Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

EKMO5208 MANAJEMEN OPERASI.050003


TRI PUTRA WAHYU MURDIYANA
530077525

STUDI KASUS:

Sebuah pasar yang substansial untuk tune-up mobil penggantian oli dan jasa lubrikasi
untuk lebih dari 250 juta kendaraan di A.S. beberapa dari permintaan ini dipenuhi oleh diler
otomotif dengan jasa lengkap (full-service), beberapa oleh Walmart dan Firestone, beberapa
oleh diler ban atau jasa lainnya. Minit-lube melakukan pergantian oli, lubrikasi, dan
pembersihan interior. Di Minit lube, pelanggan disapa oleh petugas yang merupakan lulusan
dari Minit lube university. Petugas tersebut menerima pesanan yang biasanya berupa
pemeriksaan cairan (oli, air, cairan rem, cairan transmisi, gemuk diferensial) dan penggantian
saringan untuk udara dan oli. Tim standar berisikan tiga orang memiliki satu orang yang
memeriksa tingkat cairan yang ada di mesin yang lainnya bertugas untuk interior vakuming
dan pembersihaan kaca serta berada di kolong mobil, memindahkan penyaring oli,
mengeluarkan dan menguras oli, memeriksa diferensial dan transmisi serta memberikan
pelumas seperlunya. Penugasan yang tepat dan pelatihan yang baik didesain untuk memasukan
dan mengeluarkan mobil dari bengkel dalam waktu 10 menit. Idenya adalah dengan tidak
membebankan lebih besar dari pom bensin, rantai bengkel otomotif, dan diler otomotif, dan
bahkan mungkin bisa lebih murah dari mereka sementara memberikan pelayanan yang terbaik.

