Anda di halaman 1dari 4

Proses Hak Dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan

PROSES, HAK DAN KEWAJIBAN PTK


A. Pembinaan dan Pengembangan PTK
Pegawai sebagai manusia membutuhkan dan memerlukan pembinaan dan
pengembangan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya termasuk dalam tugasnya.
Pembinaan lebih berorientasi pencapaian standar minimal yaitu disarankan untuk dapat
melakukan pekerjaan atau tugasnya sebaik mungkin dan menghindari pelanggaran.
Sementara itu, pengembangan lebih berorientasi pada perkembangan karier pada pegawai,
termasuk upaya manajer untuk memfasilitasi mereka suapaya bisa mencapai jabatan atau
status yang lebih tinggi.
Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan jabatan
berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan disini adalah segala
usaha untuk memanajukan dan meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan,
demi kelancaran pelaksanaan tugas pendidikan.
Bagi pendidikan tenaga kependidikan pendidikan nonformal seperti tutor, instruktur
dll masih belum jelas apakah ada istilah kepangkatan dalam pembinaan mereka. Namun hal
ini, memerlukan pengkajian yang lebih mendalam. Sedangkan seperti: widyaiswara, pamong
belajar dll mereka masuk dalam kelompok PNS. Sehingga dalam pembinaan mereka lebih
jelas.
Strategi Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Pembinanaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh lembaga/institusi
untuk mempertahankan para pegawai agar tetap berada dilingkungan organisasi dan
mengupayakan kedinamisan ketrampilan, pengetahuan serta untuk mempertahankan mutu
kerja.untuk melaksanakan pembinaan lembaga/institusi dapat menyelenggarakan program-
program seperti seminar, lokakarya, simposium serta menerapkan sistem pembinaan seperti :
a. Sistem karier, b. Sistem prestasi kerja, c. Sistem kenaikan pangkat
Namun pembinaan juga dapat dilakukan secara mandiri dengan cara kursus, membaca
artikel, membaca buku, serta menggunakan internet sebagai media untuk menambah
wawasan.

Strategi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Pengembangan mempunyai jangkauan yang lebih luas dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik dan kependidikan. Pengembangan
lebih dititik beratkan pada peningkatan kemampuan (ability) melalui jalur formal dengan
jangka waktu yang panjang, pemberian kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna
membantu pengembangan diri para tenaga pendidik dan kependidikan dimana
pengembangan diarahkan untuk menyiapkan tenaga pendidik/kependidikan guna memegang
tanggung jawab atas suatu jabatan atau pekerjaan di masa yang akan datang.berikut ini adalah
strategi pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
Strategi pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi proses dan
langkah-langkah yang cukup kompleks meliputi:
a. Analisis kinerja
Analisis dilakukan dengan prosedur analisis kinerja yang dapat dimulai dengan
melihat dan membandingkan antara kinerja rill tenaga pendidik/kependidikan dengan standar
kinerja yang sudah ditetapkan, apakah sudah sesuai atau tidak dengan standar kinerja yang
telah dipatok. Apabila terjadi ketidaksusuaian maka selanjutnya dilakukan proses investigasi
terhadap masalah atau kendala-kendala yang mempengaruhi kinerja tenaga
pendidik/kependidikan. Dan proses yang terakhir adalah problem solving yaitu bagaimana
soluci untk memecahkan permasalahan atau kendala-kendala yang dihadapi.
b. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan didasarkan
pada hasil analisis kinerja. Beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu :
 Mengidentifikasi standar kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
 Mengidentifikasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
 Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
c. Analisis sumber daya
Ada beberapa macam sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan SDM
tenaga pendidik/kependidikan, yaitu :
 Sumber daya manusia
Kajian mengenai SDM ini meliputi jumlah (jumlah tenaga pendidik/kependidikan serta
pihak-pihak yang terkait didalamnya).
 Biaya
Pengembangan tenaga pendidik/kependidikan dipengaruhi oleh factor biaya. Betapapun
idealnya tujuan pngembangan, jumlah biaya yang tersedia selalu menuntut para perencana
penyesuaian yang perlu agar program-program yang ditawarkan tetap terjangkau (fisibel dan
realistis).
 Fasilitas
Selain biaya, fasilitas merupakan aspek yang turut berpengaruh dalam proses perencanaan
dan pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Yang dimaksud dengan
fasilitas adalah:
- Fasilitas belajar (perpustakaan, laboratorium, media, alat-alat praktek, buku-buku, dll).
- Fasilitas pendukung (sarana transportasi, alat-alat percetakan, dll).
Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki maka akan semakin mudah proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.

