Wb
Pandangan berbasis sumber daya/Resource Based View (RBV) adalah kerangka kerja
manajerial yang digunakan untuk menentukan sumber daya strategis yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Artikel yang ditulis
Barney pada tahun 1991 mengenai "Firm Resources and Sustained Competitive
Advantage"secara luas dikutip sebagai karya penting dalam munculnya pandangan berbasis
sumber daya bagi organisasi/perusahaan. Menurut Barney (1991) terdapat kerangka analisis
yang disebut VRIO, sebagai pedoman untuk mengevaluasi kompetensi perusahaan:
1. Value: Apakah kompetensi tersebut memberikan nilai pelanggan dan memiliki keunggulan
kompetitif?
2. Rareness: Apakah ada pesaing lain yang juga memilikinya?
3. Imitability: Apakah kompetensi ini dapat ditiru oleh pesaing?
4. Organisation: Apakah perusahaan terorganisir dalam mengeksploitasi sumber daya yang
dimiliki?
Berdasarkan kerangka VRIO yang dikemukakan oleh Barney (1991), silahkan anda analisis
mengenai PT Prima Agung Sejahtera yang bergerak dalam proses pengolahan tepung
porang/konjak yang juga bergerak dalam bidang rumput laut seperti: sargassum daun lebar,
gracellaria dan eucheuma cottonii serta penjualan hasil tepungnya (lihat Tugas 1).
Cantumkan sumber referensi anda secara lengkap!
Jawaban:
Analisis VRIO mewakili empat pertanyaan yang menanyakan apakah sebuah sumber
daya adalah: berharga? langka? mahal untuk ditiru? Dan apakah perusahaan itu
terorganisir untuk menangkap nilai sumber daya? Sumber daya atau kemampuan yang
memenuhi keempat persyaratan tersebut dapat membawa keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan bagi perusahaan..
a. Valueable (Berharga)
Pertanyaan pertama dari kerangka kerja tersebut menanyakan apakah sebuah sumber
menambahkan nilai dengan memungkinkan perusahaan mengeksploitasi peluang atau
mempertahankan diri dari ancaman. Jika jawabannya ya, maka sumber daya dianggap
berharga. Sumber daya juga berharga jika membantu organisasi meningkatkan nilai
pelanggan yang dirasakan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan diferensiasi atau /
dan penurunan harga produk. Sumber daya yang tidak dapat memenuhi kondisi ini,
menyebabkan kerugian kompetitif. Penting untuk terus meninjau kembali nilai
sumber daya karena terus-menerus mengubah kondisi internal atau eksternal dapat
membuat mereka kurang berharga atau tidak berguna sama sekali.
b. Rare (Langka)
Sumber daya yang hanya bisa didapat oleh satu atau beberapa perusahaan saja
tergolong langka. Sumber daya langka dan berharga memberikan keunggulan
kompetitif sementara. Di sisi lain, situasi ketika lebih dari sedikit perusahaan
memiliki sumber daya yang sama atau menggunakan kemampuan dengan cara yang
sama, menghasilkan paritas kompetitif. Ini karena perusahaan dapat menggunakan
sumber daya yang sama untuk menerapkan strategi yang sama dan tidak ada
organisasi yang dapat mencapai kinerja yang superior. Meskipun paritas persaingan
bukanlah posisi yang diinginkan, perusahaan seharusnya tidak mengabaikan sumber
daya yang berharga namun umum. Kehilangan sumber daya dan kemampuan yang
berharga akan merugikan sebuah organisasi karena mereka sangat penting untuk
bertahan di pasar.
Barney telah mengidentifikasi tiga alasan mengapa sumber dapat sulit untuk meniru:
kondisi sejarah. Sumber yang dikembangkan karena peristiwa sejarah atau dalam
jangka panjang biasanya mahal untuk meniru.
ambiguitas kausal. Perusahaan tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu
yang menyebabkan keunggulan kompetitif.