1. Misi Minit-Lube
Minit-Lube berada pada suatu kondisi lingkungan bisnis dimana kompetitor
memberikan jasa yang serupa di samping produk/jasa lain yang ditawarkan, konsumen
Minit-Lube didominasi oleh pemilik mobil perseorangan sehingga mayoritas konsumen
memiliki tuntutan serta keinginan mendapat pelayanan yang baik serta cepat namun tetap
ekonomis. Maka misi Minit-Lube pada kasus ini yaitu pemberian pelayanan perawatan
serta pembersihan interior dengan harga ekonomis namun memiliki kualitas baik terhadap
konsumennya terutama terhadap pemilik kendaraan perorangan.
2. Strategi operasi Minit-Lube
Agar mampu menghasilkan profit yang kompetitif, Minit-Lube perlu menerapkan
strategi operasi dalam keterhubungannya dengan 10 keputusan manajemen operasi sebagai
berikut:
A. Rancangan produk/jasa
Agar memungkinkan Minit-Lube lebih fokus dan efisiensi operasi ketimbang
kompetitor yang hanya melakukan penawaran jasa secara umum, Minit-Lube dapat
memberikan batasan pilihan pada pelayanan jasa seperti hanya melakukan pelayanan
lubrikasi serta pembersihan jendela.
B. Pengelolaan kualitas
Ekspektasi kualitas dari konsumen serta pembuat kebijakan maupun prosedur
ditentukan guna identifikasi maupun pencapaian syarat kualitas Minit-Lube seperti
diantaranya; karakteristik pekerjaan Minit-Lube merupakan pekerjaan berkontinuitas,
tim yang melakukan pekerjaan tetap masing-masing, serta pengadaan pelatihan maupun
menyusun suatu petunjuk kinerja yang baik agar mempermudah Minit-Lube dalam
mempertahankan pelayanannya yang berkualitas baik.
C. Desain proses dan kapasitas
Hasil akhir produk ataupun jasa yang baik ditentukan oleh proses kinerja yang
terkait dengan kapasitas perusahaan. Minit-Lube dapat melakukan pembatasan pilihan
jasa dari kompetitor sejenis agar mampu leluasa dalam hal investasi modal serta agar
tenaga kerja Minit-Lube dapat berfokus terhadap pekerjaannya.
D. Strategi lokasi
Penentuan jarak antara sumber produksi diiringi pertimbangan struktur biaya.
Minit-Lube dapat menempatkan fasilitasnya pada lokasi terdekat dengan kawasan
pemukiman penduduk guna memberikan kemudahan aksesibilitas konsumennya.
E. Strategi tata ruang
Menentukan akses termudah bagi bahan baku, SDM, serta perolehan informasi
agar lebih cepat serta efisien. Menentukan lokasi kerja yang strategis dengan jarak antar
perusahaan terukur. Menentukan alur proses kinerja seperti menerima order, pelayanan
cek level cairan, pembersihan interior (proses vacuum) dapat mempengaruhi
pengurangan gerak tenaga kerja, dengan demikian proses menyelesaikan pekerjaan
dapat terselesaikan dengan lebih efisien.
F. Manajemen rantai pasokan
Integrasi rantai pasokan perlu dilakukan terhadap strategi Minit-Lube, termasuk
didalamnya putusan terkait pembelian, sumber produksi, hingga persyaratan
pembelian. Pada Minit-Lube, negosiasi pembelian partai besar perlu dilakukan saat
membeli pasokan agar mendapatkan harga maupun perlakuan transaksi yang khusus
dari pemasok, selain itu, kemasan produk pembelian juga dapat dilakukan pemesanan
khusus dengan pertimbangan ruang yang digunakan guna menempatkan produknya.
G. Strategi sumberdaya manusia dan desain pekerjaan
Menentukan langkah rekrutmen, pemberian motivasi, serta mempertahankan
tenaga kerja yang potensial serta memiliki kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.
Minit-Lube dapat melakukan pemfokusan terhadap rekrutmen tenaga kerja dengan
jumlah sedikit, memberikan pelatihan terkait penempatannya, serta pemberian
supervise melekat dalam periode proses pelatihan.
H. Manajemen persediaan
Mempertimbangkan putusan order serta simpanan cadangan bahan baku dimana
investasi terkait cadangan Minit-Lube perlu lebih relatif rendah diiringi peningkatan
perputaran tinggi.
I. Penentuan Jadwal
Penentuan serta penerapan jadwal periode menengah maupun singkat lewat
pemberdayaan tenaga kerja ataupun penggunaan fasilitas agar mendapatkan
pemenuhan permintaan konsumen, melalui strategi penentuan jadwal, fluktuasi jumlah
permintaan perbaikan konsumen dapat terkelola secara maksimal sehingga Minit-Lube
dapat menjaga hubungan baiknya dengan konsumen.
J. Pemeliharaan
Melakukan tindakan guna penjagaan stabilitas serta kehandalan proses kinerja.
Minit-Lube dalam bisnisnya hanya sedikit menggunakan peralatan, oleh sebab itu,
tindakan maintenance dapat relatif lebih mudah. Selain itu, dengan menerapkan sistem
3 personel tim kerja dapat menjaga proses kinerja tetap beroperasi sebagaimana
mestinya sekalipun terkendala pada suatu bagian pekerjaan.1
3. Proses operasi pada Minit-Lube memungkinkannya menjadi lebih produktif dibanding
dengan kompetitornya, sebab:
a. Misi perusahaan dimungkinkan agar lebih fokus serta pemberian pelayanan berkualitas
yang lebih murah daripada kompetitor.
b. Spesialisasi tenaga kerja serta fasilitas kerja menjadikan Minit-Lube lebih efisien.

1
Rita Ambarwati & Supardi, Manajemen Operasional Dan Implementasi Dalam Industri, (Sidoarjo:
UMSIDA Press, 2020), hlm. 117-120.
4. Produktifitas pada industri ini dapat diukur dengan menggunakan rasio jumlah pekerjaan
yang diselesaikan per jam kerja (seberapa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan seorang
pekerja dalam satuan jam kerja)
5. Keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan Minit-Lube diantaranya:
a. Menghasilkan pelayanan otomotif unggulan dengan menitikberatkan pada efisiensi
biaya dan waktu dengan kualitas produk/jasa yang baik.
b. Menempatkan Minit-Lube pada lokasi strategis guna menjangkau lebih banyak
konsumen.
c. Memiliki tenaga kerja yang kompetitif dan kompeten sesuai dengan bidangnya masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai