Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Pelatihan dan Pengembangan


Dosen : Dr. H. Natsir Muhammad, S.E.,M.M

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Hardianti Suwardi (22B11009)


2. Normawati
3. Nurwahidah
4. Aulia Ulfa

Program StudiMagisterManajemen
Institus Bisnis dan Keuangan
Program Pascasarjana
Makassar
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmatnya kelompok 4 (Empat) dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pelatihan dan
pengembangan” Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Manajemen Sumber
Daya Manusia yang diberikan oleh Dr. H. Natsir Muhammad, S.E.,M.M. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
dengan hati terbuka mengharapkan saran-saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun
(konstruktif) demi kesempurnaan tugas ini di masa yang akan datang. Selanjutnya, dalam
kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, bantuan serta Kerjasama dan
kekompakan semua anggota kelompok 4 (Empat). Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
balasan yang setimpal kepada Bapak Ibu Kakak Adik dan seluruh rekan-rekan sekalian. Akhir kata
Penulis mengharapkan agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Makassar, 16 Januari 2023

Hormat Kami

Kelompok 4
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di


perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini
dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga
kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat
atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan
dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para
tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya
karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan. Secara
deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah memenuhi syarat
administarasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan harus
mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas
yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi
kesehatan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga
kesehatan guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, efektif dan efisien.Salah satu
fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and development artinya
bahwa untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bersumber daya manusia yang
baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya
untuk mempersiapkan para tenaga kesehatan untuk menghadapi tugas pekerjaan
jabatan yang dianggap belum menguasainya. Management thought yang
dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang tepat.
Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam kemampuan
dan tanggung jawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan lebih
efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam instansi
kesehatan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan baru yang tidak
didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan
tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja
akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM?
2. Apa Tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan ?
3. Apa saja Jenis -Jenis Pelatihan dan pengembangan SDM?
4. Apa saja Manfaat Pelatihan dan pengembangan SDM ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM
2. Untuk Mengetahui tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan
SDM
3. Untuk Mengetahui Jenis -Jenis Pelatihan dan Pengembangan SDM
4. Untuk Mengetahui Manfaat Pelatihan dan Pengembangan SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MSDM

A. Pengertian Pelatihan
Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya.
Rae dalam sofyandi (2008:113) pelatihan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya lebih efektif dan efisien.
Veithzal Rivai (2004:226) menegaskan bahwa pelatihan adalah proses sistematis
mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Pengertian Pengembangan
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian pengembangan (Developrnent)
mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
(Hadari:2005:208) pengembangan adalah usaha yang diakukan secara formal
dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan
seorang pekerja.
Menurut Hasibuan (2016:69), pengembangan adalah suatu usaha meningkatkan
kemampuan teknis, teoritas, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.

C. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan

Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan kerja menurut


(Simamora:2006:276) diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan
kesejahteraan.
Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut:

1. Memperbaiki kinerja
karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak memuaskan karena
kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan, kendatipun
tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, progaram
pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam
meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat
megaplikasikan teknologi baru secara efektif. Perubahan teknologi pada
gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan keahlian serta
kemampuan karyawan haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan, sehingga
kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam
pekerjaan.
Seorang karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan
kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai
output dan standar mutu yang diharapkan.
4. Membantu memecahkan msalah orperasional.
Para manejer harus mencapai tujuan mereka dengan kelangkaan dan
kelimpahan suber daya: kelangkaan sumberdaya finansial dan sumberdaya
teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah
keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik,
menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan
karir yang sistematis. Pengembangan kemampuan promosional karyawan
konsisten dengan kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam:
pelatihan adalah unsur kunci dalam sistem pengembangan karir. Dengan
secara berkesinambungan mengembangkan dan mempromosikan
semberdaya manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati
karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah,
beberapa penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan
mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja
secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan
membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan
pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan
aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas organisasional yang lebih
besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.
D. Manfaat pelatihan dan pengembangan
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi
organisasi. Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan dan
pengembangan (Simamora:2006:278) adalah:
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.
 Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar
kinerja yang dapat diterima.
 Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
 Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia  Mengurangi
frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
 Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

Anda mungkin juga menyukai