus tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu namun GPAI harus
mampu memanfaatkan teknologi internet sebagai media peningkatan kompetensi kapanpun waktunya
yang mencakup Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan agama islam pada sekolah

Semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam melakukan pembinaan selanjutnya, dan kepada
semua pihak yang telah turut serta membantu saya ucapkan terima kasih, semoga mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Amien.

Indragiri Hulu , 29 Juni 2018

Penyusun,

JUMIRAN, S.Ag
NIP. 197406222005011004
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 3
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup Pengawasan

BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH .............. 4

BAB III : PENDEKATAN DAN METODE PEMBINAAN................ 5


A. Pendekatan Penilaian ........................................................ 5
B. Metode Penilaian .............................................................. 5

BAB IV : HASIL PEMBINAAN............................................................. 6


A. Hasil Penilaian ..................................................................
B. Analisis Hasil Penilaian.................................................... 7
C. Pembahasan Hasil Penilaian ............................................ 7

BAB V : PENUTUP................................................................................ 8
A. Simpulan ...........................................................................8
B. Rekomendasi ..................................................................... 8

LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Lembar telaah RPP
4. Daftar hadir
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) Nomor 20 tahun 2003 merumuskan tujuan
pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut dalam UUSPN ditegaskan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Karena itu pendidikan wajib
memenuhi 8 standar yang meliputi komponen isi, proses, penilaian, SKL, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan.
Pengawas sebagai penjamin mutu pendidikan mengemban tugas melakukan supervisi manajerial,
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan. Dengan menguasai prinsip-prinsip
supervisi pengawas diharapkan dapat berfungsi sebagai pembina kepala sekolah dan pendidik agar dapat
meningkatkan kinerjanya. Dalam melaksanakan tugas pengawas perlu menetapkan program dengan
sasaran yang terukur melalui penetapan sejumlah indikator kinerja yang berbasis kondisi nyata sekolah
binaanya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meraih keunggulan mutu sesuai dengan target
yang sekolah tetapkan.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses,
output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan. Untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pendidikan mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, maka dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan diperlukan sistem pengawasan. Jabatan fungsional Pengawas Sekolah
adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan, baik akademik maupuan manajerial pada satuan pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan,
pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan
pelatihan professional pendidik, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas
kepengawasan di daerah khusus.
Standar merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi. Untuk memastikan bahwa seluruh kriteria
standar terpenuhi memerlukan pengukuran. Hasil pengukuran sebagai bahan perbaikan mutu selanjutnya
digunakan (1) mendorong sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria standar
nasional. (2) memberikan arah untuk melakukan pembaharuan dalam mewujudkan keunggulan (3)
memberikan arah pendampingan untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkannya, (4) sebagai basis meningkatkan kerjasama dan meningkatkan peran serta stakeholders.

B. Fokus Masalah Pengawasan


Fokus masalah pengawasan adalah bidang pengawasan akademik. Pengawasan akademik adalah
serangkaian kegiatan professional yang dilakukan pengawas sekolah dalam rangka membantu Kepala
sekolah, dan guru dalam meningkatkan kompetensinya yang difokuskan pada pelaksanaan Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Lebih rinci kepengawasan akademik dapat difokuskan pada peningkatan
kemampuan guru bidang akademis.
Kegiatan supervisi akademilk di wilayah sekolah binaan mencakup 4 Standar Nasional Pendidikan,
yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
C. Tujuan, Sasaran dan Target Pengawasan
1. Tujuan Pengawasan

Pengawasan sekolah bertujuan untuk memfasilitasi sekolah meningkatkan keunggulan melalui


penerapan sistem penjaminan mutu dalam memenuhi standar nasional pendidikan. Tujuan tersebut
dijabarkan dalam beberapa pencapaian tujuan khusus pengawasan; yaitu:
a. Terhimpun data kinerja sekolah dalam memenuhi SNP.
b. Terfasilitasi kepala sekolah dan pendidik agar bekerja profesional dan terukur.
c. Terlaksana pembinaan kepala sekolah dan pendidik dalam memecahkan permasalah nyata dalam
meningkatkan efektivitas kinerja secara berkelanjutan.
d. Terhimpun informasi tentang perkembangan sekolah melalui evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.

