Anda di halaman 1dari 3

Menurut Hamel dan Prahalad perusahaan dalam memenangkan persaingan harus melakukan

“breaking managerial frame” dan mengubah paradigma fit menjadi “stretch dan leverage” yaitu
dengan menggunakan konsep RBV (Resource-Based View). Perusahaan tidak sekedar fokus
pada kegiatan-kegiatan manajerial dan pemasaran saja namun hal terpenting yang harus
dilakukan adalah memaksimalkan kapasitas internal melalui peningkatan kompetensi inti dari
internal perusahaan itu sendiri baik financial maupun non financial. Sebaliknya menurut Porter
bahwa untuk memenangkan persaingan perusahaan harus fokus pada lingkungan eksternal
perusahaan. Sedangkan menurut Mintzberg (1994) dan sebagian peneliti yang lain
mengemukakan bahwa perusahaan/organisasi dapat memenangkan persaingan apabila
melakukan strategic fit (adanya kesesuaian antara lingkungan internal dan lingkungan eksternal)
yang menjadi dasar dalam membuat dan menyusun suatu strategi agar perusahaan/organisasi
dapat meraih kesuksesan. Menurut Saudara, apa yang menjadi kata kunci dari perselisihan
konsep tersebut dan jelaskan posisi Saudara tentang konsep-konsep tersebut? Jelaskan
berdasarkan sumber referensi!

Terima kasih.

Salam,

Tuton

Dr. Sarwo Edy Handoyo, S.E., M.M.

PEMBAHASAN:
Teori Gary Hamel dan CK. Prahalad
Menurut Gary Hamel dan CK. Prahalad inti dari teori kompetensi perusahaan didefinisikan
sebagai berikut:
- Mengambarkan kemampuan kepemimpinan dalam menyusun produk barang dan jasa,
yang intinya inovassi yang terus menerus.
- Kompoetensi adalah keterampilan yang memungkinkan memberikan manfaat
fundamental kepada pelanggan.
- Kompetensi adalah skumpulan kerampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk
bersaing.
- Sumber kompetensi inti adalah keunikan untuk dapat bersaing yang memberikan
kontribusi terhadap nilai pelanggan dan biaya.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi
dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.
Dalam menghadapi persaingan pada zaman sekarang ini teori yang berbasis sumber daya
menjadi sangat penting. Mengolah keahlian khusus yang dapat menciptakan produk yang unggul
untuk memperbesar manufacturing share product bagi konsumen akhir dapat dilakukan dengan
mengembangkan resource based strategy. (Suryana, 2019)
Teori dari Porter
Porter (1993) menyatakan bahwa persaingan adalah inti dari keberhasilan. Agar dapat
memenangkan setiap persaingan, setiap perusahaan harus memiliki strategi bersaing. Tujuan
akhir strategi bersaing adalah untuk menanggulangi kekuatan lingkungan demi kepentingan
perusahaan. (Foris dan Mustamu, 2015).
Dalam meningkatkan nilai kompetitif dari perusahaan, terdapat 5 analisis utama yaitu:
- Persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat tajam,
- Pesaing baru dapat masuk ke industry dengan relatif mudah,
- Pengembangan produk subsitusi
- Keuatan tawar menawar pemasok
- Peningkatkan kekuatan tawar-menawar pelanggan
Teori Mintzberg
Mintzberg (1994) mengemukakan bahwa perusahaan/organisasi dapat memenangkan
persaingan apabila melakukan strategic fit (adanya kesesuaian antara lingkungan internal dan
lingkungan eksternal) yang menjadi dasar dalam membuat dan menyusun suatu strategi agar
perusahaan/organisasi dapat meraih kesuksesan.
Mintzberg (1994) dalam Solihin (2012), memperluas dan mendefinisikan strategi dengan “5
P’s of Strategy”, yaitu: strategy as a plan, strategy as a ploy, strategy as a pattern, strategy as a
position, dan strategy as a perspective.

Kunci perbedaan dari ketiga konsep


Dari penjelasan diatas yang sangat menonjol dari ketiga pendapat diatas ada pada faktor
strategi yang mempengaruhi nilai kompetisi dari perusahaan. Dimana dari teori Hamel dan
Prahalad mengutamakan faktor internal yaitu sumber daya pada sebuah perusahaan dalam
meningkatkan nilai kompetisi, dari pendapat Porter strategi kompetisi sebuah perusahaan
diutamakan pada faktor eksternal baik dari persaingan antar perusahaan dan faktor eksternal
lainnya diluar operasional internal perusahaan, sedangkan dari pendapat Minzberg strategi
kompetisi sebuah perusahaan harus seimbang antar faktor internal dan faktor eksternal yang pada
penjelasan diperkenalkan dengan konsep “5P” agar nilai kompetisi dan strategi perusahaan dapat
meningkat.
Posisi pendapat saya terhadap teori
Pendapat saya mengenai konsep diatas yakni dari setiap konsep memiliki keuntungan
masing masing pada sebuah perusahaan, yang mana konsep tersebut sah-sah saja digunakan
perusahaan mana saja dan tepat-tepat saja diterapkan karena konsep tersebut juga sudah terjamin
keabsahannya dan banyak perusahaan yang menggunakan dari setiap konsep strategi tersebut
dalam melaksanakan operasional perusahaan.
Namun dari beberapa teori mengenai strategi di atas, tanpa mengecilkan teori dari
sumber-sumber yang ada, menurut pendapat saya teori Mintzberg lebih tepat digunakan pada
masa sekarang dikarenakan teori ini memberikan penjelasan yang memuaskan terhadap berbagai
fenomena strategi dalam dunia bisnis dan bukan melihat strategi sebagai salah satu dari rencana
saja. (Solihin, 2012). Selain itu pada masa sekarang yang harus selalu tanggap akan perubahan
dan penyesuaian dengan modernisasi, keseimbangan antar faktor internal dan eksternal
perusahaan harus dipertimbangkan untuk menyesuaikan antara permintaan pasar, modernisasi
system, serta sumber daya manusia yang ada pada perusahaan.

REFERENSI:
Suryana H. 2019. Mendongkrak Keunggulan Bersaing. Universitas Pendidikan Indonesia:
Fakultas Ekonomi Bisnis. Bandung.
Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA : Harvard Bussiness School
Press.
Foris, P.J. & Mustamu, Ronny H. 2015. Analisis Strategi Pada Perusahaan Plastik Dengan Porter
Five Forces. Universitas Kristen Petra : Manajemen Bisnis. Surabaya.
Porter, Michael, (1993). "Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul" , PT. Gramedia, Jakarta.
Mintzberg, H. (1994) The Fall and Rise of Strategic Planning. Harvard Business Review.
Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai