Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK 6 SRB

PENGEMBANGAN KARYAWAN

DI SUSUN OLEH:

1. FANI SETYANINGSIH
2. AMINDA
3. MUH ADAM

DIPLOMA III TATA HIDANGAN

POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR

2022/2023
A. KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sistematik yang disengajakan, yang dibuat oleh sesuatu
masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada
ahlinya, usaha memperkembangkan potensi individu dan perubahan yang berlaku
dalam diri manusia.
pendidikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan sesorang
menjadi dirinya sendiri atau proses mendefinisikan dan mendefinisikan
keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.
-Dari uraian tentang pengertian pendidikan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a. Pendidikan adalah susatu kegiatan atau usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannya dengan jalan membina pada potensi pribadinya yang berupa
rohani (cipta,rasa,dan karsa) serta jasmani (panca indra dan keterampilan).
b. Pendidikan di dalam suatu proses perubahan perilaku menuju kepada
kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia.
c. Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan atau perilaku ke
arah yang diinginkan.

2. Pengertian pelatihan
pelatihan (training) sebagai teknik-teknik yang memusatkan pada belajar tentang
ketrampilan-ketrampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk
memulai suatu pekerjaan atau tugas-tugas atau untuk meningkatkan kemampuan
dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas.
Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari
investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan kerja sehingga meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya
dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan,
diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan
keterampilan kerja.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan
merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para
pegawai sesuai dengan keinginan dari suatu lembaga atau organisasi.
Menurut Syamsuddin pelatihan adalah suatu proses dari pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan yang dilaksanakan terus menerus bagi suatu organisasi agar
karyawan yang mengikuti diklat mampu mengembangkan karir dan aktivitas
kerjanya di dalam mengembangkan, memperpaiki perilaku kerja karyawan,
mempersiapkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih rumit dan sulit,
serta mempersiapkan tenaga untuk mengembangkan aktivitas kerjanya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan
latihan (diklat) merupakan proses sistematis untuk meningkatkan,
mengembangkan, dan membentuk pegawai dimana pegawai mempelajari
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku
terhadap tujuan pribadi dan organisasi sehingga tercipta sumber daya manusia
yang berkualitas.

3.Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan


Pemahaman terhadap istilah pendidikan dan pelatihan sering tumpang tindih,
batasan antara keduanya seringkali kabur, karena keduanya memiliki tujuan yang
sama yaitu terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai
dengan yang diinginkan.Keduanya berhubungan dengan belajar dan perubahan
pada diri manusia, tetapi berbeda terutama dalam hal tujuan khusus yang ingin
dicapai.
Miner (1992) menyebut bahwa pendidikan lebih terkait dengan tujuan-tujuan
yang bersifat individual dan tidak terkait langsung dengan tujuan organisasi
(walaupun tujuan-tujuan tersebut bisa saja tumpang tindih), sedang pelatihan pada
dasarnya berhubungan dengan peran khusus individu dalam organisasi. Pelatihan
ditujukan untuk membantu individu agar berhasil menampilkan kinerjanya
dalam suatu pekerjaan tertentu

4.Tujuan Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan meliputi dua tujuan sekaligus, yaitu tujuan pendidikan
dan tujuan pelatihan yang merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.Tujuan diadakannya pusat/ badan/ lembaga/ unit pendidikan dan
pelatihan tersebut umumnya untuk dapat memecahkan masalah-masalah perilaku
dalam organisasi yang meliputi masalah pengetahuan, ketrampilan dan motivasi
atau sikap, serta untuk meningkatkan kompetensi para pesertanya terkait
dengan tugas-tugas dan pekerjaan yang akan dipertanggungjawabkan kepada
mereka.