2. Sasaran Pengawasan
Sasaran utama pelaksanaan pengawasan adalah meningkatnya mutu lulusan pada sekolah binaan.
Peningkatan dicapai melalui peningkatan dukungan sumber daya yang sinergis.
Kegiatan supervisi dan pembinaan diharapkan berdampak terhadap:
a. Meningkatnya motivasi pendidik dan kepala sekolah untuk memecahkan permasalah praktis dan
nyata dalam pekerjaan sehari-hari.
b. Meningkatnya mutu pelayanan bimbingan kepada pendidik dan kepala sekolah dalam
mengembangkan kolaborasi untuk meningkatkan target pencapaian kinerja.
c. Meningkatnya kemampuan profesional pendidik dan kepala sekolah sehingga memperoleh nilai
kinerja yang memenuhi standar.
d. Meningkatnya efektivitas sekolah dalam proses pekerjaan melalui perbaikan berkelanjutan berbasis
data.
e. Meningkatnya jumlah pendidik dan kepala sekolah yang menghasilkan laporan penulisan karya tulis
ilmiah.
3. Target Pengawasan

Target pengawasan secara umum adalah meningkatnya kapasitas ilmu pengetahuan, teknologi,
sikap dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan pencapaian tujuan dan
target yang sekolah tetapkan yang ditandai dengan:
1. Meningkatnya kinerja sekolah dalam penerapan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran untuk mencapai target SKL.
2. Meningkatnya pencapaian target kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pemenuhan
standar.
3. Meningkatnya motivasi, pengetahuan, dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
4. Meningkatnya efektivitas pengalokasian sumber daya.
5. Mengembangnya budaya mutu melalui perbaikan mutu berkelanjutan.

D. Tugas Pokok / Ruang Lingkup Pengawasan


Ruang lingkup pemenuhan kewajiban meliputi (1) menyusun program pengawasan, (2)
melaksanakan program pengawasan, (3) melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan program (4) pengawasan
dan membimbing dan melatih profesional Pendidik; (5) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (6) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama dan etika;
dan (7) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Ruang lingkup tugas meliputi pengawasan manajerial, akademik, pembinaan, dan pengembangan
keprofesian dalam rangka membantu pendidik dan kepala sekolah agar dapat bekerja efektif dalam
melaksanakan tugasnya.
Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan
aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam
melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 pasal 52 ayat
(1) berbunyi: Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok :
a. merencanakan pembelajaran;
b. melaksanakan pembelajaran;
c. menilai hasil pembelajaran;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban
kerja guru.
Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka atau non tatap muka dengan
sasaran supervisi perencanaan pembelajaran, pelaksanakan proses pembel ajaran, penilaian hasil
pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan peserta didik.
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

A. Profesionalisme Guru PAI

Perkembangan dan kemajuan pendidikan dewasan ini demikian pesat sesuai dengan perkembangan
pola pikir dan paradigma yang semakin tumbuh dan berkembangan seiring dengan Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Sejalan dengan itu, kita sebagai pelaku pendidik hendaknya selalu meningkatkan aktivitas,
kreatifitas diri dalam pelaksanaan tugas pokok mengingat tuntutan profesionalisme sebagai pendidik baik
sebagai Pengawas Satuan Pendidikan, Kepala Sekolah, maupun sebagai guru. Untuk ada baiknya
memahami apa itu profesi, karakteristik profesi, kompetensi Guru PAI dan tanggungjawan keprofesian.

B. Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangakan professional
merupakan kata sifat yang berasal dari kata profession. Menurut piaget & Thomas (1979); memberikan
batasan tentang profesi yaitu “Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau
jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut sebagai profesi, ada sejumlah ciri dan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mengkatagorikan pekerjaan sebagai pekerjaan profesi”.
Jabatan profesi yang lebih jelas nampak pada jabatan guru, dokter, pengacara, sosiolog dan
sejenisnya yang memiliki keahlian khusus dalam melaksanakan keprofesianya.
C. Karakteristik Profesi
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen pasal (1)
mengatakan bahwa “Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standarmutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah”.