Kompleksitas sosial. Sumber daya dan kemampuan yang didasarkan pada budaya
perusahaan atau hubungan interpersonal.
b. Cari tahu apakah perusahaan Anda diorganisir untuk memanfaatkan sumber daya ini
Mengikuti pertanyaan mungkin bisa membantu: Apakah perusahaan Anda memiliki
proses manajemen strategis yang efektif dalam organisasi? Apakah ada sistem
motivasi dan penghargaan yang efektif? Apakah budaya perusahaan Anda
menghargai gagasan inovatif? Apakah struktur organisasi dirancang untuk
menggunakan sumber daya? Apakah ada sistem manajemen dan kontrol yang bagus?
d. Terus-menerus meninjau sumber daya dan kemampuan VRIO. Nilai dari sumber daya
berubah dari waktu ke waktu dan mereka harus ditinjau terus-menerus untuk
mengetahui apakah produk itu sama berharganya dengan dulu. Pesaing juga ingin
meraih keunggulan kompetitif yang sama sehingga mereka ingin meniru sumber
daya, yang berarti bahwa mereka tidak akan lagi langka. Seringkali, sumber daya atau
kemampuan VRIO baru dikembangkan di dalam sebuah organisasi dan dengan
mengidentifikasi mereka, Anda dapat melindungi sumber keunggulan kompetitif
dengan lebih mudah.
PT. Prima Agung Sejahtera adalah sebuah pabrik yang berada di Mojokerto, Jawa Timur
yang merupakan pabrik proses pengolahan tepung porang/konjak dimana pabrik tersebut
sangat membutuhkan suplier porang guna memenuhi proses produksi , yang menjadi
bahan baku utama. Selain itu perusahaan ini juga bergerak dalam bidang rumput laut
seperti: sargassum daun lebar, gracellaria dan eucheuma cottonii serta penjualan hasil
tepungnya.
Berikut yang dapat saya kemukakan mengenai analisis VRIO pada PT Prima Agung
Sejahtera:
a) Value
Perusahaan di bidang pengolahan hasil alam dan laut dengan spesifiknya
produksi bahan mentah yang kemudian diolah menjadi bahan baku utama
makanan dan kosmetik sudah tentu memiliki nilai strategis untuk terus
berkembang dan bersaing lebih kompetitif, karena perusahaan yang bergerak
dibidang yang sama masih bisa dikatakan minim. PT Prima Agung Sejahtera
dapat menyesuaikan permintaan konsumen dalam pemilihan bahan baku sehingga
konsumen dibebaskan untuk memilih dalam proses pembuatan produknya.
Sehingga bisa dikatakan “Yes” karena memiliki value lebih baik dari pada
pesaing.
b) Rare
Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dibidang Agroindustri dan
agrobisnis, PT Prima Agung Sejahtera melihat dengan jeli dan menangkap
peluang pada sektor pengolahan umbi Porang karena perusahaan yang bergerak
dibidang ini masih sangat minim, sementara antusisme masyarakat untuk bertani
Porang tergolong sangat tinggi. Dengan demikian bisa dikatakan “Yes” karena
memiliki rare yang lebih baik daripada pesaing.
c) Imitate to cost
Sebuah perusahaan dikatakan menikmati keunggulan bersaing ketika perusahaan
tersebut dapat mengimplementasikan strategi penciptaan nilai yang tidak dapat
dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya. Dengan kata lain, keunggulan
bersaing dihasilkan hanya ketika perusahaan mengembangkan dan
mengeksploitasi kompetensi yang berbeda dari pesaingnya. Jika kompetensi yang
bernilai tadi dimiliki oleh sebagian besar perusahaan, dan tiap-tiap perusahaan
memiliki kemampuan untuk menggunakannya dengan cara dan teknik yang sama,
dan selanjutnya mengimplementasikan strategi yang hampir sama maka dapat
dikatakan tidak ada satupun perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing.
d) Organized
PT PAS menawarkan kepada petani untk menjadi suplayer bahan mentah dengan
memanfaatkan teknologi internet untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Referensi:
Maulana, Agus. 2020. Manajemen Strategik Edisi Kedua Cetakan ketujuh.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.mochamadbadowi.com/news/kerangka-analisis-vrio.html
https://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/analisa-vrio-valuable-rare-inimitable-
organized-to-capture-value/
https://samahitawirotama.com/vrio-framework/
KADRI
NIM. 530046892