1
Anas Harun, “Pengembangan Tenaga Kependidikan”, Jurnal Islamika Vol. 13 No. 2, 2013, Hal. 169
2
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bssina Aksara,
1984), Hal. 264
3
Ajat Rukajat, “Strategi Pembinaan Profesionalisme Tenaga Pendidik Untuk Meningkatkan Mutu Lulusan”,
Jurnal Al-Afkar Vol. 2 No. 1, 2019, Hal. 94
mengelola sendiri, yang belum memenuhi kualifikasi menjadi memenuhi kualifikasi, yang
belum terakreditasi menjadi terakreditasi.4
4
Wakhidati Nurrohmah Putri dan Muhammad Aji Nugroho, “Strategi Pengembangan Profesionalisme Tenaga
Pendidik di Madrasah” Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2, 2016, Hal. 329
5
Wildasari, “Pengembangan Sistem Tenaga Dan Kependidikan”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No.
2, 2018, Hal. 39
2. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
didasarkan pada hasil analisis kinerja. Beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu:
a. Mengidentifikasi standar kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
b. Mengidentifikasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
3. Analisis sumber daya Ada beberapa macam sumber daya yang diperlukan dalam
pengembangan SDM tenaga pendidik/kependidikan, yaitu :
a. Sumber daya manusia Kajian mengenai SDM ini meliputi jumlah (jumlah tenaga
pendidik/kependidikan serta pihak-pihak yang terkait didalamnya).
b. Biaya Pengembangan tenaga pendidik/kependidikan dipengaruhi oleh factor biaya.
Betapapun idealnya tujuan pngembangan, jumlah biaya yang tersedia selalu menuntut
para perencana penyesuaian yang perlu agar program-program yang ditawarkan tetap
terjangkau (fisibel dan realistis). Untuk itu semua hal yang terlibat dalam program
pengembangan tersebut harus diperhitungkan , termasuk yang dibiayai secara
langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost).
c. Fasilitas Selain biaya, fasilitas merupakan aspek yang turut berpengaruh dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
Yang dimaksud dengan fasilitas adalah:
a) Fasilitas belajar (perpustakaan, laboratorium, media, alat-alat praktek, buku-buku,
dll).
b) Fasilitas pendukung (sarana transportasi, alat-alat percetakan, dll). Semakin
lengkap fasilitas yang dimiliki maka akan semakin mudah proses perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.6
KESIMPULAN
pengembangan tenaga adalah merekayasa perilaku sehingga dapat dipahami bahwa
perilaku sesungguhnya dapat diubah dan diperbaiki dari suatu keadaan ke keadaan lain yang
lebih baik. Pelaksanaannya melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang
sistematis.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru berarti melakukan perbaikan, meningkatkan
kualitas dan peningkatan pelayanan, juga dapat diartikan sebagai upaya membantu guru yang
belum matang menjadi matang, yang tidak mampu mengelola sendiri menjadi mampu
mengelola sendiri, yang belum memenuhi kualifikasi menjadi memenuhi kualifikasi, yang
belum terakreditasi menjadi terakreditasi.
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Anas, “Pengembangan Tenaga Kependidikan”, Jurnal Islamika Vol. 13 No. 2, 2013
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:
Bssina Aksara, 1984)
Rukajat, Ajat, “Strategi Pembinaan Profesionalisme Tenaga Pendidik Untuk Meningkatkan
Mutu Lulusan”, Jurnal Al-Afkar Vol. 2 No. 1, 2019
6
Afid Burhanuddin, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/06/pengelolaan-pembinaan-dan-
pengembangan-tenaga-pendidikkependidikan/, Diakses pada 16 November 2020, 20:48
Wakhidati Nurrohmah Putri dan Muhammad Aji Nugroho, “Strategi Pengembangan
Profesionalisme Tenaga Pendidik di Madrasah” Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol. 8 No.
2, 2016, Hal
Wildasari, “Pengembangan Sistem Tenaga Dan Kependidikan”, Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2, 2018
Burhanuddin, Afid, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/06/pengelolaan-
pembinaan-dan-pengembangan-tenaga-pendidikkependidikan/, Diakses pada 16 November
2020, 20:48