D. Ciri Profesi
Ornstein & Lavine (1984) mengatakan suatu pekerjaan disebut sebagai profesi manakala memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang sepanjang waktu dan tidak mudah digantikan.
2. Membutuhkan bidang Ilmu Pengetahuan khusus dan tidak semua orang dapat melakukan.
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori kedalam praktek.
4. Membutuhkan pelatihan, pembimbingan dalam waktu yang panjang.
5. Terdapat hak otonomi dalam pengambilan keputusan secara pribadi dalam lingkup kerjanya.
6. Memiliki legalitas, lisensi, untuk malakukan pekerjaan.
7. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil.
8. Memiliki komitmen terhadap jabatan dan klienya berkaitan dengan layanan yang diberikan.
9. Menggunakan administrasi dalam melakukan pekerjaanya untuk mengetahui perkembangan klienya.
10. Memiliki organisasi profesi.
11. Memiliki asosiasi profesi atau kelompok elit untuk mengetahui keberhasilan anggotanya.
12. Memiliki kode etik.
13. Memiliki keyakinan diri dari public.
14. Memiliki status social dan ekonomi yang tinggi

E. Kompetensi Guru
Guru sebagai tenaga professional harus menguasai dan mengaplikasikan kompetensi dirinya,
diantaranya meliputi :
1. Kompetensi Paedagogik, yaitu kemampuan untuk melakukan proses pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian, kemampuan mejadikan dirinya orang yang taat terhadap agama,
berakhlkul karimah, sebagai teladan bagi orang lain.
3. Kompetensi Sosial: Kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat.
4. Kompetensi Profesional: Kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya

F. Tanggungjawab Keprofesian Guru


Guru sebagai pemangku jabatan profesional memiliki tanggung-jawab, diantaranya :
1. Merencakan,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, dan menilai, mengevaluasi hasil
pembelajaran;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundangan yang berlaku, kode etik sera nilai-nilai agama dan etika.
5. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu pengawas sekolah menjadi tumpuan dan harapan bagi kemampuan guru dalam rangka
meningkatkan kinerjanya di satuan pendidikan dimana ia bertugas.
Secara mendasar pengawas sekolah memiliki tanggungjawab yang besar dalam peningkatan
professional guru, oleh karenanya pengawas sekolah harus lebih memahami kekurangan dan kelemahan
guru di sekolah binaan sebagai acauan dan langkah-langkah pembinaan yang dilakukan. Pengawas
sekolah sesuai tugas pokoknya yaitu melakukan pengamatan, pengawasan, pembinaan, penilaian terhadap
guru berkewajiban melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah dalam merancang Pendidikan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi kepala sekolah itu sendiri dan guru binaanya setiap tahun.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN

A. Pendekatan Pengawasan
Pengawas sekolah melaksanakan tugasnya sesuai jadwal dan program kerja pengawas yang disusun
berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya dengan berdasar pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
petunjuk sebagaimana tercantum dalam Buku Kerja Pengawas Sekolah. dalam melaksanakan tugasnya
pengawas sekolah melalui pendekatan individual, dan kelompok kerja. Pendekatan individual dilakukan
pada kegiatan Supervisi klinis yang berkaitan peningkatan kinerja, pengelolaan, dan displin pribadi.
Sedangkan pendekatan kelompok dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bintek, dan workshop.

