I. PENDAHULUAN
A. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian ;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah.
6. Rambu-rambu penilaian Kinerja Sekolah oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
tanggal 15 Oktober 1999.
7. Rambu-rambu Penilaian Kinerja Sekolah oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
tanggal 1 September 2000.
8. Keputusan Bupati Kebumen Nomor ..... Tahun 2006 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kebumen
.
B. KETENTUAN UMUM
1. Guru Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah perlu senantiasa
meningkatkan kemampuan, pengabdian dan kreativitasnya, agar dapat melaksanakan tugas secara
profesional.
2. Guru Pegawai Negeri Sipil dapat diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah untuk memimpin
penyelenggaraan pendidikan dan upaya meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah.
3. Kepala Sekolah adalah Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen.
4. Guru Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen dapat diberi tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah di sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun Kepala
Sekolah dipekerjakan di sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat..
C. MASA TUGAS
1. Tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah diberikan untuk satu masa tugas selama 4 (empat) tahun.
2. Masa tugas Kepala. Sekolah sebagai dimaksud dalam butir 1 dapat diperpanjang 1 (satu) kali
masa tugas.
3. Guru yang telah melaksanakan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 2 (dua) kali masa tugas
berturut-turut, dapat ditugaskan kembali menjadi Kepala Sekolah apabila:
a. Telah melewati tenggang waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas atau
b. Memiliki prestasi yang sangat baik, dengan tanpa tenggang waktu, ditugaskan di sekolah lain.
4. Kepala Sekolah yang masa tugasnya berakhir dan/atau tidak lagi diberikan tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah atau dalam jabatan lain, tetap melaksanakan tugas sebagai guru.
Penilaian kinerja Kepala Sekolah adalah upaya pemotretan keberhasilan kepemimpinan Kepala
Sekolah dan sekaligus menggambarkan kondisi obyektif profil sekolah secara utuh. Kinerja Kepala
Sekolah merupakan keterpaduan kinerja semua warga sekolah yang tidak lepas dari pelaksanaan
tugas kepala sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah.
Penilaian kinerja Kepala Sekolah dilakukan secara berkala dan berkesinambungan setiap tahun
pelajaran.
C. METODE PENILAIAN
Pelaksanaan kinerja Kepala Sekolah dilakukan dengan cara :
1. Tim Penilai datang ke sekolah melakukan penilaian.
2. Observasi, pemeriksaan dokumen, wawancara, dan pengisian dokumen.
3.. Studi kasus, apabila diberlakukan dengan konfirmasi dari masyarakat.
D. TEKNIK PEN1LAIAN
1. Tim Penilai Kinerja Kepala Sekolah sedikitnya berjumlah 3 (tiga) orang.
2. Rentang nilai berkisar antara 1-100.
3. Dalam penilaian selisih nilai antara penilaian satu dengan yang lainnya untuk setiap komponen
tidak lebih dari 20.
4. Jika ada aspek atau indikator pada bagian proses yang belum dimiliki oleh sekolah disebabkan
kondisi sekolah yang belum memungkinkan memilikinya (seperti gedung, laboratorium,
perpustakaan, dan sebagainya belum ada), untuk aspek atau indikator tersebut tidak diperhitungkan.
(rumus disesuaikan)
5. Hasil isian kuesioner guru dan komponen lain digunakan sebagai cross check dan bahan
pertimbangan nilai.
6. Dalam penentuan Penilaian Kinerja Kepala Sckolah, perlu dipertimbangkan data sekunder ,data
pribadi, dan keberhasilan sekolah dalam membina kerja sama dengan masyarakat untuk memajukan
sekolah.
E. ANALISIS DATA
Score / nilai setiap komponeri serta nilai masukan, proses dan keluaran masing-masing diberi bobot
sebagai berikut:
No
Bagian
Komponen
Bobot
Jumlah
Aspek
Indikator
1.