B. Kenaikan Pangkat PTK


1. Sesuai dengan prosedur kenaikan pangkat dengan melampirkan penetapan angka kredit.
2. Telah 2 tahun dan 3 tahun dalam pangkat yang dimilikinya.
3. DP3 ( daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan) setiap unsur bernilai baik dalam 2 tahun
terakhir.
4. Telah memenuhi jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
5. Tidak dapat diberikan kenaikan pangkat regular.
6. Dapat naik pangkat setiap 2 tahun sekali sepanjang angka kredit terpenuhi dan tidak
melampaui 2 tingkat kenaikan pangkat.
7. SK jabatan terakhir dan SK pangkat terakhir
8. Pangkat tertinggi Pembina utama, golongan ruang IV/ e dan dapat melebihi pangkat
atasannya.

C. Evaluasi Kinerja PTK


Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan ataupun hasil
yang dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya sesuai rencana yang telah dibuat
sendiri oleh masing-masing sekolah. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh
menyangkut pengelolaan semua bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis
edukatif, bidang ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi
ketatalaksanaan sekolah.
Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu proses
penilaian atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri mempunyai arti secara singkat
yaitu sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas
atau kelompok. Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik
dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi
bagi kelas dan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah “judgment terhadap nilai
atau implikasi dari hasil pengukuran”. Menurut definisi ini selalu didahului dengan kegiatan
pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), “evaluasi adalah proses penentuan sejauh
mana tujuan pendidikan telah tercapai”. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus
dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir tersebut adalah
masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi
belajar peserta didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan
lembaga pendidikan, walau semua menganggap hal ini penting, tetapi sulit untuk
mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun kepala sekola
haruslah bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang merekageluti. Sseorang Tenaga
pendidik dan Kependidikan merupakan factor utama dalam perkembangan dan keberhasian
suatu system pembelajaran. Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja
sesuai aturan yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karenanya, seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa menunjukkan
keprofesionalan mereka, bahkan jika perlu keprofesionalan tersebut ditingkatkan lagi, agar
para Tenaga Pendidik dan Kependidikan dapat di katanya seorang yang bermutu dan
berkualitas.
Dalam pendidikan Tenaga Pendidik merupakan andalan dari sebuah system
pembelajaran. Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana dalam tenaga pendidik
berfungsi atau bertugas melaksanakan administrasi,pengelolaan,pengembangan,pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang atau untuk mempermudah proses pendidikan pada
satuan pendidikan.
Sedangkan pada posisinya Kependidikan adalah Tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, instruktur serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga yang professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakuakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga kependidikan
untuk mampu melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan sistemik. Karena itu tidak
heran kalau ada tuntutan akan kompetensi yang jelas dan tegas yang dipersyaratkan bagi para
pendidik, semata-mata agar mereka mampu melaksanakan tugasnyadengan baik. Salah satu
kompetensi yang harus dimiliki oleh parapendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat
(1), (4), dan (5) PP No. 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam PP
tersebut dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

D. Peran Guru dalam Administrasi PTK


Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peran
yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah hanya sekedar
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas guru
juga berperan sebagai administrator pendidikan. Menurut Oteng Sutrisna (1986), (dalam
Abin Syamsudin DAN Nandang Budiman, 2005 : 2.5), administrasi adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan. Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengerahan segala
sesuatu baik personal, spiritual, maupun material yang bersangkutan dengan pencapaian
tujuan pendidikan.
Jika seorang guru mampu melaksanakan segala tugasnya dalam pendidikan serta
mampu berperan di dalam tata administrasi sekolah, dapat dikatakan guru tersebut mampu
memenuhi tuntutan profesionalisme seorang guru.
Adapun peranan guru dalam Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan yaitu :
1. Membuat buku induk pegawai
2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, kerpeg, cuti dengan
pegawai, dll.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepada sekolah, guru maupun tata
administrasi.
4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
7. Mempersiapkan surat keputusan kepada sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat
kuasa, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin. 2014. Evaluasi Dan Penilaian Tenaga Pendidik Atau Kependidikan. Diakses
tanggal 28 September 2015 Jam 10.29 Wib.
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/evaluasi-dan-penila ian-tenaga-pendidik-
atau-kependidikan/).
Tri Kurniah. 2011. Peran Guru Dalam Administrasi Sekolah. Diakses tanggal 28 September 2015 Jam
10.45 Wib. (http://ilmuprofesikependidikan. blogspot.co.id/2011/05/peran-guru-dalam-
administrasi-sekolah.html).
Norsanie. 2012. Peran Pendidik Profesi Pendidik. Diakses tanggal 28 September 2015 Jam 11.00 Wib.
(http://norsanie.blogspot.co.id/2012/12/peran-pendidikan-profesi-pendidik_11.html)

Anda mungkin juga menyukai