B. Metode Pengawasan
Metode pengawasan dilakukan melallui kegiatan observasi, kunjungan atau pemantauan, klarifikasi
data, kinjungan kelas, kegiatan rapat kepala sekiolah dan guru disekolah binaan, monitoring dan evaluasi,
Diskusi kelompok Terfokus atau Focused Group Discussion (FGD), dan metode Delphi.
Perencanaan pemantauan, pengamatan, pengawasan, pembinaan, penilaian dilakukan dalam tahun
pelajaran berjalan dengan mengunakan efektifitas waktu sesuai kalender pendidikan
Perlu ditegaskan bahwa kegiatan pembinaan didasarkan pada hasil evaluasi diri dari Kepala
sekolah/guru binaan kemudian direncanakan kegiatan pembinaan sesuai kebutuhan. Dan sesuai kewajiban
melakukan kegiatan Supervisi pengawas sekolah pada sekolah binaan
Untuk lebih memahami metode jelasnya metode Supervisi akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelasksanaan penyelenggaraan
Sekolah, apakah penyelenggaraan sekolah dimaksud sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar
yang telah ditetapkan, serta menekukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan
program. (Rochiat, 2008: 115).
Monitoring pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui
monitoring dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan
ketercapaian tujuan.
Aspek-aspek yang dicermati dalam kegiatan monitoring adalah hal-hal yang dikembangakan dan
dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan
sekolah atau keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi bertujuan untuk :
a) Mengetahui tingkat keterlaksanaan program.
b) Mengetahui keberhasilan program.
c) Memperoleh masukan dalam perencanaan tahun berikutnya.
d) Memberikan penilaian (Judgement) terhadap sekolah.
3. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Hasil monitoring sebaiknya disampaikan kepada sekolah secara terbuka terutama kepada Kepala
Sekolah, Komite sekolah dan guru, untuk dilakukan refleksi terhadap data yang diperoleh dan
menemukan sendiri factor-faktor penghambat serta pendukung yang dirasakan. Maka metode FGD ini
dapat diterapkan dalam mencari pemecahan masalah sekolah yang melibatkan unsure stakeholder
sekolah.
Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk menyatukan sudut pandang stakeholder mengenai
realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah serta menemukan langkah-langkah strategis maupun
oprasional yang akan diambil dalam rangka memanjukan sekolah. peran pengawas sekolah dalam
masalah ini adalah sebagai fasilitator dan nara sumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan
berdasarkan pengetahun dan pengalamanya.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya dapat dilakukan pengawas dalam Supervisi, metode ini bersifat kelompok
dan dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa sekolah atau Komite sekolah dan/atau guru kelas
dan guru mata pelaharan melalui kegiatan KKG/MGPP/KKKS, kegiatan workshop dilaksanakan sesuai
dengan tujuan dan tingkat urgensinya, agar berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah:
a) Menentukan materi atau substansi yang menjadi pokok bahasan. Biasanya matersi bersifat praktis,
dan tidak terlepas dari kajian teori yang dilakukan
b) Menentukan peserta workshop
c) Menentukan penyaji atau nara sumber yang memiliki kompetensi dibidang materi pokok bahasan,
memiliki landasan teori dan pemahaman
d) Mengalokasikan waktu kegiatan
e) Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENILAIAN KINERJA GURU
Matrik C Penilaian Kinerja Guru PAI