Masukan
Akademik
3
Non Akademik
2
2
Proses
Educator (E)
2
Manager (M)
2
Administrator (A)
1
Supervisor (S)
1
Leader (L)
2
Inovator(I)
1
Motivator (M)
1
3
Keluaran
Akademik
3
Non Akademik
2
(2 x E) + (2 x M) + (1 x A) + (1 x S) + (2 x L) + (1 x I) (1 x M)
Nilai Proses (NP) = ————————————————————————
10
Nilai Keluaran (NK) = (3 x skor akademik) + (2 x skor non akademik)
Rentang Nilai
Kualifikasi
Keterangan
91- 100
Sangat Baik
71 - 90
Baik
51-70
Cukup
31-50
Kurang
0-30
E
Sangat Kurang
A. NILAI MASUKAN :
1. Dalam memberikan nilai setiap aspek komponen akademik untuk nilai masukan, kolom data
sekolah disalin dari catatan/arsip yang terdapat di sekolah yang bersangkutan pada saat Kepala
Sekolah ini mulai bertugas di sekolah ini. Dengan memperhatikan rentang data dan rentang nilai
yang terdapat pada format penilai kinerja sekolah, masing-masing penilai memberikan penilaiannya
pada kolom perolehan nilai. Perolehan nilai semua aspek pada komponen akademik dijumlahkan.
Rentang nilai komponen akademik (/I) untuk nilai masukan berkisar antara 25 - 100.
2. Pemberian nilai setiap aspek dari komponen non akadcmik pada kolom perolehan nilai untuk nilai
masukan dilakukan dengan memperhatikan rentang nilai yang scsuai dengan indikator penilaian.
Perolehan nilai semua aspek pada komponen non akademik dijumlahkan. Rentang nilai komponen
non akademik (/J) untuk nilai masukan antara 13-100.
3. Nilai masukan (Nm) diperoleh dengan menggunakan rumus :
(3xA) + (2xB)
Nm =
5
B. NILAI PROSES (EMASLIM)
Langkah-langkah pemberian nilai proses
1. Pada kolom nilai indikator, setiap indikator diberi nilai 0 - 100.
2. Nilai indikator dijumlahkan. setiap indikator diberi nilai 0- 100.
3. Kolom Nilai Aspek (NA) diisi menggunakan rumus NA = JN1/J1.
4. Nilai komponen (NK) dihitung menggunakan rumus NK = JNA/JA.
5. Nilai Komponen dikalikan bobot masing-masing, selanjutnya dihitung nilai proses. (Np).
Berikut ini diberikan beberapa pedoman untuk mcmberikan nilai indikator.
C. NILAI KELUARAN
1. Nilai keluaran data awal diisi dengan data sekolah yang terdapat pada komponen akademik untuk
nilai masukan, misalnya M. Data akhir diisi dengan kenyataan yang dicapai oleh sekolah pada
periode kepemimpinan kepala sekclah ini, misalnya N. Persentase peningkatan diisi dengan
menghiiung selisih % data akhir dengan % peningkatan dan rentang nilai, penilai mcngisikan hasil
pcnilaiannya pada kolom perolehan nilai.
2. Perolehan nilai semua aspek pada komponen akademik dijumlahkan. Rentang nilai komponen
akademik (/!/) untuk nilai keluaran berkisar antara;23 - 100.
3. Pada komponen non akademik untuk nilai keluaran terdapat kolom perolehan nilai indikator, nilai
awal dan pcrolehan nilai akhir. Dengan memperhatikan nilai indikator, pe ii!ai mcngisikan hasil
pcnilaiannya pada kolom pcrolehan nilai indikator, misalnya X.
Nilai awal disalin dari perolehan nilai aspek yang bersangkutan pada nilai masukan, misal Y. Kolom
perolehan nilai akhir diisi dengan memperhatikan analisis nilai dari komponen non akademik untuk
nilai keluaran dijumlahkan. Rentang nilai non akademik (B) berkisar antara 13-100.