5.Fungsi Pendidikan dan Pelatihan


Fungsi pendidikan dan pelatihan adalah :
1.Memperbaiki kinerja ( performance ) para peserta.
2.Mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan
sulit.
3.Mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan
kepengawasan atau manajerial.
4.Dapat membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
5.Meningkatkan kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat mengurangi stres
dan menambah rasa percaya diri.
6.Sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi
perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi.
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam Pendidikan dan Pelatihan antara lain:
1.Tujuan pelatihan
Dalam merencanakan pendidikan dan latihan, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah penentuan tujuan. Adanya tujuan Pendidikan dan latihan
membuat kegiatannya dapat terarah, apakah pendidikan dan latihan tersebut
bertujuan peningkatan pengetahuan, keterampilan atau ada tujuan lain.
2. Manfaat pelatihan
Setiap pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat membawa manfaat, baik untuk
individu maupun untuk organisasi.
3. Isi/ materi pelatihan
Materi yang diberikan kepada peserta pendidikan dan latihan harus disesuaikan
dengan tujuan. Apabila tujuannya adalah peningkatan keterampilan, mestinya
materi yang diberikan akan lebih banyak bersifat praktek.
4. Waktu dan tempat pelatihan dilaksanakan
Pelaksanaan pendidikan dan latihan harus memperhitungkan waktu, karena
adanya pengaturan waktu yang tepat, maka tidak ada jam efektif yang terbuang.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rotasi pendidikan dan latihan.
Selain waktu, tempat juga menentukan berhasil dan tidaknya pendidikan dan
latihan. Tempat yang tepat, sesuai dengan metode dan tujuan, akan mendukung
bagi tercapainya pelaksanaan pendidikan dan latihan yang tepat.
5. Pelatih dan karyawan yang akan dilatih
Pelatih dan karyawan merupakan faktor utama terselenggaranya pendidikan dan
latihan. Meskipun sarana dan prasarana memadai, kalau tidak ada pelatih dan
karyawan, maka tidak akan terjadi pendidikan dan latihan. Pelatih adalah
seseorang yang menyampaikan materi pendidikan dan latihan sesuai tujuan,
sedangakan karyawan adalah orang yang menerima pengetahuan dan
keterampilan yang diajarkan.
6. Biaya yang dibutuhkan dalam pelatihan
Kegiatan tanpa adanya biaya, maka tidak akan menghasilkan yang maksimal. Hal
ini disebabkan semua aktivitas selalu membutuhkan dana, betapa pun kecil.
7. Metode pelatihan yang dipakai
Pelaksanaan pendidikan dan latihan harus menggunakan metode yang tepat, hal
ini disebabkan ketepatan metode akan sangat berpengaruh terhadap hasil
pendidikan dan latihan yang dijalankan. Situasi dan kondisi pendidikan dan
latihan harus diperhitungkan, sehingga penerapan metode dapat disesuaikan.
8. Fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan
Fasilitas yang dimaksudkan di sini adalah fasilitas yang mendukung kegiatan,
misalnya fasilitas penginapan, makan dan sebagainya

B. JENIS JENIS PENGEMBANGAN KARYAWAN

Pengembangan karyawan bisa mencakup pengembangan karir atau


pengembangan profesional. Keduanya penting untuk mencapai produktivitas yang
lebih tinggi. Selain itu, melalui keduanya, perusahaan dapat meningkatkan moral
dan motivasi karyawan.
Pengembangan karir. Ini bertujuan untuk mempersiapkan karyawan anda
menuju posisi administratif yang lebih tinggi. Dengan kata lain, anda
mempersiapkan mereka menjadi manajer atau pemimpin yang lebih baik di masa
depan. Untuk kesana, perusahaan anda perlu memastikan mereka memiliki
kualifikasi yang disyaratkan. Area pengembangan mungkin mencakup:
-Kepemimpinan
-Komunikasi
-Manajemen konflik
-Pengorganisasian
-Manajemen stress
Pengembangan profesional. Ini bertujuan untuk mempersiapkan karyawan anda
menjadi seorang profesional di bidangnya Sehingga, mereka menjadi mahir di
posisi mereka. Katakanlah, anda memberikan kesempatan karyawan di divisi
keuangan untuk memperoleh sertifikasi profesional seperti Certified Public
Accountant (CPA) atau Chartered Financial Analyst (CFA).
Pengembangan professional mungkin bagian dari pengembangan karir
administratif, tapi mungkin juga tidak. Misalnya, perusahaan anda
mempromosikan pegawai tidak hanya berdasarkan kinerja dan masa kerja. Tapi,
itu juga berdasarkan keterampilan profesional mereka

C.BENTUK BENTUK PELATIHAN

1.Skill Training (Pelatihan Keahlian)


Program skill training relatif sederhana seperti menilai kebutuhan atau
kekurangan dan kemudian diidentifikasi melalui penilaian yang teliti.
2.Retraining (Pelatihan Ulang)
Pelatihan ulang atau retraining yaitu memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh
karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah.
3.Cross Functional Training
Cross functional training atau pelatihan lintas fungsional adalah pelatihan yang
melibatkan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain
pekerjaan yang ditugaskan. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi
dan juga sinergitas antara fungsional satu dengan lainnya.
4.Team Training (Pelatihan Tim)
Pelatihan tim dilakukan dengan bekerja sama yang terdiri dari sekelompok
individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya tujuan bersama dalam
sebuah tim kerja.
5.Language Training
Pelatihan Bahasa menjadi penting karena di masa depan atau bahkan saat ini
beberapa perusahaan lokal sudah terhubung dengan perusahaan asing.
6.Technology Training
Beberapa perusahaan atau fungsi pasti menerapkan teknologi. Misalnya saja
digital marketing, developer,dan juga administrasi.
7.Creativity Training
Pelatihan kreativitas atau creativity training yaitu pelatihan dengan memberikan
peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin berdasarkan pada nilai
rasional.