Program Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI


Materi Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI
Materi penilaian kinerja GPAI berkaitan dengan tugas pokok guru adalah:
 Merencanakan pembelajaran
 Melaksanakan pembelajaran
 Menilai hasil pembelajaran
Target Pencapaian 1. Perencanaan Pembelajaran
 Guru memiliki dokumen Silabus, RPP, dan Teknik Penilaian untuk
Penilaian Kinerja GPAI.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
 Guru PAI melaksanakan PBM di kelas sesuai mata pelajaran yang
diampu 
3. Penilaian Pembelajaran
 Semua GPAI mampu menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik
penilaian, dan daftar penilaian siswa, serta mampu menganalisis butir
soal
4. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
 Guru yang golongan III/a ke atas dapat membuat minimal satu karya
yang berkaitan dengan PKB (Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah,
Karya Inovatif)
Hasil yang Dicapai 1. Perencanaan Pembelajaran
 Semua GPAI sudah menyusun perencanaan pembelajaran dengan
memiliki dokumen Silabus, RPP, dan Teknik Penilaian untuk Penilaian
Kinerja GPAI.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
 Semua GPAI sudah dinilai kinerjanya dibuktikan dengan memiliki
dokumen Silabus, RPP, dan Teknik Penilaian untuk Penilaian Kinerja
GPAI ) dan dokumen Penilaian Kinerja Guru (PKG).
 Semua GPAI telah melaksanakan penilaian kinerja guru bagi guru PNS
yang memiliki golongan III/a ke atas.
3. Penilaian Pembelajaran
 Tidak semua GPAI dapat menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik
penilaian, dan daftar penilaian siswa, serta mampu menganalisis butir
soal
4. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
 Belum ada seorang pun GPAI yang golongan III/a ke atas, membuat dan
Program Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI
melaksanakan Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif
Kesenjangan  Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh GPAI belum mencerminkan
proses pembelajaran yang baik, terutama pada penentuan tujuan
pembelajaran
 Dalam pelaksanaan penilaian kinerja, GPAI belum memahami instrumen
dan rubrik penilaian dengan baik.
 GPAI tidak terbiasa menyusun kisi-kisi naskah soal yang baik.
 GPAI tidak berupaya untuk melakukan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
Alternatif  Pengawas memberikan contoh cara menyusun tujuan pembelajaran yang
Pemecahan Masalah mengandung audience, behavior, condition, degree, dan enviromnt.
 GPAI dibantu oleh pengawas melalui pendampingan membahas rubric PK
agar mereka dapat melaksanakan PK sesuai dengan harapan
 Pengawas melatih guru untuk menyusun kisi-kisi dan naskah soal sesuai
dengan kaidah-kaidah penyusunannnya melalui kegiatan gugus.
 Pengawas memotivasi GPAI agar memulai membuat salah satu karya, baik
karya inovatif maupun karya ilmiah.
Kesimpulan GPAI terus diberi bimbingan, pembinaan. Dan pendamingan secara periodik
dan berkesinambungan untuk memahami hakikat penilaian kinerja melalui
rubrik penilaian dan melaksanakan penilaian kinerja guru sesuai waktu dn
jadwal yang telah disusun, serta melaporkannya kepada dinas pendidikan.
Tindak Lanjut  Pngawas melakukan pendampingan terhadap GPAI baik melalui kegiatan
diskusi maupun konsultasi secara individual atau kelompok guru.
 Pendampingan, konsultasi, diskusi, dilakukan ketika kepala sekolah atau
guru masih mengalami kesulitan tentang pelaksanaan penilaian kinerja
 Kunjungan ke sekolah untuk menggali informasi yang berkaitan dengan
persiapan penilaian kinerja.
 Pemantauan, pendampingan dan pelaksanaan penilaian kinerja dilakukan
secara berkala setiap semester.

Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja GPAI


Aspek pelaksanaan penilaian kinerja GPAI mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Dilihat dari segi perencanaan pembelajaran, target atau hasil yang hendak dicapai pada aspek
penilaian kinerja GPAI memiliki dokumen silabus, RPP, dan dokumen penilaian kinerja guru (PKG), dari
segi pelaksanaan pembelajaran target yang diharapkan yaitu Selama pelaksanaan penilaian kinerja GPAI
melaksanakan PBM di kelas sesuai mata pelajaran yang diampu, dan dari segi penilaian pembelajaran
diharapkan semua guru mampu menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik penilaian, dan daftar
penilaian siswa, serta mampu menganalisis butir soal. Sementar itu untuk Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) diharapkan semua guru yang golongan III/a ke atas dapat membuat minimal satu
karya yang berkaitan dengan PKB (Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, Karya Inovatif).
Hasil yang dicapai pada pelaksanaan penilaian kinerja GPAI, dilihat dari segi perencanaan
pembelajaran, semua GPAI sudah menyusun perencanaan pembelajaran dengan memiliki dokumen
Silabus, RPP, dan teknik penilaian untuk penilaian kinerja guru (PKG). Dari segi pelaksanaan
pembelajaran, semua GPAI sudah dinilai kinerjanya dibuktikan dengan memiliki dokumen Silabus, RPP,
dan teknik penilaian untuk penilaian kinerja guru (PKG), semua GPAI telah melaksanakan penilaian
kinerja guru bagi guru PNS yang memiliki golongan III/a ke atas. Sedangkan dari segi penilaian
embelajaran, tidak semua guru dapat menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik penilaian, dan daftar
penilaian siswa, serta mampu menganalisis butir soal. Dan dari segi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) belum ada seorang pun GPAI yang golongan III/a ke atas, membuat dan
melaksanakan pengembangan diri, publikasi ilmiah maupn karya inovatif.
Ketercapaian yang belum optimal disebabkan adanya hambatan yang ditemui di sekolah,
diantaranya perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru belum mencerminkan proses pembelajaran
yang baik, terutama pada penentuan tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja, baik
kepala sekolah dan guru belum memahami instrument dan rubrik penilaian dengan baik, guru tidak
terbiasa menyusun kisi-kisi naskah soal yang baik, serta kepala sekolah dan guru tidak berupaya untuk
melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hambatan tersebut di atas adalah pengawas memberikan
contoh cara menyusun tujuan pembelajaran yang mengandung audience, behavior, condition, degree, dan
environmen, kepala sekolah dibantu oleh pengawas melalui pendampingan membahas rubrik penilaian
kinerja agar mereka dapat melaksanakan penilaian kinerja sesuai dengan harapan, pengawas melatih
GPAI untuk menyusun kisi0kisi dan naskah soal sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannnya melalui
kegiatan gugus, dan pengawas memotivasi GPAI agar memulai membuat salah satu karya, baik karya
inovatif maupun karya ilmiah.
Berdasarkan pembahasan tentang penilaian kinerja guru dan penilaian kepala sekolah dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah dan guru harus terus diberi bimbingan, pembinaan. Pendampingan
secara periodik dan berkesinambungan untuk memahami hakikat penilaian kinerja melalui rubrik
penilaian dan melaksanakan penilaian kinerja guru sesuai waktu dan jadwal yang telah disusun, serta
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
Sebagai kegiatan pemantauan selanjutnya, pengawas melakukan pendampingan terhadap GPAI baik
melalui kegiatan diskusi maupun konsultasi secara individual atau kelompok guru, pendampingan,
konsultasi, diskusi, dilakukan ketika kepala sekolah atau guru masih mengalami kesulitan tentang
pelaksanaan penilaian kinerja, kunjungan ke sekolah untuk menggali informasi yang berkaitan dengan
persiapan penilaian kinerja, pemantauan, pendampingan dan pelaksanaan penilaian kinerja dilakukan
secara berkala setiap semester.
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan pernyataan-pernyataan penting hasil pelaksanaan program penialaian pengawasan


selama satu tahun, dan hasil pembahasan pelaksanaan program penilaian, maka perlu kiranya
memberikan masukan bagi GPAI, Kepala Sekolah, Pengawas, dan instansi terkait demi perbaikan
program tahun berikutnya. Kesemuanya itu akan disajikan dalam bentuk kesimpulan, saran, dan tindak
lanjut.

A. Kesimpulan
Hasil temuan penilain kinerja guru yaitu
- semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah binaan telah dinilai kinerjanya oleh
kepala sekolah masing-masing.
- Rekapitulasi hasil penilaian kinerja guru sudah disusun.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah dasarankan guru meningkatkan
keinginan dan tanggung jawab guru dalam upaya mengembangkan sekolah dan sering-seringlah
mengikuti pelatihan /workshop dalam upaya meningkatkan kualitas pengembangan diri, serta
meningkatkan disiplin.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penilain kinerja guru disarankan agar penilaian kinerja berdasarkan
instrument dan rubrik penilaian kinerja bagi guru, selain penilaian pelaksanaan pembelajaran disarankan
semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah binaan dapat melaksanakan kegiatan PKB
(Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan). Hasil penilaian kierja guru segera dilaporkan dan diarsipkan
dengan baik.

C. Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan guru, maka perlu kegiatan berkelanjutan
yang dilakukan. Untuk itu ada beberapa kegiatan tindak lanjut yaitu workshop.

Anda mungkin juga menyukai