D. PROSEDUR PELATIHAN PADA KARYAWAN

Apa yang Dimaksud dengan Pelatihan Karyawan?


Pelatihan karyawan adalah program yang dirancang untuk meningkatkan
keterampilan teknis, pengetahuan, efisiensi, dan penciptaan nilai untuk melakukan
pekerjaan tertentu dengan cara yang jauh lebih baik.
Pelatihan meningkatkan keahlian yang dibutuhkan dan membantu dalam
pengembangan karyawan serta pertumbuhan organisasi secara keseluruhan.
Menurut William G.Scott, pelatihan dalam ilmu pengetahuan perilaku adalah
suatu kegiatan lini dan staf yang tujuannya adalah mengembangkan pimpinan
untuk mencapai efektivitas pekerjaan perorangan yang lebih besar, hubungan
antar pribadi dalam organisasi yang lebih baik dan penyesuaian pemimpin yang
ditingkatkan kepada konteks seluruh lingkungannya.
Sementara, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, pelatihan kerja karyawan adalah keseluruhan kegiatan
untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

3. Tujuan Utama Pelatihan Karyawan


Dari definisi di atas, kita mengetahui beberapa poin yang menjadi fungsi
pelatihan karyawan; yaitu meningkatkan kemampuan karyawan yang
berkesinambungan dengan kinerja perusahaan.
Bisa kita tarik garis besar dari tujuan diadakannya pelatihan karyawan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Kinerja Karyawan
Tujuan utama pelatihan karyawan adalah untuk meningkatkan produktivitas dan
kinerja ketika dieksekusi dengan baik.
Karyawan-karyawan yang masih kurang dalam keterampilan bekerja merupakan
calon utama pelatihan. Ini memberi karyawan Anda keahlian yang mereka
butuhkan untuk memenuhi peran mereka dan membuat dampak positif pada bisnis
Anda.
Kendatipun pelatihan tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang tidak
efektif, program pelatihan dan pengembangan efektif dalam meminimalkan
masalah ini.
Keterampilan yang mereka pelajari memberdayakan karyawan untuk memberikan
kualitas pekerjaan yang lebih baik.
2 Meningkatkan Engagement
Karyawan yang engaged memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi,
sesederhana itu. Melalui pelatihan, Anda terus melibatkan karyawan Anda dan
memungkinkan mereka untuk terlibat kembali.
Mengapa? Karena ada komunikasi dua arah, pendapat dan cara kerja internal yang
dibagikan, artinya karyawan Anda selalu mengetahui apa yang terjadi.
Memberikan pelatihan demi pengembangan karyawan dan SDM adalah salah
satu cara untuk memotivasi karyawan.
Pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkala akan mendorong karyawan
lebih terlibat dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Karyawan akan lebih bersemangat, percaya diri, dan punya inisiatif-inisiatif baru
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Memperbaiki Retensi dan Pertumbuhan Karyawan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa proses perekrutan dan orientasi bisa
menjadi pekerjaan yang mahal dan memakan waktu. Kita tidak ingin usaha
tersebut terbuang sia-sia. Peningkatan kinerja melalui pelatihan adalah salah satu
cara mempertahankan karyawan.
Merekrut karyawan baru akan lebih membutuhkan waktu dan biaya daripada
memberikan pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan yang sudah ada.
Meski sama-sama mengeluarkan biaya, akan lebih hemat dan menguntungkan
bagi perusahaan untuk melatih dan mengembangkan karyawan yang sudah ada
daripada melatih dan mengembangkan karyawan baru.
Pelatihan juga meningkatkan perasaan menghargai karyawan. Ini menunjukkan
bahwa Anda berkomitmen untuk memberi mereka sumber daya yang diperlukan
untuk memastikan mereka melakukan pekerjaan dengan baik.
Pada gilirannya, mereka lebih cenderung menikmati pekerjaan mereka dan tetap
berada di organisasi atau perusahaan Anda lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai